Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL

MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


( MITOS, PENALARAN, PENGETAHUAN )

DOSEN PENGAMPUH : MUSDAR M, S.Pd., M.Pd


DISUSUN OLEH : KELOMPOK II

1. NURJANNA (H0222016)
2. WAHYUNI (H0222016)
3. RAMLAH (H0222021)
4. ELISABETH HASMIAT(H0222322)
5. ASMA JELITA (H0222504)
6. ASWAR (H0222313)
7. MURTAJA RIF’AT (H0222025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2022/2023

1
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

A. PENGERTIAN
B. asd
C. Latar Belakang....................................................................................................
D. Rumusan Masalah ..............................................................................................5
E. Tujuan Penulisan................................................................................................5
F. Manfaat...............................................................................................................6

BAB 2 PEMBAHASAN

A Pengertian Ilmu dan Teknologi..........................................................................7


B . Penerapan Ilmu Pengetahuan Ke dalam Teknologi...........................................7
C. Perkembangan Teknologi…………………………………………………...8
D . Jenis-Jenis Teknologi.........................................................................................10
E .Manfaat Teknologi..............................................................................................10

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

2
A. Pengertian
 Mitos, Legenda, Cerita Rakyat

MITOS

Mitos adalah imajinasi manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala-gejala pada
alam sekitar pada saat tertentu yang kemudian dikaitkan dengan kepercayaan adanya
kekuatan gaib. Namun, dikarenakan adanya keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal
tersebut, maka manusia pada masa itu mengumpamakan imajinasi tersebut dengan
seorang dewa atau dewi, tokoh misteri dan hal-hal yang berbau mistis. Oleh karena itu,
pengetahuan yang dihasilkan bersifat subyektif atau menurut pandangan (perasaan)
sendiri. Rasa ingin tahu seorang tidaklah terpenuhi secara cepat dan tidak langsung
merasakan suatu kepuasan terhadap sebuah jawaban, karena itulah manusia menerka
sendiri jawaban terhadap keingintahuannya itu. Contohnya seperti: “Apakah pelangi
itu?”, karena pertanyaan tersebut tak terjawab, manusia mulai menerka jawaban tersebut
dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selendang dari bidadari. Jadi, muncul
pengetahuan baru. yaitu bidadari. Contoh lainnya: “Mengapa gunung meletus?” ank
arena tidak tahu jawabannya, manusia menerka lagi bahwa “Yang berkuasa dari gunung
itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama, maka muncul
anggapan-anggapan tersebut. Oleh sebab itu pengetahuan bermunculan dan kepercayaan
itulah yang kita sebut sebagai mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda.

Contoh Mitos

1. Foto Tiga orang yang berfoto bersama maka selalu dimitoskan orang yang posisinya
berada di tengah akan meninggal.

2. Menyapu Perempuan yang saat menyapu tidak bersih maka akan mendapatkan
pasangan yang memiliki banyak bulu.

3. Duduk di Depan Pintu Orang yang duduk di depan pintu akan akan menghalangi
datangnya jodoh, maka orang tersebut tidak akan mendapat jodoh.

4. Kejatuhan Cicak Jika seseorang kejatuhan cicak, maka menandakan bahwa kerabatnya
akan ada yang meninggal atau dirinya akan mendapat sial.

3
5. Kupu-kupu Masuk ke Rumah Jika ada kupu–kupu yang masuk ke dalam rumah,
artinya akan ada tamu yang datang.

Mitos bisa disebabkan karena keterbatasan alat indera manusia, misalnya:

1. Alat Penglihatan Misalnya seperti banyaknya benda yang bergerak begitu cepat
sehingga tidak terlihat jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda
tersebut. Demikian juga jika benda tersebut terlalu jauh, maka hasilnya manusia tidak
mampu melihatnya.

2. Alat Pendengaran Misalnya dengan keterbatasan pendengaran manusia yang pada


getaran mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Sehingga getaran di
bawah 30 atau di atas 30.000 per detik tidak dapat didengar oleh manusia.

