MASALAH IKLIM
DOSEN PENGAMPU:
DRS. I WAYAN SUJANA, S.PD. M.PD
NIP: 195912311984031010
OLEH:
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya makalah yang berjudul “Masalah Iklim” dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perspektif Global.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, terimakasih yang setulus-tulusnya disampaikan
kepada
1) Bapak Drs. I Wayan Sujana, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Perspektif Global yang telah memberikan masukan hingga terselesaikannya
makalah ini
2) Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi
tentang materi yang diperlukan untuk kelengkapan makalah ini.
3) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang
membangun diperlukan guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberi wawasan bagi para pembaca terkait materi
masalah iklim, serta dapat bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran
dalam mata kuliah Perspektif Global.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1) Bagaimana masalah iklim dapat terjadi ?
2) Bagaimana bentuk - bentuk masalah Iklim yang terjadi di Indonesia?
3) Bagaimana upaya dalam mengatasi masalah Iklim di Indonesia?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Terjadinya
Masalah Iklim
3
Pembuatan energi listrik dan panas dengan membakar bahan bakar fosil
akan menghasilkan emisi global dalam jumlah besar. Sebagian besar
energi listrik masih dihasilkan dengan membakar batu bara, minyak, atau
gas. Pembakaran ini akan menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen
oksida, yakni gas rumah kaca berbahaya yang menyelimuti Bumi dan
memerangkap panas matahari. Hanya sekitar seperempat dari energi
listrik global yang dihasilkan dari angin, tenaga surya, dan sumber daya
terbarukan lainnya. Tidak seperti bahan bakar fosil, sumber daya
terbarukan hanya sedikit atau tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca
atau polusi udara.
2) Manufaktur barang
Manufaktur dan industri menghasilkan emisi, yang sebagian besar
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi
guna membuat berbagai hal seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik,
pakaian, dan barang lainnya. Pertambangan dan proses industri lainnya
juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi. Mesin yang
digunakan dalam proses manufaktur sering kali beroperasi dengan batu
bara, minyak, atau gas. Selain itu, sejumlah bahan baku seperti plastik
juga terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil.
Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah
kaca terbesar di seluruh dunia.
3) Penebangan hutan
Penebangan hutan untuk membuat lahan pertanian atau peternakan,
ataupun untuk alasan lainnya, akan menghasilkan emisi, karena pohon
yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya.
Sekitar 12 juta hektar hutan dihancurkan setiap tahunnya. Karena hutan
menyerap karbon dioksida, penghancurannya juga akan membatasi
kemampuan alam dalam mengurangi emisi di atmosfer. Penggundulan
hutan, serta pertanian dan perubahan fungsi lahan lainnya, merupakan
penyumbang sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca global.
4) Penggunaan transportasi
4
Sebagian besar mobil, truk, kapal, dan pesawat beroperasi menggunakan
bahan bakar fosil. Hal ini menjadikan sektor transportasi sebagai
kontributor utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida.
Kendaraan darat menghasilkan emisi paling banyak karena adanya
pembakaran produk berbahan dasar minyak bumi, seperti bensin, dalam
mesin pembakaran internalnya. Namun, emisi dari kapal dan pesawat
terus meningkat. Transportasi menyumbang hampir seperempat dari
emisi karbon dioksida global terkait energi. Selain itu, tren menunjukkan
bahwa akan terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan energi
untuk transportasi pada tahun-tahun mendatang.
5) Produksi makanan
Produksi makanan menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas
rumah kaca lainnya dengan berbagai cara, termasuk melalui
penggundulan hutan dan pembersihan lahan untuk pertanian dan
penggembalaan, gas dari sapi dan domba, produksi dan penggunaan
pupuk dan pupuk kandang untuk bercocok tanam, serta penggunaan
energi untuk menjalankan peralatan pertanian atau perahu nelayan yang
biasanya menggunakan bahan bakar fosil. Semua hal tersebut
menjadikan produksi makanan sebagai kontributor utama bagi
perubahan iklim. Selain itu, pengemasan dan pendistribusian makanan
juga menghasilkan emisi gas rumah kaca.
6) Pemakaian berlebihan
Rumah dan penggunaan energi kita, cara kita bepergian, apa yang kita
makan, serta jumlah makanan yang kita buang semuanya berkontribusi
pada emisi gas rumah kaca. Begitu pula pemakaian barang-barang
seperti pakaian, elektronik, dan plastik. Sejumlah besar emisi gas rumah
kaca global terkait dengan pekerjaan rumah tangga. Gaya hidup kita
berdampak besar terhadap planet kita. Yang terkaya memiliki tanggung
jawab terbesar: 1 persen orang terkaya di seluruh dunia menyumbang
lebih banyak emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan 50 persen
orang termiskin.
5
Permasalahan Iklim dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Beberapa dampak
yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan iklim menurut Juslini, (2013)
yaitu sebagai berikut.
1) Peningkatan Suhu Bumi
Perubahan iklim dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
Kondisi ini jika terus menerus terjadi, maka suhu permukaan global
akan meningkat. Pemanasan global ini kemudian menyebabkan
beberapa masalah terhadap lingkungan, seperti meningkatkan
permukaan air laut, kebakaran hutan. hingga pola migrasi hewan yang
berubah.
