Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT CUACA ATAU IKLIM BAGI BENCANA ALAM

BANJIR, KEBAKARAN HUTAN, KEKERINGAN

Dosen Pengampu :
Ir. Maryono, M.P

Penyusun :
Socha Cahaya Lintang
134230150

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2024

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa'atnya di akhirat
nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Klimatologi
dan Ekologi Tanaman.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Yogyakarta, 13 Februari 2024

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Cuaca dan Iklim.........................................................................5
B. Bencana Alam Banjir, Kebakaran Hutan, dan Kekeringan.........................5
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cuaca dan iklim memainkan peran kunci dalam kehidupan manusia,
dengan cuaca sebagai variasi atmosfer dalam jangka waktu pendek dan
iklim sebagai keseluruhan pola cuaca dalam jangka waktu panjang. Faktor
seperti suhu, tekanan udara, kelembapan, dan arah angin memengaruhi
kondisi atmosfer

B. Tujuan

Tujuan utama adalah meningkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim


untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan bencana. Selain
itu, memanfaatkan teknologi dan informasi untuk menyediakan peringatan
dini cuaca ekstrem.

C. Manfaat
Prakiraan cuca atau iklim dapat membantu kita unntuk merencanakan
atau pengambilan langkah pencegahan terhadap bencana alam, sehingga
dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cuaca dan Iklim


Cuaca mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu
tertentu. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan
waktu tertentu. Dengan kata lain, cuaca merupakan variasi atmosfer dalam
jangka waktu pendek. Cuaca menjadi indikator perubahan iklim di bumi yang
mempengaruhi kehidupan. Peran dan pengaruh cuaca sangat bergantung pada
unsur-unsur yang mempengaruhinya., seperti suhu udara, tekanan udara,
kelembapan udara, kecepatan dan arah angin, dan penyinaran matahari.
Sedangkan iklim mengacu pada keseluruhan dari cuaca yang meliputi jangka
waktu panjang.
Pemanfaatan cuaca dan iklim bagi bencana yaitu, dapat digunakan
menjadi prakiraan cuaca yang telah diidentifikasi memakai peralatan
klimatologi atau pengamatan dari BMKG langsung. Prakiraan cuaca juga
dapat digunakan sebagai pencegahan dan penanggulangan bencana sehingga
dapat meminimalkan dampak bencana yang terjadi, maupun sebagai
informasi peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat.

B. Bencana Alam Banjir, Kebakaran Hutan, dan Kekeringan


Wilayah Indonesia digolongkan sebagai salah satu negara rawan
bencana, baik bencana alam maupun bencana yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia. Indonesia merupakan negara kepulauan, secara geografis terletak di
persimpangan tiga lempeng utama, lempeng Eurasia di utara dan lempeng
Pasifik Timur dan lempeng Indo-Australia di selatan menyebabkan Indonesia
rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi,
dan tsunami.
Bencana alam merupakan suatu kejadian yang tidak dapat dihindarkan,
pada dasarnya bencana alam diakibatkan oleh peristiwa yang terjadi di alam
tanpa adanya campur tangan manusia. Pada dasarnya bencana alam dapat

5
terjadi dikarenakan adanya perubahan yang terjadi di alam, baik secara
perlahan maupun secara ekstrim. Tetapi tidak hanya dari faktor alam saja,
melainkan dapat juga diakibatkan oleh campur tangan dari manusia, sebagai
contoh penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan banjir dan tanah
longsor. Bencana alam yang akan di pahami disini yaitu banjir, kebakaran
hutan, dan kekeringan.
Banjir adalah tanah tergenang akibat luapan sungai, yang disebabkan
oleh hujan deras atau banjir akibat kiriman dari daerah lain yang berada di
tempat yang lebih tinggi. Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, yang
berkisar antara 2000-3000 mm / tahun, sehingga banjir mudah terjadi selama
musim hujan, yang antara bulan Oktober sampai Januari. Namun, banjir juga
dapat disebabkan oleh ulah manusia, seperti penggundulan hutan yang
menyebabkan berkurangnya daerah resapan dan membuang sampah
sembarangan yang dapat juga menyebabkan sumur resapan atau selokan air
mampat.
Salah satu metode yang digunakan untuk penanggulangan banjir
adalah metode ecodrainage (drainase berwawasan lingkungan). Metode ini
adalah upaya mengelola limpasan air hujan yang dikelompokkan menjadi dua
tipe fasilitas penahan, yaitu tipe penyimpan dan tipe peresapan sehingga air
hujan yang jatuh dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar tidak
menjadi genangan yang merugikan. Bisa juga dengan penerapan saluran air
hujan dengan rorak dan bak pengumpul air hujan dan peninggian lantai
rumah serta penanaman rumput manila pada halaman rumah.
Kebakaran hutan dan lahan adalah bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia, terutama pada musim kemarau. Kebakaran ini menyebabkan
kerusakan lingkungan yang sangat besar, kerugian ekonomi, dan masalah
sosial. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan dipicu oleh berbagai faktor,
baik faktor alam maupun faktor manusia. Faktor alami yang sering memicu
kebakaran hutan dan lahan adalah kondisi iklim yang ekstrem, seperti musim
kemarau yang berkepanjangan karena fenomena El Nino. Kebakaran hutan
dan lahan di Indonesia diduga lebih disebabkan oleh pengaruh aktivitas

