Disusun Oleh
Kelompok 12:
Dosen Pengampu:
Atika Ulya Akmal, S.Pd.,M.Pd
i
KATAPENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutamanikmat kesehatan dan nimat kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAWyang telahm embawa risalah-risalah kebaikansetailmupengetahuandimuka
bumiini.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas pada matakuliah Konsep Dasar Bumi
Antariksa dan Kimia ini dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semuapihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini baik bantuan itu
berupamoril maupun materil. Namun penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan
dalampenulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
darisemua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis
sendiri dan para pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTARISI ..................................................................................................................ii
BABII.PEMBAHASAN. ............................................................................................... 3
A. Pengertian Cuaca dan Iklim ................................................................................ 3
B. Unsur-Unsur Iklim .............................................................................................. 4
C. Pembagian Iklim ................................................................................................ 10
D. Peranan Iklim Dalam Kehidupan ........................................................................ 17
E. Jenis –Jenis Cuaca .............................................................................................. 18
F. Musim ................................................................................................................. 20
G. Ayat-Ayat Al-Qur'an Yang Berhubungan Dengan Cuaca, Musim Dan Iklim ... 24
H. Pertanyaan ........................................................................................................... 25
BABIII.PENUTUP ........................................................................................................ 26
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 26
B. Saran ................................................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode
musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam
yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim
seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak
sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Seperti
halnya gejala – gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep –
konsep fisika yang terjadi di dalamnya.
Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat yang
bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai
dengan konsep – konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai
macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi
ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim
dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah
ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari yang
mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim
tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah
ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es. Dengan fakta
bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis
terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya
dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi
proses – proses fisika yang mempengaruhinya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim ?
3. Bagaimana pembagian iklim dan perubahannya ?
4. Bagaimana peranan iklim dan cuaca bagi kehidupan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kebumian.
2.Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim.
4. Untuk mengetahui mengenai pembagian iklim dan perubahannya.
5. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 1: hewan yang tahan iklim panas Gambar 2: hewan yang tahan iklim dingin
Pada gambar 1 di atas dapat Anda lihat bahwa di daerah iklim panas seperti di gurun hanya
dapat hidup jenis hewan yang tahan terhadap panas, misalnya unta. Sedangkan pada gambar 2
dimana didaerahnya beriklim dingin seperti kutub hanya saja jenis hewan yang tahan dingin saja
yang dapat hidup misalnya: beruang kutub dan pinguin.
B. Unsur-Unsur Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah,
yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut
adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
1. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer
atau udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat
penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi
Dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin
sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus. Lama
waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin
Banyak panas yang diterima bumi. Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat
menerima panas dan
Cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima
bumi.
Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran
horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:
1. Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
4
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama.
Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu
garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau
temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi
oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan
lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli,
dan isotherm tahunan.
- Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara
karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah
yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas
antara lain Afrika Selatan dan Argentina.
- Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan
seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab
Persia.
- Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat yang sama
temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan
selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara,
dan Dakan.
2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan
udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.
Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu
tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena
makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan
5
barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
a) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
b) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
c) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
Pegas
Tekanan
udara
Ruang hampa
Dari gambar di atas hanya 3 jenis barometer yang biasa digunakan, yaitu:
1) Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg).Barometer ini
diciptakan oleh Torriceli (1643).
2) Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
3) Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat
dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakanskala milibar (mb).
TINGGI
TINGGI
Garis khayal dalam peta yang
menghu bungkan tempat- tempat yang
mempunyai tekanan udara sama disebut
isobar. Coba Anda perhatikan garis-garis
isobar yang menghubungkan tempat- RENDAH
tempatyangmempunyai tekanan udara sama RENDAH
pada gambar 7.
TINGGI
6
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah
bertekanan udara rendah.Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kekuatan Anginditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka
makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah
membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran.
Ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1). Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer.