2) Menyebabkan Badai Destruktif
Dampak perubahan iklim lainnya yaitu menyebabkan badai destruktif
menjadi lebih kuat dan sering di beberapa wilayah. Seiring dengan
meningkatkan suhu, maka banyak suhu air menguap. Kondisi tersebut
bisa menyebabkan curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga
menimbulkan badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai tropis juga
dapat dipengaruhi oleh meningkatnya suhu lautan. Badai seperti siklon,
hurikan, dan taifun diketahui lebih kuat pada permukaan air laut yang
lebih hangat. Tak jarang, badai tersebut menghancurkan rumah hingga
menyebabkan kematian.
3) Mengakibatkan Kekeringan
Perubahan iklim turut mengubah ketersediaan air yang dapat memicu
kekeringan di berbagai wilayah. Pemanasan global juga bisa
memperburuk kekeringan di wilayah yang telah mengalami kesulitan
air. Kekeringan ini dapat mengakibatkan kerugian terutama pada sektor
pertanian. Pasalnya, bidang pertanian sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan air dalam menjalankan usahanya. Tak hanya itu,
kekeringan juga dapat memicu badai pasir dan debu yang dapat
memindahkan miliaran ton pasir hingga ke berbagai benua.
4) Menyebabkan Volume dan Suhu Laut Meningkat
6
Dampak perubahan iklim lainnya yaitu terjadi peningkatan volume dan
suhu laut. Dalam beberapa tahun terakhir, suhu air laut meningkat lebih
cepat di hampir seluruh kedalaman laut. Saat suhu air laut meningkat,
maka volume air akan bertambah karena air mengalami pemuaian.
Peningkatan volume air laut juga disebabkan oleh mencairnya lapisan
es. Peningkatan volume air laut ini bisa mengancam komunitas pesisir
dan pulai. Tak hanya itu, lautan bisa menerap karbon dioksida.
5) Menyebabkan Beberapa Spesies Punah
Perubahan iklim bisa menyebabkan beberapa spesies punah. Contoh
perubahan iklim seperti cuaca ekstrem bisa menyebabkan beberapa
spesies terancam punah. Pasalnya, banyak spesies yang tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
7
hilangnya habitat, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan emisi gas
rumah kaca dari pembakaran hutan.
2) Kenaikan Permukaan Laut
Sebagai negara kepulauan, Indonesia rentan terhadap kenaikan
permukaan laut, yang dapat mengancam pulau-pulau kecil dan wilayah
pesisir. Dampak dari kenaikan muka air laut di indonesia tersebut
diantaranya adalah meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir,
perubahan arus laut, meluasnya kerusakan mangrove dan meluasnya
ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir.
3) Pemanasan Global
Pemanasan global di Indonesia merupakan dampak nyata dari
perubahan iklim. Salah satu aspek yang memperlihatkan keterkaitan
antara perubahan iklim dan pemanasan global di Indonesia adalah
Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola hujan di Indonesia.
Beberapa wilayah mengalami peningkatan intensitas hujan, sementara
wilayah lain mengalami kekeringan. Hal ini dapat berdampak pada
pertanian, sumber daya air, dan kelestarian ekosistem.
4) Kekeringan dan Banjir
Perubahan iklim berkontribusi pada intensitas dan frekuensi kejadian
kekeringan dan banjir di Indonesia. Kekeringan dapat menyebabkan
penurunan air permukaan dan penurunan tingkat air tanah, mengancam
ketersediaan air untuk pertanian, industri, dan konsumsi domestik.dan
Banjir dapat membawa limbah dan polutan dari berbagai sumber,
meningkatkan risiko pencemaran air dan penyakit terkait air.
5) Pertanian dan Keamanan Pangan
Perubahan iklim memengaruhi pola musim tanam dan panen,
mempengaruhi produksi pangan dan keberlanjutan pertanian di
beberapa wilayah di Indonesia.
2.3 Solusi-solusi
untuk Mengatasi
Masalah-
8
masalah Iklim di
Indonesia
9
4) Pilih Produk Ramah Lingkungan Memilih produk yang ramah
lingkungan juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi perubahan
iklim. Anda bisa memulainya dengan membeli makanan lokal dan
musiman serta memilih produk dari perusahaan yang berkomitmen
mengurangi emisi dan limbah yang dihasilkannya. Demikian
penjelasan singkat seputar contoh perubahan iklim dan beberapa upaya
untuk mengatasinya. Pemahaman tersebut sangat diperlukan agar kita
bisa selalu berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode
waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan berkaitan dengan perubahan
kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca. Penyebab utama
terjadinya perubahan iklim yaitu pemanasan global. Perubahan iklim juga
berdampak pada ketersediaan air yang dapat memicu kekeringan di berbagai
wilayah. Beberapa bentuk masalah iklim di Indonesia melibatkan perubahan
iklim yang merugikan, seperti kenaikan suhu rata-rata, pola hujan yang tidak
teratur, peningkatan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti banjir dan
10
kekeringan, serta naiknya permukaan laut yang mengancam daerah pesisir.
Untuk mengatasi masalah-masalah Iklim di Indonesia, diperlukan upaya-
upaya yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak. Adapun salah
satu solusi untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia yaitu
gunakan Kembali, Perbaiki, atau Daur Ulang Barang yang dimiliki.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dyah. N. 2019. Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Degradasitanah.
Jurnal Alami. 3 (2). 122 – 131
Julismin. 2013. Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia. Jurna Geografi. 5 (1).
11
Ratna. I. 2012. Gejala Perubahan Iklim, Dampak Dan Strategi Adaptasinya Pada
Wilayah Dan Komunitas Nelayan Di Kecamatan
Bluto,Kabupaten Sumenep. Jurnal Masyarakat dan Budaya. 14 (3). 439 –
466.
12