6
manusia daripada faktor alam. Antara lain, tidak sengaja karena buang putung
rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan
disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan
kerja. Permasalahan utamanya adalah karena faktor ekonomi masyarakat.
Salah satu solusinya adalah memanfaatkan lahan yang subur di Riau dalam
meningkatkan komoditas ekonomi rakyat seperti kopi, lada, dan sebagainya,
sehingga terbuka lapangan kerja untuk masyarakat.
Untuk menekan potensi kebakaran hutan yang ada di Indonesia bisa
dengan membuat tempat penampungan air pada beberapa kawasan yang
berpeluang terjadi kebakaran. Hal ini merupakan cara yang efektif karena
ketersediaan air yang dekat akan membantu mempercepat proses pemadaman.
Selain itu, perlu juga memasang alarm peringatan untuk memberi tanda
ketika terjadi kebakaran. Jangan merokok di kawasan hutan atau jika sudah
terlanjur bawalah kembali puntung rokoknya dan jangan buang di hutan. Jika
sudah terjadi kebakaran, Segera melakukan pembersihan hutan dan lahan sisa
kebakaran, segera melakukan reboisasi massal untuk menjaga keseimbangan
hutan agar tetap lestari, melakukan pengolahan tanah agar menjadi gembur
dan subur serta dapat difungsikan kembali.
Kekeringan merupakan bencana alam yang menyebabkan kerugian
terbesar di dunia dan memiliki dampak terbesar diantara semua bencana alam.
Kekeringan secara luas dapat digambarkan sebagai situasi defisit air yang
dapat terjadi di wilayah geografis dan iklim apa pun. Kekeringan juga
menjadi bahaya alam yang paling merusak di dunia. Bencana kekeringan
melanda hampir di seluruh dunia akibat berkurangnya ketersediaan air dan
panjangnya musim kemarau akibat anomali iklim seperti El Nino. Kondisi ini
akan menimbulkan multi efek dari dampak kekeringan terhadap ketersediaan
air, sosial-ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan akibat perubahan iklim.
Penyebab utama kekeringan adalah berkurangnya intensitas curah hujan
sehingga berdampak berkurangnya ketersediaan cadangan air. Ketersediaan
cadangan air, baik air permukaan maupun bawah permukaan merupakan hal
urgen dalam memenuhi berbagai kebutuhan pengguna air.

7
Strategi mitigasi bencana kekeringan dalam penyediaan air bersih
dapat dilakukan dengan membuat embung, meresapkan air ke dalam tanah,
melakukan reboisasi pada wilayah yang rawan kekeringan serta membangun
tempat penampungan air hujan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam menghadapi bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan,


dan kekeringan, pendekatan berbasis ekologi, teknologi, dan partisipasi
masyarakat menjadi kunci. Melalui metode seperti ecodrainage, pemantauan
iklim, dan strategi mitigasi, kita dapat melindungi lingkungan dan
mengurangi risiko bencana. Selain itu, memanfaatkan sumber daya alam
dengan bijak dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi
masyarakat, sekaligus meminimalkan dampak bencana manusia yang dapat
dicegah.

9
Daftar Pustaka
Ammelia, I., et al. 2022. Integrasi Materi Kebencanaan pada Jenjang Sekolah
Dsar di Kecamatan Ngargoyoso, Jawa Tengah. International Journal
Enviroment and Disaster. 1(1): 60-72.

Findayani, A. 2015. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Banjir di


Kota Semarang. Jurnal Geografi. Universitas Negere Semarang: Jawa
Tengah

Hartono, D. 2023. Perubahan Iklim Dan Dampaknya Pada Indonesia. Jurnal


Mirai Managemente, 8(2): 170-183.

Qudratullah, M, I., et al. 2017. Analisis Unsur Unsur Cuaca Berdasarkan Hasil
Pengukuran Atumated Weather System (AWS) Tipe Vaisala Maws 201.
Pillar of Physics, 9(3): 17-24.

Sunarmi, N., Kumailia, E, N., Nurfaiza, N., Nikmah, A, K., et al. 2022. Analisis
Faktor Unsur Cuaca terhadap Perubahan Iklim Di Kabupaten Pasuruan
pada Tahun 2021 dengan Metode Principal Component Analysis.
Newton-Maxwell Journal of Physics. 3(2): 56-64

Yusuf, A., et al. Analisis Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau. Jurnal
Dinamika Lingkungan Indonesia. 6(2): 67-84.

10

Anda mungkin juga menyukai