Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MINAT BELAJAR

Dosen pengampu : Rohmani, M.Pd.

Disusun oleh :

Syamsiah Larasati Lubis 1986206071

PENDIDIKAN GUR SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH KOTABUMI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menambah minat belajar para
siswa” dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata pelajaran. Tak lupa
penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu/bapak guru membimbing penulis dalam menyusun
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan selesainya tugas makalah ini, penulis berharap dapat memberikan pengetahuan
tambahan tentang “Menambah miinat Belajar para siswa” dimasa yang akan datang dan juga
sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkan informasi tentang “Menambah miinat Belajar
para siswa”
Dan penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti kata
pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan
berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan
datang.

Ujung tanjung, 20 mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB. I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Pembatasan Masalah.............................................................................................................
C. Rumusan Masalah.................................................................................................................
D. Tujuan Penulisan....................................................................................................................
BAB. II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Konsep minat belajar ............................................................................................
B. Fungsi dari minat belajar .............................................................................................
C. Faktor yang mempengaruhi minat belajar .................................................................
D. Faktor apa saja yang dapat membutuhkan minat belajar .........................................
BAB. III PENUTUP..............................................................................................................

A. Simpulan................................................................................................................................

B. Saran ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat belajar adalah aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala,
seperti : gairah, keinginan, semangat, perasaan, suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku
melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain minat
belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (warga belajar) terhadap proses belajar
yang dijalaninya dan yang kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam
mengikuti proses belajar yang ada.

Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang
menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan
kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11)
menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi
macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk
mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama
hidupnya.

Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar
siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar
di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan kendala di
dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa. Jika
hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah dalam
mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan mengerjakan tugas
dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa
atau takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan
asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya
bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan
minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran Seni Rupa.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep minat belajar itu ?

2. Apa fungsi dari minat belajar ?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat belajar ?

4. Faktor apa saja yang dapat menumbuhkan minat belajar ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan konsep minat belajar.

2. Menjelaskan fungsi dari minat belajar.

3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi minat belajar.

4. Menjelaskan faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Minat Belajar

a. Pengertian minat

Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam
diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The Liang Gie (1994:28) mengungkapkan bahwa minat
berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya
kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and
Crow (dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang
mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

b. Pengertian Belajar

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya mereka
memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (dalam
Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa
belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan menurut
Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau
berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.

Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli, antara lain
menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan
menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan
perilaku yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman.
B. Fungsi Minat Belajar

Fungsi minat dalam belajar The Liang Gie (1998:28) mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu
faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam
kaitannya dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah :

1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta

Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perhatian yang
serta merta, dan perhatian yang dipaksakan. Perhatian yang serta merta secara spontan, bersifat wajar,
mudah bertahan, yang tumbuh tanpa pemaksaan dan kemauan dalam diri seseorang. Sedang perhatian
yang dipaksakan harus menggunakan daya untuk berkembang dan kelangsungannya.

Menurut Jhon Adams yang dikutip The Liang Gie (1998:29) mengatakan bahwa jika seseorang telah
memiliki minat studi, maka saat itulah perhatiannya tidak lagi dipaksakan dan beralih menjadi spontan.
Semakin besar minat seseorang, maka akan semakin besar derajat spontanitas perhatiannya. Pendapat
senada juga dikemukakan oleh Ahmad Tafsir (1992:24) bahwa minat telah muncul maka perhatian akan
mengikutinya. Tetapi sama dengan minat perhatian mudah sekali hilang.Pendapat di atas memberikan
gambaran tentang eratnya kaitan antara minat dan perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan perhatian seseorang dalam hal ini siswa terhadap sesuatu, maka terlebih
dahulu harus ditingkatkan minatnya.

2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang
diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaan tenaga kemampuan seseorang memudahkan
berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa
minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan (The Liang Gie, 1998:29). Pendapat
senada dikemukakan oleh Winkel (1996:183) bahwa konsentrasi merupakan pemusatan tenaga dan
energi psikis dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini peristiwa belajar mengajar di kelas.
Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan kemauan dan hasrat untuk belajar, namun konsentrasi
dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan siswa dan minat dalam belajar. Pendapat-pendapat di atas,
memberi gambaran bahwa tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit dipertahankan.

3. Minat mencegah gangguan perhatian di luar

Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang berbicara.
Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran
kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired (The Liang Gie,
1998:30) menjelaskan bahwa gangguan-gangguan perhatian seringkali disebabkan oleh sikap batin
karena sumber-sumber gangguan itu sendiri.
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah daya mengingat bahan pelajaran.
Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Seseorang
kiranya pernah mengalami bahwa bacaan atau isi ceramah sangat mencekam perhatiannya atau
membangkitkan minat seantiasa teringat walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya,
sesuatu bahan pelajaran yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat (The Liang
Gie, 1998:30). Anak yang mempunyai minat dapat menyebut bunyi huruf, dapat mengingat kata-kata,
memiliki kemampuan membedakan dan memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang
memadai. Penadapat di atas, menunjukkan terhadap belajar memiliki peranan memudahkan dan
menguatkan melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

Segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele, dan terus menerus berlangsung secara
otomatis tidak akan bisa memikat perhatian (Kartini Kartono, 1996:31). Pendapat senada dikemukakan
oleh The Liang Gie (1998:31) bahwa kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap sesuatu hal juga lebih
banyak berasal dari dalam diri seseorang dari pada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh karena
itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan
pertama-tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar dirinya atau
lingkungannya antara lain sebagai berikut :

Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :

1. Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik
yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun jika
terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat
menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya.

