DISUSUN OLEH :
Nama:
BAYU ANUGRAH
BETI OTRIANI
DINA AMELIA
EKA BUDIATI
FAHRU ZIKRI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul “Makalah Fisika – Materi :
Pemanasan global”.
Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna. Karenanya, kami meminta kritik dan saran untuk revisi kedepannya
dan sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul (Sampul) .................................................. 1
Kata Pengantar .................................................. 2
Daftar Isi .................................................. 3
Bab 1 (Pendahuluan) 4
1.1 Latar Belakang .................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................. 4
Bab 2 (Pembahasan) 6
2.1 Pengertian .................................................. 6
2.2 Penyebab .................................................. 6
2.3 Dampak .................................................. 8
2.4 Solusi .................................................. 10
2.5 pernah terjadi dimana aja .......................................
2.6 seperti apa terjadinya .......................................
Bab 3 (Penutup) 11
3.1 Kesimpulan .................................................. 11
3.2 Saran .................................................. 11
Daftar Pustaka .................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
Sadar atau tidak, kini kita telah mengalami dampak yang terjadi dari
pemanasan global, misalnya tenggelamnya pulau – pulau kecil maupun iklim yang
tidak menentu. Fenomena ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu
penulis memilih pemanasan global sebagai topik dalam makalah ini selain
berdasarkan tugas yang diberikan, juga ingin mendalami tentang makna, penyebab,
dampak, dan solusi dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini.
Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi,
yang kemudian peristiwa ini disebut sebagai efek rumah kaca. Peristiwa tersebut
sebenarnya menjaga bumi agar tetap dalam kondisi hangat dan tidak membeku,
namun jika intensitasnya berlebih sifatnya sangat merusak karena semua panas
terperangkap di dalam bumi dan suhu umum bumi secara universal meningkat yang
menyebabkan banyak hal seperti mencairnya es di bagian kutub, tidak menentunya
cuaca, hewan – hewan yang kehilangan habitatnya, dan timbulnya berbagai macam
penyakit, misalnya kanker kulit.
2.2 Penyebab
Lubang Ozon
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer
yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 - 35 km dari permukaan bumi.
Istilah 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika
para ilmuwan inggris, BAC menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di
Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul
oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan
molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi
ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa
yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan
temperatur rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan
terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom,
berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. Berdasar
hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi
dari radiasi UV-B ini semakin menipis.
Gas CFC atau freon disebut juga sebagai gas yang menyebabkan
terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern
seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan
bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Sehingga kegiatan
manusia merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Seperti
halnya karbondioksida, CFC juga merupakan gas rumah kaca dan berpotensi
terhadap pemanasan global jauh lebih tinggi dibanding karbondioksida
sehingga dampak akumulasi CFC di atmosfer mempercepat laju pemanasan
global. CFC akan tetap berada di atmosfer dalam waktu berabad -abad.
Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim
akan berlangsung dalam waktu sangat lama.
Efek balik
Contohnya pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Keadaan ini menyebabkan efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu sendiri.
Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara,
namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun
karena udara menjadi menghangat. Karena usia CO 2 yang panjang di atmosfer
maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan.
Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah
akan dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan
efek pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar
Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek
pendinginan.
2.3 Dampak
Bidang Kesehatan
a. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
b. Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat
akan memperbanyak polutan
c. Meningkatnya penyakit – penyakit tropis, seperti demam kuning dan encephalitis
d. Meningkatnya penularan penyakit seperti DBD dan malaria
e. Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, dan melemahnya
sistem kekebalan tubuh.
2.4 Solusi
1. Bangladesh
Letak geografis, regulasi hidrologi dari musim hujan dan pola agregasi air regional
membuat Bangladesh memiliki perubahan iklim yang signifikan akibat pemanasan
global. Negara ini menerima terlalu banyak air selama musim hujan dan hampir
kekeringan di musim kemarau serta iklimnya yang hangat telah mengakibatkan
peningkatan banjir dan kekeringan yang mengancam hasil pertanian. Di tambah lagi
dengan naiknya permukaan air laut hingga 45 cm yang kemungkinan dapat
meningkatkan genangan air sebanyak 10% di negara tersebut. Kenaikan itu
kemungkinan akan menggenangi lahan basah pesisir dan dataran rendah,
menyebabkan peningkatan erosi pantai, meningkatkan intensitas banjir parah, dan
masalah-masalah pertanian.
2. Sudan
Konflik yang terjadi di Sudan barat disebabkan oleh sumber daya alam yang semakin
berkurang akibat pemanasan global. UNEP telah mencatat bahwa Sudan dan
beberapa negara tetangganya telah mengalami kemarau panjang yang
menyengsarakan dalam beberapa dekade terakhir. Kemarau paling parah terjadi
selama 5 tahun mulai 1980-1984 yang telah menyebabkan kelaparan parah dan
perpindahan penduduk.
3. Siberia
Lingkungan di Siberia berubah akibat pemanasan global dan dapat ditunjukkan dari
perubahan drastis siklus karbon. Hal tersebut telah memberikan pengaruh terhadap
flora dan fauna di Siberia. Keterangan mengenai siklus energi dan air, perubahan
reflektansi permukaan karena salju, es dan cakupan vegetasi indeks yang membuat
daerah tersebut rentan terhadap perubahan iklim.
4. Australia
Saat ini Australia sedang dilanda kekeringan akibat pemanasan global. Suhu yang
tinggi telah mengakibatkan peningkatan penguapan, kerusakan pada tanaman, dan
penurunan kadar air di daerah aliran sungai. Rata-rata 1.100 orang telah kehilangan
hidupnya untuk ketidakberesan iklim ini dan jumlah tersebut terus meningkat.
5. Myanmar
Masalah perubahan lingkungan di Myanmar diperparah dengan masalah yang
menimpa pemerintahan hingga mengakibatkan tidak adanya penyelesaian mengenai
masalah lingkungan tersebut. Perubahan iklim dari musim dingin ke hangat
menyebabkan kenaikan suhu dan menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan
air. Perubahan cuaca yang menyebabkan pertumbuhan parasit di dalam air telah
mengganggu proses alami dalam kondisi laut. Ikan-ikan tampaknya akan mati akibat
kekurangan oksigen dan perkembangan organisme parasit
3.2 Saran