Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METEOROLOGY AND CLIMATHOLOGY

“MANUSIA DAN IKLIM”

DOSEN :
Prof. Dr. H. Ramli Umar, M.Si.
Prof. Rosmini Maru, S.Pd.,M.Si.,Ph.D.
Dr. Muhammad Yusuf, S.Si.,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Al Fajri Nur Alamsyah
NIM : 200109511009
Prodi : Pendidikan Geografi ICP

Jurusan Geografi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manusia & Iklim ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Prof. Dr. H.
Ramli Umar, M.Si., Prof. Rosmini Maru, S.Pd.,M.Si.,Ph.D., Dr. Muhammad Yusuf,
S.Si.,S.Pd.,M.Pd.. pada bidang studi Meteorology and Climathology. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang manusia dan iklim bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ramli Umar, M.Si., Prof. Rosmini
Maru, S.Pd.,M.Si.,Ph.D., Dr. Muhammad Yusuf, S.Si.,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen bidang
studi Meteorology and Climathology yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bontonompo, 24 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................................................... 1
C. Manfaat ....................................................................................................................... 1
D. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
A. Pengertian Perubahan Iklim ........................................................................................ 2
B. Penyebab Perubahan Iklim ......................................................................................... 2
C. Dampak Perubahan Iklim ........................................................................................... 3
D. Dampak perubahan iklim di berbagai bidang ............................................................. 5
E. Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi Perubahan Iklim ................................ 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik bahwa
keadaan bumi saat ini sudah mengalami perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Perubahan itu ditunjukkan dengan iklim bumi yang seharusnya berubah secara alami, tetapi
karena keseimbangan alam terganggu akibat kegiatan manusia, maka iklim sulit diprediksi.
Kata iklim berasal dari kata Yunani kuno, klima, yaitu untuk menggambarkan “rata-rata
cuaca” yang terjadi. Menurut Badan Meteorologi Dunia, umunya iklim ditentukan dalam
periode 30 tahun.
Seorang ahli klimatologi mengaku kesulitan memprediksi iklim bumi selama 30 tahun ke
depan. Hal ini dikarenakan karena iklim global selalu berubah-ubah. Jutaan tahun yang lalu,
sebagian wilayah dunia yang kini lebih hangat, dahulunya merupakan wilayah yang tertutupi
oleh es, dan beberapa abad terakhir ini, suhu ratarata telah naik turun secara musiman,
sebagai akibat radiasi matahari dan akibat letusan gunung berapi secara berkala. Namun,
yang baru adalah bahwa perubahan iklim yang ada saat ini dan yang akan datang disebabkan
bukan hanya oleh peristiwa alam melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia.
Kemajuan pesat pembangunan ekonomi kita memberikan dampak yang serius terhadap iklim
dunia, antara lain lewat pembakaran secara besar-besaran batu bara, minyak, dan kayu,
misalnya, serta penebangan hutan. Perubahan iklim telah menjadi masalah lama yang tak
kunjung teratasi di dunia ini. Meski telah banyak manusia yang mulai peduli dan
menyorotinya, namun ada beberapa yang tidak peduli bahkan tidak begitu paham mengenai
arti dan dampak dari perubahan iklim itu sendiri. Oleh karena itu kelompok kami mencoba
membahas masalah-masalah diatas dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud
dengan perubahan iklim, penyebab perubahan iklim, dampak dari perubahan iklim tersebut,
serta solusi yang dapat dilakukan.

B. Tujuan
1. Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan
perubahan iklim secara lebih dalam.
2. Memberikan kesadaran kepada manusia akan pentingnya pelestarian lingkungan
hidup yang mempengaruhi kestabilan iklim.
3. Memberikan solusi dalam meminimalisir dampak perubahan iklim.

C. Manfaat
1. Perubahan iklim tidak hanya dianggap sebagai masalah kecil namun harus
mendapat perhatian yang lebih serius.
2. Manusia dapat berperan aktif dalam menjaga kestabilan iklim.
3. Mengantisipasi dampak perubahan iklim sejak dini sehingga tidak menyebabkan
masalah yang signifikan.

