Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI

KERUSAKAN LAHAN DALAM KEHIDUPAN

Guru Pengajar : Ibu Purnama S. S,Pd

Penyusun
Timothy Gamaliel Manalu
X.1

SMAN 1 PANOMBEIAN PANEI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………................
…………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………......................
……………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………................
……………..1
1.1 Latar Belakang………………..................
………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………...............
………………………….1
1.3 Tujuan……………………………………........................
……………………2

BAB II ISI………………………………........................
…………………..3
2.1 Kerusakan Lahan…………………..................
……………………………3
2.2 Penyebab dan Faktor kerusakan……………………………........
…4
2.3 Akibat dan Pengaruh kerusakan lahan……….....
……………….5
2.3 Cara mengatasi
………………………………………………....................7

BAB III PENUTUP


3.1 Saran dan Kesimpulan ……..................
……………………………………8

KATA PENUTUP…………………….......................
………………………...9

TUGAS PERSONAL(memberikan tanggapan)...................................9

PROFIL PENULIS
……………………………………………………............................11

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ingin saya panjatkan kepada Tuhan YME. Karena
berkatnya telah melancarkan saya dalam penyusunan makalah ini. Saya
merasa senang karena waktu yang telah dikorbankan diganti dengan
pengetahuan yang mungkin bisa saya terapkan dalam kehidupan saya di masa
mendatang.

Adapun dengan tersusunnya makalah tugas geografi dengan tema


“Kerusakan Lahan dalam Kehidupan” yang merupakan tugas makalah geografi
pertama yang saya susun. Dalam pengerjaannya, saya menemukan fakta fakta
menarik yang ternyata baru saya ketahui. Saya merasa bersyukur karena ilmu
pengetahuan yang bertambah seiring dengan terselesaikannya tugas makalah
ini.

Saya ingin berharap, bahwa tugas ini dapat menjadi sebuah makalah
persuasi yang dapat diterima masyarakat luas. Agar kita bersama sama dapat
mengetahui betapa ruginya kita akibat kerusakan lahan. Marilah kita sama
sama menjaga bumi tercinta ini dengan segala upaya.

PematangSiantar, 18 Februari 2023

………………………………………………………………………………..
Timothy Gamaliel Manalu

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yang melatarbelakangi tersusunnya makalah ini adalah dengan


banyaknya permasalahan di permukaan bumi akibat kerusakan lahan secara
membludak. Banyak yang dapat menyebabkan nya, dari ulah manusia, faktor
alam dan lain lain. Maka dari itu, tersusunlah makalah ini untuk merangkum
sekaligus mempelajari tentang masalah itu. Kerusakan lahan telah
memberikan dampak yang cukup luas. Mulai dari kerusakan keanekaragaman
hayati, banjir, longsor, kekeringan, penurunan kualitas tanah dan air hingga
perubahan iklim ditingkat global.Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut yang dibatasi oleh batas
alam, seperti punggung bukit-bukit atau gunung, maupun batas batuan
(Suripin, 2002).
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah dengan banyaknya


kerugian kerugian yang dialami umat manusia akibat kerusakan lahan yang
terjadi di Indonesia. Selanjutnya, saya akan memaparkan beberapa
permasalahan yang diakibatkan oleh kerusakan lahan. Karena masalah yang
diakibatkan oleh kerusakan lahan cukup banyak dan kompleks, saya akan
membuat seringkas dan sedetail mungkin.

C. Tujuan

Adapun tujuan yang bisa kita dapatkan adalah :


-Kita bisa lebih memahami situasi yang terjadi di lingkungan sekitar, baik
dalam keadaan yang baik maupun buruk.
-Kita dapat mengetahui akibat akibat yang terjadi akibat ulah kita sendiri.
-Kita dapat mencari cara agar mencegah kerusakan lahan di kehidupan sehari
hari.
BAB II. ISI
1. Kerusakan Lahan

