Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“HAKIKAT, CIRI-CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampuh : Nursafitri Amin, S.pd., M.pd.

Disusun Oleh Kelompok II ( kelas B ) :

Wahyuni H0222019
Mutmainnah Putri H0222017
Nur Anila H0222018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


hanya dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun Makalah dengan
Judul ‘Hakikat, ciri-ciri belajar dan pembelajaran’ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah ‘Belajar Dan Pembelajaran’ penulisan makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang hakikat, ciri-ciri belajar dan pembelajaran bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nursafitri Amin, S.pd., M.pd.
selaku dosen mata kuliah belajar dan pembelajaran yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca.

Penyusun, 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran.....................................................................3


B. Ciri-ciri Belajar Dan Pembelajaran....................................................................8
C. Jenis-jenis Belajar Dan Pembelajaran..................................................11
D. Prinsip-prinsip Belajar..........................................................................13
E. Sumber-sumber belajar........................................................................17

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................18
B. Saran..................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk membantu peserta didik
dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,
kecakapan, serta karateristik pribadinya kearah yang lebih positif, baik
bagi diri maupun lingkungan sekitarnya. Proses pendidikan tidak luput
dari beberapa aktivitas diantaranya adalah belajar dan pembelajaran.
Belajar merupakan konsekuensi dari pembelajaran. Akuntabilitas
belajar bersifat internal-individual sedangkan akuntabilitas pembelajaran
bersifat publik. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti
sekarang, pendekatan pembelajaran juga terus berkembang. Oleh karena
itu, pemahaman mendalam tentang hakikat belajar dan ciri-ciri
pembelajaran sangatlah relevan.
Penting untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang
bagaimana manusia secara kognitif, emosional, dan sosial menerima dan
mengolah informasi baru. Selain itu, pemahaman yang baik tentang ciri-
ciri belajar dan pembelajaran membantu dalam merancang kurikulum yang
dapat mendorong motivasi belajar, meningkatkan pemahaman konsep,
serta mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif peserta didik
Dengan demikian, makalah ini akan membahas tentang hakikat,
ciri-ciri belajar dan pembelajaran, serta mengenai jenis-jenis belajar,
prinsip-prinsip belajar, dan sumber-sumber belajar. Dengan memahami
lebih dalam tentang hakikat belajar dan ciri-ciri pembelajaran, kita dapat
meningkatkan efektivitas pendidikan dan mempersiapkan individu untuk
menghadapi tuntutan masyarakat dan pasar kerja yang terus berkembang.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini yaitu:
1. Apa itu hakikat belajar dan pembelajaran ?
2. Bagaimana ciri-ciri belajar dan pembelajaran ?
3. Apa saja jenis-jenis belajar dan pembelajaran ?
4. Bagaimana prinsip- prinsip belajar ?
5. Apa saja sumber-sumber belajar ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai


pada penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui ciri-ciri belajar dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis belajar dan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui prinsip- prinsip belajar.
5. Untuk mengetahui sumber-sumber belajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Belajar Dan Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek


dan objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses
pembelajaran adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu
tujuan pembelajaran. Tujuan pengajaran akan dicapai apabila peserta didik
berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak
hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya
dari segi fisik saja yang aktif dan mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari
pembelajaran belum tercapai. Hal ini sama saja dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan dalam dirinya.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri
seseorang setelah melakukan aktivitas belajar.

1. Defenisi Belajar

Apa yang dimaksud dengan belajar? Pengertian belajar adalah


suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
berbagai materi yang telah dipelajari. Definisi belajar dapat juga
diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap
individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah
belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan, karena adanya
pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan
aktivitas berlatih. Arti belajar adalah suatu proses perubahan
kepribadian seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk
peningkatan kualitas perilaku, seperti peningkatan pengetahuan,
keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan

3
lainnya. Belajar merupakan sesuatu yang berproses dan merupakan
unsur yang fundamental dalam masing-masing tingkatan pendidikan.
Agar lebih memahami apa arti belajar, kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

a. M. Sobry Sutikno

Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu


proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan
adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar (disengaja) dan bertujuan
untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

b. Thursan Hakim
Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu
proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya fikir, dan kemampuan lainnya.
c. Skinner
Menurut Skinner, pengertian belajar adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlaku secara
progresif
d. C. T. Morgan
Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar adalah suatu
perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai
akibat atau hasil dari pengalaman yang telah lalu.