3. Alat Pencium dan Pengecap Bau dan rasa tidak dapat memasitkan benda yang dikecap
atau diciumnya karena manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa, yaitu rasa manis,
asam, asin dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenali oleh
hidung kita. Melalui bau juga, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda
yang lainnya, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya.

4. Alat Perasa Yang dimaksud disini adalah kulit. Manusia dapat membedakan panas atau
dingin namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut yang sudah dijelaskan di atas sangat berbeda satu sama lain.
diantaranya seperti ada yang sangat tajam dalam penglihatannya dan ada pula yang tidak.
Dalam penciumannya, ada yang kuat dan ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat
indera inilah kemungkinan salah informasi itu cukup besar. Dalam Harun Yahya (2009)
disebutkan bahwa berdasarkan penelitiana terhadap indra, manusia mempunyai kisaran
(range) batas yang sangat terbatas.

1. Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air,
kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang di sampingnya
terdapat pohon.

2. Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran


frekuensinya range 30-30.000 hertz.

4
3. Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga
mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada di alam.

4. Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun
manusia mempunyai keterbatasan sehingga 24 penginderaan sering menimbulkan salah
kesan dan informasi seperti perpindahan seseorang dari ruang panas kedingin dibanding
dengan orang yang berada di ruang yang tidak begitu panas. Mitos itu dapat diterima oleh
masyarakat, karena:

1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik


secara langsung, maupun dengan alat.

2. Keterbatasan penalaran manusia.

3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi. Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah
perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan,
berlangsung tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Teologi atau Aktif Dalam tahap ini, manusia berusah untuk mencari atau
menemukan sebab pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sseuatu tersebut dan
selalu menghubungkannya dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang begitu menarik
perhatiannya selalu diletakkan dalam sebuah sumber yang mutlak dan selalu beranggapan
bahwa setiap gejala dari peristiwa itu dikuasai oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.

2. Tahap Filsafat atau Metafisik atau Abstrak Dalam tahap ini, manusia masih mencari
sebab utama dan tujuan akhir tersebut, tetapi manusia tidak lagi menghubungkan masalah
dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, tatapi kepada akalnya sendiri. Akal yang
telah melakukan abstraksi untuk menemukan hakikat dari segala sesuatu.

3. Tahap Positif atau Ilmiah Riel Dalam tahap ini, manusia telah mampu berfikir secara
positif atau riel atas dasar pengetahuan yang telah didapatnya yang kemudian
dikembangkan lagi secara positif melalui sebuah pengamatan, percobaan dan
perbandingan.

5
LEGENDA

Legenda adalah sebuah cerita yang telah dirangkai secara turuntemurun dan
dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya
dan cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitakan dengan
terbentuknya suatu daerah. Legenda terbagi menjadi :

1. Legenda Keagamaan Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap


suci. Karya semacam itu termasuk foklor karena versi asalnya masih tetap hidup
dikalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.

2. Legenda Alam Gaib Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap
benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah
untuk meneguhkan kebenaran ”tahayul” atau kepercayaan rakyat.

3. Legenda Perseorangan Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh


tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.

4. Legenda Setempat Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu
tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat,
berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan
nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil
yang terletak di lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.

Contoh Legenda

1. Legenda Keagamaan Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali
Songo) mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan
Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

2. Legenda Alam Gaib Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu atau
hal gaib, seperti: genderuwo, sundel bolong serta Nyi Blorong.

3. Legenda Perseorangan Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti


Robin Hood, yang merampok penguasa korupsi atau orang kaya untuk didermakan
kepada rakyat miskin.

6
4. Legenda setempat Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat
misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di
lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.

Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan
terjadinya suatu benda atau tempat yang ada di dunia ini. Contoh Cerita Rakyat Lutung
Kasarung. Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin
oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa
Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari. 27
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri
bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata
Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya
diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda memilih
aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama
Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat
mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari.
Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari
menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya
tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu!” ujar
Purbararang.

 Perbedaan Mitos,Legenda dan Cerita Rakyat


Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang
belum jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan
kebenarannya. Sedangkan legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar
terjadi dan biasanya memiliki bukti otentik. Dan cerita rakyat itu biasanya cerita tentang
kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian.

Contoh Cerita Rakyat

1. Lutung Kasarung Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan
yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak

7
Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan
adiknya Purbasari. 28 Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung
menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua,
saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya
diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda
memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang
bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai
niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai
Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit
Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk
mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi
seorang Ratu!” ujar Purbararang. Penalaran :
1. Penalaran Deduktif Penalaran Deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari
pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan
menggunakan pola berpikir silogisme.
2. Penalaran Induktif Penalaran Induktif adalah cara berpikir yang bertolak dari
pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan
terkait dengan pengetahuan empirisme. Menurut Charles Price ada 4 macam cara
untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
1. Percaya : Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya bahwa hal
tersebut adalah benar.
2. Wibawa : Sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa
menyatakan benar.
3. Apriori : Merupakan suatu keyakinan atau pendirian atau anggapan sebelum
mengetahui, melihat, mendengar, dan menyelidiki keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah : Sesuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan yang
merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah. Ada 2 pokok untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1. Empiris, yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan pada pengalaman, paham
yang dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan

8
manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh melalui
pengalaman yang konkrit.
2. Rasionalisme, yaitu suatu cara yang didasarkan pada suatu rasio. Padanganya
menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio
sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk
dalam segala jalan pikiran.
Secara umum, yaitu:
1. Prasangka Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang
benar. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasarkan pikiran seseorang
sebelum memiliki informasi yang benar, yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut.
2. Intuisi Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja
datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba
terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan
keterangan yang dicarinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia
harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang
mengubah hidupnya.
3. Trial and Error Trial and error adalah salah satu metode yang bisa digunakan
dalam mencari solusi sebuah masalah. Metode ini banyak ditemukan dalam bidang
informatika atau ilmu komputer. Trial and error menggunakan pendekatan aplikatif
dari sebuah algoritma yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

9
B. Contoh Mitos, Legenda, Cerita Rakyat (Examples of Myths, Legends, Folklore)
Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah
tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya
suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa
informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan
masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi
perilaku masyarakat. Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi
oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan)
pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau
penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah
cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga
merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai
kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi,
Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang
diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga
mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah 31 perang
mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan
mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat
tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan
mengabaikan logika dan lebih mempercayai halhal yang sudah turun temurun dari
nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik
untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos
tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut
terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung.
Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa
dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak
boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.

a. Pengertian Mitos Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi
oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan)

10
pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah
cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos
adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan
dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan
petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan
sebagainya.
b. Contoh-contoh Mitos Begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia.
karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah
beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia.
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung
Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
contoh lainnya:
1. Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu
sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa
cicak.
2. Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih
menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang
duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang
hawa nafsu.
3. Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah
agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
4. Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang
di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda

11
akan merasa terganggu atau tercolok matanya. Cerita mitologi yang paling luas
persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara adalah mitologi Dewi Padi atau Dewi
Sri. Yaitu cerita tentang asal usul beras yang dikaitkan dengan cerita Dewi Sri.
Hampir seluruh daerah di Indonesia, mitologi tentang beras selalu dikaitkan dengan
cerita Dewi Sri. Walaupun tema ceritanya sama, yaitu Dewi Sri, tetapi setiap daerah
memiliki cerita yang berbeda tentang tokoh Dewi Sri ini. Baiklah, berikut ini akan
sedikit disampaikan cerita tentang Dewi Sri dengan versi cerita yang berbeda.
Menurut versi di daerah Surabaya, Dewi Sri adalah seorang putri dari Kerajaan
Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada
suatu hari selagi tidur, kedua anak raja itu disihir oleh ibu tiri mereka. Sadana diubah
menjadi seekor burung layang-layang, dan Sri diubah menjadi ular sawah. Dengan
demikian, Sri menjadi dewi padi dan kesuburan. Ada pula daerah lain, memili versi
yang berbeda tentang cerita Dewi Sri. Menurut ceritanya, padi berasal dari jenazah
Dewi Sri, istri Dewa Wisnu. Selain padi masih ada tanaman-tanaman lainnya, yang
juga berasal dari jenazah Dewi Sri. Dari tubuhnya tumbuh pohon aren, dari kepalanya
tumbuh pohon kelapa, dari kedua tangannya tumbuh pohon buah-buahan, dan dari
kedua kakinya tumbuh tanaman akar-akaran seperti ubi jalar dan ubi talas. Dewi Sri
meninggal karena dirongrong terus-menerus oleh raksasa yang bernama Kala
Gumarang. Raksasa ini wataknya sangat keras hati, sehingga setelah meninggal ia
masih berkesempatan untuk menjelma menjadi rumput liar, yang selalu mengganggu
tanaman padi (jelmaan Dewi Sri), yang menjadi kecintaannya itu. Dari contoh
mitologi tentang Dewi Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa
sebelum tulisan menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian
alam. Kita tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab
tidak ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat
tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. Cerita ini sudah mengalami pewarisan
dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah, tokoh Dewi
Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman padi, sehingga
kalau habis panen diadakan upacara sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Dewi
Sri. 34 Beberapa alasan mengapa manusia mudah menerima mitos. Keterbatasan
pengetahuan manusia, pada umunya manusia memperoleh informasi dari cerita orang

12
yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada manusia
yang lain. yang menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau
pengetahuan yang muncul dan telah menyebar tersebut. Keterbatasan manusia dalam
menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia pada saat itu
masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat benar dan dapat pula salah.
Keingintahuan manusia yang telah terpenuhi untuk sementara, mengadung pengertian
bahwa ketika manusia tlah mampu menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya
maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara intuisi. Keterbatasan
alat indera manusia, selain beberapa hal diatas keterbatasan manusia terhadap
bagaimana Ia menggunakan alat inderanay masih terbatas sehingga jangkauan yang
sangat detail dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan. Si
Tanggang adalah sebuah cerita dongeng masyarakat Melayu yang mengisahkan
kehidupan seorang pemuda bernama Si Tanggang yang mendurhakai ibunya, dan
akhirnya berubah menjadi batu karena dikutuk oleh si ibu dengan makbul Tuhan. Si
Tanggang adalah antara dongeng yang paling populer di kalangan orang Melayu. Ia
diceritakan melalui lisan secara turun-temurun. Beberapa tempat di Kepulauan
Melayu dikaitkan dengan dongeng Si Tanggang. Diantaranya adalah Jong Batu di
Brunei, Batu Caves di Malaysia, dan Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis,
Padang, Sumatera Barat. Tempat-tempat ini, menurut kepercayaan masyarakat
setempat, berisi cerita sejarah Si Tenggang menjadi batu.

C. Legenda si Tanggang
Pada suatu waktu, Si Talang dan Si Deruma memiliki seorang anak lelaki
bernama Si Tanggang. Kehidupan mereka sekeluarga amatlah miskin. Si Tanggang
selalu berkhayal untuk menjadi kaya dan terkenal. Pada suatu hari, Si Tanggang
terlihat sebuah kapal besar berlabuh di muara sungai yang dekat dengan rumahnya. Si
Tanggang pergi bertemu dengan Nakhoda kapal itu dan meminta untuk dijadikan
krunya. Nakhoda kapal itu langsung setuju karena telah melihat efisiensi Si Tanggang
bersampan dan bekerja. Meskipun Si Talang dan Si Deruma sangat keberatan untuk
melepaskan Si Tanggang berlayar sesuai kapal Nakhoda itu, mereka terpaksa
mengalah. Si Tanggang berjanji akan kembali ke desa setelah menjadi kaya. Si

