Anda di halaman 1dari 22

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penajam, 13 Mei 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................. 2


Daftar Isi ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan....................................................................................................... 5
D. Manfaat .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
A. Pemanasan Global .................................................................................... 6
B. Proses Terjadinya Pemanasan Global ....................................................... 6
C. Penyebab terjadinya Pemanasan Global ................................................... 7
D. Dampak Pemanasan Global .................................................................... 10
E. Hasil kesepakatan dunia Internasioal tentang Pemanasan Global............. 14
F. Alternatif solusi untuk Pemanasan Global ................................................. 16
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 21
G. Kesimpulan ............................................................................................... 21
H. Saran ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kompetensi dasar fisika tentang Pemanasan Global. Makalah ini
membahasa tentang Pemanasan Global (Global Warming).
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah
menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang
terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan terlihat
kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan
kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya
pemanasan global dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan
globaladalah pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya
angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan
kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau
faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa
pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah
kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi
penyebab terjadinya pemanasan global. Pemanasan Global itu sendiri
belum menemukan titik terang dalam penanggulannya. Disini penulis
berusaha meneranngkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi
menyepurnakan topic yang dibicarakan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa proses terjadinya Pemanasan Global ?
2. Apakah penyebab dari terjadinya Pemanasan Global ?
3. Apa dampak yang diakibatkan dari Pemanasan Global ?
4. Apa hasil kesepakatan dunia internasional tentang Pemanasan Global ?
5. Apa saja alternatif solusi untuk Pemanasan Global ?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses terjadinya Pemanasan Global
2. Mengetahui penyebab dari Pemanasan Global
3. Mengetahui dampak dari Pemanasan Global
4. Mengetahui hasil kesepakatan dunia internasional tentang Pemanasan
Global
5. Mengetahui alternatif solusi untuk Pemanasan Global
D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai penunjang untuk materi pembelajaran
dan juga untuk mengetahui penyebab terjadinya Pemanasan Global,
dampak dari pemasan global bagi kehidupan di bumi serta hal hal yang
dapat mengurangi Pemanasan Global dimuka bumi.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer bumi
yang mempengaruhi iklim di bumi. Contoh pengaruh meningkatnya suhu
atmosfer bumi terhadap iklim antara lain, berkurangnya jumlah es di
kutub karena mencair, meningkatnya permukaan air laut, perubahan arah
angin musiman, pergeseran musim, dan lain sebagainya.

B. Proses Terjadinya Pemanasan Global


Pemanasan global diawali dari cahaya matahari yang menyinari bumi,
panas yang dihasilkan cahaya matahari akan diserap oleh bumi tetapi
hanya sebagian saja sedangkan yang tidak di serap akan di kembalikan
lagi ke luang angkasa (atmosfir). namun karena di atmosfir banyak gas
penyebab efek rumah kaca seperti gas sulfur dioksida SO2, gas karbon
dioksida (CO2), dan metana, uap air dan masih banyak lagi menyebabkan
panas matahari tidak dapat keluar dari permukaan bumi dan terperangkap
sehingga panas matahari akan memantul ke bumi lagi. Hal itu terjadi
secara terus – menerus setiap hari. Semakin banyak panas matahari yang
masuk ke bumi maka semakin banyak gas yang tidak dapat dikembalikan
k atmosfir menyebabkan bumi semakin panas. inilah yang disebut dengan
pemanasan global atau global warming.

6
C. Penyebab terjadinya Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
Pengertian sebenarnya rumah kaca adalah bangunan mirip tenda yag
terbuat dari bahan sejenis kaca untuk menciptakan lingkungan yang
selalu hangat bagi tanaman tertentu, sekalipun pada musim dingin. Cara
kerjanya adalah membuat panas matahari yang masuk ke rumah kaca
terperangkap di dalam rumah kaca tersebut. Efek rumah kaca pada planet
bumi merupakan efek pemanasan atmosfer bumi yang mirip dengan cara
kerja rumah kaca terhadap tanaman tersebut.

Energi panas sinar matahari yang sampai ke bumi sekitar 30%


dipantulkan lagi ke atmosfer. Dari sejumlah ini sebagian kecil
dipantulkan kembali ke bumi. Di atmosfer terdapat gas-gas tertentu yang
memiliki sifat menyerap dan memantulkan energi panas matahari dalam
bentuk sinar inframerah. Jika kadar gas-gas tersebut meningkat maka
pantulan energi panas ke bumi juga meningkat sehingga meningkatkan
suhu atmosfer bumi.

7
Pengertian efek rumah kaca adalah peristiwa meningkatnya suhu
atmosfer bumi karena panas matahari yang dipantulkan bumi
terperangkap oleh gas-gas tertentu di atmosfer. Gas-gas yang
memerangkap panas matahari yang dipantulkan oleh bumi tersebut
disebut gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek


rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi
terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke
luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek
rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun jika
berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi
dan mengganggu iklim.

