Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

TENTANG
KONSEP BELAJAR
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Matakualiah diagnosis
kesulitan belajar ”

Disusun Oleh
Kelompok 1:
Eistle La Fiolla (2622169)
Siska Ramadhani (2622189)
Zahratunnisa (2622194)
Viona Dwipa (2622195)

Dosen Pembimbing:
Alfi Rahmi. M,Pd.

PENDIDIKAN BIMBUNGAN KOSELING

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SJECH DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

TA 2022/2023
2
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami rahmat, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tidak lupa pula
kami sampaikan kepada Nabi junjungan kita yakninya Muhammad Salallhu alaihi wasallam
beserta para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Selanjutnya, terimakasih kami
ucapkan kepada Ibu Linda Yarni selaku dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan
Remaja, Dewasa dan Lansia. Yang mana beliau telah memberikan arahan kepada kami dalam
penyusunan makalah ini. Semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah dengan basalan yang
jauh lebih baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami konsep dasar belajar Kedua
memenuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah secara kelompok. Adapun manfaat makalah
ini adalah sebagai wahana pembelajaran evaluasi pembelajaran agar dapat dipelajari oleh
seluruh mahasiswa/mahasiswi khususnya jurusan Bimbingan dan Konseling. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, karena itulah
kritik dan saran yang membangun dari bapak/ibu dosen dan teman-teman sangat kami
harapkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bukittinggi, 8 September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar....................................................................................2
B. Ciri-Ciri dan Prinsip Belajar....................................................................2
C. Tujuan Belajar..........................................................................................3
D. Faktor yang Mempengaruhi Belajar.........................................................5
E. Belajar dalam Konsep Islam....................................................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kunci yang paling vital dari setiap usaha pendidikan, sehingga
tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar
hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin Ilmu yang berkaitan
dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena begitu pentingnya
arti belajar maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar pun
diarahkan pada pencapaian pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses
perubahan manusia itu. Konsep belajar merupakan perubahan perilaku manusia manusia.
Perubahan dan Kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang
terkandung dalam belajar. Disebabkan karena kemampuan belajarlah manusia dapat
berkembang lebih jauh dari makhluk lainya
Belajar umumnya adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti berhasil atau gagalnya pencapaian pendidikan itu sangat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa keluarga baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah atau keluarganya sendiri. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti
belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para
pendidik. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan
hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya
hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu belajar ?
2. Apa ciri-ciri belajar dan prinsip belajar ?
3. Apa tujuan dari belajar ?
4. Apa faktor-faktor belajar ?
5. Bagaimana belajar dalam islam ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Belajar.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Belajar
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.

1
BAB II
PEMBEHASAN
A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan perilaku.1
Pengertian belajar sendiri sangatlah beragam, mengingat persepsi orang yang
berbeda-beda mengenai pengertian belajar dilihat dari sudut pandang tertentu namun
memiliki kesamaan. Berikut paparan dari beberapa ahli tentang pengertian belajar.
Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Burton (1984) mengemukakan bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi
antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka
lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Ernest R. Hilgard dalam
Introduction to Psychology mengartikan belajar sebagai suatu proses perubahan
kegiatan, reaksi terhadap lingkungan.
Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology menyatakan
bahwa learning is shown by a change in behavior as a result of experience (Cronbach,
1954: 47), yaitu belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan memahami, dan dalam
mengalami itu si peserta didik mempergunakan pancaindranya.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses yang membawa perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya
usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapi merupakan suatu sarana untuk
mencapai tujuan.

B. Ciri-Ciri dan Prinsip Belajar


a. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa pengertian belajar di atas, kata kunci dari belajar adalah perubahan
perubahan perilaku. Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri perubahan perilaku sebagai
akibat dari belajar, yaitu:
1) Perubahan yang disadari dan disengaja Perubahan perilaku yang terjadi
merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan.