D. Rumusan Masalah
1. Pengertian perubahan iklim
2. Apa penyebab perubahan iklim?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim?
4. Bagaimana solusi dalam menangani dampak perubahan iklim?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola maupun intensitas unsur iklim pada
periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata 30 tahun). Perubahan
iklim dapat berupa perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi
kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai contoh, lebih sering atau berkurangnya
kejadian cuaca ekstrim, berubahnya pola musim dan peningkatan luasan daerah rawan
kekeringan. Perubahan iklim merupakan perubahan pada komponen iklim yaitu suhu, curah
hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan perawanan. Perubahan iklim
bisa terjadi pada wilayah tertentu, atau seluruh bumi. Perubahan-perubahan ini bisa
bersumber dari prosesproses dinamis di Bumi, daya-daya eksternal termasuk kelainan pada
panas matahari, dan kegiatan manusia.

Pengertian perubahan Iklim menurut berbagai sumber :


1. UU No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Perubahan
Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh
aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global
serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan.
2. Pemahaman petani Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan kemarau yang
sering tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan petani (pola tanam) dan
mengancam hasil panen.
3. Pemahaman nelayan Perubahan iklim adalah susahnya membaca tandatanda alam
(angin, suhu, astronomi, biota, arus laut) karena terjadi perubahan dari kebiasaan
sehari-hari, sehingga nelayan sulit memprediksi daerah, waktu dan jenis tangkapan.
4. Pemahaman masyarakat umum Perubahan iklim adalah ketidakteraturan musim.
5. Kementerian Lingkungan Hidup, 2001 adalah perubahan iklim adalah berubahnya
kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang
membawa dampak luas terhadap berbagai sector kehidupan manusia.
6. LAPAN (2002) adalah mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-rata
salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.
7. BAKL-LAPAN, 2009 adalah perubahan iklim mungkin karena proses alam internal
maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah
komposisi atmosfer dan tata guna lahan.

B. Penyebab Perubahan Iklim

Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di
atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida
(N2O). Selain itu terdapat pula gas-gas antaralain NF3 (Nitrogen triflorida), HFCs
(Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons), dan SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas-gas
dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan
radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas. Akibatnya atmosfer bumi makin memanas
dengan laju yang setara dengan laju peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer. Dalam
kondisi normal perubahan iklim akan terjadi dengan lambat. Adanya aktifitas manusia dan
kemajuan teknologi industri mempercepat terjadinya perubahan iklim ini. Aktivitas manusia

2
yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara global, yaitu efek rumah kaca (green
house effect) dan penipisan lapisan ozon (ozon deplation).

1. Efek rumah kaca (green house effect)


Secara umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk
sinar inframerah ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi)
kembali oleh gas-gas atau zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi tetap
hangat walaupun pada saat malam hari. Tertahannya sinar inframerah oleh gas-gas rumah
kaca, mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu udara di muka bumi yang disebut efek
rumah kaca. Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain Karbondioksida
(CO2), Metan (CH4), gas atau senyawa Nitrogen (NO, NH3, dan N2O), senyawa Sulfur
(H2S dan SO2), Ozon (O3), dan Clorofluorocarbon (CFC). Di antara gas-gas rumah kaca
tersebut, CO2 dan CFC merupakan gas yang paling dominan dan penting
dalammemberikan kontribusi pada terjadinya pemanasan global. CO2 dikeluarkan ke
atmosfer melaluli aktivitas pembakaran pada mesin-mesin industri yang berbahan bakar
batu bara, bensin, minyak tanah, atau solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta
hasil metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke atmosfer
melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC, atau aerosol yang
disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan Freon dan halon. Akibat dari
banyaknya CO2, CFC, dan gas-fas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer, maka suhu
udara di bumi akan semakin cepat meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan
gangguan dan perubahan iklim secara global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya
pencairan es atau salju di kedua kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara
keseluruhan sehingga memungkinkankan tergenangnya kota-kota di sepanjang pantai.

2. Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)


