Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA


“CUACA IKLIM DAN MUSIM”

Disusun Oleh
Kelompok 12:

Ainul Mardiah (21129159)


M. Shiddiq (21129432)
Zikra Salsabila Putru (21129146)

Dosen Pengampu:
Atika Ulya Akmal, S.Pd.,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022/2023

i
KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutamanikmat kesehatan dan nimat kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAWyang telahm embawa risalah-risalah kebaikansetailmupengetahuandimuka
bumiini.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas pada matakuliah Konsep Dasar Bumi
Antariksa dan Kimia ini dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semuapihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini baik bantuan itu
berupamoril maupun materil. Namun penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan
dalampenulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
darisemua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis
sendiri dan para pembaca.

Padang,20 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTARISI ..................................................................................................................ii

BABI. PENDAHULUAN .............................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BABII.PEMBAHASAN. ............................................................................................... 3
A. Pengertian Cuaca dan Iklim ................................................................................ 3
B. Unsur-Unsur Iklim .............................................................................................. 4
C. Pembagian Iklim ................................................................................................ 10
D. Peranan Iklim Dalam Kehidupan ........................................................................ 17
E. Jenis –Jenis Cuaca .............................................................................................. 18
F. Musim ................................................................................................................. 20
G. Ayat-Ayat Al-Qur'an Yang Berhubungan Dengan Cuaca, Musim Dan Iklim ... 24
H. Pertanyaan ........................................................................................................... 25

BABIII.PENUTUP ........................................................................................................ 26
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 26
B. Saran ................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim
seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak
sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Seperti
halnya gejala – gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep –
konsep fisika yang terjadi di dalamnya.
Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat yang
bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai
dengan konsep – konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai
macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi
ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim
dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah
ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari yang
mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim
tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah
ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es. Dengan fakta
bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis
terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya
dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi
proses – proses fisika yang mempengaruhinya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim ?
3. Bagaimana pembagian iklim dan perubahannya ?
4. Bagaimana peranan iklim dan cuaca bagi kehidupan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kebumian.
2.Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim.
4. Untuk mengetahui mengenai pembagian iklim dan perubahannya.
5. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cuaca dan Iklim


Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim
merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Cuaca dan iklim
merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun
waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan
kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi
lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam
bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003).
Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim
atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi
sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang
luas di atmosfer permukaan bumi. Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim
merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari
ke hari dan elemen- elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang
panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup
memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta
suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah,
meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan,
variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama ( minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.Iklim dapat terbentuk
karena adanya:
a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan; dan
b. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan timbulnya
penyerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi.
Perhatikan pada gambar berikut ini

3
Gambar 1: hewan yang tahan iklim panas Gambar 2: hewan yang tahan iklim dingin

Pada gambar 1 di atas dapat Anda lihat bahwa di daerah iklim panas seperti di gurun hanya
dapat hidup jenis hewan yang tahan terhadap panas, misalnya unta. Sedangkan pada gambar 2
dimana didaerahnya beriklim dingin seperti kutub hanya saja jenis hewan yang tahan dingin saja
yang dapat hidup misalnya: beruang kutub dan pinguin.

B. Unsur-Unsur Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah,
yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut
adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
1. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer
atau udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat
penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi
 Dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin
sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus. Lama
waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin
 Banyak panas yang diterima bumi. Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat
menerima panas dan
 Cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
 Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima
bumi.
 Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.

Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran
horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:
1. Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
4
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama.
Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu
garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau
temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi
oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan
lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli,
dan isotherm tahunan.

- Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara
karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah
yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas
antara lain Afrika Selatan dan Argentina.
- Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan
seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab
Persia.
- Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat yang sama
temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan
selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara,
dan Dakan.

2. Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal


Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum, setiap
naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada
letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar
peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu
terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar.Dengan bervariasinya persebaran suhu atau
temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala
cuaca, kabut, dan awan.