4
e. Hilgard & Bower

Menurut Hilgard & Bower, pengertian belajar adalah


perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam
situasi tersebut.

f. W.S. Winkel
Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran.
Menurutnya, pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental/
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilainilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.
Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di
atas, tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memeroleh dan
meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan lainnya.

2. Defenisi Pembelajaran
Sedangkan Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata
“mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan
awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti
proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik
mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

5
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia
serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun
mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),
serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.
Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak,
yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga
menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi
antara peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru
dan siswa yang saling bertukar informasi.
Definisi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses
oleh guru atau tenaga didik untuk membantu murid atau peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Arti pembelajaran yang lain adalah usaha sadar dari guru
untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu
tertentu dan karena adanya usaha. Berikut akan dibahas apa saja
pengertian pembelajaran menurut pendapat para ahli selengkapnya.

6
a. Menurut Gagne (1977)
pembelajaran menurut Gagne adalah seperangkat peristiwa-
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa
proses belajar yang bersifat internal.
b. Menurut Munif Chatib
Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah,
antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai
penerima informasi.
c. Menurut Warsita
Arti pembelajaran menurut Warsita merupakan suatau
usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan
untuk membelajarkan peserta didik.
d. Menurut Gagne dan Briggs (1979)
Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
e. Menurut Sugandi, dkk (2004)
Pembelajaran merupakan terjemahan dari
kata instruction yang berarti self instruction (dari internal)
dan external instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang
bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut
pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal,
prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-
prinsip pembelajaran.

7
3. Konsep Belajar Dan pembelajaran

Suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabilah


terpenuhi unsur-unsur pembelajaran yang terdiri dari peserta didik,
tenaga pendidik, motivasi/stimulus, bahan belajar, alat bantu belajar,
serta suasana dan kondisi belajar yang dapat mendukung. Sedangkan
Pembelajaran merupakan terjemahan dari “learning” yang berasal dari
kata belajar atau “to learn”. Secara psikologis pengertian pembelajaran
dapat dirumuskan bahwa “Pembelajaran ialah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
secara menyeluruh, sebagai hasil dari interaksi individu itu dengan
lingkungannya. Menurut Dimyanti dan Mujiono (1992, hlm 297)
mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar
secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.

B. Ciri-Ciri Belajar Dan pembelajaran


1. Ciri-ciri belajar
Dari beberapa pengertian belajar dan pembelajaran para ahli,
dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar yaitu :
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (change behavior).
Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah
laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. tanpa mengamati tingkah
laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya
hasil belajar.

8
b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjasi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-berubah. Tetapi perubahan tingkah laku
tersebut akan seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memeberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.

2. Ciri-ciri Pembelajaran
Pembelajaran merupakan upaya sadar dan disengaja oleh guru
untuk membuat peserta didik belajar melalui pengaktifan berbagai
unsur dinamis dalam proses belajar. Hal tersebut dapat dipahami dari
beberapa ciri-ciri pembelajaran, seperti yang di- kemukakan oleh Gagne
(1975), sebagai berikut: Mengaktifkan motivasi, Memberitahu tujuan
belajar, Mengarahkan perhatian, Merangsang ingatan, Menyediakan
bimbingan belajar, Meningkatkan retensi (kemampuan untuk mengingat
pengetahuan yang telah dipelajari, Melancarkan transfer belajar,
Memperlihatkan penampilan dan memberikan umpan balik.

Pendapat lain, Oemar Hamalik (1999) menjelaskan tiga ciri khas


yang terkandung dalam sistem pem- belajaran sebagai berikut:
a. Rencana
Rencana ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur,
yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu
rencana khusus.

9
b. Kesalingtergantungan
Ciri ini adalah mengenai ke- salingtergantungan di antara
unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu
keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing
memberikan sumbangan kepada sistem belajaran.
c. Tujuan
Sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai.

Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran, lebih detail adalah sebagai berikut:


a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk peserta didik dalam suatu
perkembangan tertentu.
b. Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik.
d. Adanya aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi
berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
e. Tindakan guru yang cermat dan tepat.
f. Terdapat pola aturan yang ditaati guru didik dalam proporsi
masing-masing; dan peserta
g. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
h. Evaluasi, baik evaluai proses maupun evaluasi produk atau hasil.

10
C. Jenis-Jenis Belajar Dan Pembelajaran
1. Jenis-jenis belajar
Ada beberapa jenis belajar yang dilakukan oleh manusia. Jenis-
jenisnya adalah sebagai berikut:
a. Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuIYan
berpikir sesuai dengan akal sehat (logis dan rasional) untuk
memecahkan masalah.
b. Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara
berpikir abstrak untuk memecahkan masalah yang tidak nyata.
c. Belajar keterampilan, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan
gerak motorik dengan otot dan urat syaraf untuk menguasai
keterampilan jasmaniah tertentu.
d. Belajar sosial, yaitu proses belajar memahami berbagai masalah dan
cara penyelesaian masalah tersebut. Misalnya masalah keluarga,
persahabatan, organisasi, dan lainnya yang berhubungan dengan
masyarakat.
e. Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan atau perbaikan
kebiasaan ke arah yang lebih baik agar individu memiliki sikap dan
kebiasaan yang lebih positif sesuai dengan kebutuhan (kontekstual).
f. Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur,
dan teliti atau menggunakan berbagai metode ilmiah dalam
menyelesaikan suatu masalah.
g. Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam
mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek sehingga individu
dapat menghargai berbagai objek tertentu.
h. Belajar pengetahuan, yaitu proses belajar berbagai pengetahuan baru
secara terencana untuk menguasai materi pelajaran melalui kegiatan
eksperimen dan investigasi.

11
2. Jenis-jenis pembelajaran
Adapun beberapa jenis-jenis pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap
digunakan adalah metode ceramah. Maksudnya, metode ini
diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi
secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang
paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat
bantu.
b. Pembelajaran Diskusi
Diskusi merupakan metode pengajaran yang erat
hubungannya dengan belajar pemecahan masalah. Metode ini juga
biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi kelompok.
Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar
informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur
dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas
dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan keputusan bersama.
c. Pembelajaran Tanya Jawab
Tanya Jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two
way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru
dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya
guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan
timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.

12
d. Pembelajaran Demonstrasi
Demonstrasi dan eksperimen merupakan metode
mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk
mencari jawaban dengan sendiri berdasarkan fakta yang benar.
Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
e. Pembelajaran Eksperimen
Metode pembelajaran eksperimen, metode ini bukan
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan satu metode
berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode
lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.

f. Pembelajaran Resitasi
Macam metode pembelajaran selanjutnya adalah resitasi.
Metode pembelajaran resitasi merupakan metode mengajar dengan
siswa diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah
disampaikan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan
menggunakan bahasa sendiri.

D. Prinsip-Prinsip Belajar
Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan
pembelajaran yang berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui
berbagai landasan yakni prinsip-prinsip maupun teori belajar.
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage n Berliner, 1984: 335).
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,
diperlukan untuk belajar lebih Ianjut atau diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
Apabila perhatian alami ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan-

13
perhatiannya. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat
dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil (gage dan Berliner,
1984 : 372).
2. Keaktifan Belajar
Kecendrungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak
adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat
sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa
dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada
orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami
sendri. Oleh karena itu guru jangan sekali-kali membiarkan ada siswa
yang tidak ikut aktif belajar. Lebih jauh dari sekedar mengaktifkan
siswa belajar, guru harus berusaha meningkatkan kadar aktifitas belajar
tersebut. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan
adanya aktivitas belajar. Akan tetapi barangkali kadarnya perlu
ditingkinkan dengan metode mengajar lain.
3. Keterlibatan Langsung
Dalam Belajar Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman
belajar yang dituangkan dalam kerueut pengalamannya mengemukakan
bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman
langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak
sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat
langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab tehadap hasilnya.
Pentingnya ketelibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John
Dewey dengan “leaming by doing”-nya. Belajar sebaiknya dialami
melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara
aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan
masalah (prolem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan
fasilitator.

