Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EFEK RUMAH KACA

DISUSUN OLEH :
NAMA : I KADEK JANA

NO : 10

KELAS : XI MIPA 2

SMAN 2 SEMARAPURA TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
rahmatnya-Nya, penulis dapat meyelesaikan makalah ini. Judulnya adalah Efek Rumah
Kaca.
Makalah ini dapat diselesaikan karena penulis mendapat bantuan dari beberapa
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak -pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini kepada:
1) Ibu Novi Aryati selaku guru pengampu mata pelajaran fisika yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
2) Orang tua saya yang telah memberikan motivasi dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini tentu ada kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi
karena kemampuan yang penulis miliki masih kurang. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Klungkung, 07 April 2022


Penulis

I Kadek Jana

DAFTAR ISI
i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR …………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………................. 2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………3
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………..
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………...
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca …………………………………………
2.2 Penyebab Efek Rumah Kaca…………………………..
2.3 Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming…………………….
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………...
3.1 Dampak Efek Rumah Kaca………………………………………………………
3.2 Cara mengurangi gas Efek Rumah Kaca……………………………………
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………
4.1 Simpulan………………………………………………………………………..
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim.
Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas,kemudian tak berapa
lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapatdirasakan panas yang terlalu
terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu.Bumi kita terasa semakin panas . Hal ini
disebut sebagai pemanasan global atau global warming, yaitu terjadinya peningkatan suhu
di permukaan bumi akibat efek rumah kaca.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali, sinar matahari berubah menjadi
gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun, sebagiandari energi panas tersebut
tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar keangkasa karena lapisan gas-gas atmosfer
sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa
menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi, sehingga lebih dari dari kondisi normal,
inilah efek rumah kaca berlebihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian efek rumah kaca?
2. Apa penyebab efek rumah kaca?
3. Bagaimana keterkaitan efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan
iklim?
4. Apa dampak yang diakibatkan efek rumah kaca?
5. Bagaimana cara untuk mengurangi gas efek rumah kaca?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui ;
1. Pengertian efek rumah kaca.
2. Penyebab efek rumah kaca.
3. Keterkaitan antara efek rumah kaca dengan global warming dan perubahan iklim.
4. Dampak efek rumah kaca
5. Cara menanggulangi efek rumah kaca

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah mengenai Efek Rumah Kaca ini diharapkan dapat ;
1. Memberikan informasi mengenai efek rumah kaca, baik penyebab maupun
akibatnya.
2. Memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih rinci kepada penulis dan pembaca
mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.

Bab II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Pengertian efek rumah kaca menurut parah ahli yaitu :

Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)

Efek Rumah Kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang oles
gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan berasal dari
asap kendaraan dan pabrik serta kebakaran hutan.
Badan Perlindungan Lingkungan (AS)
Efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan
atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin
panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.
Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam
Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Bumi. Suhu
permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon dioksida yang makin
banyak dari hari ke hari, dan menjadikan Bumi makin panas dan rawan akan bencana.

2.2 Penyebab Efek Rumah Kaca


Gas-gas yang berkontribusi pada efek rumah kaca antara lain, uap air (H2O),
karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro
Carbon), dan HFC (Hidro Fluoro Carbon).
Sebenarnya, gas-gas tersebut di atas diperlukan agar Bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak
revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi
makin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan
makin besar.
1. Penebangan liar dan Pembakaran Hutan
Keberadaan tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan,
tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk
melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air.
Dengan makin maraknya penebangan liar, akan menjadikan berkurangnya media untuk
mengurangi efek rumah kaca. Tak hanya itu, pembakaran hutan secara besar-besaran juga
menjadi penyebab meningkatnya efek rumah kaca.
Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini
akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari.
2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil secara Berlebihan
Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara yang terlalu berlebihan tak
hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tetapi juga dapat meningkatkan konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer.
3. Pencemaran Laut
Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat
pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak
ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon
dioksida lagi.
4. Industri Pertanian
Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak
buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti
nitrous oksida (N2O), yang nantinya dilepaskan ke udara.
5. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbon dioksida yang
dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
6. Industri Peternakan
Limbah industri peternakan, seperti kotoran sapi, ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca,
seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Makin banyak limbah peternakan yang
dibiarkan begitu saja, makin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.

2.3 Keterkaitan antara Efek Rumah Kaca, Global Warming, dan Perubahan Iklim
Secara umum iklim merupakan hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik
dimana parameter-parameternya adalah seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah
hujan yang terjadi  pada suatu tempat di muka bumi. Iklim merupakan suatu kondisi rata-rata
dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu tempat, diperlukan nilai rata-rata
parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Iklim muncul setelah
berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
Kompleksitas proses fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran
planet bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet
bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata,
sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran
udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari
waktu ke waktu.
Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor
pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim
bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang dipantulkan itu
akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi –disebut gas rumah kaca,
sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan
rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat
menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut.
Efek rumah kaca. Peristiwa alam ini menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak
ditempati manusia, karena jika tidak ada ERK maka suhu permukaan bumi akan 33 derajat
Celcius lebih dingin. Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 (Karbon dioksida),CH4(Metan)
dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6
(Sulphur hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia
terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan
batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer,
memasak.
Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta
aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti
karbondioksida, metana, dan nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di
atmosfer.
Berubahnya komposisi GRK di atmosfer, yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara
global akibat kegiatan manusia menyebabkan sinar matahari yang dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa, sebagian besar terperangkap di dalam bumi akibat terhambat
oleh GRK tadi. Meningkatnya jumlah emisi GRK di atmosfer pada akhirnya menyebabkan
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, yang kemudian dikenal dengan Pemanasan
Global.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang
panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat
menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah
terganggu komposisinya.
Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi
terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan
kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi
normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di
atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka
terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan
begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu,
mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya garis pantai, musim
kemarau yang berkepanjangan, periode musim hujan yang semakin singkat, namun semakin
tinggi intensitasnya, dan anomaly-anomali iklim seperti El Nino – La Nina dan Indian Ocean
Dipole (IOD). Hal-hal ini kemudian akan menyebabkan tenggelamnya beberapa pulau dan
berkurangnya luas daratan, pengungsian besar-besaran, gagal panen, krisis pangan, banjir,
wabah penyakit, dan lain-lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.2 Dampak Efak rumah kaca


Dalam jumlah yang berlebih, gas rumah kaca tentunya akan memiliki dampak negatif
yang merugikan manusia dan juga lingkungan. Berikut merupakan dampak dari gas rumah
kaca, diantaranya:

1. Naiknya Suhu Permukaan Bumi

Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Para ahli
menyatakan bahwa pemanasan global yang terjadi sekarang diakibatkan oleh emisi rumah kaca
pada masa lalu.

2. Iklim yang Tidak Stabil

Apabila gas rumah kaca sudah terlalu banyak, maka dapat menyebabkan iklim menjadi tidak
stabil. Suhu di bumi ketika memasuki musim kemarau ataupun musim dingin menjadi ekstrim
dan bahkan bisa menyebabkan musim mengalami pergeseran apabila gas tersebut sudah berada
dalam level yang berbahaya.

3. Mencairnya Es di Kutub

Jika suhu permukaan Bumi mengalami kenaikan akibat efek rumah kaca, bukan tidak mungkin
bongkahan es di Kutub Utara dan Selatan akan mencair dalam jumlah besar.

4. Rusaknya Ekosistem

Kenaikan suhu permukaan Bumi secara signifikan mampu menyebabkan rusaknya habitat
makhluk hidup. Akibatnya ekosistem akan terancam rusak.

5. Naiknya Ketinggian Permukaan Air Laut

Mencairnya es di Kutub berpengaruh pada ketinggian permukaan air laut. Semakin banyak es
yang mencair, semakin bertambah ketinggian permukaan air laut. Apabila hal itu terjadi terus
menerus dapat mengakibatkan banjir pada wilayah yang lebih rendah, bahkan jika sudah dalam
level yang berbahaya, kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan semakin kecilnya luas
daratan

6. Tingkat Keasaman Air Laut akan Meningkat


Gas rumah kaca yang diemisikan ke udara sebagian akan terserap oleh air laut. Jika kadar gas
tersebut semakin banyak, tentu yang terserap oleh air laut juga semakin banyak. Akibatnya, laut
menjadi semakin asam.

3.2 Cara mengurangi efek gas rumah kaca

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek gas rumah kaca, antara lain:

1  Menggurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, ini berarti kita juga mengurangi jumlah
polusi dari hasil pembakaran mesin bermotor. Untuk menguranginya kita dapat menggunakan
kendaraan publik, dengan menggunakan kendaraan publik selain bisa mengurangi tingkat polusi
kita juga bisa mengurangi tingkat kemacetan.

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara di Rumah

Seperti yang kita tahu, pendingin udara membutuhkan suatu gas yang disebut CFC (Cloro
Fluorocarbon) yang dapat membuat lapisan ozon menipis sehingga menyebabkan sinar matahari
langsung menuju ke bumi (tidak tersaring lapisan ozon). Maka dari itu kita perlu berhati-hati
ketika sedang mengisi gas pendingin udara agar tidak terjadi kebocoran yang bisa berakibat
sangat fatal.

3. Efisiensi Penggunaan Listrik

Dengan meminimalisir penggunaan listrik kita dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Cara
yang dapat dilakukan adalah dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut
alat elektronik yang tidak digunakan.

4. Batasi Penggunaan Plastik

Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi
limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya.
Pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi
penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat
berbelanja.

5. Mengelola Sampah

Pengelolaan sampah rumah tangga maupun limbah pabrik dapat dilakukan dengan mengolah
sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan non organik.

6. Beralih dari Pupuk Non Organik ke Pupuk Organik

Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika
mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa
melimpah. Jika pemakaian pupuk non organik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan
berkurang.

7. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin masih jarang ditemukan di Indonesia.
Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar
tersebut dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.

8. Mengolah Limbah Peternakan

Limbah merupakan salah satu penyumpang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk
mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas
ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

9. Menggalakkan Reboisasi

Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
emisi gas rumah kaca di udara. Seperti Anda tahu bahwa tumbuhan akan menyerap
karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Simpulan

Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit(terutama planet
atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca timbul
karena komposisi gas rumah kaca yang sudahtidak stabil lagi. Beberapa gas tersebut yaitu uap
air, karbondioksida,metana, nitrogendioksida, dan gas-gas lainnya.

Adanya efek rumah kaca dapat menyebabkan meningkatnya panas atau suhu bumi, atau biasa
disebut sebagai global warming atau pemanasan global.Globalwarming juga dapat
menimbulkan beberapa akibat, perubahan yang saat ini diIndonesia sedang terjadi adalah
perubahan iklim, ditandai dengan cuaca yang selamasehari tidak menentu. Hal ini nantinya akan
berdampak pada aspek kehidupanlainnya.

Oleh karena itu, tentunya harus ada penanggulangan agar dampak dari efekrumah kaca tidak
semakin parah dan berimbas kepada kehidupan kita nantinya.Banyak hal yang perlu dilakukan
sebagai upaya untuk mengurangi dampak tersebut, beberapa diantaranya penghematan dalam
menggunakan listrik, penggunaankendaraan atau bahan bakar, penanaman pohon, serta daur
ulang sampah.Dengan dilakukannya beberapa hal tersebut, kita turut memberikan perhatiandan
tindakan demi kelangsungan hidup kita dan anak

4.2 Saran

Kegiatan mencengah efek rumah kaca sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan melibatkan
seluruh lapisan masyrakat instansi dan sekolah karena penangganan efek rumah kaca tidak
cukup hanya memberikan himbauan namun juga kesadaran pada diri masing – masing untuk
melakukan pencegahan efek rumah kaca.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.bola.com/ragam/read/4462869/pengertian-efek-rumah-kaca-penyebab-dampak-
dan-cara-menanggulanginya

2. https://m.liputan6.com/hot/read/4595092/penyebab-efek-rumah-kaca-lengkap-beserta-
dampak-dan-cara-menguranginya

Anda mungkin juga menyukai