Perhatikan gambar berikut ini:
Anemometer Mangkok
7
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan hambatan
karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas
permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
8
9 18,3- 66-77 angin badai pohon-pohon
21,5
besar patah
10 21,6- 78-90 angin badai rumah-rumah
25,1 hebat
roboh
11 25,2- 91-104 angin taifun benda berat
29,0
berterbangan
12 29 ke 105 ke angin taifun benda berat
atas hebat
atas berterbangan
hingga
beberapa
km
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah
kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam
massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan
berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa
persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air
maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. Kelembaban Nisbi =
𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 x 100 %
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan
diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:
a) Bentuk medan atau topografi;
b) Arah lereng medan;
c) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
d) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
9
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan
bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah
hujan yang sama disebut isohyet.
Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadiempat
macam, yaitu:
• Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butirankurang dari
0,5 mm.
• Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yangtemperaturnya
berada di bawah titik beku.
• Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari
awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
• Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di
atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
2. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
• Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur,
yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
• Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan
uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu
mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air
dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi danturun sebagai hujan.
• Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang
awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi
menjadi air dan turun sebagai hujan.
C. Pembagian Iklim
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka
bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a. Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan
10
bumi.
1. Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0 - 231/2 LU/LS dan hampir 40 % dari permukaanbumi.
11
3. Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40 - 661/2 LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai
berikut:
a. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang seringberubah-ubah,
arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
b. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan
dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim
12
gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1) Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang.Keadaan iklim
di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40 , adalah sebagai
berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah;
b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat disertai badai.
4) Iklim Gunung
13
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu
sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b) Terdapat di daerah sedang;
Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian tempat, berikut ini akan
diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa para ahli antara lain:
a. Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi
iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut
sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dankehidupan di atasnya. Berdasarkan
ketentuan itu Koppen membagi iklim dalamlima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah
iklim diberi simbol A, B, C, D, .
1) Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18 C,
• suhu rata-rata tahunan 20 C-25 C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
2) Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
3) Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara
18 sampai -3 C.
4) Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata
bulan terpanas lebih dari 10 C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3c
14
c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayanganhujan;
e) Kadang banyak turun salju.
Dari keempat daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa
macam iklim, yaitu:
1) Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.
Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklimAf, Aw, Am,
C, dan D.
Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa
Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
15
Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Aus- tralia seperti
daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai
selatan.
C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya
Daerah
dingin
17
gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda
alam sepertiakan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk
menangkap ikan.
E. Jenis-Jenis Cuaca
Jenis cuaca, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Cerah (Sunny)
Hari yang cerah, atau langit cerah pada malam hari, adalah saat tidak ada awan di atas
cakrawala. Jika seseorang berada di puncak gunung atau bepergian dengan pesawat,
kemungkinan awan dan kabut tidak dihitung selama mereka tetap berada di bawah permukaan
cakrawala. Hal ini juga berarti bahwa langit selalu cerah di atas ketinggian tertinggi yang
dapat dihasilkan awan, yaitu sekitar 85.340 meter (53 mil).
Cuaca cerah biasanya ditemukan di gurun. Puncak gunung juga menikmati banyak hari
cerah karena hanya sedikit awan yang mencapai. Kondisi inilah mengapa teleskop terkuat
dibangun di pegunungan. Namun, cuaca cerah / cukup cerah jarang terjadi di belahan dunia
lainnya. Praktis tidak ada hari yang cerah di bawah Zona Konvergen Antar-tropis karena
hujan turun hampir setiap hari.
18
2. Berawan Sebagian (Partially Cloud)
Cuaca berawan sebagian adalah saat beberapa awan melayang di atas permukaan
cakrawala. Namun, sebagian besar langit tetap cerah dan tidak ada curah hujan dalam bentuk
apa pun. Awan dapat menurunkan suhu untuk sementara saat menyembunyikan Matahari di
siang hari, yang sangat membantu selama gelombang panas.
