KELOMPOK 2
Penulis,
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................2
C. Tujuan masalah.............................................................................................2
D. Kegunaan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Kajian teori....................................................................................................3
B. Pembahasan.................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSATAKA............................................................................................24
BAB l
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
C. Tujuan
D.Kegunaan.
PEMBAHASAN
A.Kajian teori
1.Belajar
2. Ciri-ciri belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut Djamarah
(2002:15-16) sebagai berikut : a) Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya individu
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b) Perubahan dalam
belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
indiviu berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau
proses belajar berikutnya. c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan selalu bertambah dan tertuju memperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usah belajar dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. d) Perubahan dalam belajar
bukan bersifat sementara Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk
beberapa saat saja seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya.
Perubahan terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. e)
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu
setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku
jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilam, pengetahuan. 3.
Prinsip-prinsip belajar a) Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,
bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif. b) Setiap siswa
belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. c) Siswa akan dapat belajar dengan
baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama
proses belajar. d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti. e) Motivasi belajar siswa akan
lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya.
a) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal ini meliputi:
1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Faktor ini ada dua macam yaitu : (a) Keadaan jasmani.
Keadaan ini sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang
sehat dan bugar akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan belajar. (b)
Keadaan fungsi fisiologis. Selama proses belajar berlangsung peran fungsi fisiologis
pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar terutama panca indra. 2)
Faktor psikologis Keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses
belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar
adalah sebagai berikut: (a) Kecerdasan/intelegensi siswa merupakan faktor
psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar
peluang individu meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. (b)
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. (c) Minat adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. (d) Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya. (e) Bakat adalah kemampuan
seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses
belajar. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya,
maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar
akan berhasil. b) Faktor Eksternal 1) Lingkungan sosial (a) Lingkungan sosial
sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
proses belajar siswa. (b) Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. (c) Lingkungan
sosial keluarga, hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak yang
harmonis akan membantu siwa melakukan aktivitas belajar dengan baik. 2)
Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah :
(a) Lingkungan alamiah, kondisi udara yang segar dan suasana yang sejuk dan
tenang. Lingkungan alamiah merupakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar
siswa. Bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung proses belajar siswa akan
terhambat. (b) Faktor instrumental, perangkat belajar yang dapat digolongkan 2
macam yaitu : Pertama, hardware seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar, lapangan olahraga. Kedua, software seperi kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan,buku panduan,silabi dan sebagainya. (c) Faktor materi pelajaran, faktor
yang hendak disesuaikan dengan usai perkembangan siswa dengan metode
mengajar guru disesuaikan dengan kondisi siswa.
B.Pembahasan
1. Pengertian Belajar,jenis-jenis belajar,teori belajar bahasa,prinsip-prinsip
belajar dan prinsip belajar bahasa.
1. Belajar
Tujuan Belajar
Tahapan belajar
Kondisi pada saat ini kita tidak tahu kalau ternyata kita tidak tahu. Contohnya adalah
banyak pembalap muda ketika mulai belajar mengemudi sering terjadi kecelakaan.
Itu dikarenakan pembalap muda lebih memiliki dari driver yang lebih tua dan
berpengalaman.
Orang-orang yang berada dalam situasi ini cenderung mengambil risiko, membuka
diri untuk bahaya atau merugikan, karena alasan sederhana bahwa mereka tidak
menyadari bahwa apa yang mereka lakukan.
Inkompetensi sadar
Kompetensi sadar
Menyadari bahwa kita tahu, bahwa adalah ketika kita mulai memiliki keahlian pada
subjek, tetapi tindakan kami belum berjalan secara otomatis. Belajar dari ini, kita
harus melaksanakan semua tindakan di tingkat sadar. Ketika belajar mengemudi,
misalnya, kita harus sadar tahu di mana tangan dan kaki, berpikir dalam setiap
keputusan apakah akan menginjak rem, putar, atau gigi. Ketika kita melakukannya,
kita berpikir secara sadar tentang bagaimana melakukannya. Pada tahap ini, reaksi
kita jauh lebih lambat dibandingkan reaksi dari para ahli.