2. Aspek Psikologis (kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian,
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif. Pada pembahasan berikut tidak
semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan dengan
minat belajar.
Faktor dari luar siswa, meliputi :

1. Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi
keluarga.

2. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber
belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolah serta
berbagai kegiatan kurikuler.

3. Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan
lingkungan tempat tinggal.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan dar luar siswa saling berkaitan
dalam menumbuhkan minat belajar. Jika faktor-faktor tersebut tidak mendukung mengakibatkan kurang
atau hilangnya minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar siswa disebabkan oleh banyak
hal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut JT. Loekmono
(1985:97), faktor-faktor yang menyebabkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa adalah sebagai
berikut :

1. Kelainan jasmaniah pada mata, telinga, kelenjar-kelenjar, yang sangat mempersukar anak di dalam
mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas di kelas.

2. Pelajaran di kelas kurang merangsang anak. Tingkat kemampuan anak jauh di atas yang diminta di
dalam mengikuti pelajaran di kelas, akibatnya anak merasa bosan.

3. Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia mundur atau lari dari kenyataan.
Dalam hal ini anak akan menunjukkan gejala yang sama dimana-mana, yaitu tidak menunjukkan minat
atau memberi perhatian kepada segala sesuatu di luar kelas.

4. Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti : olah raga,
kegiatan di dalam kelas, bekerja yang membutuhkan keterampilan mekanis, atau melakukan kegiatan
yang dapat menghasilkan uang.

5. Sikapnya yang seakan-akan tidak mempunyai perhatian atau minat ini sebenarnya hanya suatu
sikap pura-pura. Keadaan yang sebenarnya ialah bahwa ia ingin memberi kesan demikian, supaya orang
dapat menerima kenyataan bahwa ia tidak berkompetisi/atau tidak mampu berkompetisi dengan orang
lain, yang dipandangnya jauh lebih mampu dari dirinya sendiri.

6. Ada konflik pribadi dengan guru, atau dengan orang tua. Dengan menunjukkan sikap ini sebenarnya
ia hendak menunjukkan sikap melawan mereka, jadi sikap ini merupakan satu jenis senjata untuk
melawan.
D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat
pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Menurut
Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat baru
pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa tentang bahan yang akan
disampaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di
masa yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini bisa dicapai dengan cara
menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional, yang sudah diketahui siswa.

Harry Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah tentang minat (the
laws of interest), yang berbunyi :

Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang
hal itu.

Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang menyangkut hal itu.

Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin
mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang
mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi, guru dan siswa
senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan yang
berhubungan dengan mata pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan mengikuti
apa yang harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan langkah-langkah itu minat
siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh. JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-
cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut :

Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.

Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang
anak untuk belajar.

Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.

Cek pada orang atau guru-guru lain, apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat pada
pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh guru-guru lain.

Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-orang
di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak.

Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak minatnya. Apabila
minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan-kegiatan lain di sekolah.
Pendapat lain yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan atau meningkatkan minat belajar,
dikemukakan oleh Crow and Crow (The Liang Gie 1995:132) yang menyatakan bahwa ada lima motif
penting yang dapat mendorong siswa untuk melakukan studi sebaik-baiknya, yaitu :

Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam sekolah.
Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru, atau teman.
Cita-cita untuk sukses di masa depan dalam suatu bidang khusus.
Disamping itu penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Hamalik (Arsyad Azhar
2007:15) yang mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dari beberapa
pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak sekali faktor yang dapat
menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar bagi siswa. Tinggal bagaimana upaya yang harus kita
lakukan sebagai seorang guru dalam memecahkan masalah ini, sehingga siswa terbantu untuk
menemukan minatnya dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya upaya dari guru dan pihak lain
dalam menumbuhkan minat belajar bagi siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
akhirnya tertuju pada keberhasilan belajar siswa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Untuk
menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang
menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar. Setelah itu
baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat belajar
pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasarannya.

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang berkaitan
dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih
dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi dalam
penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat merangsang
siswa untuk tertarik ikut serta dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga,
masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan keluar dalam menumbuhkan minat belajar
siswa.

B. Saran

Setelah dicermati faktor yang mempengaruhi minat belajar pada siswa, penulis memberi saran
kepada pembaca khusunya calon guru atau guru agar lebih memperhatikan siswanya dalam hal minat
belajar. Karena minat belajar adalah salah satu hal yang penting dalam menentukan keberhasilan dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Munandar, S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah : Petunjuk bagi Para
Guru dan Orang Tua. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : Pedoman bagi Guru dan Calon Guru.
Jakarta : Rajawali Pers.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta : Liberty.

Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta : CV. Rajawali.

http://mahfudin.guru-indonesia.net/artikel_detail-23663.html, diakses 18-06-15

http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/02/minat-belajar/, diakses 18-06-15

http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/6006/download-proposal-ppm.doc, diakses 19-06-15

http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/minat-dalam-belajar-siswa/, diakses 20-06-15

Anda mungkin juga menyukai