Anda di halaman 1dari 18

BELAJAR

Mata Kuliah :Psikologi Pendidikan


Dosen Pengampu :Russy Ranggayoni, S. Psi.,M.Psi
Unit :3

Disusun Oleh :

Kelompok 2

M.masardi wardhana 202121085


Muhammad rizki 202121084
Hidayatullah 202121024

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah dan telah mencurahkan Rahmat
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini
yang berjudul " BELAJAR".

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Dan keluarganya
juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir zaman.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam isi,
bentuk maupun susunan kalimatnya.Namun kami tetap menerima dan mengaharapkan kritik
serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan kesempurnaan dalam makalah
ini.

Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca umumnya, Aamiin.

Lhokseumawe,20 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................ .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

A. Pengertian Belajar Dan Ciri ciri Belajar ......................................................... 2


B. Jenis jenis Belajar .............................................................................................. 3
C. Prinsip Prinsip Belajar ...................................................................................... 5
D. Teori Teori Belajar ............................................................................................ 6
E. Karakteristik Perilaku Belajar ......................................................................... 8
F. Tujuan Belajar .................................................................................................. 8
G. Mamfaat Belajar ................................................................................................ 9
H. Media Sebagai Sumber Belajar ...................................................................... 10
I. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ................................................ 11
J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar ..................................... 12

BAB III PENUTUP ..... ................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ...... ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .. ................................................................................................ 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan yang terjadi pada semua orang yang
berlangsung seumur hidup. Dari proses belajar akan ada hasil yang ditimbulkan yaitu berupa
perubahan tingkah laku pada diri individu, perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
perubahan dalam aspek pengetahuan (kognitif),keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif).

Dari istilah “ belajar ” , ada juga istilah “pembelajaran”. Pembelajaran yang dimaksud ini
merupakan usaha sadar dan terencana dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri
seseorang. Dalam proses belajar sendiri banyak hal-hal penting yang harus diketahui dan
dipahami oleh pengajar/guru mengenai apa sajayang harus diperhatikan dalam proses
pembelajaran agar proses belajar pesertadidik dapat berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, sebagai seorang yang bergerak dalam bidang pendidikan(khususnya
guru) perlu mempelajari hakikat dari belajar, agar pendidik dapat memahami proses
belajar/gaya belajar pada tiap peserta didik yang bermacam-macam dan kendala atau
hambatan-hambatan dari proses belajar tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari belajar dan bagaiman ciri-ciri belajar?
2. Apa jenis-jenis dari belajar?
3. Bagaimana prinsip dari belajar?
4. Apa saja teori-teori dari belajar?
5. Bagaiman karakteristik perilaku belajar?
6. Apa yang menjadi tujuan belajar?
7. Apa manfaat dari belajar?
8. Media apa yang menjadi sumber belajar?
9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi belajar?
10. Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan dari belajar?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar dan Ciri-Ciri Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan perilaku.1

Pengertian belajar sendiri sangatlah beragam, mengingat persepsi orang yang berbeda-
beda mengenai pengertian belajar dilihat dari sudut pandang tertentu namun memiliki
kesamaan. Berikut paparan dari beberapa ahli tentang pengertian belajar. Dalam The
Guidance of Learning Activities W.H. Burton(1984) mengemukakan bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku padadiri individu karena adanya interaksi antara individu
dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Ernest R. Hilgard dalam Introduction to
Psychology mengartikan belajar sebagai suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap
lingkungan.2

Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa


learning is shown by a change in behavior as a result ofexperience (Cronbach, 1954: 47),
yaitu belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan memahami, dan dalam mengalami itu si
peserta didik mempergunakan pancaindranya.3

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
yang membawa perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya usaha. Belajar
bukanlah suatu tujuan utama, tetapi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan.

1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar , Bumi Aksara, Jakarta, 2009. hlm. 27

2
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran , Ghalia Indonesia,Bogor,2010. hlm. 4

3
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan , Rajawali Pers, Jakarta, 2011. hlm. 231
Hasil dari proses belajar sendiri adalah bertambahnya ilmu pengetahuan,adanya
penerapan pengetahuan, muncul kemampuan baru pada paserta didik atau perubahan tingkah
laku berupa pengetahuan (kognitif), keterampilan(psikomotor), serta nilai dan sikap (afektif).

Belajar memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dansikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik ataukedewasaan, tidak
karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.4
B. Jenis-Jenis Belajar

Setiap manusia memiliki potensi, karakter, dan kebutuhan yang berbeda- beda dalam
belajar. Oleh karena itu, setiap manusia mempunyai tipe atau gaya belajar yang berbeda pula.
Berikut ini jenis-jenis belajar:

1. Belajar bagian ( part learning, fractioned learning ).


2. Belajar dengan wawasan ( learning by insight ).
3. Belajar diskriminatif ( discriminative learning ).
4. Belajar global/keseluruhan ( global whoe learning ).
5. Belajar insidental ( incidental learning ).
6. Belajar instrumental ( instrumental learning ).
7. Belajar intensional ( intensional learning ).
8. Belajar laten ( latent learning ).
9. Belajar mental ( mental learning ).
10. Belajar produktif ( productive learning ).
11. Belajar verbal ( verbal learning ).5

4
Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 5

5
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta 2002. hlm. 5
3
Menurut Gagne ada delapan tipe belajar, yaitu sebagai berikut:

1. Belajar isyarat ( signal learning ).


2. Belajar stimulus respons.
3. Belajar merantaikan ( chaining ).
4. Belajar asosiasi verbal ( verbal association ).
5. Belajar membedakan (discrimination).
6. Belajar konsep ( concept learning ).
7. Belajar dalil ( rule learning ).
8. Belajar memecahkan masalah ( problem solving ).Benyamin S Bloom (1956)
mengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar.

Menurut Bloom ada tiga domain belajar, yaitu:

1. Cognitive Domain (kawasan kognitif), merupakan proses berfikir atau perilaku yang
termasuk hasil kerja otak. kemampuan kognitif tersebut antara lain sebagai berikut:a)
Pengetahuan, tentang materi yang dipelajari.
a) Pemahaman, memahami makna materi.
b) Aplikasi atau penerapan penggunaan materi atau aturan teoritis yang prinsip.
c) Analisa, sebuah proses analisa teoritis dengan menggunakan kemampuanakal.
d) Sintesa, kemampuan memadukan konsep, sehingga menemukan konsep baru.
e) Evaluasi, kemampuan melakukan evaluatif atas penguasaan materi pengetahuan.

2. Affective Domain (kawasan afektif) , merupakan prilaku yang memunculkan seseorang


sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk
beraksi di dalam lingkungan tertentu.Kawasan efektif menurut Krathwohl, Bloom dan
Masia (1964), meliputi tujuan belajar yang berkenaan dengan minat, sikap dan nilai serta
pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi menjadi lima
jenjang, yaitu:
a) Penerimaan ( receiving ),
b) Pemberian respons ( responding ),
c) Pemberian nilai atau penghargaan ( valuing ),
d) Pengorganisasian ( organization ),
e) Karakterisasi ( characterization ).
3. Psychomotor Domain (kawasan psikomotor) , merupakan perilaku yang dimunculkan
oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Dave (1970) mengemukakan lima jenjang tujuan
belajar ranah psikomotor, yaitu:
a) Meniru, kemampuan mengamati suatu gerakan agar dapat merespons.
b) Menerapkan, kemampuan mengikuti pengarahan.
c) Memantapkan, kemampuan memberikan respons yang terkoreksi.
d) Merangkai, koordinasi rangkaian gerak dengan membuat aturan yangtepat.
e) Naturalisasi, gerakan yang dilakukan secara rutin dengan menggunakanenergi fisik dan
psikis yang minimal.6

C. Prinsip-Prinsip Belajar

Bagi seorang guru/pendidik haruslah mengetahui dan memahami prinsip- prinsip dalam
proses belajar peserta didik demi tercapainya suatu tujuan dalam proses belajar tersebut.
Prinsip-prinsip belajar tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan anak untuk belajara.


a) dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan berpartisipasi aktif,meningkatkan
dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional,
b) belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada peserta
didik untuk mencapai tujuan instruksional,
c) belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan
kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif,
d) belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya,

2. Sesuai hakikat belajara.


1. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya,
2. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery,
3. belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satudengan
pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang
diberikan menimbulkan respons yang diharapkan,

6
Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 8

5
4. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajaria.
a) belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang
sederhana, sehingga peserta didik mudah menangkap pengertiannya,
b) belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengantujuan
instruksional yang harus dicapainya,
5. Syarat keberhasilan belajara.
a) belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat belajar dengan
tenang,7

D. Teori-Teori Belajar
1. Teori belajar deskriptif dan preskriptif Untuk

membedakan antara teori pembelajaran dengan teori belajar bisadibedakan dengan cara
melihat dari posisional teorinya, apakah berada padatataran teori deskriptif atau prespektif.
Bruner (dalam Dageng, 1989)mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah prespektif
dan teori belajar adalah deskriptif. Prespektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama
teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada
hubungan diantara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori
pembelajaran sebaliknya, teori inimenaruh perhatian pada bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain agarterjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran
berurusan denganupaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikan dalam teori belajar
agardapat memudahkan belajar (C. Asri Budiningsih, 2004).8

Reigeluth (1983 dalam Dageng, 1990) mengemukakan bahwa teori prespektif adalah
goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. maksudnya adalah bahwa teori
pembelajaran prespektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran
deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variabel yang diamati
dalam mengembangkan teori-teori pembelajaran yang prespektif adalah metodeyang optimal
untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam pengembangan teori-teori pembelajaran yang

7
Slameto, op. cit. hlm. 27

8
Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 23
deskriptif, variabel yang diamati adalah hasil belajar sebagai efek dari interaksi antara metode
dan kondisi.9

2. Teori belajar behavioristik

Menurut teori belajar behavioristik atau aliran tingkah laku, belajar diartikan sebagai
proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons.
Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari
lingkungan. Belajar tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor kondisional yang
diberikan lingkungan.10

3. Teori belajar kognitivistik

Teori ini lebih menekankan proses belajar daripada hasil belajar. Bagi penganut teori
kognitivistik belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons. Lebih
dari itu belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori
kognitivistik, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpatah- patah, terpisah-
pisah, tapi melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung, menyeluruh.11

4. Teori belajar humanistic

Bagi penganut teori humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia. Dari teori-teori belajar, seperti behavioristik, kognitif dan kontruktivistik, teori
inilah yang paling abstrak, yang paling mendekati dunia filsafat daripada dunia pendidikan.
Pada kenyataannya, teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar
dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada gagasan
tentang belajar dalam bentiknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa yang biasa
diamati dalam dunia keseharian. Karena itu, teori ini bersifat eklektik, artinyateori ap apun

9
Ibid., hlm. 24

10
Ibid., hlm. 25

11
Ibid., hlm. 30

7
dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk “ memanusiakanmanusia ” (mencapai aktualisasi
diri) dapat tercapai.12

5. Teori belajar konstruktivistik

Teori konstriktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan(konstriksi)


pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari
otak seseorang guru kepada orang lain (pesertadidik).13

E. Karakteristik Perilaku Belajar

Beberapa ciri perubahan yang merupakan perilaku belajar, diantaranya:

1. Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik ataulatihan itu dengan
sengaja dan disadari dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan demikian,
perubahan karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau karena penyakit tidak
dapat dipandang sebagai perubahanhasil belajar.
2. Bahwa perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan( normatif ) atau
criteria keberhasilan ( criteria ofsuccess ) baik dipandang darisegi peserta didik (tingkat
abilititas dan bakat khususnya, tugas perkembangan, dan sebagainya) maupun dari segi
guru (tuntutan masyarakatorang dewasa sesuai dengan tingkatan atandar kulturalnya).
3. Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan maknater tentubagi
pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu) relatiftetap dan setiap saat
diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan sepertidalam pemecahan masalah (
problem solving ), baik dalam ujian, ulangan dansebagainya maupun dalam penyesuaian
diri dalam kehidupan sehari-haridalam rangka mempertahankan kelangsungan
hidupnya.14

F. Tujuan Belajar

12
Ibid., hlm. 34

13
Ibid., hlm. 39

14
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Rosda, Bandung,
2001. hlm. 158
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa peserta didik
telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-
sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh peserta didik. tujuan belajar adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah lakuyang diharapkan tercapai oleh peserta didik setelah
berlangsungnya proses belajar.15

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu adanya sistem lingkungan(kondisi) belajar
yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar itu sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh
berbagai komponen-komponen yang masing-masing akan saling memengaruhi. Komponen-
komponen tersebut misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin
diajarkan, guru dan peserta didik yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial
tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang
tersedia.16

G. Manfaat Belajar

Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam kehidupan bermasyarakat akan adanya
persaingan, khususnya dalam dunia usaha. Tanpa adanya belajar kita akan tertinggal, bahkan
tersingkirkan dari persaingan, dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi yang
melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam usaha. Dengan belajar inilah akan
melahirkan manfaat-manfaat yang dapat diambil, diantaranya:

1. Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.


2. Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dandapat
menjadikan seseorang sukses.
3. Dengan belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
4. Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
5. Dapat menambah keterampilan pada diri kita.17

15
http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-dan-pembelajaran.html

16
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta, 2010. hlm. 25

17
http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-belajar.html

9
H. Media Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar.
Sumber belajar tersebut meliputi; pesan, manusia, material atau bahan, peralatan, teknik dan
lingkungan yang dipergunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk
memfasilitasi terjadinya tindak belajar(AECT, 1997). Menurut AECT sumber belajar dapat
dikelompokkan menjadi dua,yaitu sebagai berikut.

1. Sumber belajar yang direncanakan ( by design ): semua sumber belajar yang secara
khusus telah dikembangkan sebagai “komponen” sistem instruksional untuk memberikan
fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar karena dimanfaatkan ( by utilization ): sumber-sumber yangtidak secara
khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan
dan digunakan untuk keperluan belajar.18

Sumber belajar mempunyai berbagai macam, bisa dilihat dari jenisnya,daya liputnya dan
dari bahan pembuatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut akandijabarkan satu persatu, yaitu:

1. Dilihat dari jenisnya,


a) auditif, yaitu sumber belajar (media) yang hanya menggunakan kemampuan suara.
Contoh: radio.
b) visual, yaitu sumber belajar (media) yang hanya menggunakan kemampuan indra
penglihatan. Contoh: gambar, poster, dan lain-lain.
c) Audiovisual (diam dan bergerak), sumber belajar (media) yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Contoh: televisi.

2. Dilihat dari daya liputnya,


a) media dengan daya liput luas dan serentak Pengguanaan media ini tidak terbatas oleh
tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah peserta didik yang banyak dalam waktu
yang sama.Contoh: radio dan televisi.

18
Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit. hlm. 127
b) media dengan daya liput yang terbatas oleh ruangMedia ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slides , film rangkai,
yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c) media untuk pengajaran individual Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri,
termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

3. Dilihat dari bahan pembuatannya


a) media sederhana, Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidaksulit.
b) media kompleks, media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya,dan penggunaannya memrlukan
keterampilan yang memadai.19

I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai proses atau aktifitas yang disyaratkan oleh banyak sekalihal-hal atau
faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut diantaranya:

1. Faktor Intrinsik, meliputi:


a) Lingkungan (alam dan sosial).
b) Instrumental (kurikulum/bahan pengajaran, guru/pengajar, sarana dan prasarana,
administrasi dan manajemen).
2. Foktor Ekstrinsik, meliputi:
a) Fisiologis (kondisi fisik dan kondisi panca indra).
b) Psikologis (bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif).20

Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya,


tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

19
Ibid., hlm. 124

20
Rony Setiawan dan Siti Nurhidayah, Psikologi Pendidikan, Unisma Assessmen Centre (UAC),2005. hlm. 42

11
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri peserta didik yang sedang belajar.
Faktor internal terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
b) Fakotor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,kematangan dan kesiapan)
c) Faktor kelelahan
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berada di luar peserta didik, terdiri dari:
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, danlatar belakang kehidupan).
b) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah).
c) Faktor masyarakat (kegiatan peserta didik dengan masyarakat, massmedia, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).21

J. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

A. Tujuan

Adanya tujuan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh gurudan secara
langsung akan berpengaruh pada kegiatan belajar peserta didik.Guru dengan sengaja akan
menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan, jika kegiatan belajar peserta didik dan
kegiatan pengajaran guru tidaksearah maka tujuan pembelajaran akan gagal.

B. Guru

Mengingat tugas guru adalah sebagai pendidik yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didiknya. Dengan ilmu yang dimilikinya, guru dapat menjadikannya peserta
didik yang menjadi cerdas dan memiliki pribadi yang baik. Setiap guru mempunyai
kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi
guru. Kepribadian gurudiakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari
keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan peserta didik menjadi orang yang berimu
pengetahuan dan berkepribadian baik.

21
Slameto, op. cit. hlm. 54
C. Anak didik

Aspek dari peserta didik yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah
psikologis peserta didik, biologis peserta didik, intelektual pesertadidik, kesenangan terhadap
pelajaran, cara belajar peserta didik.

D. Kegiatan pengajaran

Keberhasilan pembelajaran ditunjukan oleh dikuasainya tujuan pembelajaran oleh


peserta didik, salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan
guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang
efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya, tetapi guru harus dapat menciptakan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara optimal.

E. Bahan dan alat evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum yang sudah dipelajari
oleh peserta didik guna kepentingan ulangan atau evaluasi.Biasanya bahan dikemas dalam
bentuk buku paket, untuk dikonsumsi pesertadidik. Bila masa evaluasi tiba, semua bahan
yang sudah diprogramkan dan harus sudah selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan
sebagai bahan dalam pembuatan item-item soal evaluasi.

F. Suasana evaluasi

Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar


mengajar. Hal yang perlu diperhatikan dalam suasana evaluasi adalah: pelaksanaan
dilaksanakan di dalam kelas, peserta didik dibagi menurut tingkatan, besar sedikitnya peserta
didik dalam kelas, berlaku jujur, baik guru maupun peserta didik, sikap pengawas yang
berlebihan.22

22
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit. hlm. 109

13
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Belajar adalah suatu proses yang membawa perubahan tingkah laku padadiri individu
karena adanya usaha. Belajar bukanlah suatu tujuan utama, tetapi merupakan suatu sarana
untuk mencapai tujuan.

Belajar merupakan suatu keharusan, karena dalam kehidupan bermasyarakat akan adanya
persaingan, khususnya dalam dunia usaha. Tanpaadanya belajar kita akan tertinggal, bahkan
tersingkirkan dari persaingan, dengan belajar ini akan menumbuhkan inovasi-inovasi yang
melahirkan perubahan positifyang diperlukan dalam usaha.

Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya proses belajar dalamkehidupan, yang
nantinya akan menentukan dan membantu suatu keberhasilanindividu di masa depan. Kita
selaku calon pendidik perlu mempersiapkan dirimemperluas pengetahuan tentang belajar
yang nantinya akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006.

Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara.

http://m2hdewi.blogspot.com/2008/12/tutujuan-belajar-dan-pembelajaran.html
http://pujilestari23.blogspot.com/2010/05/manfaat-belajar.html Makmun, Abin Syamsuddin.
2001.

Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: Rosda.Sardiman


A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: RajawaliPers.Setiawan, Rony dan Siti Nurhidayah. 2005.

Psikologi Pendidikan. UnismaAssessmen Centre (UAC).

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010.

Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia.Slameto. 2002.

Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta.Suryabrata,

Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan . Jakarta: Rajawali Pers.

15

Anda mungkin juga menyukai