3. Berawan (Cloud)
Cuaca berawan adalah saat sejumlah besar awan menutupi langit (setidaknya separuh langit).
Hari yang berawan dapat mengakibatkan sedikit hujan, hujan salju, atau bahkan badai petir,
meskipun badai petir untuk sementara waktu meredup di langit saat hal itu terjadi.
4. Mendung (Overcast)
Cuaca mendung adalah saat langit benar-benar tertutup oleh selimut awan. Siang hari jauh
lebih redup dan malam hari benar-benar gelap tanpa sumber cahaya buatan. Jika cirrus atau
cirrostratus menutupi langit, Matahari atau Bulan mungkin tetap terlihat, dan siang hari sedikit
lebih cerah dibandingkan dengan lapisan stratus; namun, yang terakhir jauh lebih umum daripada
yang pertama.
Tergantung pada jenis awan dan waktu hari itu, langit mendung mungkin tampak putih, abu-
abu muda, abu-abu, atau biru tua selama matahari terbit/terbenam. Tutupan awan mencegah suhu
turun atau naik terlalu tajam, mengurangi perbedaan suhu di antara bagian-bagian yang berbeda
pada hari itu. Terkadang, suhu bisa tetap sama sepanjang hari.
5. Hujan (Rain)
Hujan adalah kelembapan atmosfer yang terkondensasi di atas yang jatuh di bawah bentuk
tetesan cairan. Ini adalah fenomena yang sangat penting yang memungkinkan kehidupan
berkembang di benua. Tanpa hujan teratur, daratan berubah menjadi gurun yang panas.Namun,
hujan lebat juga dapat menyebabkan bencana banjir, yang mampu menghancurkan suatu
wilayah. Selain itu, hujan menyebabkan efek samping lain seperti jalan licin, jarak pengereman
yang lebih jauh, jarak pandang yang menurun (kabut semu).
6. Gerimis (Drizzle)
Gerimis mirip dengan hujan, akan tetapi tetesannya sangat kecil dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. Gerimis selalu lemah, tetapi juga membatasi jarak pandang,
alasannya karena gerimis bisa mendahului atau berubah menjadi kabut.
19
7. Salju (Snow)
Salju adalah air atmosfer yang membeku dan jatuh ke tanah, menutupinya. Itu terjadi
ketika suhu udara turun pada 0 ° C (32° F). Salju tetap ada selama suhu tanah tidak melebihi
0 ° C (32 ° F). Salju merupakan ciri khas pegunungan dan tetap permanen di tempat yang
lebih tinggi (“salju abadi”). Salju juga cukup sering terjadi di bawah iklim kontinental selama
musim dingin, seperti di Eropa Timur dan Rusia.Namun hal ini lebih jarang terjadi di wilayah
beriklim sejuk (mild climate) dan hanya terjadi selama jendela waktu yang terbatas, biasanya
sekitar bulan terdingin dalam setahun, meskipun salju awal atau akhir juga dapat terjadi di
sana jika front (gelombang udara dingin) yang sangat dingin menyapu wilayah tersebut. Itu
tidak pernah jatuh di bawah iklim panas, terutama di sekitar ekuator.
F. Musim
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun yang dipengaruhi oleh bentuk iklim
yang luas. Dalam satu tahun, wilayah bumi dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim
dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.Akan tetapi untuk wilayah tropis seperti
Indonesia, pembagian musim dibagian menjadi dua, yakni musim hujan dan musim
kemarau.Pembagian musim juga pernah dilakukan ketika masa Mesir Kuno, ketika pada waktu
itu musim dibagi menjadi musim bajir, musim darurat karena banjir dan musim penunaian yang
panas.Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian musim adalah
rentang waktu tertentu yang berkaitan dengan kondisi iklim.