Lapisan ozon merupakan suatu lapisan tipis yang banyak mengandung gas ozon
(O3) yang terdapat pada bagian stratosfer yang berfungsi antara lain, menyerap
(absorption) dan memantulkan (reflection) radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari
sehingga sinar yang sampai ke permukaan bumi tidak berlebihan. Akibat dari
meningkatnya aktivitas manusia di berbagai negara di dunia, keberadaan lapisan ozon
tersebut menjadi semakin menipis, bahkan di beberapa lokasi terutama kutub utara dan
selatan bumi dalam keadaan berlubang. Aktivitas manusia yang berperan dalam penipisan
lapisan ozon,antara lain aktivitas manusia dalam bidang industri. Industri banyak
mengemisikan CFC dari limbah pabrik berupa gas dari pabrik, refrigrator, AC, dan
aerosol. Akibat dari menipisnya lapisan ozon pada atmosfer bumi, membawa
konsekuensi,yaitu perubahan iklim global, hal ini disebabkan sinar matahari yang
mengarah ke bumi biasanya sebagian besar dipantulkan kembali ke jagad raya dan
sebagian diserap oleh atmosfer bumi serta sebagian kecil lainnya sampai ke permukaan
bumi. Akibat dari menipisnya lapisan ozon yang merupakan bagian dari atmosfer bumi,
sinar matahari dapat secara langsung sampai ke permukaan bumi tanpa melalui adanya
proses pemantulan (refleksi) dan penyerapan (absorpsi). Akibatnya suhu udara di bumi
akan lebih cepat panas dan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya perubahn iklim
di bumi secara global.

C. Dampak Perubahan Iklim

Dampak negatif dari perubahan iklim, dimulai dari yang ringan, dulu dari bulan april -
september adalah musim kemarau, dan oktober sampai maret adalah musim hujan. Namun
saat ini pasti pernah merasakan musim panas dan hujan dalam satu hari. Akibatnya jadi

3
rentan terserang penyakit. Selain pola cuaca yang tidak menentu, penyakit disebabkan oleh
kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan) yang semakin menurun karena
perubahan iklim ini.
Dampak lain dari perubahan iklim adalah naiknya harga cabai karena factor cuaca. Hal ini
tentu membuat pusing para ibu dan pedagang makanan pedas khususnya. Perubahan iklim ini
mengakibatkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Bukan hanya cabai, mungkin
juga yang lainnya. Jika gagal panen kemungkinan besar krisis pangan tidak dapat dihindari
lagi. Kekeringan yang berkepanjangan, banjir saat musim penghujan, bencana longsor
mengakibatnya aktivitas terganggu dan produktivitas pun menurun. Selain itu pasokan bahan
pokok lewat jalur laut menjadi sulit karena cuaca yang buruk, sekalipun bisa berangkat,
kualitas barang belum tentu baik. Contohnya sayuran dan daging yang sudah membusuk.
Dampak lain yang lebih dominan antara lain, peningkatan suhu yang besar terjadi pada
daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubagan lingkungan global
yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribusi vegetasi alami, dan keanekaragaman
hayati. Sementara itu, daerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal
produktivitas tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman, dan manusia. Peningkatan
suhu pada gilirannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungannya
adalah bahwa daerah kering akan menjadi makin kering dan daerah basah menjadi semakin
basah sehingga kelestarian sumber daya air akan terganggu.
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik. Air laut naik
menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya
menimbulkan banjir di dataran rendah. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya
air permukaan sehingga air menjadi langka. Selain itu, meningkatnya suhu bumi dapat
menyebabkan risiko kebakaran hutan, serta juga mengakibatkan El Nino dan La Nina.
Semuanya itu berdampak pada kesehatan, distribusi air yang tidak merata, berkurangnya
biodiversitas atau keanekaragaman hayati, dan terjadinya berbagai macam bencana. Pada
mulanya nyamuk malaria tidak dapat hidup di dataran tinggi, namun seiring perubahan iklim
dan peningkatan suhu menyebabkan nyamuk malaria dapat berdistribusi dan menularkan
penyakit di daerah tersebut. Jika tidak ada upaya meningkatkan ketahanan terhadap
perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan mulai dari sekarang, maka dampak yang
ditimbulkan akibat adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan lebih lanjut
akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan.
Banyak orang melihat Perubahan iklim ini dari sisi buruknya. Namun Bila kita melihat
Perubahan iklim ini dari sudut pandang berbeda kita akan menemukan hikmah dari
Perubahan iklim ini. Dengan adanya isu Perubahan iklim ini. Pola pikir manusia kepada alam
ikut berubah. Kini manusia semakin lebih mencintai alamnya. Buktinya banyak berbagai
bentuk kepedulian manusia pada alam. Contohnya kesadaran tidak membuang sampah
sembarangan, banyak program-program menanam seribu pohon, program penghijauan
halaman rumah, di bangun atau di rehabilitasinya taman-taman, dan masih banyak lagi.
Selain itu perubahan pola gaya hidup pun mulai ditunjukan. Saat ini gaya hidup sehat
lebih dipilih, mungkin karena ekstrimmya perubahan cuaca yang pastinya akan
mempengaruhi kondisi kesehatan kita. Begitu pun saya dan keluarga, saat ini kami rajin
berolah raga setiap satu minggu sekali untuk menjaga kondisi tubuh. Pola hidup hemat juga
menjadi pilihan berbagai lapisan masyarakat. Perubahan iklim yang ekstrim ini
mengakibatkan kita harus lebih menghemat lagi air, energi, bahan bakar dan bahkan
keuangan (Perubahan iklim mempengaruhi harga bahan pokok). Banyaknya bencana yang
terjadi akibat Perubahan iklim pun, dapat membuat kita lebih berintrospeksi diri lagi dan
lebih meningkatkan rasa syukur dan keimanan kita kepada Tuhan. Nampaknya banyaknya
bencana yang terjadi akibat ekstrimnya Perubahan iklim ini, merupakan salah satu teguran
dari tuhan, atas apa yang telah kita perbuat pada alam.