1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2009. hlm. 27

2
2) Perubahan yang BerkesinambunganBertambahnya pengetahuan atau
keterampilan yang dimilikin pada dasarnya merupakan kelanjutan dari
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebelumnya.
3) Perubahan yang Fungsional Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan hidupn individu yang bersangkutan, baik untuk
kepentingan sekarang maupun masa depan.
4) Perubahan yang Bersifat Positif Perubahan perilaku yang bterjadi bersifat
normatif danmenunjukan kearah kemajuan.
5) Perubahan yang Bersifat Aktif Untuk memperoleh perilaku yang baru, individu
yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan
6) Perubahan yang Bersifat Permanen Perubahan perilaku yang diperoleh dari
proses belajar cenderung menetapdan menjadi bagian yang melekat dalam
dirinya.
7) Perubahan yang Bertujuan dan Terarah Individu melakukan kegiatan belajar
pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek paupun tujuan
jangka panjang.
8) ) Perubahan Perilaku Secara Menyeluruh Perubahan perilaku belajar bukanlah
hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh
pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya.

b. Prinsi- prinsp Belajar

Bagi seorang guru/pendidik haruslah mengetahui dan memahami prinsip-


prinsip dalam proses belajar peserta didik demi tercapainya suatu tujuan dalam
proses belajar tersebut. Prinsip-prinsip belajar tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan anak untuk belajar
a) dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan berpartisipasi aktif,
meningkatkan dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,
b) belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional,
c) belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif
d) belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya,
2. Sesuai hakikat belajar

3
a) belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya,
b) belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery,
c) belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respons yang
diharapkan,
3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
a) belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga peserta didik mudah menangkap
pengertiannya,
b) belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya,
4. Syarat keberhasilan belajar
a) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat
belajar dengan tenang,
b) repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/
keterampilan/sikap itu mendalam pada peserta didik.

C. Tujuan Belajar
Menurut Sardiman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan belajar, yaitu:
a) Untuk memperoleh pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya
kemampuan berpikir seseorang. Jadi, selain memiliki pengetahuan baru,
proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir seseorang menjadi
lebih baik. Dalam hal ini, pengetahuan akan meningkatkan kemampuan
berpikir seseorang, dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan
berkembang melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari.2

2
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta 2002. hlm. 5

4
b) Menanamkan Konsep dan Keterampilan
Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui proses
belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan, baik itu
keterampilan jasmani maupun rohani. Dalam hal ini, keterampilan jasmani
adalah kemampuan individu dalam penampilan dan gerakan yang dapat
diamati. Keterampilan ini berhubungan dengan hal teknis atau pengulangan.
Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks, karena bersifat
abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir,
dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau membuat suatu konsep.
c) Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal
ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan
dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam
dirinya. Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi
anak didik, seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-
hati. Guru harus bisa menjadi contoh bagi anak didik dan memiliki
kecakapan dalam memberikan motivasi dan mengarahkan berpikir. Bertolak
dari berbagai definisi yang telah diuraikan para pakar tersebut, secara umum
belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap (permanen) sebagai hasil pengalaman.
Sehubungan dengan pengertian itu perlu ditegaskan bahwa perubahan
tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan (maturation), keadaan
gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai hasil proses
belajar.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :3
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar Contoh: faktor jasmani ( faktor kesehatan dan cacat tubuh) dan faktor
psikologi (intelegensi,perhatian,minat,bakat,motif dan laini-lain).

3
Rony Setiawan dan Siti Nurhidayah, Psikologi Pendidikan, Unisma Assessmen Centre (UAC), 2005.
hlm. 42

5
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu Contoh : faktor
keluarga (cara orang tua mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana
rumah dan lian-lain) ,faktor sekolah (metode mengajar,relasi antar guru dan
siswa, relasi antar siswa,disiplin sekolah dan lain-lainnya) dan faktor
masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,teman bergaul media masa
dan lain-laninnya).

Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang meliputi :4


1) Faktor ineternal yang meliputi kadaan jasmani
2) Faktor ekstaernal yang merupakan kondisi lingkungan sekitar siswa
3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode belajar siswa
Ditinjau dari faktor pendekatan belajar ada 3 bentuk dasar pendekatan belajar siswa
menurut hasil penelitian Biggs (1991),yaitu:
1) Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah) yaitu kecenderungan
belajar siswa karena adanya dorongan dari luar, misalnya takut tidak lulus
sehingga dimarahi orang tua. Sehingga cara belajarnya santai, hafal
seadanya sehingga tidak dapat memahami apa yang telah didapat.
2) Pendekatan deep (mendalam), yaitu kecenderungan balajar sisa dari dirinya
sendiri, misalnya siswa itu memang tertarik dengan materi yang sedang dia
pelajari. Sehingga cara belajarnya serius dan memahami secara mendalam.
3) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu kecenderungan
siswa belajar karena adanya dorongan mewujudkan ego enhancement yaitu
ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi dirinya dengan cara
meraih prestasi akademik setinggitinginya. Pendekatan ini sangat baik
sekali dibandingkan pendekatanpendekatan lainnya. Karena di sini siswa
belajar atas kemauannya sendiri , dapat mengatur waktunya dan dapat
disiplin