13
Tanggang melakukan apa saja pekerjaan yang diperintahkan oleh Nakhoda. Nakhoda
sangat suka dengannya karena dia rajin bekerja. Lalu, Si Tanggang pun diambil
sebagai anak angkat. Bila Nakhoda menjadi uzur, maka Si Tanggang ditunjuk
menjadi nakhoda baru. Dia disebut Nakhoda Tanggang. Si Tanggang efisien dan
pandai berbisnis. Namanya menjadi terkenal. Jadi dia diundang oleh Sultan ke istana.
Tidak lama kemudian, Si Tanggang pun menikah dengan putri Sultan. Si Tanggang
membawa istrinya berlayar ke banyak tempat di seluruh negeri. Pada suatu hari, kapal
Si Tanggang berlabuh di muara sungai desa asal-usulnya. Orang kampung
mengetahui nakhoda kapal itu Si Tanggang. Mereka pun mengatakan kepada orang
tuanya. “Anak kita sudah pulang. Marilah kita pergi tengok “kata Si Talang. “Ya, aku
rindukan Si Tanggang. Kabarnya dia sudah kaya sekarang, “kata Deruma dengan
gembira. Si Talang dan Si Deruma pun pergilah mengayuh sampan menuju ke kapal
Nakhoda Tanggang. Si Deruma membawa makanan favorit Si Tanggang, yaitu pisang
salai. Ketika tiba di kapal, seorang anak kapal melarang mereka naik. Seketika
kemudian, Si Tanggang muncul dengan istrinya. “Siapakah kedua orang tua ini?”
Tanya Si Tanggang kepada krunya. “Mereka mengaku sebagai orang tua tuan,” 36
jawab anak kapal itu. “Betulkah mereka ini orang tua kanda?” Tanya istri Si
Tanggang. Si Tanggang malu untuk mengaku orang tua itu orangtuanya. Kesusahan
dan kemiskinan membuat Si Talang dan Si Deruma terlihat begitu lemah dan daif
sekali. “Orangtua kanda? Oh, tidak! Kanda tidak memiliki orang tua lagi. Mereka
bukan orang tua kanda. Jangan biarkan kedua pengemis ini naik ke kapal! “Hardik Si
Tanggang. Mukanya merah padam karena malu dan marah. “Oh, anakku, Si
Tanggang! Aku ibumu. Ibu ada bawakan pisang salai kegemaranmu, nak “kata Si
Deruma. “Pergi! “Teriak Si Tanggang. Dia memukul jari ibunya yang bergayut pada
bagian tepi kapal. Pisang salai yang dibawa ibunya, dibuang ke laut. Si Talang dan Si
Deruma merasa terlalu sedih dan kecewa. Sungguh tidak disangka anak kesayangan
mereka telah berubah. Mereka pun mendayung ke tepi. Ketika tiba di daratan, Si
Deruma memandang ke langit. Sambil mengangkat kedua belah tangan dia berseru
“Oh, Tuhan! Tunjukkanlah kepada Si Tanggang bahwa akulah ibu kandungnya. “
Tiba-tiba petir berbunyi. Angin bertiup kencang. Kapal yang sedang berlabuh itu
terombang-ambing. Ketika itulah, Si Tanggang merasa kesal. Dia sadar Tuhan telah