2. Meningkatnya Gas Rumah Kaca


Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang
terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat
dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang
paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya
karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran
minyak bumi, pembakaran gas alam.

Contoh Gas-Gas Rumah Kaca :


Molekul-molekul gas pada atmosfer bumi yang terdiri dari tiga atom atau
lebih disebut gas-gas rumah kaca karena dapat menangkap energi
inframerah sinar matahari yang dipantulkan bumi sehigga meningkatkan

8
suhu atmosfer bumi. Gas-gas rumah kaca antara lain air (H2O), ozon
(O3), karbon dioksida (CO2), dan metana (CH4). Juga dalam kadar kecil,
chloro-fluoro-carbon (CFC) mempengaruhi efek rumah kaca.
3. Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol
CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan
menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada
peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC.
4. Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin
Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan
global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti
motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya
menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida
merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon
dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat
keluar ke angkasa.
5. Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Gas metana
menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan
global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang
kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan,
sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya
produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang
dilepaskan ke permukaan bumi.
6. Pengrusakan Hutan
Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan
oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka
yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan
sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang
menyebabkan terjadinya pemanasan global.

9
7. Pemboroson Energi Listrik
Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran
tersebut menghasilkan karbon dioksida
8. Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat
Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang
dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja
menimbulkan pemanasan global.
9. Pembakaran Sampah Secara Berlebihan
Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan
menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran
sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.

D. Dampak Pemanasan Global


1. Perubahan Cuaca dan Iklim
Meningkatnya suhu permukaan Bumi dalam kurun waktu satu abad
terakhir telah mengubah cuaca dan iklim diberbagai wilayah Bumi,
terutama di daerah Kutup Utara.

10
Dampak Pemanasan Global terhadap perubahan iklim adalah sebagai
berikut :
• Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es yang
terapung di laut
• Di Daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan
semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di
Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan
bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia.
• Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa daerah menjadi
lebih kering dari pada sebelumnya.
• Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem; terjadi hujan
ekstrem atau kekeringan ekstrem di berbagai wilayah
• Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola berbeda sehingga akan
terbentuk angin puting beliung.
• Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi

2. Kenaikan Permukaan Laut


Perubahan tinggi permukaan laut akan memengaruhi kehidupan di pantai.
Dampak Kenaikan Permukaan laut adalah sebagai berikut :
• Jika kenaikan permukaan air laut sekitar 100 cm, maka wilayah Belanda
akan tenggelam 6%, banglade 17,5%, dan banyak pula-pulau yang hilang.
di Indonesia akan banyak pulau yang akan tenggelam sekitar 405.000
hektar daratan indonesia tenggelam di garis pantai 81.000 kilometer.
• Jika mencapai muara sungai, akan terjadi banjir akibat air pasang di
daratan
• Pengaruh kenaikan air laut akan cepat terlihat dari ekosistem pantai.
Daerah rawa-rawa pantai semakin meluas.

11
3. Menurunnya Hasil Pertanian
Pemanasan global berdampak pada pertanian. Banyak produk pertanian,
terutama di negara berkembang seperti Indonesia, yang bergantung pada
musim dan iklim. Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global
terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut…
• Kekeringan di wilayah pertanian yang mengakibatkan tanaman
pertanian rusak
• Banjir di wilayah pertanian akan merendam tanaman pertanian yang
mengakibatkan gagal panen.

• Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana


kering dan banjir
• Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama dan
penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim

4. Pengaruh Terhadap dan Tumbuhan


Selain, manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang akan
terkena dampak pemanasan global. Hewan dan tumbuhan yang tidak
dapat beradaptasi akan punah. Kepunahan spesies organisme akan
mengurangi keanekaragaman hayati. Jika banyak organisme yang punah,
12
ekosistem menjadi tidak stabil. Gejala-gejala kepunahan yang dapat
diamati saat ini, antara lain adalah sebagai berikut..
• Populasi penguin di daerah antartika menurun sekitar 30% dalam 25
tahun terakhir karena berkurangnya habitat
• Populasi beruang kutub di kutub utara menurun karena kesulitan
mendapatkan makanan akibat berkurangnya lapisan es.
• Berkurangnya koral di ekosistem laut akibat meningkatnya keasaman
air laut. Air laut menjadi asam jika banyak karbon dioksida yang terlarut.
Meningkatnya keasaman air laut menurunkan jumlah ion karbonat yang
menyusun koral
• Berkurangnya luas hutan mangrove sehingga mengganggu kehidupan di
daerah pesisir pantai karena gelombang pasang dan banjir sering terjadi,
serta sulitnya ketersediaan air bersih.

5. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia


Dampak pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Perubahan
iklim dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Dampak
pemanasan global terhadap kesehatan manusia adalah sebagai berikut…
• Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang
lebih hangat memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari
tumbuhan.
• Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, DBD dan malaria
adalah penyakit tropis yang saat ini telah menyebar ke daerah subtropis.
Penyebabnya adalah suhu di udara subtropis yang saat ini menjadi lebih
hangat sehingga patogen dapat berkembang biak di daerah subtropis.
• Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi hewan
kemudian dapat menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan
flu babi.

