Penyusun
Timothy Gamaliel Manalu
X.1
KATA PENGANTAR……………………................
…………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………......................
……………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………................
……………..1
1.1 Latar Belakang………………..................
………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………...............
………………………….1
1.3 Tujuan……………………………………........................
……………………2
BAB II ISI………………………………........................
…………………..3
2.1 Kerusakan Lahan…………………..................
……………………………3
2.2 Penyebab dan Faktor kerusakan……………………………........
…4
2.3 Akibat dan Pengaruh kerusakan lahan……….....
……………….5
2.3 Cara mengatasi
………………………………………………....................7
KATA PENUTUP…………………….......................
………………………...9
PROFIL PENULIS
……………………………………………………............................11
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ingin saya panjatkan kepada Tuhan YME. Karena
berkatnya telah melancarkan saya dalam penyusunan makalah ini. Saya
merasa senang karena waktu yang telah dikorbankan diganti dengan
pengetahuan yang mungkin bisa saya terapkan dalam kehidupan saya di masa
mendatang.
Saya ingin berharap, bahwa tugas ini dapat menjadi sebuah makalah
persuasi yang dapat diterima masyarakat luas. Agar kita bersama sama dapat
mengetahui betapa ruginya kita akibat kerusakan lahan. Marilah kita sama
sama menjaga bumi tercinta ini dengan segala upaya.
………………………………………………………………………………..
Timothy Gamaliel Manalu
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung,
gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam.
Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup
akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti
banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena
adanya campur tangan manusia juga.
Faktor penyebabnya yaitu bisa dari faktor alam dan juga faktor manusia itu
sendiri. Dampak dari kerusakan alam sangat merugikan manusia, baik segi
ekonomi maupun sosial bahkan dapat menyebabkan korban jiwa.
Berikut adalah dampak dari kerusakan alam yang perlu diperhatikan.
1. Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming merupakan bencana penipisan lapisan
ozon yang diakibatkan meningkatnya karbondioksida dan menipisnya
oksigen. Karbondioksida semakin meningkat karena adanya penggundulan
hutan, pembakaran hutan, dan penggunaan batu bara yang berlebihan.
2. Pencemaran
Pencemaran terjadi akibat adanya pembuangan limbah pabrik yang
sembarangan. Limbah pabrik akan mempengaruhi lingkungan udara dengan
asapnya dan lingkungan air dengan pembuangan ke aliran sungai. Dampak
dari pencemaran akan mempengaruhi kesehatan warga sekitar pabrik, seperti
gangguan pernafasan.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat berakibat fatal pada persediaan oksigen. Selain itu,
keberadaan flora dan fauna di hutan akan semakin terancam punah.
Kebakaran hutan terjadi karena faktor cuaca yang panas dan pembakaran
lahan untuk pendirian pabrik.
4. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana pengikisan tanah oleh air hujan. Hal
tersebut karena kurangnya penyerapan air oleh pohon sehingga
mengakibatkan terjadinya erosi. Penyebab utama dari tanah longsor adalah
penebangan liar tanpa diiringi reboisasi yang tepat.
5. Banjir
Banjir merupakan bencana akibat terhambatnya penyerapan air dan aliran
sungai sehingga air membludak ke daratan. Selain karena curah hujan yang
tinggi, kurangnya kesadaran manusia akan kebersihan lingkungan dan
menyebabkan menggunungnya sampah pada aliran sungai.
Ketika ada kerusakan yang terjadi, maka hal wajib yang harus kita lakukan
adalah segera melakukan upaya penanggulangan. Agar apa? Tentu saja agar
kerusakan itu tidak bertambah parah. Apabila dibiarkan maka kerusakan
tanah yang terjadi akan semakin melebar bahkan bertambah parah sehingga
dapat merugikan manusia. Upaya- upaya penanggulangan yang dapat
dilakukan manusia antara lain sebagai berikut:
1. Daur ulang
Cara pertama yang dapat dilakukan sebagai upaya penanggulanagan
kerusakan pada tanah adalah dengan melakukan kegiatan daur ulang. Daur
ulang ini diperuntukkan bagi sampah- sampah non organik agar dapat
mengurangi polutan di tanah. Daur ulang sampah plastik misalnya, dapat
diubah mendai berbagai barang yang bermanfaat badi kehidupan sehari- hari.
Botol plastik dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat berbagai kerajinan
tangan, maupun digunakan kembali sebagai pot atau tembat barang. Plastik
bekas minuman atau bekas detergen dapat dimanfaatkan untuk membuat
aneka kerajinan seperti tas, dompet dan lain sebagainya. Sampah- sampah
plastik terkadang juga didaur ulang menjadi plastik yang baru sehingga akan
menghemat bahan baku dalam membuat produk- produk plastik. Di
lingkungan sekolahan, zaman sekarang anak- anak sudah sangat kreatif
membuat produk- produk daur ulang. Bahkan mata pelajaran keterampilan
hampir selalu mengajarkan siswa siswi untuk membuat aneka kerajinan dari
bahan bekas menjadi barang yang mempunyai nilai jual.
3. Mengganti bahan- bahan kimia dengan bahan- bahan organik atau alami
Kita semua tahu bahwa limbah dari bahan- bahan kimia rata- rata mempunyai
sifat yang berbahaya. maka dari itu, alangkah lebih amannya apabila kita
menggunakan bahan- bahan yang alami sehingga menjadi lebih ramah bagi
lingkungan dan juga makhluk hidup. Ada banyak sekali alternatif dari bahan-
bahan kimia yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Kita
mulai saja dari bahan bakar misalnya, bahan bakar yang kita gunakan untuk
menggerakkan kendaraan kita mempunyai peran yang sangat besar bagi
pencemaran udara di dunia. Bahkan saking banyaknya pencemaran di Bumi
ini, lapisan ozon yang melindungi bumi banyak yang telah mengalami
kebocoran. Akibatnya cahaya matahari yang masuk tidak mengalami
penyaringan dan banyak kerugian yang bisa ditimbulkan dan membuat
banyak jenis penyakit kulit. Maka dari itu tidak ada salahnya apabila kita
menggunaka energi alternatif yang lebih ramah, seperti menggunakan biogas
atau bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak. Sekarang sudah
banyak masyarakat yang mengembangkan energi alternatif adri bahan baku
alami, sehingga lebih ramah lingkungan.
Remediasi in- situ, merupakan upaya pembersihan lahan yang tercemar tanpa
harus berpindah tempat atau tetap di lokasi pencemaran saja.
Remediasi ex- situ, merupakan pembersihan lahan yang tercemar dengan cara
menggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Kemudian,
setelah dipindahkan ditempat yang lebih aman maka baru bisa dilakukan
proses pembersihan pada tanah yang tercemar.
Bioremediasi, merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan bantuan mikroorganisme seperti jamur dan juga bakteri.
Kegiatan bioremediasi ini mempunyai tujuan untuk memecah atau
mengurangi pengaruh zat pencemar.
2. Kesimpulan
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena saya telah
berhasil menyelesaikan tugas ini dengan baik. Saya merasa bangga ketika
telah mengerjakan tugas ini dengan usaha saya sendiri. Saya juga ingin
berterimakasih kepada Guru Pembina karena telah membantu mendidik saya
dalam mengerjakan tugas ini. Saya juga ingin berterimakasih untuk semua
orang yang membantu di balik layar, kiranya diberikan berkat yang melimpah.
Sekian kata kata penutup yang dapat saya lampirkan. Kiranya, kita semua
diberikan berkat dari yang maha kuasa.
TUGAS MEMBERIKAN TANGGAPAN
1. Gunung Meletus
2. Banjir
3. Kebakaran Hutan
4. Penggundulan Hutan
5. Tanah Longsor
6. Musim Kemarau
7. Pemanasan Global
8. Pencemaran Air
PROFIL PENULIS
Anak ke : 3
Nama Ayah : Sony H Manalu
Nama Ibu : Ruth R Hutabarat