Tahapan ahli yang hanya melakukannya, dan bahkan mungkin tidak tahu
bagaimana dia melakukannya secara rinci. Dia tahu apa yang dia lakukan, dengan
kata lain, ada sesuatu yang dia lakukan dalam hidup ini untuk orang lain tampak
berisiko, tetapi baginya bebas dari risiko. Hal ini terjadi karena ia telah membangun
pengalaman dan mencapai kompetensi sadar dalam kegiatan selama beberapa
tahun. Dia tahu apa yang dia lakukan, dan dia juga tahu apa yang dia tidak bisa
lakukan. Untuk seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman, apa
yang tampak berisiko.Dikutip dari : https://id.wikipedia.org/
Perubahan akan lebih mudah terjadi ketika penguat, dalam bentuk imbalan
yang diterima – hadiah atau hukuman – sebagai konsekuensi dari perubahan
perilaku.
Perubahan dalam proses pembelajaran menuju tujuan yang lebih baik dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain.
Kebanggaan dalam diri mereka karena dapat dipahami dan akan mengerti
apa yang dipelajari.
2. Jenis-jenis belajar
1. Belajar isyarat
2. . Belajar Stimulus-Respon
3. Belajar Rangkaian
Belajar rangkaian atau chaining learning adalah suatu tipe belajar dengan membuat
Gerakan motorik hingga membentuk rangakaian gerak dalam urutan tertentu.
Berikut ini beberapa contoh tipe belajar rangkaian.
3. Teori Belajar
1. Teori Kognitif
Ada juga yang menggambarkan bahwa teori belajar kognitif itu ibarat komputer.
Proses awalnya dimulai dengan input data, kemudian mengolahnya hingga
mendapatkan hasil akhir. Beberapa tokoh yang berperan mengembangkan teori ini
adalah Jean Piaget, Bruner, dan Ausubel.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, contoh penerapan teori kognitif adalah
guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi
ruang bagi mereka untuk saling bicara serta diskusi dengan teman-temannya.
2. Teori Behavioristik
Teori yang dianut sejumlah ilmuwan, seperti Gage dan Berliner ini menyatakan
bahwa sebuah pengalaman mampu mengubah tingkah laku (kebiasaan atau proses
berpikir) seseorang sebagai hasil proses belajar dari pengalaman itu sendiri.
Untuk mengaplikasikan teori ini, seorang guru perlu melakukan beberapa proses,
seperti memberikan dorongan supaya muridnya dapat merasakan rasa ingin tahu,
melakukan stimulus guna memperoleh respons siswa, dan melakukan penguatan
(reinforcement)—pengulangan stimulus dalam bentuk berbeda.
Teori behavioristik dinilai terlalu fokus pada pendidik. Jadi, tantangannya adalah
guru harus lebih kreatif dalam menyampaikan suatu materi agar siswa tidak bosan.
3. Teori Humanis
Ada beberapa faktor yang mendukung teori humanis, yaitu peran kognitif—
pemahaman seseorang tentang ilmu pengetahuan, dan peran afektif—faktor mental
yang membentuk individu.
Dengan mengaplikasikan teori humanis, siswa akan merasa senang selama proses
belajar dan bisa menguasai materi dengan gampang.
4. Teori Konstruktif
Teori konstruktif sejatinya sudah ada dari dulu, namun masih digunakan sampai
sekarang karena bersifat efektif dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan zaman. Lewat teori konstruktif, peserta didik diajak untuk mendalami
pengetahuan secara bebas atau juga bisa memaknainya sesuai pengalaman.
Dalam praktiknya, siswa akan diberi ruang untuk membuat ide atau gagasan
menggunakan bahasanya sendiri. Dampaknya, lewat penjelasan yang familier,
orang lain diharapkan mampu menerima ide yang disampaikan dan merangsang
imajinasinya.