Musim di Dunia
Pembagian musim di dunia dibagi menurut penanggalan tertentu yang terjadi di belahan
bumi bagian utara maupun selatan, antara lain:
Wilayah Tropis
20
21 Juni-23 September musim panas musim dingin
1. Musim Dingin
Pengertian musim dingin adalah kondisi hawa dingin dengan ciri turunnya salju atau
es.Musim dingin yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan November hingga Januari.
Sedangkan musim dingin yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli.
2. Musim Semi
Musim semi adalah kondisi yang terjadi di daerah tertentu dengan ciri utama kembali
tumbuhnya vegetasi atau pepohonan setelah musim salju.Musim semi yang terjadi di bumi bagian
utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Sedangkan musim semi yang terjadi di bumi bagian
selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober.
21
Ciri-ciri Musim Panas
Daun-daun tumbuhan mulai layu dan kering
Hawa musim panas terbagi menjadi 80% panas dan 20% dingin
Hewan-hewan beraktivitas mencari makan di luar sarang
Curah hujan meningkat disertai badai angina
4. Musim Gugur
Musim gugur adalah kondisi di tempat tertentu dengan ciri utama daun-daun berguguran atau
rontok.Musim gugur yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober.
Sedangkan musim gugur yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Februari hingga April.
Musim di Indonesia
Wilayah Indonesia yang berada di khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikannya tidak
mengalami 4 musim dunia diatas. Akan tetapi, pembagian musim di Indonesia dibedakan menjadi
dua, antara lain:
1. Musim Hujan
Curah hujan rata-rata di Indonesia adalah 1600 mm setiap tahunnya. Namun sebaran curah
hujan tersebut tidak merata di setiap wilayah. Misalnya, di wilayah Palu dan Timor yang hanya
mengalami curah hujan 500 mm hingga 700 mm per tahun.
Sedangkan di wilayah utara seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi Riau, Bengkulu dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan
Bandung memiliki curah hujan yang sangat tinggi.Selain itu, di Indonesia juga mengenal siklus 3
tahun sampai 5 tahun yang disebut El Nino. Fenomena ini menyebabkan musim kemarau yang lama
dengan ciri tidak turunnya hujan dalam waktu tertentu. Setelah El Nino, akan terjadi La Nina.
Peristiwa La Nina adalah fenomena yang menyebabkan curah hujan tinggi dalam waktu lebih lama
dibanding biasanya.
22
2. Musim Kemarau
Musim kemarau adalah kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia dengan ciri utama turunnya
curah hujan yang signifikan. Pada kondisi ini, kerap terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air.
Terjadinya musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia.
Angin muson adalah angin yang bertiup dari belahan bumi utara yang menjadikan benua
Australia menjadi dingin sehingga tekanan udaranya meningkat. Kondisi tersebut menjadikan suhu
di kawasan benua Asia meningkat dengan tekanan udara rendah.Angin yang berasal dari gurun di
Australia mempunyai sifat panas dan kering dan tertiup ke Indonesia akan menyebabkan musim
kemarau.
3. Musim Pancaroba
Meski bukan termasuk dalam pembagian musim, namun masyarakat di Indonesia mengenalnya
dengan nama musim pancaroba atau peralihan.Pengertian musim pancaroba adalah masa peralihan antara
dua musim utama di daerah iklim musim, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau, serta
sebaliknya.Di Pulau Jawa, pancaroba terjadi pada bulan Maret dan April (pergantian penghujan ke kemarau)
dan pada bulan Oktober dan Desember (pergantian kemarau ke penghujan)
23
G. Ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan Cuaca, musim dan iklim
Sebenarnya sudah lama para ahli mengingatkan akan terjadinya perubahan iklim. Perubahan
yang tidak hanya berdampak pada naiknya suhu rata-rata bumi, tapi juga mengakibatkan banyak hal
berubah, mulai dari hilangnya terumbu karang sebagai rumah ikan, naiknya permukaan laut,
mencairnya es di kutub, hingga cuaca yang susah diramal, karena musim yang datang tak
menentu.Hal ini sebenarnya pernah terjadi di masa Firaun, sekian ribu tahun yang lalu. Dalam surat
Al-A’raf ayat 130, Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Firaun dan)
kaumnya dengan musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka
mengambil pelajaran."