13
• Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh
cuaca panas, misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung dan ginjal.

E. Hasil kesepakatan dunia Internasioal tentang Pemanasan Global


1. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)
IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg terdiri dari ilmuwan dan ahli
dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data
ilmiah terkini yg menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai
informasi teknis, sosial, dan ekonomi yg berkaitan dengan isu perubahan iklim.
Termasuk informasi mengenai sumber penyebab perubahan iklim, dampak yg
ditimbulkan serta strategi yang perlu dilakukan dalam hal mengurangi emisi,
pencegahan, dan adaptasi. IPCC bersekretariat di Jenewa ( Swiss) dan bertemu
satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas 3 hal utama :
1.Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim

Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama ( First Assessment


Report). Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan
merupakn ancaman bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya
sebuah kesepakatan global untuk menanggulangi masalah perubahan iklim,
mengingat hal tersebut merupakan sebuah proses global yang berdampak pada
seluruh dunia.

Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk
sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu intergovermental negotiating
committee (INC) untuk merundingkan sebuah konversi mengenai perubahan
iklim. Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
— Laporan kelompok kerja 1 dikelurakan pada Februari 2007, menekankan

14
bahwa manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca ( GRK) di
lapisan udara.
— Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yg dpt menyebabkan pemanasan global.
— Laporan kelompok kerja 3 yg dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi
adaptasi untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa
dihindari.

2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB
tentang perubahan iklim ( UNFCCC yang diadopsi pada pertemuan bumi
di Rio de Janeiro pada 1992), semua pihak dalam UNFCCC dapat
menandatangani atau meratifikasi protokol kyoto, sementara pihak luar
tidak diperbolehkan. Protokol kyoto di abopsi pada sesi ketiga konferensi
pihak konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.
3. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate, dikenal
dengan APP, merupakan kerjasama internasional yang bersifat sukarela
antara Australia, Kanada, India, Jepang, RCC, Korea selatan yang
mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 juli 2005. Mentri luar
negeri, lingkungan dan energi dari negara-negara peserta sepakat untuk
bekerja sama dalam pengembangn dan transfer teknologi yang
memungkinkan pengurangan emisi GRK yang bersesuain dengan
UNFCCC dan perangkat internasional lainnya seperti protokol kyoto.

15
F. Alternatif solusi untuk Pemanasan Global
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi
baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi
minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan
banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan
memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak
penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi
memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah
satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.
Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri
bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak
diperhitungkan.

Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang
penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang
musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk
bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya.
Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas
energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas
masalah kelangkaan energi.

a) Fisi Nuklir Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua
macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan
penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas
salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.

16
Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh
reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron
lambat.

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah
inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap)
kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya.
Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk
reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang
besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom
nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat
membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya
ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang


dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih
berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus
dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor
nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam
reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk
penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga


hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti
berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali
yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan
yang berguna.

17
b). Reaktor Nuklir Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus
berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor
nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar,
moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.

Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi
nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U.
elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras
reaktor.

Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan


yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir
adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat
kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang
umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator
yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan
sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.

Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam
reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang
terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu
fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron
di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan
sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.

Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-
masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah
yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras
reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang

18
kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah
kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi
kritis yang diizinkan.

Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir
dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah
pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam
reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan
oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui
sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan
sebagai bahan perisai.

c). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir
dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi
listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN).Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan
(pressurized water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar.
Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang
dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar

19
dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di
sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk
menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan
dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah
melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.

Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC) tidak
mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam
tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor
air bertekanan.

20
BAB III
PENUTUP
G. Kesimpulan
Pemanasan Global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama
manusia. Fenomena ini diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya dirasakan juga oleh manusia. Maka dari itu, untuk mengatasi
Pemanasan Global ini diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir
mustahil untuk di selesaikan saat ini. Pemanasan Global memang sulit diatasi ,
namun kita bisa mengurangi efeknya. Penangguangan hal ini adalah dimulai
dari diri kit sendiri terhadap kehidupan bumi di masa depan.

H. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi pemanasan
global. Dengan cara yang sederhana pun sebenarnya kita telah membantu
mengurangi pemanasan global. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke
warung yang jaraknya dekat dengan rumah, mematikan listrik yang tidak
digunakan & menanam pohon. Hal hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan maka akan membuat
pemanasan global semakin parah.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2009/06/pemanasan-global-
global-warming.html
http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-
penyebab-dampak-akibat.html
http://rahma-rosalina.blogspot.co.id/2015/05/fisika-perjanjian-
internasional.html
http://kucinkpost.blogspot.co.id/2010/12/nuklir-energi-alternatif-
solusi.html
http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2015/04/pemanasan-global-
penyebab-dampak-proses.html

22

Anda mungkin juga menyukai