Degradasi lingkungan adalah kerusakan terhadap lingkungan melalui


penipisan sumber daya seperti udara, air dan tanah. Juga kerusakan
ekosistem, habitat dan kepunahan kehidupan liar serta polusi. Hal ini
didefinisikan juga sebagai perubahan atau gangguan terhadap lingkungan
yang merusak atau tidak diinginkan
Degradasi lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang
resmi diperingatkan oleh High-level Panel on Threats, Challenges and Change
atau panel tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang ancaman,
perubahan dan tantangan. United Nations Office for Disaster Risk Reduction
(UNDRR) atau Kantor PBB untuk Pengurangan Bencana juga mendefinisikan
degradasi lingkungan sebagai "pengurangan kapasitas terhadap lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan sosial dan tujuan ekologis". Jenis-jenis degradasi
lingkungan diantaranya adalah kerusakan habitat alami, habisnya sumber
daya alam dan rusaknya lingkungan. Upaya-upaya untuk mengatasi hal ini
meliputi pengelolaan sumber daya dan perlindungan terhadap lingkungan.
Beberapa contoh kerusakan lingkungan yang terjadi di seluruh dunia
diantaranya adalah kebakaran hutan Brasil 2019. Rusaknya Hutan Amazon
sebagai paru-paru Bumi, merupakan ancaman yang besar bagi lingkungan dan
seluruh dunia. Efek deforestasi dan penebangan pohon secara terus menerus
akan menimbulkan dampak yang besar bagi lingkungan di sekitar kita dengan
berkurangnya suplai oksigen dan penyerapan karbon dioksida, sehingga
berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Masalah lain terkait hal ini adalah
konsumsi berlebih dan pemborosan penggunaan kertas yang bahan bakunya
berasal dari hutan tersebut. Sejumlah besar limbah yang tidak dapat didaur
ulang juga menyebabkan penimbunan limbah dalam jumlah besar, sehingga
menyebabkan degradasi tanah. Penebangan hutan secara terus menerus juga
mengurangi unsur hara dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak dapat
diberdayakan.

2. Penyebab Dan Faktor Kerusakan Alam

Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa dikategorikan


dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia.

Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung,
gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam.
Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup
akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti
banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena
adanya campur tangan manusia juga.

Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah manusia.


Kerusakan yang disebabkan oleh manusia ini justru lebih besar dibanding
kerusakan akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan yang dilakukan bisa
terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini
umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan
seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran
udara, air, dan tanah dan lain sebagainya.
Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan hidup manusia.
Kondisi lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia.
Karena itu sudah selayaknya kita menjaga bumi satu-satunya ini dari
kerusakan lingkungan

3. Akibat dan Pengaruh Kerusakan Alam

Faktor penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu
sendiri. Dampak dari kerusakan alam sangat merugikan manusia, baik segi
ekonomi maupun sosial bahkan dapat menyebabkan korban jiwa.
Berikut adalah dampak dari kerusakan alam yang perlu diperhatikan.

1. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming merupakan bencana penipisan lapisan
ozon yang diakibatkan meningkatnya karbondioksida dan menipisnya
oksigen. Karbondioksida semakin meningkat karena adanya penggundulan
hutan, pembakaran hutan, dan penggunaan batu bara yang berlebihan.

2. Pencemaran
Pencemaran terjadi akibat adanya pembuangan limbah pabrik yang
sembarangan. Limbah pabrik akan mempengaruhi lingkungan udara dengan
asapnya dan lingkungan air dengan pembuangan ke aliran sungai. Dampak
dari pencemaran akan mempengaruhi kesehatan warga sekitar pabrik, seperti
gangguan pernafasan.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat berakibat fatal pada persediaan oksigen. Selain itu,
keberadaan flora dan fauna di hutan akan semakin terancam punah.
Kebakaran hutan terjadi karena faktor cuaca yang panas dan pembakaran
lahan untuk pendirian pabrik.

4. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana pengikisan tanah oleh air hujan. Hal
tersebut karena kurangnya penyerapan air oleh pohon sehingga
mengakibatkan terjadinya erosi. Penyebab utama dari tanah longsor adalah
penebangan liar tanpa diiringi reboisasi yang tepat.

5. Banjir
Banjir merupakan bencana akibat terhambatnya penyerapan air dan aliran
sungai sehingga air membludak ke daratan. Selain karena curah hujan yang
tinggi, kurangnya kesadaran manusia akan kebersihan lingkungan dan
menyebabkan menggunungnya sampah pada aliran sungai.

4. Cara Mengatasi Kerusakan Lahan

Ketika ada kerusakan yang terjadi, maka hal wajib yang harus kita lakukan
adalah segera melakukan upaya penanggulangan. Agar apa? Tentu saja agar
kerusakan itu tidak bertambah parah. Apabila dibiarkan maka kerusakan
tanah yang terjadi akan semakin melebar bahkan bertambah parah sehingga
dapat merugikan manusia. Upaya- upaya penanggulangan yang dapat
dilakukan manusia antara lain sebagai berikut:

1. Daur ulang
Cara pertama yang dapat dilakukan sebagai upaya penanggulanagan
kerusakan pada tanah adalah dengan melakukan kegiatan daur ulang. Daur
ulang ini diperuntukkan bagi sampah- sampah non organik agar dapat
mengurangi polutan di tanah. Daur ulang sampah plastik misalnya, dapat
diubah mendai berbagai barang yang bermanfaat badi kehidupan sehari- hari.
Botol plastik dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat berbagai kerajinan
tangan, maupun digunakan kembali sebagai pot atau tembat barang. Plastik
bekas minuman atau bekas detergen dapat dimanfaatkan untuk membuat
aneka kerajinan seperti tas, dompet dan lain sebagainya. Sampah- sampah
plastik terkadang juga didaur ulang menjadi plastik yang baru sehingga akan
menghemat bahan baku dalam membuat produk- produk plastik. Di
lingkungan sekolahan, zaman sekarang anak- anak sudah sangat kreatif
membuat produk- produk daur ulang. Bahkan mata pelajaran keterampilan
hampir selalu mengajarkan siswa siswi untuk membuat aneka kerajinan dari
bahan bekas menjadi barang yang mempunyai nilai jual.

2. Menampung limbah cair


Selain daur ulang, upaya untuk menanggulangi kerusakan tanah yang lainnya
adalah menampung limbah cair sisa- sisa kegiatan produksi maupun kegiatan
sehari- hari. tentu saja hal ini berlaku bagi limbah yang mempunyai bentuk
cair. Limbah cair dapat dihasilkan dari kegiatan produksi industri maupun
kegiatan rumah tangga. Limbah cair ini tidak boleh langsung di buang ke
tanah karena sangat berbahaya dan juga akan menimbulkan kerusakan pada
tanah dalam jangka waktu tertentu. maka dari itu limbah cair haruslah
ditampung dan dilakukan proses pengolahan lebih lanjut supaya lebih ramah
lingkungan dan tidak berbahaya bagi tanah maupun bagi makhluk hidup yang
ada di Bumi. Apabila limbah cair dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, maka
limbah tersebut harus dibuang ke tempat atau saluran yang tepat. Apabila
limbah cair tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup,
maka bisa dibuang ke saluran air yang ada, seperti sekolah dan juga sungai
yang akhirnya akan bermuara ke laut. Namun apabila limbah cair dihasilkan
oleh kegiatan pabrik dalam jumlah besar dan mengandung bahan kimia yang
berbahaya, maka diperlukan pengolahan terlebih dahulu agar limbah tersebut
menjadi netral dan tidak berbahaya. setelah diolah dan mempunyai netral,
barulah limbah tersebut dibuang melalui saluran yang disediakan.

3. Mengganti bahan- bahan kimia dengan bahan- bahan organik atau alami
Kita semua tahu bahwa limbah dari bahan- bahan kimia rata- rata mempunyai
sifat yang berbahaya. maka dari itu, alangkah lebih amannya apabila kita
menggunakan bahan- bahan yang alami sehingga menjadi lebih ramah bagi
lingkungan dan juga makhluk hidup. Ada banyak sekali alternatif dari bahan-
bahan kimia yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Kita
mulai saja dari bahan bakar misalnya, bahan bakar yang kita gunakan untuk
menggerakkan kendaraan kita mempunyai peran yang sangat besar bagi
pencemaran udara di dunia. Bahkan saking banyaknya pencemaran di Bumi
ini, lapisan ozon yang melindungi bumi banyak yang telah mengalami
kebocoran. Akibatnya cahaya matahari yang masuk tidak mengalami
penyaringan dan banyak kerugian yang bisa ditimbulkan dan membuat
banyak jenis penyakit kulit. Maka dari itu tidak ada salahnya apabila kita
menggunaka energi alternatif yang lebih ramah, seperti menggunakan biogas
atau bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak. Sekarang sudah
banyak masyarakat yang mengembangkan energi alternatif adri bahan baku
alami, sehingga lebih ramah lingkungan.

4. Rehabilitasi kerusakan sifat fisik tanah


Upaya penanggulangan kerusakan pada tanah salah satunya adalah
rehabilitasi kerusakan sifat fisik pada tanah. Kerusakan sifat fisik tanah pada
umumnya diakibatkan oleh memburuknya struktur tanah. Terjadinya
kerusakan struktur tanah ini dimulai dengan menurunnya kestabilan agregat
tanah. Hal ini diakibatkan oleh kikisan air hujan dan aliran permukaan.
Penurunan kualitas kestabilan agregat tanah ini diiringi oleh penurunan
kandungan bahan- bahan organik, aktivitas perakaran vegetasi dan jumlah
mikroorganisme tanah. Untuk memperbaiki kerusakan sifat fisik pada tanah,
dapat dilaukan tindakan sebagai berikut:

5. Pengolahan tanah secara berkala untuk menghindari pergerakan tanah


Peningkatan kandungan bahan organik tanah melalui dedaunan kering dan
vegetasi penutup lahan. Peningkatan keanekaragaman tanaman untuk dapat
memperbaiki sistem persebaran peakaran. Rehabilitasi kerusakan kimia dan
biologi tanah. Selain kerusakan sifat fisik, tanah juga dapat mengalami
kerusakan kimia dan juga biologi. Kerusakan kimia dan biologi pada tanah
ditandai dengan penurunan kandungan bahan organik dan kenaikan kadar
asam tanah. Tindakan perbaikan pada tanah ini dilakukan dengan cara
pemberian jerami dan zat kapur. Pemberian jerami dapat meningkatkan
aktivitas mikroba yang dapat membusukkan bahan- bahan tanah dan juga
menghasilkan bahan organik. Sementara pemberian zat kapur dapat
membantu menetralisir kadar asam yang ada di dalam tanah.

6. Remediasi pencemaran tanah


Upaya penanggulangan pencemaran tanah yang lainnya adalah remediasi
pencemaran tanah. Kegiatan remediasi ini merupakan upaya atau tindakan
yang dilakukan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Kegiatan remediasi ini dibagi menjadi tiga, yakni sebagai berikut:

Remediasi in- situ, merupakan upaya pembersihan lahan yang tercemar tanpa
harus berpindah tempat atau tetap di lokasi pencemaran saja.
Remediasi ex- situ, merupakan pembersihan lahan yang tercemar dengan cara
menggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Kemudian,
setelah dipindahkan ditempat yang lebih aman maka baru bisa dilakukan
proses pembersihan pada tanah yang tercemar.
Bioremediasi, merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme seperti jamur dan juga bakteri.
Kegiatan bioremediasi ini mempunyai tujuan untuk memecah atau
mengurangi pengaruh zat pencemar.

BAB III. PENUTUP


1. Saran

Sebagai penulis makalah, saya ingin memberikan beberapa saran yang


mungkin dapat kita lakukan dalam hidup keseharian, yaitu :

a. Terapkan sistem Go-Green dalam kehidupan sehari hari


b. Tanami kebunmu dengan bunga atau tanaman baru.
c. Bila habis mandi, jangan lupa matikan keran airmu.
d. Jaga kebersihan lingkungan, dengan banyak cara yang dapat kita lakukan.

2. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita dapatkan adalah tentang betapa besarnya


kerugiannya ketika kita tidak menjaga lingkungan sekitar kita dengan baik.
Maka dari itu, marilah kita bersama sama menjaga lingkungan kita agar
terhindar dari bencana bencana di mass mendatang. Karena sevenarnta, alam
hanya marah ketika manusia tidak menjaganya dengan baik.
KATA PENUTUP

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena saya telah
berhasil menyelesaikan tugas ini dengan baik. Saya merasa bangga ketika
telah mengerjakan tugas ini dengan usaha saya sendiri. Saya juga ingin
berterimakasih kepada Guru Pembina karena telah membantu mendidik saya
dalam mengerjakan tugas ini. Saya juga ingin berterimakasih untuk semua
orang yang membantu di balik layar, kiranya diberikan berkat yang melimpah.

Dalam mengerjakan tugas ini, saya menghadapi banyak tantangan dalam


mencari referensi, namun syukurnya saya berhasil melewati tantangan
tersebut dengan baik. Dibantu oleh beberapa orang yang mendukung saya,
membuat saya semakin semangat dalam mengerjakan tugas ini.

Sekian kata kata penutup yang dapat saya lampirkan. Kiranya, kita semua
diberikan berkat dari yang maha kuasa.
TUGAS MEMBERIKAN TANGGAPAN

1. Gunung Meletus

2. Banjir
3. Kebakaran Hutan

4. Penggundulan Hutan
5. Tanah Longsor

6. Musim Kemarau
7. Pemanasan Global

8. Pencemaran Air
PROFIL PENULIS

Nama : Timothy Gamaliel Manalu


Kelas : X-1
Sekolah : SMAN 1 PANOMBEIAN PANEI
Alamat : Jl. Sutomo III No.9
Tempat, Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 03 Juli 2008

Anak ke : 3
Nama Ayah : Sony H Manalu
Nama Ibu : Ruth R Hutabarat

Anda mungkin juga menyukai