2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan
udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.
Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu
tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena
makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan
5
barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
a) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
b) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
c) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

Pegas

Tekanan
udara
Ruang hampa

Barometer & Air Raksa macam-macam baramoter

Dari gambar di atas hanya 3 jenis barometer yang biasa digunakan, yaitu:
1) Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg).Barometer ini
diciptakan oleh Torriceli (1643).
2) Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
3) Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat
dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakanskala milibar (mb).

TINGGI

TINGGI
Garis khayal dalam peta yang
menghu bungkan tempat- tempat yang
mempunyai tekanan udara sama disebut
isobar. Coba Anda perhatikan garis-garis
isobar yang menghubungkan tempat- RENDAH
tempatyangmempunyai tekanan udara sama RENDAH

pada gambar 7.
TINGGI

Gambar 7: Garis-garis Isobar

6
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah.Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kekuatan Anginditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka
makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah
membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran.
Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1). Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer.
Perhatikan gambar berikut ini:

Anemometer Mangkok

Anometer Kapal Baling-Baling


Gambar : Alat Ukur Kecepatan Angin

Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:


a) Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui
dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di
equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km).
Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan
gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula
kecepatannya.
b) Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan.
Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka
angin akan berkurang kecepatannya.
c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan sebaliknya, bila
pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
d) Tinggi dari Permukaan Tanah

7
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan hambatan
karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas
permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.

2). Kekuatan Angin


Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin
tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah
membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar
tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.
Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan tabel berikut ini:

Kekuat Kecepatan Angin


an Nam Keterangan
Angin a
Skala m/d km/jam
Beaufo t
rt
0 0,0-0,5 0-1 angin reda
1 0,6-1,7 2-6 angin sepoi-sepoi tiang asap
2 1,8-3,3 7-12 angin lemah tegak tiang
asap miring
3 3,4-5,2 13-18 angin sedang daun-daun
bergerak
4 5,3-7,4 19-26 angin tegang
ranting-
5 7,5-9,8 27-35 angin keras ranting
bergerak
6 9,9-12,4 36-44 angin keras
sekali dahan-
dahan
7 12,5- 45-54 angin rebut bergerak
15,2 batang
8 15,3- 55-65 angin ribut hebat pohon
18,2 bergerak
batang pohon
bsrbergerak
dahan-
dahan
patah
pohon-
pohon
kecil patah

8
9 18,3- 66-77 angin badai pohon-pohon
21,5
besar patah
10 21,6- 78-90 angin badai rumah-rumah
25,1 hebat
roboh
11 25,2- 91-104 angin taifun benda berat
29,0
berterbangan
12 29 ke 105 ke angin taifun benda berat
atas hebat
atas berterbangan
hingga
beberapa
km

4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah
kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan
berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa
persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air
maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. Kelembaban Nisbi =
𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 x 100 %

5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan
diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:
a) Bentuk medan atau topografi;
b) Arah lereng medan;
c) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
d) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.

9
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan
bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah
hujan yang sama disebut isohyet.
Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadiempat
macam, yaitu:
• Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butirankurang dari
0,5 mm.
• Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yangtemperaturnya
berada di bawah titik beku.

• Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari
awan yang temperaturnya di bawah titik beku.

• Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di
atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.

2. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
• Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur,
yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
• Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan
uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu
mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air
dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi danturun sebagai hujan.
• Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang
awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi
menjadi air dan turun sebagai hujan.

C. Pembagian Iklim
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka
bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a. Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan

10
bumi.
1. Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0 - 231/2 LU/LS dan hampir 40 % dari permukaanbumi.

Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:


• Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara
20- 23 C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannyamencapai 30 C.
• Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 - 5 C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

2. Iklim Sub Tropis


Iklim sub tropis terletak antara 231/2 - 40 LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara
iklim tropis dan iklim sedang.

Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:


a. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah
iklim tropis ke iklim sedang.
b. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapimusim dingin
pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
c. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
d. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya
kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan
musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

11
3. Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40 - 661/2 LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai
berikut:
a. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang seringberubah-ubah,
arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
b. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan
dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4. Iklim Dingin (Kutub)


Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagaiiklim kutub.
Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
a. Musim dingin berlangsung lama.
b. Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
c. Udaranya kering.
d. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
e. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
f. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es dipermukaan
tanah.
g. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
h. Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantaiselatan
Greenland, dan pantai utara Siberia.

Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:


i. Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
j. Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartikadi kutub
selatan.
b. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi
sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh
lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.

Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim

12
gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1) Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang.Keadaan iklim
di kedua daerah tersebut sangat berbeda.

Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40 , adalah sebagai
berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah;
b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:


a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
2) Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim
darat didaerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40(, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:


a) Amplitudo suhu tahunan besar;
b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggidan pada musim dingin rendah;dan
c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

3) Iklim Dataran Tinggi


Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b) Udara kering,
c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d) Jarang turun hujan.

4) Iklim Gunung

13
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu
sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b) Terdapat di daerah sedang;

5) Iklim Musim (Muson)


Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:
a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan
musim kemarau.

Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian tempat, berikut ini akan
diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa para ahli antara lain:
a. Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi
iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut
sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dankehidupan di atasnya. Berdasarkan
ketentuan itu Koppen membagi iklim dalamlima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah
iklim diberi simbol A, B, C, D, .
1) Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18 C,
• suhu rata-rata tahunan 20 C-25 C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.

2) Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;

3) Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara
18 sampai -3 C.

4) Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata
bulan terpanas lebih dari 10 C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3c

14
c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayanganhujan;
e) Kadang banyak turun salju.

Dari keempat daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa
macam iklim, yaitu:
1) Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.

2) Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:


(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklimlembab dari
iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.

3) Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:


(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklimlembab agak
panas kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklimlembab dan
sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.

4) Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:


(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

5) Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:


(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C.
(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.

Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklimAf, Aw, Am,
C, dan D.
Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa
Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.

15
Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Aus- tralia seperti
daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai
selatan.
C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya

b.Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn


Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan
secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Perhatikan pada gambar di
bawah ini.

Daerah
dingin

Tak ada tanaman budaya

2.500m Kopi, Teh, Kina,


Sayuran
Tembakau,
1.500m Daerah Kopi,Coklat
sedang
Padi,
Gambar: 600m Daerah panas Pembagian iklim
Tebu
menurut Junghuhn

Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut


5) Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3 - 22 C. Tanamannya
seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dancokelat.
6) Daerah sedang
Tinggi tempat 600 - 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22 -17,1 C. Tanamannya
seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur- sayuran.
7) Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1 - 11,1 C. Tanamannya
seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
8) Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1 - 6,2 C.
16
Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.

a. Pembagian Iklim Menurut Mohr


Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai ke permukaan bumi, yaitu
menjadi tiga golongan sebagai berikut:
1) Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebutkurang dari
60 mm.
2) Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut berkisar
antara 60 - 90 mm.
3) Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut 100 mm ke
atas.

b. Pembagian Iklim Menurut Schmidt Ferguson


Schmidt Ferguson menggolongkan iklim didasarkan banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan
dengan membandingkan jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah dalam satu tahun.
Oleh sebab itu menurutnya, bahwa iklim dibagi menjadidua golongan, yaitu sebagai berikut:
1) Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke permukaan bumi kurangdari 60 mm.
2) Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan bumi lebihdari 60 mm.

D. Peranan Iklim Dalam Kehidupan

a. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian


Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor
pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap
kehidupannya.Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam
mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan
kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Misalnya, padi sangat cocok
dibudidayakan di daerah yang bersuhu udara panas dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan cocok dibudidayakan di daerah
sedang sampai sejuk dengan intensitas curah hujan tidak setinggi pada tanaman padi.
Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim
sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada
umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan
dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya
angin musim barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat
berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan

17
gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda
alam sepertiakan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk
menangkap ikan.

b. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi


Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang
transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat
mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan.Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor
cuaca dan iklim berpengaruh pulaterhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin,
tinggi gelombang, badai dan lain-lain.

c. Peranan Iklim untuk Telekomunkasi


Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus
angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon
angin.

d. Peranan Iklim untuk Pariwisata


Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca
cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya
sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan
kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisataakan semakin dinikmati.