14
mengabulkan doa ibunya. Dia akan menerima balasannya karena telah memberontak.
“Oh, ibu! Maafkan Tanggang. Tanggang mengaku, Tanggang anak ibu! ‘ teriak Si
Tanggang. Akan tetapi, Si Tanggang sudah terlambat. Gelombang yang kuat
memecahkan kapalnya. Ketika badai reda, kapal Si Tanggang menjadi batu. Semua
kru juga berubah menjadi batu. Si Tanggang dan istrinya turut menjadi batu. 37 D.
Keterbatasan Penalaran Dan Keingintahuan (Limitations Of Reasoning And
Curiosity) Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan
yaitu: 1. Percaya Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal
tersebut adalah benar. 2. Wibawa Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg
berwibawa menyatakan benar 3. Apriori Merupakan suatu
keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahui (melihat, mendengar,
menyelidiki) keadaan tertentu. 4. Metode Ilmiah Seseuatu dianggap ilmiah apa bila
memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah. Ilmu
pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan,
bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (antroposentris).
Dengan pertolongan akal budinya manusia menemukan berbagai cara untuk
melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal
budi itu juga menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu
itu tidak pernah dapat dipuaskan. Kalau salah satu soal dapat dipecahkan maka timbul
soal lain yang menunggu penyelesaian. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan
pengetahuan yang dimilikinya. 38 Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai
persoalan yang muncul dalam pikirannya. Kegiatan yang dilakukan manusia itu
kadang-kadang kurang serasi dengan tujuannya. Sehingga tidak dapat menghasilkan
pemecahan. Tetapi kegagalan biasanya tidak menimbulkan rasa putus asa, bahkan
seringkali justru membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk
memecahkan persoalan. Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah
kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan
menghasilkan penyelesaian yang memuaskan. Kegiatan untuk mencari pemecahan
dapat berupa: a. Penyelidikan langsung. b. Penggalian hasil-hasil penyelidikan yang

15
sudah pernah diperoleh orang lain. c. Kerja sama dengan penyelidik-penyelidik lain
yang juga sedang memecahkan soal yang sama atau yang sejenis. Rasa ingin tahu
manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun
pengalaman. Untuk itulah, manusia merekareka sendiri jawaban atas
keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat
dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari.
Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung
meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan
jawaban: “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan
jalan pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya “Yang kuasa” di dalam hutan
lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa
yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan
dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang berdasarkan atas
mitos disebut legenda. 39 Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan
alat indera manusia misalnya: 1. Alat Penglihatan Banyak benda-benda yang bergerak
begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan
benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu
melihatnya. 2. Alat Pendengaran Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang
mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di
atas 30.000 perdetik tak terdengar. 3. Alat Pencium dan Pengecap Bau dan rasa tidak
dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia hanya bisa
membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit. Bau seperti
parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di
udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan
satu benda dengan benda yang lain namun tidak semua orang bisa melakukannya. 4.
Alat Perasa Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin
namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang
sangat tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam
penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka
mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk

16
meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih
untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat.
Meskipun alat yang 40 diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan
pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut.
Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena: a. Keterbatasan
pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung
maupun dengan alat. b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu. c. Hasrat
ingin tahunya terpenuhi Menurut Auguste comte,dalam sejarah perkembangan jiwa
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap:
1. Tahap teologi atau fiktif 2. Tahap filsafat atau metafisik atau abstrak 3. Tahap
positif atau ilmiah riel Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari
atau menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan
selalu dihubungkan dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya
selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai
anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan diatur oleh para dewa atau
kekuatan ghaib lainnya. Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana
manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi
menyadarkan kepada kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada
akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan abstraktasi guna menemukan
hakikat segala sesuatu. Tahap positif atau riel merupakan tahap dimana manusia telah
mampu berfikir secara positif atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya
yang dikembangkan secara positif ,melalui pengamatan , percobaan dan
perbandingan. 41 Mitos adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan
pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adnya kekuatan ghaib.
Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif. Gempa bumi diduga terjadi
karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya )memindahkan bumi dri
bahu yang satu kebahu yang lain. Gerhana bulan diduga terjadi karena dimakan oleh
raksasa. Menurut dongeng raksasa itu takut pada bunyi – bunyian, maka pada waktu
gerhana bulan manusia memukul apa saja yang dapat menimbulkan bunyi. Supaya
raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnama. Bunyi guntur dikira
ditimbulka oleh adanya kereta yang dikendarai dewa melintas langit.

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai