Disusun Oleh :
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Kami juga
memanjatkan puji syukur atas berkatmu, sehingga penyelesaian makalah Geografi.
Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi manfaat bagi para pembaca.
Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam
dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan pengaruh pemanasan
global pada bidang pertanian. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh
pembaca.
Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi
informasi dan manfaat bagi seluruh orang yang membaca. Kami juga berharap, agar
makalah ini bisa menjadi sumber informasi. Sekian.
2
ABSTRAK
3
Daftar Isi
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
monsonal, seperti Pantura Jawa, sehingga perubahan iklim akan berdampak nyata.
Sebagai contoh, peristiwa anomali iklim pada tahun 1994 dan 1997 telah
menyebabkan kekeringan pada areal sawah irigasi teknis yang ada di Jawa Barat.
Selain menyebabkan penurunan produksi pertanian, kekeringan juga menyebabkan
kebakaran hutan, seperti yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Kegagalan panen
akibat penyimpangan iklim akhirnya berdampak terhadap meningkatnya jumlah
masyarakat miskin di pedesaan (Irianto dan Suciantini 2006).
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas yang merupakan pertanyaan
7
B) Memberikan masukan kepada para petani tentang cara mengatasi
pemanasan global
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
9
adanya pembebasan lahan hutan, sehingga pohon-pohon yang sebelumnya berfungsi
sebagai penyerap karbondioksida dari atmosfer harus melepaskan karbon tersebut dan
konsentrasi karbondioksida di atmosfer terus meningkat yang ikut mempengaruhi
kenaikan suhu bumi.
10
Sumber : IPCC, 2007
Emisi gas rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang
biasanya ditandai dengan peningkatan suhu dan distribusi curah hujan, sehingga
membawa dampak yang luas dalam kehidupan manusia dan diperkirakan akan terus
memburuk. Menurut Harmoni (2009) dampak yang ditimbulkan dari GRK bagi
kehidupan manusia seperti meningkatnya resiko kebakaran hutan ;meningkatnya
resiko epidemi penyakit infeksi dan risiko kehidupan manusia ;meningkatnya kejadian
kebanjiran dan kekeringan jika emisi GRK terus bertambah. ;penurunnya produksi
pertanian disebabkan oleh kekringan dan kebanjiran. ;penurunan sumber daya air
secara kualitatif maupun kuantitaf ;meningkatnya erosi dan kerusakan
infrastruktur ;menurunnya potensi tenanga pembangkit listrik di daerah rawan
kekeringan.
11
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada karya tulis ini merupakan metode
deskriptif kualitatif.
12
BAB 4
PEMBAHASAN
Cuaca yang berubah ubah akan mempengaruhi kualitas tanaman dari bidang
pertanian, seperti adanya tanaman yang akan rusak ketika musim hujan terus menerus
dan ada tanaman yang rusak ketika cuaca cukup panas. Cuaca yang berubah ubah pada
bidang pertanian akan menyebabkan gagal panen. Cuaca sangat berpengaruh terhadap
kegiatan petani sebab masing-masing tumbuhan (komoditas tani) memiliki sifat
tertentu terhadap kondisi cuaca. Misalnya tanaman A cocok menyukai banyak air
makan tanaman ini akan ditanam petani ketika musim hujan.
Keadaan iklim (cuaca) pada periode tertentu sangat menentukan pola tanam,
varietas, teknologi usahatani, pertumbuhan, produksi tanaman, serangan
hama/penyakit. Dampak perubahan iklim terhadap sektor yang berkaitan dengan
sumber daya air antara lain meningkatnya kejadian cuaca dan iklim ekstrim yang
berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Kondisi tersebut
diperparah oleh semakin menurunnya daya dukung lahan akibat meningkatnya
tekanan terhadap lahan.
Dampak yang ditimbulkan dari curah hujan tinggi atau curah hujan ekstrim
memiliki sisi positif dan negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan dari curah hujan
tinggi atau curah hujan ekstrim bagi tanaman dan bidang pertanian yaitu (a) potensi
kerusakan tanaman akibat terendam banjir karena curah hujan tinggi. Tanaman yang
terendam banjir akan rusak karena akan mengurangi suplai oksigen dan
karbondioksida sehingga mengganggu proses fotosintesis dan respirasi serta
berpotensi menyebabkan tanaman menjadi busuk. (b) Lahan pertanian di wilayah
pesisir potensial terdampak banjir. (c) Adanya peningkatan kelembaban udara yang
berpotensi memunculkan penyakit tanaman yang meningkatkan resiko gagal panen.
Musim penghujan dengan curah hujan ekstrim disebabkan karena kelebihan air, di
mana curah hujan tinggi tentunya akan menyebabkan kelembaban udara yang tinggi
13
dan kondisi ini sangat mendukung populasi hama meningkat dan tingkat keparahan
penyakit menjadi lebih tinggi. Musim hujan dengan curah hujan ekstrim seringkali
menyulitkan petani karena Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berkembang lebih
banyak sehingga memperparah kerusakan tanaman. Sedangkan dampak positif dari
tingginya curah hujan adalah, (a) Ketersediaan air cukup dari curah hujan yang tinggi
yang memungkinkan perluasan tanam terutama untuk komoditas padi baik di lahan
sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. (b) Lahan pesisir yang biasa memiliki
tingkat salinitas tinggi akan berkurang karena curah hujan tinggi, sehingga gangguan
kadar keasinan dapat terhindarkan.
Dilihat dari sisi geografis, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi. Kondisi ini yang membuat Indonesia memiliki lahan yang
subur dan banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat. Karena keadaan
tanah di negara Indonesia memiliki kandungan humus yang subur sehingga sangat
cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Indonesia memiliki kondisi geografis yang
mendukung, yang mana Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia
memiliki iklim tropis yang mendukung untuk sektor pertanian. Indonesia memiliki
tanah yang subuh, sehingga penduduk Indonesia memanfaatkannya untuk pertanian
dan perkebunan. Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian. karena Indonesia
memiliki letak astronomis yang terletak di antara 7°LU - 11°LS. lokasi astronomis ini
membuat Indonesia beriklim tropis. pertanian padi merupakan contoh dari tanaman
yang tumbuh subur di wilayah tropis ini. Secara geologis, Indonesia dilalui oleh dua
sirkum pegunungan api (Mediterania dan Pasifik) sehingga menyebabkan sebagian
besar tanah di Indonesia kaya akan unsur hara yang subur.
Pemanasan global memberikan dampak bagi hasil pertanian dan banyak petani
yang sangat bergantung pada musim dan iklim terutama bagi para petani di Indonesia
yang sangat bergantung pada musim dan iklim. Iklim di Indonesia sangat berpengaruh
dengan para petani karena akan memberikan dampak kepada hasil panennya nanti.
Berikut adalah dampak dari perubahan musim dan iklim :
(a) Kekeringan di daerah pertanian yang akan menyebabkan pada hasil pertanian.
(b) Akan menyebabkan banjir di daerah pertanian yang akan mengakibatkan gagal
panen.
(c) Tanaman akan terkena serangan hama dan penyakit tanaman
(d) Pangan akan semakin berkurang di bagian daerah yang rawan bencana kering
dan banjir
Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian, namun hasil pertanian
dipengaruhi oleh lingkungannya terutama iklim. Kenaikan suhu dan perubahan pola
curah hujan dapat berdampak terhadap penurunan hasil pertanian, seperti jagung, padi,
14
dan gandum, terutama di daerah tropis, yang normalnya memiliki produksi pangan
tinggi.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cuaca sangat
berpengaruh pada tanaman di Indonesia jika cuaca yang terlalu ekstrim akan membuat
tanaman mati, juga ada tanaman yang lebih cocok di musim hujan maka akan ditanam
di musim hujan dan juga ada tanaman yang cocok di musim panas maka akan ditanam
di musim panas.
Musim hujan sendiri memiliki dampak positif dan negatif bagi tanaman contoh
negatifnya (a)tanaman menjadi rusak (b)tanaman mati karena banjir contoh positifnya
(a) Lahan pesisir yang biasa memiliki tingkat salinitas tinggi akan berkurang karena
curah hujan tinggi, sehingga gangguan kadar keasinan dapat terhindarkan
Indonesia berada di daerah tropis dimana menguntungkan di bidang pertanian
dan Indonesia memiliki banyak tanah yang subur. Indonesia juga berada di garis
khatulistiwa, sehingga sangat cocok untuk melakukan kegiatan pertanian.
5.2 Saran
Salah satu manfaat dari penelitian ini adalah memberikan sebuah informasi yang
terbaik bagi masyarakat sehubungan dengan pengaruh pemanasan global terhadap
sektor pertanian di Indonesia . Berdasarkan dengan pembahasan dan kesimpulan yang
didapatkan, kami selaku peneliti mengharapkan saran lebih lanjut agar penelitian ini
lebih berkembang kedepannya. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat dilakukan
secara lebih lanjut agar dapat meningkatkan efektivitas dari metode ini.
15
16