PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
OLEH:
1. Rissa Aprilia (2020202153)
2. Rezi Mei Sendi (2020202154)
3. Despa Andila (2020202179)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau
pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu
dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu
tergantung kepada bermacam-macam faktor. Sebagaimana yang telah diketahui
bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan dalam kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan, banyak dipengaruhi oleh faktor bagaimana proses belajar yang dialami
oleh peserta didik, baik faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar itu
sendiri maupun faktor lain yang ada di luar individu tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di
golongkan menjadi dua golongan Yakni, faktor intern dan faktor ekstren. Adapun
faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada di luar individu. 1 Tugas utama
seorang Guru adalah mendidik siswa. Ini berarti bahwa bila Guru bertindak
mengajar, maka diharapkan siswa untuk mampu belajar. Hal-hal seperti berikut,
diantaranya Guru telah mengajar dengan baik, ada siswa yang belajar dengan giat,
siswa yang berpura-pura belajar, siswa yang belajar dengan setengah hati, bahkan
adapula siswa yang sesungguhnya tidak belajar. Maka dari itu, sebagai Guru yang
professional harus berusaha mendorong siswa agar belajar dengan baik.
Terdapat bermacam-macam hal yang menyebabkan siswa tidak belajar seperti
siswa yang enggan belajar karena latar belakang keluarga, lingkungan, maupun
situasi dan kondisi di kelas. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian ketika
Guru mengajarkan topik tertentu adapula siswa yang giat belajar karena dia bercita-
cita menjadi seorang ahli. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan
1
Samsuri, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 991),
hlm. 54.
1
tentang masalah-masalah belajar dalam faktor-faktor belajar merupakan hal yang
sangat penting diketahui bagi seorang Guru dan calon Guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dan tujuan belajar dan pembelajaran
2. Apasajakah prinsip-prinsip dakam belajar
3. Apasajakah factor-faktor yamh mempengaruhi belajar
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui serta memahami mengenai pengelolaan pembelajaran dalam
hal faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
melalui pengalaman belajar (interaksi dengan lingkungan). Perubahan tingkah laku
dan mental ke arah positif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.2
Pembelajaran (instructional) dilakukan oleh orang yang lebih dewasa untuk
mempersiapkan kondisi eksternal untuk proses belajar siswa. Kondisi eksternal
belajar siswa meliputi: materi pelajaran strategi pembelajaran. Orang dewasa
memiliki ciri - ciri : pribadi yang sudah dapat mengarahkan diri sendiri, merupakan
sumber yang kaya untuk belajar bagi diri sendiri maupun orang lain, individu yang
siap dan perlu difasilitasi orang lain, dan orientasi terhadap belajarnya
dikembangkan dari tugas - tugas kehidupan dan masalah - masalahnya Langkah -
langkah pembelajaran adalah : menentukan topik bahan belajar, memilih dan
menerapkan strategi pembelajaran, memilih topik atau masalah untuk melatih
proses pemecahan masalah menilai pelaksanaan setiap kegiatan, memperhatikan
keberhasilan dan melakukan revisi.3
B. Tujuan Belajar
Tujuan merupakan arah yang ingin dicapai dalam suatu pelaksanaan kegiatan.
Hal ini dikarenakan tujuan mempunyai nilai kepastian. Setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut berjalan ke arah yang
tepat. Secara umum tujuan belajar merupakan perubahan perilaku individu ke arah
yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk lebih spesisfik, ada tiga tujuan belajar yaitu
sebagai berikut:4
1. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (knowledge): Proses hasil belajar bisa
dilihat dari peningkatan kemampuan berpikir individu. Tidak hanya
penambahan ilmu pengetahuan baru saja, proses hasil belajar juga mengasah
perubahan kemampuan berpikir individu menjadi lebih baik. Perubahan yang
diharapkan adalah mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
2
Herliani, Boleng DT, Maasawet ET. 2022. Teori Belajar dan Pembelajaran. Klaten:
Lakeisha. hlm: 4.
3
Ibid. hlm: 7.
4
Suzana Y, Jayanto I. 2021. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Literasi Nusantara. hlm:
9-10.