4
Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

6
E. Belajar dalam Konsep Islam
Konsep pendidikan Islam yaitu suatu ide atau gagasan untuk menciptakan
manusia yang baik dan bertakwa yang menyembah Allah dalam arti yang
sebenarnya, yang membangun struktur pribadinya sesuai dengan syariah Islam serta
melaksanakan segenap aktifitas kesehariannya sebagai wujud ketundukannya pada
Tuhan. Dengan cara menanamkan nilai-nilai fundamental Islam kepada setiap
Muslim terlepas dari disiplin ilmu apapun yang akan dikaji. Pada dasarnya, sistem
pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran bahwa setiap Muslim wajib
menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Banyak nash al-Qur’an maupun
hadits Nabi yang menyebutkan juga keutamaan mencari ilmu dan orang-orang yang
berilmu.5
Sesungguhnya motivasi seorang Muslim untuk mencari ilmu adalah
dorongan ruhiyah, bukan untuk mengejar faktor duniawi semata. Seorang Muslim
yang giat belajar karena terdorong oleh keimanannya, bahwa Allah Swt sangat cinta
dan memuliakan orang-orang yang mencari ilmu dan berilmu di dunia dan di
akhirat. Betapa pentingnya pendidikan, karena hanya dengan proses pendidikanlah
manusia dapat mempertahankan eksistensinya sebagai manusia yang mulia, melalui
pemberdayaan potensi dasar dan karunia yang telah diberikan Allah. Apabila semua
itu dilupakan dengan mengabaikan pendidikan, manusia akan kehilangan jatidirinya.
Dalam Islam, pentingnya pendidikan tidak semata-mata mementingkan individu,
melainkan erat kaitannya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Konsep belajar/pendidikan dalam Islam berkaitan erat dengan lingkungan
dan kepentingan umat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan senantiasa
dikorelasikan dengan kebutuhan lingkungan, dan lingkungan dijadikan sebagai
sumber belajar. Seorang peserta didik yang diberi kesempatan untuk belajar yang
berwawasan lingkungan akan menumbuhkembangkan potensi manusia sebagai
pemimpin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

5
Arlian, R.T., Dkk., 2010, Konsep Dasar Belajar Dan Pembelajaran Secara Universal Dan Perspektif
Islam, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

7
Belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan tingkah laku pada
diri individu karena adanya usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapi
merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan. Belajar merupakan suatu
keharusan, karena dalam kehidupan bermasyarakat akan adanya persaingan,
khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita akan tertinggal, bahkan
tersingkirkan dari persaingan, dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-
inovasi yang melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam usaha.
Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya proses belajar dalam
kehidupan, yang nantinya akan menentukan dan membantu suatu keberhasilan
individu di masa depan. Kita selaku calon pendidik perlu mempersiapkan diri
memperluas pengetahuan tentang belajar yang nantinya akan diaplikasikadalam
proses pembelajaran kepada peserta didik.
Menurut perspektif agama islam, bahwa belajar itu adalah hukumnya
wajib bagi setiap umat baik bagi laki-laki muapun perempuan. Agama islam
sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar. Bahkan islam
mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk belajar. Perlu diketahui
bahwa setiap apa yang dikerjakan, pasti dibaliknya terkandung hikmah atau
sesuatu yang penting bagi manusia.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis uraikan.penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.oleh karna itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki
makalah berikutnya semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi
pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Sitti, Rahmaniar, 2007. Belajar dan pembelajaran. Unhalu. Kendari.

8
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Setiawan, Rony dan Siti Nurhidayah. 2005. Psikologi Pendidikan.Unisma Assessmen Centre
(UAC).
Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai