Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul EFEK RUMAH KACA dengan
baik. Laporan ini disusun berdasarkan informasi-informasi yang telah saya kumpulkan dari berbagai
sumber dan situs. Dengan cermat dan teliti saya mengumpul banyak data dan informasi. Setelah merasa
sudah cukup, saya langsung membuat laporan ini, yang berisikan hasil data yang saya peroleh. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai efek rumah kaca. Mulai dari bagaimana
terjadinya efek rumah kaca, penyebab terjadinya efek rumah kaca hingga dampak yang ditimbulkan dari
efek rumah kaca. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
sempurnanya makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini hingga selesai. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Hormat saya,

DENNIS PRIATAMA SIREGAR


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….…ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………....2
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan Dari rumusan masalah………………………………………………………………………...2
BAB II ISI………………………………………………………………………………………………….3
2.1. EFEK RUMAH KACA…………………………………………………………………………...….3
2.1.1. Pengertian Efek Rumah Kaca…………………………………………………………………...….3
2.1.2. Penyebab Efek Rumah Kaca……………………………………………………………………….4
2.1.3. Dampak Efek Rumah Kaca……………………………………………………………………...…4
2.1.4. Zat-zat Penyebab Efek Rumah Kaca……………………………………………….........................4
2.1.5. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca…………………………………………………………...….5
2.1.6. Contoh Efek Rumah Kaca…………………………………………………………………….........5
2.1.7. Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca…………………………………………………………...…....6
2.2. PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)………………………………….......................6
2.2.1. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)………………………………………….......…6
2.2.1.1. Dampak Perubahan Iklim……………………………………………………………………......7
2.2.1.2. Peningkatan suhu………………………………………………………………………………...7
2.2.1.3. Kenaikan muka air laut………………………………………………………………………….8
2.2.1.4. Gelombang Panas……………………………………………………………………………..…8
2.2.1.5. Kekeringan……………………………………………………………………………….............8
2.2.1.6. Wabah penyakit……………………………………………………………………………….....8
2.2.2. Penyebab Pemanasan Global…………………………………………………………………...…9
2.2.2.1. Efek Rumah kaca……………………………………………………………………………......9
2.2.2.2. Efek Umpan Balik…………………………………………………………………………….....9
2.2.2.3. Variasi matahari…………………………………………………………………….…………...10
2.3. PERBEDAAN SUHU DI PENGUNUNGAN…………………………………………………...…10
DENGAN DI DATARAN RENDAH
2.4. KENAPA PADA PAGI HARI DAN SORE HARI LANGIT………………………………………11
BERWARNA JINGGA SEDANGKAN PADA SIANG
HARI LANGIT BERWARNA BIRU
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………....12
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….12
Saran………………………………………………………………………………………………….......12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….…....13
CURICULUM VITAE…………………………………………………………………………………...14
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari tahun ke tahun jika kita melihat kejadian di bumi ini, maka kita akan merasakan suatu
perbedaan, yaitu suhu di permukaan bumi ini semakin panas dan cuaca menjadi tidak menentu.
Peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap
permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan
kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi
panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas
atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa
(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan
kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari kondisi normal. Karena
suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah
perubahan iklim secara global.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa
ternyata makin panasnya planet bumu ini terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan
oleh aktivitas manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi, semakin maju perkembangan zaman maka teknologi
pun semakin maju, mau tidak mau manusia juga akan mangikuti perkembangan tersebut. Salah satunya
adalah pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan kontributor pemanasan global yaitu
carbondioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem
pencernaan hewan-hewan ternak), nitrogen oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk
kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Dimana gas-gas tersebut sangat sulit untuk diuraikan di atmosfer
bumi.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.Apa itu Efek Rumah Kaca, Penyebab terjadinya Efek Rumah Kaca, Dampak Efek Rumah Kaca, Zat-
zatPenyebab Efek Rumah Kaca, Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca, Contoh Efek Rumah Kaca dan
CaraMengatasi Efek Rumah Kaca

2. Apa itu Global Warming atau Pemanasan Global, Dampak dari Global Warming atau Pemanasan
Global, Penyebab Pemanasan Global

3. Perbedaan Suhu di Pegunungan Dengan di Dataran Rendah

4. Kenapa Pada Pagi Hari Dan Sore Hari Langit Berwarna Jingga Sedangkan Pada Siang Hari Langit
Berwarna Biru

1.3 Tujuan Dari rumusan masalah

Tujuan Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca, Apa itu Efek Rumah Kaca, Penyebab terjadinya Efek
Rumah Kaca, Dampak Efek Rumah Kaca, Zat-zatPenyebab Efek Rumah Kaca, Proses Terjadinya Efek
Rumah Kaca, Contoh Efek Rumah Kaca dan Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

2. Untuk mengetahui Apa itu Global Warming atau Pemanasan Global, Dampak dari Global Warming
atau Pemanasan Global, Penyebab Pemanasan Global

3. Untuk mengetahui Perbedaan Suhu di Pegunungan Dengan di Dataran Rendah

4. Untuk mengetahui Kenapa Pada Pagi Hari Dan Sore Hari Langit Berwarna Jingga Sedangkan Pada
Siang Hari Langit Berwarna Biru
BAB II. ISI

2.1. EFEK RUMAH KACA

2.1.1. Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses naiknya suhu bumi karena perubahan di atmosfer. Efek
rumah kaca menyebabkan panas dari sinar matahari tetap berada di bumi.efek rumah kaca
diibaratkan rumah kaca untuk tanaman. Sinar matahari memantulkan cahaya ke dalam kaca.
Namun panas dari sinar matahari sebagian besar berada di rumah kaca. Tahun 1824, seorang
ilmuan bernama Joseph Fourier pertama kali mengenalkan konsep efek rumah kaca. Menurut
Joseph efek rumah kaca merupakan proses pemanasan yang disebabkan atmosfer .

Fenomena alam ini terjadi karena pantulan sinar matahari melewati atmosfer bumi.
Sehingga menyebabkan gas-gas seperti karbon dioksida dan gas lain merusak selimut
atmosfer. Joseph Fourier juga menjelaskan efek rumah kaca sebenarnya bisa terjadi secara
alami di bumi. Namun, aktivitas manusia membuat semaki tinggi proses ini.

2.1.2. Penyebab Efek Rumah Kaca

1. Penebangan dan pembakaran hutan

2. Penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan

3. Pencemaran air laut dan sungai

4. Limbah industri atau pabrik

5. Limbah rumah tangga dan lingkungan sekitar

2.1.3. Dampak Efek Rumah Kaca

1. Pemanasan global

2. Mencairnya es di kutub
3. Meningkatnya volume air laut

4. Berkurangnya lapisan ozon

2.1.4. Zat-zat Penyebab Efek Rumah Kaca

 Uap air (H2O)

 Karbon Dioksida (CO2)

 Methana (CH4)

 Ozon (O3)

 Nitrous Oxide (N2O)

 CFC dan HFC

 freon

Zat-zat diatas sebenarnya diperlukan supaya bumi tidak terlalu dingin, namun semenjak terjadi revolusi
industri zat-zat seperti karbon dioksida atau gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di
atmosfer sehingga konsentrasinya semakin meningkat karena ulah manusia.
2.1.5. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Secara singkatnya, proses terjadinya efek rumah kaca dimulai ketika panas matahari merambat
dan kemudian masuk ke permukaan bumi. Lalu panas matahari tersebut dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi menuju angkasa melalui atmosfer. Panas matahari tersebut akhirnya terperangkap di
permukaan bumi, dan menyebabkan suhu bumi semakin panas.

2.1.6. Contoh Efek Rumah Kaca

Efek dari rumah kaca sudah menjadi ancaman bagi bumi kita, tentunya hal itu berbahaya bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada dibumi. Ada banyak contoh efek rumah kaca yang muncul
di kehidupan kita sehari-hari, antaralain:

1. Pemborosan Listrik, Pemborosan listrik menjadi salah satu contoh yang menyebabkan efek rumah
kaca. Sebagian besar pembangkit listrik mengeluarkan CO2 dalam jumlah yang sangat banyak.

2. Pembakaran Sampah, Asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah mengandung zat CO2.
Dan apabila asap tersebut memenuhi atmosfer bumi, maka sinar matahari akan dipantulkan
kembali dan menyebabkan bumi semakin panas.

3. Kendaraan Bermotor, Asap yang dikeluarkan oleh kendaraan juga mengandung CO2, dan selain
menimbulkan efek rumah kaca, asap kendaraan ini bisa menyebabkan penyakit yang berbahaya
2.1.7. Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

1. Mengurangi Kendaraan Pribadi

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara

3.  Efisiensi Penggunaan Listrik sebagai Solusi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Pengelolaan Sampah yang Baik

5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

6. Meminimalisir Penggunaan Kertas

7. Menanam Pohon Merupakan Cara Efektif Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

8. Menjadi Vegetarian

9. Biasakan Mendaur Ulang Sampah

10.Menggunakan Pupuk Organik, Langkah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

2.2. PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

2.2.1. Pengertian Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global (bahasa Inggris: global warming) (juga disebut perubahan iklim atau krisis


iklim) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata udara, atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pada masa
lalu telah terjadi periode perubahan iklim, tetapi perubahan iklim pada saat ini jauh lebih cepat dan bukan
karena sebab-sebab alamiah. Sebaliknya, perubahan iklim saat ini disebabkan oleh pencemaran gas rumah
kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, bensin,
dan solar untuk produksi energi menciptakan sebagian besar pencemaran ini. Beberapa penyebab tambahan
lainnya seperti praktik-praktik pertanian tertentu, proses industri, dan penggundulan hutan. Karena sifatnya
yang transparan, gas rumah kaca dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga memanaskan permukaan
Bumi. Namun ketika gelombang ultraviolet dari sinar matahari diserap lalu dipancarkan kembali oleh
permukaan bumi menjadi radiasi inframerah, gas-gas rumah kaca tersebut menyerapnya, memerangkap
panas di sekitar permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global.

Terlebih lagi, banyak fenomena alam yang kini bermunculan memperkuat bahwa dunia benar –
benar sedang dan akan menghadapi problematika Global Warning. Salah satu yang paling terasa adalah
perubaham iklim yang terjadi timbul karenanya.
2.2.1.1. Dampak Perubahan Iklim

 Menurunnya Kualitas dan Kuantitas Hutan. ...


 Meningkatnya Gas Rumah Kaca karena Deforestasi. ...
 Berkurangnya Area Pertanian. ...
 Menurunnya Produktivitas Pertanian. ...
 Menurunnya Kualitas Air. ...
 Berkurangnya Kuantitas Air. ...
 Perubahan Habitat. ...
 Punahnya Spesies.

2.2.1.2. Peningkatan suhu

Menurut National Aeronautics and Space Administration


(NASA), suhu permukaan bumi pada tahun 2021 telah meningkat 0,85 °C
dibanding suhu rata-rata tahunan selama periode 1951-1980. Dalam satu dekade
belakangan, suhu permukaan bumi juga sempat meningkat hingga 1,02 °C pada tahun 2016
dan 2020.
2.2.1.3. Kenaikan muka air laut

Sebagai Negara kepulauan, dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia sangat rentan terhadap
peningkatan muka air laut. Terlebih lagi dengan lebih dari 80.000 kilometer garis pantai, kenaikan muka
air laut ini akan menenggelamkan berbagai area pada kawasan tersebut. Jika kenaikan terjadi sebesar 1
meter saja, air akan menenggalamkan wilayah pesisir seluas 400.000 hektar. Jika saja kenaikan muka air
laut terjadi di jakarta setinggi 50 cm maka wilayah Jakarta Utara akan tenggelam setidaknya 270.000
penduduk di wilayah tersebut akan kehilangan tempat tinggal.

2.2.1.4. Gelombang Panas

Gelombang panas merupakan panasnya kondisi suhu suatu area secara abnormal dalam jangka
waktu hari hingga pekanan. Semakin hari gelombang panas semakin sering terjadi. Pada tahun 2012
kejadian gelombang panas meningkat menjadi 3x lipat dari kejadian rerata sebelumnya. Terjadinya global
warming meningkatkan probabilitas dan lamanya peristiwa gelombang panas. Gelombang panas
menimbulkan bencana kekeringan.

2.2.1.5. Kekeringan

Musim kering yang panjang terutama disebabkan karena El Nino, dan merupakan salah satu yang
terbesar di Indonesia.  Tingginya suhu memicu peningkatan evaporasi, termasuk air pada permukaan dan 
tumbuhan. Air yang lepas melalui tumbuhan akan mengakibatkan berbagai area pertanian tandus
sehingga mengancam ketahanan pangan. Dengan hilangnya air pada tanah, panasnya matahari kemudian
akan mengevaporasikan air yang terkandung pada udara yang membuat cuaca panas semakin memburuk.
Kondisi ini juga memperbesar risiko kebakaran. Kebaran yang pernah terjadi di bulan Juni – Oktober
2015 terhitung telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 221 triliun.

2.2.1.6. Wabah penyakit

Dengan meningkatnya suhu, tak hanya menyebabkan kekeringan, beberapa wilayah akan
mengalamai curah hujan yang tinggi. Maka tak hanya menimbulkan kerusakan pada lingkungan,
peningkatan suhu juga memperbesar penyebaran penyakit terutama penyakit melalui media air. Selain itu,
peningkatan suhu juga menjadi pemicu semakin merebaknya malaria.
2.2.2. Penyebab Pemanasan Global

Saat emisi gas rumah kaca menyelubungi Bumi, panas matahari pun terperangkap. Hal ini menyebabkan
pemanasan global dan perubahan iklim. Dunia sekarang memanas lebih cepat daripada kapan pun
sepanjang sejarah yang tercatat.

2.2.2.1. Efek Rumah kaca

Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan
tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap
di dalam bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat.
Hal ini biasa dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok
tanam dapat tetap berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin.

Pada prinsipnya, efek rumah kaca sama dengan kondisi yang terjadi pada rumah
kaca, dimana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu
bumi menjadi hangat. Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari
disebut gas rumah kaca. Yang termasuk gas rumah kaca yang ada di atmosfer
antara lain adalah karbon dioksida (CO 2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan
freon (SF6, HFC dan PFC).

2.2.2.2. Efek Umpan Balik

Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global.
Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air.

Proses pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 + H2O

Pada reaksi di hasilkan air atau H2O. Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek rumah
kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata
memberi efek rumah kaca, seperti gas CO2.

Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya tercapai
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar dari efek
rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya.
2.2.2.3. Variasi matahari

Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-
fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari disebabkan oleh umpan
balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena
variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi
peningkatan aktivitas matahari.

Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
menurunkan suhu stratosfer. Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan.
Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan efek
pemanasan.

Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50% peningkatan
suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Para
ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari

2.3. PERBEDAAN SUHU DI PENGUNUNGAN DENGAN DI DATARAN


RENDAH

Perbedaan suhu dataran tinggi dan rendah

suhu udara di dataran rendah lebih tinggi dan panas, sedangkan di dataran tinggi
suhunya lebih rendah dan dingin. suhu udara di dataran rendah lebih tinggi dan panas,
sedangkan di dataran tinggi suhunya lebih rendah dan dingin.

1. Gravitasi

Menurut hukum gravitasi newton, semakin jauh tempat tersebut dari pusat bumi maka tarikan
gravitasinya akan semakin lemah. Gaya gravitasi ini sifatnya menarik udara, sehingga udara hanya berada
di atas permukaan saja.

2. Tekanan udara

Hal ini berpengaruh karena semakin tinggi tempat maka udara juga akan semakin tipis. Pada
puncak gunung, partikel udara sedikit dan gravitasi semakin lemah, hal ini membuat tekanan udara
semakin kecil sehingga menyebabkan lebih dingin.

3. Energi kinetik

Energi kinetik, Udara di puncak gunung mempunyai energi kinetik yang lebih kecil dibanding
dengan dataran rendah. Sehingga saat partikel udara bertabrakan tidak menyebabka suhu panas dan
cenderung lemah.
2.4. KENAPA PADA PAGI HARI DAN SORE HARI LANGIT BERWARNA
JINGGA SEDANGKAN PADA SIANG HARI LANGIT BERWARNA BIRU

Secara singkat, alasanmengapa langit berwarna biruadalah pengaruh dari interaksi antara
cahaya Matahari dan atmosfer Bumi.

Warna biru terang yang ada di langit saat siang hari merupakan hasil dari hamburan cahaya
Matahari oleh molekul di udara.

Cahaya Matahari yang berwarna putih tersusun dari rangkaian warna ungu, biru, hijau,
kuning, oranye, dan merah.

Inilah mengapa kita melihat pelangi yang berwarna-warni, ketika cahaya Matahari dibelokkan
oleh tetesan air hujan.

Setiap cahaya itu terlihat memiliki warna berbeda perbedaan panjang gelombang.

Alasan Langit Menjadi Jingga Ketika Matahari Terbit dan Tenggelam

langit akan berwarna jingga kemerahan saat matahariterbit, karena pada saat terbenam di sore hari
akan berwarna merah tembaga. Itu karena saat pagi dan sore hari, posisi matahari tidak tepat di atas
kepala kita, tetapi agak miring.

Seiring dengan matahari yang posisinya semakin rendah mendekati garis horizon, sudut datangnya
cahaya matahari akan berubah secara signifikan. Cahaya matahari akan tetap dipantulkan dan
menciptakan warna biru.

Namun, cahaya yang langsung menembus udara ke mata kita lebih banyak, sehingga yang lebih
dulu sampai adalah cahaya merah dan jingga. Proses inilah yang membuat langit menjadi berwarna merah
atau jingga ketika matahari terbit atau terbenam.

Alasan Langit Berwarna Biru

Langit terlihat berwarna biru dikarenakan gelombang cahaya biru yang tersebar di atmosfer
lebih pendek daripada warna lainnya. Selain itu, secara fisiologi, warna yang lebih mudah terserap oleh
mata manusia adalah warna biru dibandingkan dengan warna lain.

warnabiru di langit tercipta karena cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan
dihamburkan oleh molekul udara serta debu yang berukuran sangat kecil. Dalam proses ini, cahaya biru
yang dihamburkan 16 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan cahaya warna lain.
BAB III. PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan
atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin panas
karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain : Efisiensi
penggunaan energi listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat
elektronik dari sumber listrik. Mengendalikan jejak karbon dengan mengurangi frekuensi menggunaan
kendaraan bermotor pribadi.

3.2. SARAN

Kegiatan menghindari efek rumah kaca sebaiknya dilakukan secepat mungkin dan melibatkan
seluruh lapisan maeyarakat, instansi dan sekolah karena penanganan efek rumah kaca tidak cukup hanya
memberikan himbauan namun juga kesadaran pada diri masing-masing untuk melakukan pencegahan
efek rumah kaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2014. Fisika XI untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Jakarta : Erlangga

Sunardi dan Siti Zaenab. 2014. Fisika XI untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Bandung : Yrama Widya

http://fisikazone.com/efek-rumah-kaca-pada-atmosfer/

http://gondrezt.blogspot.co.id/2009/12/1001-cara-untuk-mengatasi-pemanasan.html

https://alamendah.org/2014/09/13/bahan-perusak-ozon-bpo-dan-penggunaannya/

http://www.menlh.go.id/pengertian-lapisan-ozon-bahan-perusak-ozon-dampak-bagi-kesehatan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Panel_Antarpemerintah_tentang_Perubahan_Iklim

https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto

https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Montreal

http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-akibat.html

Anda mungkin juga menyukai