4
Dengan demikian individu lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang
ditemukan dalam kegiatan belajar. Pada dasarnya sifat perubahan yang terjadi
dalam hal ini adalah kognitif.
2. Menanamkan konsep keterampilan (skill): Pada dasarnya keterampilan jasmani
maupun rohani yang dimiliki setiap individu didapatkan melalui proses belajar.
Keterampilan jasmani yang dimaksud adalah kemampuan seseorang yang
secara jelas dapat dilihat dengan mata. Contohnya seperti gerakan senam yang
dipelajari kemudian menjadi hafal dan lancar dalam mempraktekkannya, atau
penampilan seseorang pada saat mengikuti lomba cerdas cermat, mampu
menjawab dengan cakap juga penuh keyakinan. Selanjutnya keterampilan
rohani cenderung lebih sulit diidentifikasi, sebab keterampilan ini tidak dapat
dilihat oleh kasat mata. Sebagai contoh menghayati tata tertib pelaksaan
upacara, atau kreatifitas yang ditunjukkan dalam menyelesaikan soal dengan
menjawab menggunakan alternatif (cara) yang tidak biasa. Inti dari perubahan
yang diharapkan terjadi pada individu disini adalah perubahan psikomotorik.
3. Membentuk Sikap (attitude): Kegiatan belajar dapat membentuk sikap individu
Demikian pembentukan sikap mental terhadap individu secara langsung dapat
berhubungan dengan penanaman nilai – nilai moral yang akan diperoleh peserta
didik, sehingga kedepannya dapat menumbuhkan rasa kesadaran pada dirinya.
Dalam proses menumbuhkan mental, sikap, prilaku dan kepribadian individu
ini, seorang pendidik sebaiknya melakukan pendekatan dengan bijak agar
menjadi contoh yang baik serta memiliki kecakapan saat berkomunikasi serta
memberikan motivasi dan mengarahkan untuk berpikir kearah positif kepada
peserta didik. Perubahan yang ditekankan dalam hal ini merupakan afektif.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah
perubahan perilaku individu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya Kemudian
dengan mendapatkan ilmu pengetahuan diharapkan tiap individu dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kognitifnya dalam menyelesaikan masalah.
Selanjutnya dapat menumbuhkan dan menerapkan konsep keterampilan jasmani
maupun rohani dengan matang sehingga munculnya perubahan psikomotorik, juga
5
dapat membentuk sikap individu mengarahkan untuk berpikir kepada hal yang
positif agar memunculkan perubahan afektif pada individu.
C. Prinsip-Prinsip Belajar
Ada enam prinsip belajar yang dikembangkan oleh Department of Education
and Training, yaitu: 5
1. The learning environment is supportive and productive. Prinsip belajar ini
menuntut lingkungan belajar yang mendukung dan produktif. Misalnya
lingkungan sekolah yang kondusif, jauh dari keributan yang ditimbulkan seperti
pasar.
2. The learning environment promotes independence, interdependence and self
motivation. Prinsip kedua ini mendorong pelajar agar mandiri, dan saling
membantu mendorong untuk memotivasi diri terhadap pelajar yang lain.
3. Students needs, backgrounds, perspectives and interests are reflected in the
learning program. Pada prinsip ini, semua kebutuhan pelajar, latar belakang,
perspektif minat, bakat siswa dapat dilihat dalam program pembelajaran yang
telah disediakan.
4. Students are challenged and supported to develop deep levels of thinking and
application. Dalam proses belajar, siswa dituntut agar dapat mengembangkan
pengetahuan yang diperoleh dan kemudian dapat mengaplikasikan pengetahuan
yang diperoleh tersebut dengan baik.
5. Assessment practices are an integral part of teaching and learning. Dalam hal
ini penilaian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar
mengajar. Sehingga apapun yang telah dipelajari, harus melewati tahap
penilaian (evaluasi).
6. Learning connects strongly with communities and practice beyond the
classroom. Prinsip pembelajaran yang terakhir ini menekankan bahwa
5
Suzana Y, Jayanto I. 2021. hlm: 9-10.