5. Teori Gestalt
Teori Gestalt merupakan percabangan dari teori kognitif. Teori ini muncul dari buah
pikiran seorang psikolog Jerman, yaitu Max Wertheimer. Dalam teori gestalt, proses
belajar seseorang dimulai dari mendapatkan informasi, kemudian melihat
strukturnya secara menyeluruh.
Setelah itu, proses dilanjutkan dengan menyusun kembali informasi yang didapat
dalam struktur yang lebih sederhana hingga individu tersebut mampu memahami
informasi yang coba disampaikan.
Menariknya, konsep ini tak hanya diaplikasikan dalam proses belajar mengajar antar
guru dan murid, tapi juga biasa dimanfaatkan dalam proses desain.
Pengertian Prinsip
Dengan kata lain prinsip adalah berbagai hal yang harus dijadikan patokan atau
pedoman dalam menentukan berbagai hal. Bila dalam menentukan berbagai hal
tersebut tidak berpedoman pada prinsip, maka hal yang terjadi kemudian adalah
tujuan yang tidak tercapai karena pada hakekatnya prinsip merupakan ciri dari
sesuatu.
Dengan demikian yang dimaksud prinsip belajar dan mengajar adalah berbagai hal
yang harus dijadikan patokan atau pedoman dalam menentukan berbagai hal yang
terkait dengan kegiatan belajar dan mengajar.
Pengertian Belajar
Banyak para ahli yang mendefinisikan belajar. Pada kesempatan ini hanya
satu definisi belajar yang dikemukakan sebab pembahasan utama dalam makalah
ini bukanlah masalah konsep belajar.
Menurut Gagne (1984), belajar ialah suatu proses di mana suatu organisma berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Seseorang dikatakan belajar bila terjadi
perubahan perilaku. Sedangkan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
proses fisiologis, meka-nik, dan kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai
belajar.
Perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat, tidak termasuk belajar.
Karena perubahan semacam itu termasuk perubahan fisiologis. Demikian juga
dengan perkembangan berbicara dan berjalan pada manusia tidak dapat dikatakan
sebagai belajar karena perkembangan berbicara dan berjalan pada manusia pada
umumnya lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada belajar.
Pengertian Mengajar
Prinsip-Prinsip Belajar
Adapun prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik ada 8
yaitu:
1. Perhatian
Sebelum pembelajaran dimulai, guru hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa
berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.
2.Motivasi
Jika perhatian siswa sudah terpusat, maka langkah selanjutnya adalah memotivasi
siswa. Walaupun siswa sudah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru mengon-
disikan agar perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang ber-
langsung, namun guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan
pembelajaran berlangsung agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
3 Keaktifan Siswa
Pembelajaran akan bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan
pembela-jaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang
disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu
menciptakan si-tuasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
4. Keterlibatan Langsung
Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih
dan mempersiapkan kegaitan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Pengulangan Belajar
Penguasaan materi oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu
melakukan pengulangan-pengulangan supaya materi yang dipelajari tetap ingat.
Kadang siswa merasam bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajar-
kan. Untuk menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengor-
ganisir materi sedemikian rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk
memperlajarinya.
Penguatan atau reinforcement yang mempunyai efek yang besar jika sering diberi-
kan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil apapun hendaknya ditanggapi
dengan memberikan penghargaan.
8. Karakteristik Siswa
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan individu baik secara
fisik maupun secara psikis akan mempengaruhi cara belajar siswa tersebut,
sehingga guru perlu memperhatikan cara pembelajaran yang diberikan kepada
siswa tersebut misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran, dll.
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun luar kelas.
Prinsip-prinsip belajar dan prinsip belajar bahasa adalah landasan berpikir, dan
sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara
pendidik dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya
pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang
diinginkan.
B.Saran
Dari Penulisan ini, yang kami kutip dari referensi-referensi yang kami anggap
terpercaya semoga dapat menambah wawasan, terutama bagi penulis dan bagi
pembacanya, Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
membangun perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya
pada waktu mendatang.