E. Jenis-Jenis Cuaca
Jenis cuaca, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Cerah (Sunny)
Hari yang cerah, atau langit cerah pada malam hari, adalah saat tidak ada awan di atas
cakrawala. Jika seseorang berada di puncak gunung atau bepergian dengan pesawat,
kemungkinan awan dan kabut tidak dihitung selama mereka tetap berada di bawah permukaan
cakrawala. Hal ini juga berarti bahwa langit selalu cerah di atas ketinggian tertinggi yang
dapat dihasilkan awan, yaitu sekitar 85.340 meter (53 mil).
Cuaca cerah biasanya ditemukan di gurun. Puncak gunung juga menikmati banyak hari
cerah karena hanya sedikit awan yang mencapai. Kondisi inilah mengapa teleskop terkuat
dibangun di pegunungan. Namun, cuaca cerah / cukup cerah jarang terjadi di belahan dunia
lainnya. Praktis tidak ada hari yang cerah di bawah Zona Konvergen Antar-tropis karena
hujan turun hampir setiap hari.

18
2. Berawan Sebagian (Partially Cloud)
Cuaca berawan sebagian adalah saat beberapa awan melayang di atas permukaan
cakrawala. Namun, sebagian besar langit tetap cerah dan tidak ada curah hujan dalam bentuk
apa pun. Awan dapat menurunkan suhu untuk sementara saat menyembunyikan Matahari di
siang hari, yang sangat membantu selama gelombang panas.

3. Berawan (Cloud)
Cuaca berawan adalah saat sejumlah besar awan menutupi langit (setidaknya separuh langit).
Hari yang berawan dapat mengakibatkan sedikit hujan, hujan salju, atau bahkan badai petir,
meskipun badai petir untuk sementara waktu meredup di langit saat hal itu terjadi.
4. Mendung (Overcast)
Cuaca mendung adalah saat langit benar-benar tertutup oleh selimut awan. Siang hari jauh
lebih redup dan malam hari benar-benar gelap tanpa sumber cahaya buatan. Jika cirrus atau
cirrostratus menutupi langit, Matahari atau Bulan mungkin tetap terlihat, dan siang hari sedikit
lebih cerah dibandingkan dengan lapisan stratus; namun, yang terakhir jauh lebih umum daripada
yang pertama.
Tergantung pada jenis awan dan waktu hari itu, langit mendung mungkin tampak putih, abu-
abu muda, abu-abu, atau biru tua selama matahari terbit/terbenam. Tutupan awan mencegah suhu
turun atau naik terlalu tajam, mengurangi perbedaan suhu di antara bagian-bagian yang berbeda
pada hari itu. Terkadang, suhu bisa tetap sama sepanjang hari.

5. Hujan (Rain)
Hujan adalah kelembapan atmosfer yang terkondensasi di atas yang jatuh di bawah bentuk
tetesan cairan. Ini adalah fenomena yang sangat penting yang memungkinkan kehidupan
berkembang di benua. Tanpa hujan teratur, daratan berubah menjadi gurun yang panas.Namun,
hujan lebat juga dapat menyebabkan bencana banjir, yang mampu menghancurkan suatu
wilayah. Selain itu, hujan menyebabkan efek samping lain seperti jalan licin, jarak pengereman
yang lebih jauh, jarak pandang yang menurun (kabut semu).

6. Gerimis (Drizzle)
Gerimis mirip dengan hujan, akan tetapi tetesannya sangat kecil dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. Gerimis selalu lemah, tetapi juga membatasi jarak pandang,
alasannya karena gerimis bisa mendahului atau berubah menjadi kabut.

19
7. Salju (Snow)
Salju adalah air atmosfer yang membeku dan jatuh ke tanah, menutupinya. Itu terjadi
ketika suhu udara turun pada 0 ° C (32° F). Salju tetap ada selama suhu tanah tidak melebihi
0 ° C (32 ° F). Salju merupakan ciri khas pegunungan dan tetap permanen di tempat yang
lebih tinggi (“salju abadi”). Salju juga cukup sering terjadi di bawah iklim kontinental selama
musim dingin, seperti di Eropa Timur dan Rusia.Namun hal ini lebih jarang terjadi di wilayah
beriklim sejuk (mild climate) dan hanya terjadi selama jendela waktu yang terbatas, biasanya
sekitar bulan terdingin dalam setahun, meskipun salju awal atau akhir juga dapat terjadi di
sana jika front (gelombang udara dingin) yang sangat dingin menyapu wilayah tersebut. Itu
tidak pernah jatuh di bawah iklim panas, terutama di sekitar ekuator.

F. Musim
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun yang dipengaruhi oleh bentuk iklim
yang luas. Dalam satu tahun, wilayah bumi dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim
dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.Akan tetapi untuk wilayah tropis seperti
Indonesia, pembagian musim dibagian menjadi dua, yakni musim hujan dan musim
kemarau.Pembagian musim juga pernah dilakukan ketika masa Mesir Kuno, ketika pada waktu
itu musim dibagi menjadi musim bajir, musim darurat karena banjir dan musim penunaian yang
panas.Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian musim adalah
rentang waktu tertentu yang berkaitan dengan kondisi iklim.

Musim di Dunia
Pembagian musim di dunia dibagi menurut penanggalan tertentu yang terjadi di belahan
bumi bagian utara maupun selatan, antara lain:

Penanggalan Belahan bumi

Wilayah Tropis

April hingga September musim kemarau

Oktober hingga Maret musim hujan

Belahan utara Belahan selatan

21 Maret-21 Juni musim semi musim gugur

20
21 Juni-23 September musim panas musim dingin

23 September-21 Desember musim gugur musim semi

21 Desember-21 Maret musim dingin musim panas

1. Musim Dingin
Pengertian musim dingin adalah kondisi hawa dingin dengan ciri turunnya salju atau
es.Musim dingin yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan November hingga Januari.
Sedangkan musim dingin yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli.

Ciri-ciri Musim Dingin


Ketika musim dingin terjadi, karakteristisk cuaca yang terjadi adalah sebagai berikut:
 Tumbuhan mulai rontok atau berkguguran karena timbunan salju
 Hawa pada musim dingin terbagi menjadi 80% dingin dan 20% panas
 Hewan-hewan akan melakukan hibernasi di dalam sarang atau hanya beraktivitas di dalam sarang
 Munculnya badai salju

2. Musim Semi
Musim semi adalah kondisi yang terjadi di daerah tertentu dengan ciri utama kembali
tumbuhnya vegetasi atau pepohonan setelah musim salju.Musim semi yang terjadi di bumi bagian
utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Sedangkan musim semi yang terjadi di bumi bagian
selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober.

Ciri-ciri Musim Semi


Ketika musim semi terjadi, karakteristisk cuaca yang terjadi adalah sebagai berikut:
 Daun-daun tumbuhan muda akan mulai tumbuh
 Hawa musim semi terbagi menjadi 60% panas dan 40% dingin
 Hewan-hewan mulai keluar sarang dan terbangun dari hibernasi
 Curah hujan meningka
t
3. Musim Panas
Musim panas adalah kondisi pada daerah tertentu dengan ciri utama meningkatnya hawa yang sangat
panas.Musim panas yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Sedangkan
musim panas yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan November hingga Januari.

21
Ciri-ciri Musim Panas
 Daun-daun tumbuhan mulai layu dan kering
 Hawa musim panas terbagi menjadi 80% panas dan 20% dingin
 Hewan-hewan beraktivitas mencari makan di luar sarang
 Curah hujan meningkat disertai badai angina
4. Musim Gugur
Musim gugur adalah kondisi di tempat tertentu dengan ciri utama daun-daun berguguran atau
rontok.Musim gugur yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober.
Sedangkan musim gugur yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Februari hingga April.

Ciri-ciri Musim Gugur


 Dedaunan tumbuhan layu dan rontok
 Hawa musim gugur terbagi menjadi 60% dingin dan 40% panas
 Hewan-hewan mulai kembali ke sarang dan bersiap mengumpulkan makanan untuk hibernasi
 Suasana langit cenderung gelap dan berwarna oranye

Musim di Indonesia
Wilayah Indonesia yang berada di khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikannya tidak
mengalami 4 musim dunia diatas. Akan tetapi, pembagian musim di Indonesia dibedakan menjadi
dua, antara lain:
1. Musim Hujan
Curah hujan rata-rata di Indonesia adalah 1600 mm setiap tahunnya. Namun sebaran curah
hujan tersebut tidak merata di setiap wilayah. Misalnya, di wilayah Palu dan Timor yang hanya
mengalami curah hujan 500 mm hingga 700 mm per tahun.
Sedangkan di wilayah utara seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi Riau, Bengkulu dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan
Bandung memiliki curah hujan yang sangat tinggi.Selain itu, di Indonesia juga mengenal siklus 3
tahun sampai 5 tahun yang disebut El Nino. Fenomena ini menyebabkan musim kemarau yang lama
dengan ciri tidak turunnya hujan dalam waktu tertentu. Setelah El Nino, akan terjadi La Nina.
Peristiwa La Nina adalah fenomena yang menyebabkan curah hujan tinggi dalam waktu lebih lama
dibanding biasanya.

22
2. Musim Kemarau
Musim kemarau adalah kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia dengan ciri utama turunnya
curah hujan yang signifikan. Pada kondisi ini, kerap terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air.
Terjadinya musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia.
Angin muson adalah angin yang bertiup dari belahan bumi utara yang menjadikan benua
Australia menjadi dingin sehingga tekanan udaranya meningkat. Kondisi tersebut menjadikan suhu
di kawasan benua Asia meningkat dengan tekanan udara rendah.Angin yang berasal dari gurun di
Australia mempunyai sifat panas dan kering dan tertiup ke Indonesia akan menyebabkan musim
kemarau.

3. Musim Pancaroba
Meski bukan termasuk dalam pembagian musim, namun masyarakat di Indonesia mengenalnya
dengan nama musim pancaroba atau peralihan.Pengertian musim pancaroba adalah masa peralihan antara
dua musim utama di daerah iklim musim, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau, serta
sebaliknya.Di Pulau Jawa, pancaroba terjadi pada bulan Maret dan April (pergantian penghujan ke kemarau)
dan pada bulan Oktober dan Desember (pergantian kemarau ke penghujan)

 Ciri Musim Pancaroba


o Frekuensi hujan tinggi
o Hujan deras disertai petir dan angin
o Frekuensi penyakit salurapan pernapasan atas (pilek dan batuk) meningkat

23
G. Ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan Cuaca, musim dan iklim
Sebenarnya sudah lama para ahli mengingatkan akan terjadinya perubahan iklim. Perubahan
yang tidak hanya berdampak pada naiknya suhu rata-rata bumi, tapi juga mengakibatkan banyak hal
berubah, mulai dari hilangnya terumbu karang sebagai rumah ikan, naiknya permukaan laut,
mencairnya es di kutub, hingga cuaca yang susah diramal, karena musim yang datang tak
menentu.Hal ini sebenarnya pernah terjadi di masa Firaun, sekian ribu tahun yang lalu. Dalam surat
Al-A’raf ayat 130, Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Firaun dan)
kaumnya dengan musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka
mengambil pelajaran."
Kita tidak tahu apa yang terjadi di saat itu hingga musim kemarau begitu panjang. Perubahan
cuaca yang terjadi mungkin bersifat lokal, karena saat itu perubahan iklim belum mengglobal seperti
saat ini. Mungkin ada kerusakan yang mereka lakukan hingga Sungai Nil yang menjadi satu-satunya
sumber air di Mesir (tempat Firaun berkuasa) berkurang alirannya.Saat musim gugur tiba, manusia
bisa melihat daun tanaman mulai berwarna kuning dan berguguran untuk menyambut musim
berikutnya, yakni musim dingin atau salju.
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di Bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-
tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-
kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal,” bunyi Surah Az-Zumar
Ayat 21.
Allah SWT anugerahkan tersebut. Dalam salah satu ayat Alquran, Allah
berfirman: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari
langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di
dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti.” (Al Baqarah (2) : 164)
Salah satu ayat yang menyinggung hujan ada dalam Al Qur'an surat Az-Zukhruf ayat 11.
‫والُُ ُذي نُ ُُز ُل م ُن ُما ُ قُد ُ ش ُر ُل م ُي ُُ كجون‬
ُ ‫ُا د ت ُ ذ ت‬‫ن‬ ‫ال ُء ء ُ ن‬
‫ُ ُه ُ ا ُ ُ ُخ‬ ‫س ما ُر أ ب‬
‫ُر‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ة‬
ُ
Arab-latin: Wallazī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, kazālika
tukhrajun
Artinya: Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan

24
dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).

25
Ayat lain yang menyinggung hujan dapat ditemukan dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 10:

‫ب شج ُر ف‬
‫ُي ُه‬ ُ ‫هُ ُو الُُ ُذي أ ُ ُن ُز ُل م ُن ُما ما ُ م‬
‫ال ُء ُ م ُ را و ُم ت ُ ُسي ُمو ُن‬
ُ ‫س ء ُ ك نه ش ُنه‬
ُ

Arab-latin: Huwallażī anzala minas-samā`i mā`al lakum min-hu syarābuw wa min-hu syajarun fīhi
tusīmụn

Artinya: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu.

Dengan ayat tersebut, tidak ada keraguan pada muslim untuk mengakui hujan adalah ciptaan Allah
SWT. Hujan adalah bukti kuasaNya menciptakan dan memelihara semua makhluk yang ada di bumi.

H. Pertanyaan

1. Apa perbedaan antara iklim,musim,dan cuaca?


2. Jelaskan apa saja unsur iklim!
3. Sebutkan jenis-jenis cuaca.
4. Ada berapa musim yang ada di dunia? Jelaskan!
5. Apa manfaat dari adanya iklim?
6. Kenapa di Indonesia hanya ada 2 musim?
7. Sebutkan Peran Musim di Bumi!
8. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim?

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca
bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan
iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas. Musim adalah salah satu pembagian utama tahun yang
dipengaruhi oleh bentuk iklim yang luas. Dalam satu tahun, wilayah bumi
dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim
panas dan musim gugur.Akan tetapi untuk wilayah tropis seperti Indonesia,
pembagian musim dibagian menjadi dua, yakni musim hujan dan musim
kemarau.Pembagian musim juga pernah dilakukan ketika masa Mesir Kuno,
ketika pada waktu itu musim dibagi menjadi musim bajir, musim darurat karena
banjir dan musim penunaian yang panas.Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), pengertian musim adalah rentang waktu tertentu yang
berkaitan dengan kondisi iklim.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
yang baru bagi para pembaca terutama bagi penulis sehingga dapat diterapkan
dalam aktivitas sehari-hari.

27
DAFTAR PUSTAKA

Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara Marvin, Chris,

dkk. 2008.

Cuaca dan iklim. www.fisikarudy.com

Cuaca dan iklim. www.scribd.com Drs, Sarjani. 2009.

Drs. Amir Syarifuddin, dkk., Sain Geografi 1 untuk SMU Kelas 1, Penerbit Bumi Aksara,

1996.

Drs. Mamat Ruhimat dan Drs. Bambang Utoyo, Penuntun Belajar Geografi 1 untuk

SMU Kelas 1 Cawu 1, 2, dan 3, Bandung: Penerbit Ganeca Exact, 1994.

Jenis Cuaca dan Penjelasannya (dosengeografi.com)

Musim - Pengertian, Pembagian Dunia, Indonesia & Ciri (rimbakita.com)

Sumadi Sitrijat, Geografi 1 untuk SMU, Departemen P dan K, 1999

Suyono, dkk., Geografi 1 SIC, Surabaya, 1995.

Tim Geografi SMU DKI Jakarta, Geografi untuk SMU Kelas 1 tengah tahun kedua,

Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000.

Tim Penulis Geografi, Geografi 1 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1, Jakarta:

Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1998.

28

Anda mungkin juga menyukai