6
pembelajaran sangat berkaitan (berhubungan) dengan hal hal diluar kelas, atau
dengan kata lain belajar sangat berhubungan dengan kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan penjelasan di atas terlihat bahwa prinsip – prinsip belajar yang
dikemukakan memiliki beberapa perbedaan. Akan tetapi arah dari prinsip belajar
yang telah dijelaskan menuju kepada tujuan yang sama. Tujuan yang dimaksud
adalah agar mempermudah individu dalam belajar, mendapatkan ilmu dan
memahaminya dengan mudah sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan
dengan baik.
7
c. Masyarakat
d. Lingkungan sekitar.
8
Soemanto (1998:113-121) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar menjadi tiga macam yaitu:
1. Faktor-faktor stimuli belajar
a. Panjangnya bahan belajar.
b. Kesulitan bahan pelajaran.
c. Berartinya bahan pelajaran.
d. Berat-ringannya tugas.
e. Suasana lingkungan eksternal.
2. Faktor-faktor metode belajar
a. Kegiatan berlatih atau praktek.
b. Overlearning dan drill.
c. Resitasi selama belajar.
d. Pengenalan tentang hasil-hasil belajar.
e. Belajar dengan keseluruhan bagian.
f. Penggunaan modalitas indra.
g. Penggunaan dalam belajar.
h. Bimbingan dalam belajar.
i. Kondisi-kondisi insentif.
3. Faktor-faktor individual
a. Kematangan.
b. Faktor usia kronologis.
c. Faktor perbedaan jenis kelamin.
d. Pengalaman sebelumnnya.
e. Kapasitas mental.
f. Kondisi kesehatan jasmani.
g. Kondisi kesehatan rohani.
h. Motivasi.
9
1. Kemauan pembawaan.
2. Kondisi fisik orang yang belajar.
3. Kondisi psikis anak.
4. Kemauan belajar.
5. Sikap terhadap guru, mata pelajaran dan pengertian mereka mengenai kemajuan
mereka sendiri.
6. Bimbingan.
7. Ulangan.
Tohirin (2006:127) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
menjadi dua aspek, yakni:
1. Aspek Fisiologis: Aspek fisiologis meliputi keadaan atau kondisi umum jasmani
seseorang. Berkaitan dengan ini, kondisi organ-organ khusus seperti tingkat
kesehatan pendengaran, penglihatan juga sangat mempengaruhi siswa dalam
menyerap informasi atau pelajaran.
2. Aspek Psikologis: Aspek psikologis meliputi tingkat kecerdasan/ intelegensi,
sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi, perhatian, kematangan dan
kesiapan.
10
1. Faktor internal, antara lain: kondisi jasmani dan rohani siswa,
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, minat, latihan dan kebiasaan belajar,
motivasi pribadi dan konsep diri.
2. Faktor eksternal, antara lain: pendekatan belajar, kondisi keluarga, guru dan
cara mengajarnya, kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah proses mencari, memahami, dan menganalisis secara sadar/
terencana yang terjadi dalam diri seorang individu, serta diperoleh suatu tingkah
laku baru yang cenderung menetap perubahan tingkah laku (behavior) dan mental
melalui pengalaman belajar (interaksi dengan lingkungan). Perubahan tingkah laku
dan mental ke arah positif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Pembelajaran
(instructional) dilakukan oleh orang yang lebih dewasa untuk mempersiapkan
kondisi eksternal untuk proses belajar siswa. Kondisi eksternal belajar siswa
meliputi: materi pelajaran strategi pembelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat di
golongkan menjadi dua golongan Yakni, faktor intern dan faktor ekstren. Adapun
faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada di luar individu.
B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu kami meminta kepada pembaca agar memberikan sekiranya
kritikan dan saran yang membangun agar kami dapat lebih baik lagi dalam penulisan
makalah di edisi selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan:
Dasar-Dasar Pemikiran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Herliani, Boleng DT, Maasawet ET. 2022. Teori Belajar dan Pembelajaran. Klaten:
Lakeisha. Hlm 2-3
Khadijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press.
Mustaqim dan Abdul Wahib. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Raga Grafindo Perdasa.
13