Kita tidak tahu apa yang terjadi di saat itu hingga musim kemarau begitu panjang. Perubahan
cuaca yang terjadi mungkin bersifat lokal, karena saat itu perubahan iklim belum mengglobal seperti
saat ini. Mungkin ada kerusakan yang mereka lakukan hingga Sungai Nil yang menjadi satu-satunya
sumber air di Mesir (tempat Firaun berkuasa) berkurang alirannya.Saat musim gugur tiba, manusia
bisa melihat daun tanaman mulai berwarna kuning dan berguguran untuk menyambut musim
berikutnya, yakni musim dingin atau salju.
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di Bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-
tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-
kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal,” bunyi Surah Az-Zumar
Ayat 21.
Allah SWT anugerahkan tersebut. Dalam salah satu ayat Alquran, Allah
berfirman: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari
langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di
dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti.” (Al Baqarah (2) : 164)
Salah satu ayat yang menyinggung hujan ada dalam Al Qur'an surat Az-Zukhruf ayat 11.
والُُ ُذي نُ ُُز ُل م ُن ُما ُ قُد ُ ش ُر ُل م ُي ُُ كجون
ُ ُا د ت ُ ذ تن ال ُء ء ُ ن
ُ ُه ُ ا ُ ُ ُخ س ما ُر أ ب
ُر كل ة
ُ
Arab-latin: Wallazī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, kazālika
tukhrajun
Artinya: Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan
24
dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
25
Ayat lain yang menyinggung hujan dapat ditemukan dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 10:
ب شج ُر ف
ُي ُه ُ هُ ُو الُُ ُذي أ ُ ُن ُز ُل م ُن ُما ما ُ م
ال ُء ُ م ُ را و ُم ت ُ ُسي ُمو ُن
ُ س ء ُ ك نه ش ُنه
ُ
Arab-latin: Huwallażī anzala minas-samā`i mā`al lakum min-hu syarābuw wa min-hu syajarun fīhi
tusīmụn
Artinya: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu.
Dengan ayat tersebut, tidak ada keraguan pada muslim untuk mengakui hujan adalah ciptaan Allah
SWT. Hujan adalah bukti kuasaNya menciptakan dan memelihara semua makhluk yang ada di bumi.
H. Pertanyaan
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca
bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan
iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas. Musim adalah salah satu pembagian utama tahun yang
dipengaruhi oleh bentuk iklim yang luas. Dalam satu tahun, wilayah bumi
dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim
panas dan musim gugur.Akan tetapi untuk wilayah tropis seperti Indonesia,
pembagian musim dibagian menjadi dua, yakni musim hujan dan musim
kemarau.Pembagian musim juga pernah dilakukan ketika masa Mesir Kuno,
ketika pada waktu itu musim dibagi menjadi musim bajir, musim darurat karena
banjir dan musim penunaian yang panas.Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), pengertian musim adalah rentang waktu tertentu yang
berkaitan dengan kondisi iklim.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
yang baru bagi para pembaca terutama bagi penulis sehingga dapat diterapkan
dalam aktivitas sehari-hari.
27
DAFTAR PUSTAKA
Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara Marvin, Chris,
dkk. 2008.
Drs. Amir Syarifuddin, dkk., Sain Geografi 1 untuk SMU Kelas 1, Penerbit Bumi Aksara,
1996.
Drs. Mamat Ruhimat dan Drs. Bambang Utoyo, Penuntun Belajar Geografi 1 untuk
Tim Geografi SMU DKI Jakarta, Geografi untuk SMU Kelas 1 tengah tahun kedua,
Tim Penulis Geografi, Geografi 1 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1, Jakarta:
28