DOSEN PEMBIMBING
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Kesulitan Perkembangan dan
Belajar Peserta Didik”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Belajar peserta didik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
dapat teratasi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang nantinya
untuk menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
kedepannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahapeserta didik Universitas Lambung Mangkurat.
Penyusun
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Prinsip-Prinsip Belajar...................................................................................3
2.2 Aliran Psikologi Belajar.................................................................................4
2.3 Permasalahan dan Kesulitan Belajar Peserta Didik.......................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata
kuliah perkembangan belajar peserta didik dan juga untuk mengetahui prinsip-
prinsip dalam belajar, mengetahui aliran-aliran psikologi belajar, mengetahui
kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik, dan mengetahui permasalahan
belajar yang berdampak negatif pada proses perkembangan peserta didik.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
5. Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas.
Guru lebih berperan sebagai pengarah atau pengendali kegiatan belajar
mengajar, siswa tidak harus meminta informasi atau jawaban yang
diperlukan.
Psikologi belajar terdiri dari dua penggalan kata yaitu psikologi dan
belajar. Dalam pengertian secara etimologis, kata psikologi terdiri dari dua kata,
yaitu psyche dan logos yang mempunyai arti masing-masing yaitu psyche yang
berarti jiwa atau ruh dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau dalam bahasa
sederhana disebut dengan ilmu jiwa. [CITATION Bah16 \p 13 \l 1057 ]
Sedangkan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang mengenai hal-hal yang bermanfaat baginya melalui interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Hal tersebut berupa serangkaian kegiatan jiwa raga,
psikofisik, menuju perkembangan yang seutuhnya dalam aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor. Perkembangan yang dimaksud ialah “perubahan yang relatif
permanen pada aspek psikologis”.[ CITATION Sya11 \l 1057 ]
Jadi dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi belajar
adalah disiplin ilmu yang menjelaskan pemahaman perihal kejiwaan yang ada
dalam tingkah laku setiap individu untuk mendidik atau membina perkembangan
kepribadiannya. Psikologi belajar berisi teori-teori psikologi mengenai belajar,
membahas bagaimana masing-masing individu itu belajar dan melakukan
pembelajaran.
Dalam Psikologi belajar, terdapat tiga aliran yang memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Ketiga aliran psikologi belajar tersebut sebagai berikut:
4|Page
1. Behavioristik
Dalam teori ini berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya
dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”. Menurut pendapat para ahli jiwa
aliran kognitis, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu
tindakan mengenal ataupu memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan
memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah. Jadi kaum kognitif
berpandangan, bahwa tingkah laku seseorang bergantung pada insting terhadap
hubungan-hubungan yang ada dalam suatu situasi. Keseluruhan adalah lebih dari
pada bagian-bagiannya. Mereka memberi tekanan pada organisasi pengamatan
atas stimulus di dalam lingkungan serta pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pengamatan.[CITATION Wal86 \p 172 \l 1057 ]
5|Page
Belajar adalah proses internal mental manusia yang tidak dapat diamati
secara langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah
laku dan berbuat dalam situasi tertentu, perubahan dalam tingkah laku hanyalah
suatu refleksi dari perubahan internal dan tak dapat diukur dan diterangkan tanpa
melibatkan proses mental. (aspek-aspek yang tidak dapat diamati seperti
pengetahuan, arti, perasaan, keinginan, kreatifitas, harapan dan pikiran).
3. Humanistik
6|Page
pendidikan. Oleh karena itu upaya mencegah atau setidak tidaknya
meminimalkan, dan juga memecahkan kesulitan belajar melalui diagnosis
kesulitan belajar siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan. Hal ini
disebutkan dalam UU RI NO. 20 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 yang berbunyi:
“Pada tingkat tertentu memang ada anak didik yang dapat mengatasi kesulitan
belajarnya, tanpa harus melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu,
karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan
guru atau orang lain sangat diperlukan oleh anak didik. Seorang guru harus
mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sebelum
memberikan bantuan, agar masalah yang dihadapi siswa itu dapat terselesaikan
dengan sebaik-baiknya“.
Pada dasarnya semua faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
perkembangan belajar peserta didik, apakah pengaruhnya positif ataupun negatif.
Kekuatan pengaruh setiap faktor-faktor bagi setiap individu tidak selalu sama.
Masalah kesulitan belajar merupakan inti dari masalah pendidikan dan pengajaran
karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran.
Semua upaya dalam pendidikan dan pengajaran diarahkan agar peserta didik
belajar, sebab melalui kegiatan belajar ini peserta didik dapat berkembang lebih
optimal. Dengan demikian, semua kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
menemukan kesulitan belajar termasuk kegiatan diagnosa.
Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya diindahkan atau
dipercayai. Sedangkan ditiru artinya dicontoh atau diikuti. Belajar adalah tugas
utama peserta didik. Para ahli mengemukakan pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman. Dengan kata lain tingkah laku yang mengalami perubahan
karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, pemecahan suatu
masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
Kesulitan belajar adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris learning
disability. Terjemahan tersebut kurang tepat karena learning artinya belajar dan
disability artinya ketidakmampuan. Menurut [CITATION Mul00 \l 1057 ]
Kesulitan belajar adalah suatu gejala-gejala yang tampak pada peserta didik yang
ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah norma yang
telah ditetapkan. Kesulitan belajar itu terjadi karena adanya suatu permasalahan.
Permasalahan-permasalahan yang menjadikan peserta didik mengalami kesulitan
belajar, diantaranya:
7|Page
1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses
belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan.
Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak
dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya
respon-respon yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya
lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh, peserta didik yang sudah
terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin
akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan
lemah- gemulai.
4. Slow Learner atau lambat belajar adalah peserta didik yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan sekelompok peserta didik lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
8|Page
pendidik dapat lebih mengenal dan memahami peserta didik serta masalah
belajarnya.
9|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10 | P a g e
learning disfunction, under achiever, slow learner atau lambat belajar, dan
learning disabilities atau ketidakmampuan belajar. Faktor-faktor penyebab
timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu faktor internal, yakni hal-
hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri peserta didik itu sendiri
dan faktor eksternal, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar
diri peserta didik. Dengan demikian, setiap pendidik perlu mengadakan
pendekatan pribadi disamping pendekatan instruksional dalam berbagai bentuk
yang memungkinkan pendidik dapat lebih mengenal dan memahami peserta didik
sehingga permasalahan dan kesulitan belajar peserta didik tersebut dapat teratasi.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
12 | P a g e