14
4. Pengulangan Belajar
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang
dikemukakan oleh teori Psikologi Dengan mengadakan pengulangan
maka dasya-daya tersebut akan berkembang. Seperti hainya pisau yang
selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan
pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempuma.
Banyak tingkah laku manusia yang terjadi karena kondisi, misalnya
siswa berbaris masuk ke kelas karena mendengar bunyi lonceng,
kendaraan berhenti ketika lampu Ialu lintas berwarna merah. Menurut
teori ini perilaku individu dapat dikondisikan, dan belajar merupakan
upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap
sesuatu.

5. Sifat Merangsang Dan Menantang Dari Materi Yang Dipelaiari


Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin
dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yang mempelajari bahan
belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu
dengan mempelajari bahasa belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah
diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam
medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak
timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka
bahan belajar haruslah menantang.tantangan yang dihadapi dalam
bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menerimakan
konsep-konsep, prinsip- prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan
siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan generalisasi tersebut.

15
6. Pemberian Balikan Atau Umpan Balik Dan Penguatan Belajar
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik
dalam ulangan. Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih
giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau
penguatan positif. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek
pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut
tidak naik kelas ia terdorong tuk belajar lebih giat. Di sini nilai buruk
dan dan rasa takut lidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk
belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif.
Di sini siswa mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak
menyenangkan, maka penguatanatan negatif juga disebut escape
conditioning, Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar
yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang
segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-
metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan
bersemangat.

16
E. Sumber-Sumber Belajar
Sudjana (1989) membagi sumber belajar atau learning resources ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Sumber belajar cetak : buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran,
poster, denah, dan lain-lain.
2. Sumber belajar non-cetak : film, slide, video, model, audio kaset, dan
lain-lain.
3. Sumber belajar yang berupa fasilitas : auditorium, perpustakaan, ruang
belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.
4. Sumber belajar berupa kegiatan : wawancara, kerja kelompok,
observasi, simulasi, permainan, dan lain-lain.
5. Sumber belajar berupa lingkungan : taman, museum, dan lain-lain.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang
dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku,
seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman,
sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik atau
siswa dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi.
Adapun ciri- belajar dan pembelajaran antara lain belajar ditandai
adanya perubahan tingkah laku (change behavior), perubahan perilaku
relatif permanen, perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati
pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku
merupakan hasil latihan atau pengalaman, pengalaman atau latihan itu
dapat memberikan penguatan.

Ada beberapa Jenis-jenis belajar yaitu belajar rasional, belajar


abstrak, belajar keterampilan, belajar sosial, belajar kebiasaan, belajar
pemecahan masalah, belajar apresiasi dan belajar pengetahuan.

Prinsip-prinsip belajar yag menjadi landasan yaitu Perhatian dan


motivasi, keaktifan belajar, keterlibatan langsung, pengulangan belajar,
sifat merangsang dan menantang dari materi yang dipelaiari, Pemberian
balikan atau umpan balik dan penguatan belajar.

Ada banyak sumber-sumber belajar diantaranya sumber belajar


cetak, sumber belajar non-cetak, sumber belajar yang berupa fasilitas,
sumber belajar berupa kegiatandan sumber belajar berupa lingkungan.

18
B. Saran
Sebuah materi yang esensial diperlukan pemahaman khusus, jadi
dihapkan keseriusannya dalam materi ini dan rajin melatih diri untuk
mempelajarinya agar dapat memahami dari isi makalah ini. Menyadari
bahwa penulis jauh dari kata sempura, maka dari itu kami memerlukan
dari saran si pembaca makalah ini agar nanti bisa lebih baik lagi dalam
menyusun makalah selanjutanya.

19
DAFTAR PUSTAKA

(Ariani, 2020)Ariani, N. (2020). Buku Ajar Belajar dan Pembelajaran. In


Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5, Issue 3).

Djamaluddin, A., & Wardana. (2019). Belajar Dan Pembelajaran. In CV Kaaffah


Learning Center.

Faizah, S. N. (2020). Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. At-Thullab : Jurnal


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 175.
https://doi.org/10.30736/atl.v1i2.85

Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar Dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan :


Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 17(1), 66–79.
https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a5

Samsinar, S. (2019). Urgensi Learning Resources ( Sumber Belajar ). Jurnal


Kependidikan, 13, 194–205.

20

Anda mungkin juga menyukai