Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

ISU LINGKUNGAN

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Kata Pengantar
 Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Surabaya, September 2017

Daftar Isi
Halaman Judul…………………………………………….... i
Kata Pengantar……………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………...... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………. 1
1.2 Tujuan Penulisan………………………………..... 2
1.3 Rumusan Masalah………………………………... 3

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Isu Lingkungan Global…………………………… 4
2.1.1 Efek Rumah Kaca………………………..... 4
2.1.2 Dampak Rumah Kaca……………………… 7
2.1.3 Hujan Asam………………………………... 9
2.1.4 Dampak Hujan Asam………………………. 10
2.2 Isu Lingkungan Nasional…………………………..
2.3 Pemanasan Global dan Upaya Menanggulanginya..
2.4 Upaya Menanggulangi Pencemaran Lingkungan….

BAB 3 PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………
3.2 Daftar Pustaka………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat kuas karena
kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka
ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan budaya dan tentunya
dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan studi physical
environment itu sendiri, seperti: biology, chemistry, geology, forestry dan
sebagainya.
            Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri,
maka isu lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah bersama.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal,
nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak
dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional
atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem
yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.

1.2 TUJUAN PENULISAN


 Menjelaskan dan mengidentifikasi terkait isu-isu lingkungan
global.
 Menjelaskan dan mengidentifikasikan bagaimana dampak dari
isu-isu lingkungan global terhadap makhluk hidup maupun tak
hidup.

2
1.3 RUMUSAN MASALAH
1.Isu Lingkungan Global :
- Apa itu Efek Rumah Kaca?
- Apa dampak Efek Rumah Kaca?
- Apa itu Hujan Asam?
- Apa dampak Hujan Asam?

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 ISU LINGKUNGAN GLOBAL
2.1.1 EFEK  RUMAH  KACA
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.
Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan
menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas
ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang
menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.Atmosfer bumi terdiri
dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari lapisan bawah ke atas adalah
troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer adalah lapisan terendah
yang tebalnya kira-kira sampai dengan 10 kilometer di atas permukaan bumi.
Dalam troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah
kacadan pemanasan global. Gas Rumah Kaca dapat terbentuk secara alami maupun
sebagai akibat pencemaran. Gas Rumah Kaca (yang berada di atmosfer (troposfer)
dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan
pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada
pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain
itu Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan
serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut, seperti H2O (uap air),CO2 (karbon dioksida), O3 (ozon),
CH4 (metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11
dan CFC R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS,danSF6.
__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 4

1.Uap Air
Uap air bersifat tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi
ketika uap membentuk butir-butir air. Sumber terjadinya uap air ketika terjadinya
siklus air yaitu pada proses penguapan air laut, sungai, gletser dan sumber air
lainnya. Sebenarnya uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah
kaca. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali manusia dan
dipengaruhi terutama oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap
air di atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Ini akan
meningkatkan efek rumah kaca serta makin mendorong pemanasan global.
2.Karbondioksida
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global
yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama
manusia terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. Misalnya
pembakaran metana akan menghasilkan karbon dioksida dan air CH4 + O2 =>
CO2 + H2O + panas.Penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga
meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer. Penggundulan hutan
mengakibatkan menurunnya populasi tumbuhan yang berperan penting dalam
penyerapan gas karbondioksida. Diperkirakan bahwa aktivitas tersebut menambah
3,67 - 7,34 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer tiap tahun.
3.Ozon
Ozon adalah gas rumah kaca yang terdapat secara alami di atmosfer (troposfer,
stratosfer). Di troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang
terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor.
Molekul ozon juga dapat terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet. Reaksi
pembentukan ozon tersebut sebagai berikut,
Reaksi Pembentukan Molekul Ozon (O3):
O2      =>      2O  O + O2    =>    O3    
Ozon pada troposfer dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-
tumbuhan

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 5

4.Metana
Metana adalah gas rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan
ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada
kondisi tanpa udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat
pembusukan biomassa di rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa. Metana
mudah terbakar, dan menghasilkan karbon dioksida sebagai hasil
sampingan.Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan
ke atmosfer. Sawah merupakan kondisi ideal bagi pembentukannya, di mana
tangkai padi nampaknya bertindak sebagai saluran metana ke atmosfer.
Meningkatnya jumlah ternak sapi, kerbau dan sejenisnya merupakan sumber lain
yang berarti, karena metana dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan ketika
mereka bersendawa dan kentut. Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup
banyak di tempat pembuangan sampah; sehingga menguntungkan bila
mengumpulkan metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap untuk menghasilkan
energi listrik.
5.Dinitrogen oksida
Sumber utama gas dinitrogen oksida, yang mencakup sampai 90 persen,
merupakan kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen
meningkatkan jumlah gas ini di atmosfer. Dinitrogen oksida juga dihasilkan dalam
jumlah kecil oleh pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, gas
bumi).
6.Cholorofluorocarbon
Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat,
misalnya tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat
digunakan dalam berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah
Perang Dunia II. Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai
nama dagang ‘Freon’. Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah
CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses
mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain
juga sebagai pelarut untuk membersihkan microchip.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 6

2.1.2 DAMPAK RUMAH KACA


Gas-gas rumah kaca merupakan penyebab utama pemanasan global yang
kemudian akan menimbulkan dampak-dampak sebagai berikut:
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara
dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-
daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.Daerah-
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih
panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.
2. Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,
yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia
telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-
21. Perubahan tinggi permukaan air laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di
daerah pantai.
3. Suhu global cenderung meningkat
Akibat peningkatan suhu global daerah pertanian gurun yang menggunakan air
irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan
salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 7

4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5. Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang
panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan
dan malnutrisi.Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut
akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian
akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan
penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,
seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit
kulit, dan lain-lain.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 8

2.1.3 HUJAN ASAM


Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide
(SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran.
Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara
alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami.
Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat
pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi
mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%.
Waktu BBF di bakar, belerang tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida
(SO2) dan lepas di udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam
sulfat. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal
berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang
dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan
lebih luas.
            Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila
hujan terkontaminasi denga Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang
bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah
dari pH 5, inilah yang disebut dengan hujan asam.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 9

2.1.4 DAMPAK HUJAN ASAM


a.Dampak hujan asam terhadap tumbuhan dan hewan     
            Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu
kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh.
Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur
didalam nutrisi, sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan
menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-
pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap
hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH
tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan
terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan
terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit
juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi.
          Hujan asam juga sangat berpengaruh bagi ekosistem perairan.
Kandungan Asamakan mengikat logam beracun seperti alumunium di air.
Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di
sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang
menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
b.Dampak hujan asam terhadap kesehatan manusia
Berdasarkan hasil penelitian, sulfur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam dapat
bereaksi secara kimia di udara, dan akan menghasilkan partikel halus sulfat, yang
mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan
penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker
kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi
manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air
tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 10

c.Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material
seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Hujan
asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat,
meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal
semakin banyak akan merusak batuan.

__________________________________________________________________
Sumber: http://ruttangmau.blogspot.co.id/2016/01/makalah-isu-lingkungan-global.html 11

Anda mungkin juga menyukai