DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Alikha Sabita
Chofifah Ratu Zulaika
Ezhy Ghaniya
Fadila Fatma Farizki
M. Giffar Azzaki
Muslim Khalid Najibullah
Neisya Aina Ullofa
Rafeyfa Qanita Niwa
Syaira Aulia
GURU PEMBIMBING :
Shilvia Citra Rusti, M.Pd
Alhamdulillah Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufiq, Hidayah, serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah untuk dijadikan tugas pada mata pelajaran Fisika . Yang berjudul
“AKTIVITAS MANUSIA YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN”. Dengan baik. Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi
salah satu tugas terstruktur dari Pemanasan global: Konsep dan Solusi Fisika pada
kelas XA SMA N 1 Sungai Penuh.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang penuh dengan kemajuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran Fisika terdapat sub bab Aktivitas manusia yang dapat
menyebabakan perubahan lingkungan. Kegiatan manusia secara tidak langsung juga
menyebabakan terjadinya pemanasan global.
Sebagai seorang siswa maka sebaiknya mempelajari serta mengenal apa saja
Kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan dengan baik dan benar
sehingga dapat mengetahui dan menguasi sub bab materi tersebut dengan sebaik-
baiknya.
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
a. Faktor Manusia
b. Faktor Alam
Faktor alam juga memiliki pengaruh yang besar dalam perubahan suatu
lingkungan tempat tinggal. Faktor alam yang dimaksudkan disini adalah karena
pengaruh dari bencana alam.
Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan lingkungan yang
terjadi di Bumi. Manusia cenderung melakukan kegiatan ekonomi dan sosial yang
menghasilkan polusi, limbah, penebangan hutan, dan sebagainya.
Sebagian besar mobil, truk, kapal, dan pesawat beroperasi menggunakan bahan
bakar fosil Hal ini menjadikan sektor transportasi sebagai kontributor utama gas
rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida
3. Pembuatan Energi
Sebagian besar energi listrik masih dihasilkan dengan membakar batu bara,
minyak, atau gas. Pembakaran ini akan menghasilkan karbon dioksida dan
dinitrogen oksida, yakni gas rumah kaca berbahaya yang menyelimut bumi dan
memerangkap panas matahari. Hanya sekitar seperempat dari energi listrik global
yang dihasilkan dari angin, tenaga surya, dan sumber daya terbarukan lainnya. Tidak
seperti bahan bakar fosil sumber daya terbarukan hanya sedikit atau tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara.
4. Manufaktur Barang
Manufaktur dan industri menghasilkan emisi, yang sebagian besar berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna membuat berbagai
hal seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya.
Pertambangan dan proses industri lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula
industri konstruksi.
Mesin yang digunakan dalam proses manufaktur sering kali beroperasi dengan
batu bara, minyak, atau gas. Selain itu, sejumlah bahan baku seperti plastik juga
terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil Indusin manufaktur
merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia.
5. Produksi Makanan
Produksi makanan menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas rumah
kaca lainnya dengan berbagai cara, termasuk melalui penggundulan hutan dan
pembersihan lahan untuk pertanian dan penggembalaan, gas dari sapi dan domba,
produksi dan penggunaan pupuk dan pupuk kandang untuk bercocok tanam, serta
penggunaan energi untuk menjalankan peralatan pertanian atau perahu nelayan yang
biasanya menggunakan bahan bakar fosil. Semua hal tersebut menjadikan produksi
makanan sebagai kontributor utama bagi perubahan iklim. Selain itu, pengemasan
dan pendistribusian makanan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Bangunan tempat tinggal dan komersial memakai lebih dari setengah energi
listrik global. Seiring dengan berlanjutnya penggunaan batu bara, minyak, dan gas
alam untuk sistem penghangat dan pendingin, bangunan tempat tinggal dan
komersial menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca yang signifikan. Naiknya
permintaan energi untuk sistem penghangat dan pendingin dengan bertambahnya
jumlah orang yang memiliki AC, serta meningkatnya pemakaian energi listrik
untuk penerangan, peralatan, dan perangkat terhubung, telah berkontribusi pada
peningkatan emisi karbon dioksida terkait energi dari bangunan dalam beberapa
tahun terakhir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan lingkungan adalah suatu proses dimana terjadi pergeseran pada kondisi
lingkungan dari waktu ke waktu. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alami atau
disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan, emisi gas rumah kaca, dan
sebagainya.
Terjadinya perubahan lingkungan tentunya disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun 2 faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan di lingkungan tempat
tinggal kita adalah karena faktor manusia dan faktor dari alam.
B. Saran
Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan lingkungan yang
terjadi di Bumi. Manusia cenderung melakukan kegiatan ekonomi dan sosial yang
menghasilkan polusi, limbah, penebangan hutan, dan sebagainya.
Kirana Candra, Catur Wahyu Nugroho, dkk. 2021. Ilmu Pegetahuan Alam Fisika untuk
SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semeter 2. Klaten: Viva Pakarindo (hal 55-56)