4
Dampak yang cukup besar dari Perubahan iklim ini adalah membuat negaranegara di
seluruh dunia merapatkan barisan dan bersatu padu untuk menanggulangi permasalahan
Perubahan iklim. Hal ini ditunjukan dengan dibentuknya UNFCCC = United Nations
Framework Convention on Climate Change (Konverensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
Perubahan iklim). Dan hal ini membuat hubungan antar Negara agaknya lebih merapat.

D. Dampak perubahan iklim di berbagai bidang

1. Dampak Kesehatan
”Pemanasan global” yang juga disebabkan perubahan iklim juga akan memicu
kasus penyakit tropis yang ditularkan melalui serangga dan hewan seperti malaria
dan juga demam berdarah. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan meningkat.
Suhu berhubungan negatif dengan kasus DBD, karena itu peningkatan suhu udara
akan menurunkan kasus DBD.
5 cara perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan seperti dikutip dari
MyHealthNewsDaily, Kamis (8/3/2012) antara lain:.

2. Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan di daerah tertentu yang disebabkan oleh
perubahan iklim, dapat membantu proses penyebaran penyakit. Beberapa vector
penyakit, seperti serangga, dapat membawa dan mengirimkan agen penyebab
penyakit, terutama dipengaruhi oleh cuaca dan suhu lebih panas. Karena vektor
adalah hewan berdarah dingin, maka bergantung pada lingkungan sekitar untuk
mengontrol panas internal. Sehingga peningkatan suhu akan berpotensi mendukung
kehidupan serangga, dan dapat memungkinkan penyebaran penyakit tertentu, seperti
malaria. Curah hujan juga diduga bermanfaat bagi kehidupan serangga, dan beberapa
penelitian telah menghubungkan peningkatan curah hujan dapat menyebabkan wabah
penyakit, khususnya penyakit yang ditularkan melalui air.

3. Degradasi tanah di daerah kering


Penggunaan tanah yang tidak benar ditambah dengan variasi iklim dapat
menyebabkan peningkatan degradasi tanah di daerah kering. Sebuah studi pada tahun
2010 menemukan bahwa, 38 persen dari dunia terdiri dari daerah kering karena
risiko penggurunan. Setelah terdegradasi, tanah menjadi tidak produktif.
Hal ini dapat membatasi lahan yang dapat digunakan untuk pertanian untuk
memberi makan penduduk negara berkembang. Penggurunan global juga dapat
meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di laut. Debu gurun memasok zat besi
ke laut, yang banyak dibutuhkan organisme laut untuk hidup.

4. Bencana alam ekstrem


Pemanasan global dapat membawa peningkatan bencana ekstrem, termasuk
gelombang panas, banjir dan badai besar, yang dapat menyebabkan banyak korban
jiwa. Panas dan kekeringan adalah satu di antara bencana alam paling mematikan.
Gelombang panas mungkin akan semakin parah..

5. Lebih banyak alergi


Studi menunjukkan banyak alergi yang sedang berkembang di negara maju,
termasuk Amerika Serikat. Alergi tersebut dapat disebabkan, karena meningkatnya
kadar karbon dioksida dan suhu pemanasan.

5
Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa, tanaman sedang berbunga di
awal tahun, dan produksi serbuk sari total meningkat. Sebuah studi di Italia
menemukan bahwa, tidak hanya menyebabkan peningkatan serbuk sari, tetapi
sensitivitas populasi terhadap serbuk sari juga meningkat. Sementara genetika
memainkan peran besar dalam semua jenis alergi, musim serbuk sari yang lebih lama
dan lebih intens dapat memperburuk gejala alergi

6. Membawa efek buruk untuk jantung


Pemanasan global kemungkinan akan membawa peningkatan gelombangpanas.
Peningkatan gelombang panas juga dapat disertai kerusakan ozon dan kabut asap.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa, tingkat polusi yang tinggi terkait dengan
peningkatan penerimaan rumah sakit untuk masalah jantung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, suhu tinggi pada bulan-bulan musim panas di sebuah kota di
Amerika Serikat berhubungan dengan penurunan variabilitas denyut jantung, atau
bagaimana reguler waktu antara detak jantung yang bertindak sebagai ukuran
seberapa baik jantung bekerja.
Menurut American Heart Association, variabilitas yang rendah pada denyut
jantung dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian. Suhu udara dan ozon
mungkin buruk bagi jantung karena mempengaruhi cara fungsi sistem saraf otomatis.
Sistem saraf otomatis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang membantu tubuh
beradaptasi dengan lingkungannya. Sistem tersebut termasuk pengaturan fungsi
tubuh, termasuk aktivitas listrik jantung dan aliran udara ke paru-paru.

7. Dampak Lingkungan
Dampak perubahan iklim ini sendiri diperparah oleh masalah lingkungan,
masalah kependudukan, dan masalah kemiskinan. Karena lingkungan yang rusak,
alam akan lebih rapuh dalam menghadapi perubahan iklim. Dampak terhadap
penataan ruang juga dapat terjadi antara lain apabila penyimpangan iklim berupa
curah hujan yang cukup tinggi, memicu terjadinya gerakan tavnah (longsor) yang
berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa : banjir dan tanah longsor. Dengan
kata lain daerah rawan bencana menjadi perhatian perencanaan dalam
mengalokasikan pemanfaatan ruang.

8. Dampak bagi Sumber daya air


Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air di
daerah subtropis serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-
40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan
berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering
mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.

9. Dampak ekonomi
Dan yang terakhir adalah dampak ekonomi. Semua dampak perubahan iklim
yang terjadi pada setiap lini kehidupan tersebut diatas pastilah secara langsung akan
memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia akibat kerugian ekonomi
yang harus ditanggung.

6
E. Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi Perubahan Iklim

1. Mitigasi
Salah satu cara menahan laju perubahan iklim adalah mengurangi emisi GRK
hasil aktivitas manusia. Ini bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan bahan
bakar dari sumber energi yang lebih bersih, seperti beralih dari batubara ke gas, atau
menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari atau biomassa.
Selain itu, mengurangi penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan
menghemat listrik juga mengurangi emisi GRK. Usaha-usaha seperti ini disebut
mitigasi. Melalui Protokol Kyoto, usaha-usaha mitigasi dilakukan secara global.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah CDM (clean development mechanism,
atau mekanisme pembangunan bersih) yang memungkinkan aktivitas pelestarian
lingkungan hidup dan ekonomi dilakukan secara bersamasama. Melalui kerjasama
dengan negara maju, negara berkembang bias menerima manfaat dengan adanya
tambahan dana dan alih teknologi untuk menjalankan kegiatan yang mengurangi
emisi GRK sekaligus mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.

2. Adaptasi
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat
dihindari. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya adaptasi, yaitu mempersiapkan diri
dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim, baik yang telah terjadi
maupun mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Beradaptasi terhadap kedua
macam dampak perubahan iklim – kejadian ekstrem dan dampak perlahan –
memerlukan strategi yang berbeda. Mempersiapkan diri menghadapi kejadian
ekstrem dilakukan dengan menyusun rencana penanganan bila terjadi bencana alam,
seperti badai dan banjir. Sedangkan menghadapi perubahan perlahan memerlukan
kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan
yang terus berubah.
Sebenarnya penanganan masalah lingkungan, seperti reboisasi atau rehabilitasi
terumbu karang yang rusak, sudah merupakan kegiatan adaptasi terhadap perubahan
iklim. Namun, kegiatan tersebut perlu diperkuat dengan menyertakan pertimbangan
mengenai dampak perubahan iklim. Usaha mengurangi kemiskinan juga merupakan
kegiatan adaptasi karena masyarakat miskin paling rentan terhadap dampak
perubahan iklim dengan minimnya kemampuan mereka untuk beradaptasi.
Contoh adaptasi terhadap kejadian ekstrem adalah dengan mengantisipasi
bencana alam yang semakin sering terjadi karena adanya perubahan iklim. Ini bisa
dilakukan dengan membuat sistem peringatan dini di daerah yang dinilai rawan badai
serta memberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat bila badai
terjadi.
Contoh adaptasi terhadap dampak perubahan iklim perlahan adalah membuat
perlindungan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir dengan cara menanam hutan
bakau. Adanya hutan bakau mengurangi kemungkingan erosi pantai dan intrusi air
laut ke dalam sumber air bersih akibat naiknya permukaan air laut.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim
serta mencegah terjadinya dampak yang lebih signifikan, yaitu :
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak dipakai, misalnya computer,televisi,
charger HP saat tidak digunakan.
2. Mengubah pola makan banyak daging dengan cara mengurangi porsinya. Karena
menurut catatan PBB, pola makan daging berkontribusi terhadap kelaparan dunia

7
dan merupakan penyebab utama dari penebangan hutan. Sementara cara
pendekatan vegetarian terhadap gaya hidup hijau dapat meningkatkan kesehatan
dan memperbaiki kehidupan setiap orang di dunia.
3. Melakukan kebiasaan hijau dimulai dari hal-hal kecil, membuat taman kecil depan
rumah, menambah jumlah pot atau sekedar menanam rumput hijau. Pelihara
semua tanaman agar memberi oksigen bagi lingkungan sekitar. Semakin banyak
tanaman semakin banyak oksigen yang dibutuhkan.
4. Mengurangi penggunaan plastik, terutama kresek. Belilah jinjingan belanja biasa
yang dapat digunakan berkali-kali atau memakai pembungkus kardus pada saat
belanja di supermarket.
5. Mempergunakan lap atau saputangan sebagai pengganti tisu. Memakai popok
flannel sebagai pengganti pampers. Sebab semakin banyak pemakaian tisu dan
pampers, semakin lebih banyak lagi pohon yang harus ditebang.
6. Menggunakan peralatan makan dan rumah tangga bukan dari plastic atau
melamin.
7. Berhenti merokok, menghindari minuman beralcohol dan memperbanyak minum
air putih.
8. Mengajak orang – orang terdekat di keluarga, tetangga, lingkungan kerja ataupun
kerabat untuk memulai gaya hidup hijau di lingkungannya. Semakin banyak orang
turut berperan menjaga kehijauan bumi, semakin banyak pula peluang bumi untuk
berumur panjang.
9. Lakukan gerakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
10. Tunjukan kepedulian kita kepada lingkungan yang semakin gersang ini dengan
menanam pohon.

8
BAB III
PENUTUP

Perubahan iklim memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap berbagai sisi
kehidupan. Perubahan iklim ini memberikan dampak eksterm bagi keberlangsungan
kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi. Salah satu dampak ekstrem yang kita
rasakan setiap harinya adalah naiknya temperatur bumi yang semakin hari semakin panas
serta terjadinya pergantian musim yang mengakibatkan siklus musim menjadi kacau. Hal ini
patut menjadi perhatian kita, karena sangat berpengaruh bagi kehidupan, baik dari segi
ekonomi, kesehatan, lingkungan dan juga kualitas sumber daya air.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2011. http://www.anneahira.com/penyebab-perubahan-iklimglobal.html [10


April 2012].

Anonim. 2008. Plankton Dapat Memperlambat Proses Pemanasan Bumi.


http://ikanmania.wordpress.com [20 Februari 2011].

Anonim. 2009. Fungsi dan Manfaat Terumbu Karang. http://www.scribd.com [22 Oktober
2011].

BAKL-LAPAN. 2010. Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id [12 Januari 2012]

BAKL-LAPAN. 2010. Dampak Perubahan Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id [ 12


Januari 2012].

Dyahsari, Nur. 2011. siklus.lmb.its.ac.id/?p=268 [10 April 2012].

Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.

Kompas, 26 April 2006. Halaman 13. Fitoplankton Kendalikan Pemanasan Global.

Murdiyarso, Daniel. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara

Nasir. 2009. http://dokternasir.web.id/2009/03/penyebabdampaksecaraglobal.html [10 April


2012].

Susandi, dkk. 2008. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di Wilayah
Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol.12/No.2/2008.

UNDP. 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta: UNDP Indonesia Country Office. Wibowo.
1996. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Alami. Wacana No. 3/Juli-Agustus
1996.

10

Anda mungkin juga menyukai