Disusun Oleh :
1. Jhonata Hajis Pramudita
2. Surani
3. Neti Sasmita
4. Khoirul Anam
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul
“Kuriositas (Rasa Ingin Tahu) dan Akal Budi” ini dapat dapat kami
selesaikan,meskipun sifatnya masih sangat sederhana.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyususunan makalah ini, terutama kepada Ibu Dosen
Pembimbing mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, Ibu Herni Fitriani, M.Pd yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya,sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Tak luput juga kami pahami betapa pentingnya sumber bacaan yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang telah menjadi bahan dalam
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kuriositas (Rasa Ingin Tahu).................................................... 3
B. Akal Budi.................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-
konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Manusia
sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang
paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik
manusia.Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah,
tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan
bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal budi yang dimilikinya (hewan
memiliki akal budi yang bersifat terbatas atau biasa disebut insting). Akal
bersumber pada otak. Dan, budi bersumber pada jiwa. Oleh karena itu, sejalan
dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan
juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih
berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi
antar manusia.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh
pengetahuan, maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada
saat itu menciptakan mitos. Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu
mitos sebenarnya, cerita rakyat, dan lagenda. Sehingga terdapat beberapa cara
untuk mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka (perasaaan), intuisi
(batiniah), dan coba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat
sesuai dengan keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun
coba-ralat/trial error. Adapun syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan
universal.Serta, untuk dapat memenuhi syarat ilmu pengetahuan seperti yang
tersebut di atas, maka diperlukanlah metode ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang kuriositas (rasa ingin tahu)?
2. Jelaskan tentang akal budi?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang kuriositas (rasa ingin tahu).
2. Mengetahui tentang akal budi.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Akal Budi
Yang menjadi perbedaan manusia dengan mahluk yang lain adalah akal
(fikiran), dengan akal manusia bisa mengenal lingkungannya lebih jauh dan lebih
luas. Akal yang yang dimiliki oleh manusia ini sebagai penunjang untuk menjadi
manusia yang sempurna akan tetapi jika manusia tersebut mampu mengarahkan
dan menggunakan akalnya secara baik seperti akal yang dipergunakan untuk
belajar ilmu-ilmu pengetahuan atau mengerjakan sesuatu yang bermamfaat baik
untuk dirinya dan orang lain.
Menurut Aguste Comte dalam tahap-tahap perkembangan akal budi
manusia terbagi menjadi tiga bgian diantaranya: tahap teologis, tahap metafisis
dan tahap psitifis. Tahap teologis ini merupakan tahap awal dalam dari
perkembangan akal manusia karena pada tahap ini manusia menerangkan segenap
fakta atau kejadian dalam sekitarnya dengan teka-teki alam yang diaanggap
misteri. Sehinga manusia tidak menghayati dirinya sebagai mahluk luhur dan
rasional akan tetapi ia manusia menghayati dirinya sebagai bagian dari
keseluruhan alam yang dliputi oleh rahasia yang tidak terpecahkan oleh
pikirannya. Dalam tahap teologis terdapat beberapa bagian yakni dinamisme,
animism, politisme, monoteisme.
Tahap metafisis merupakan tahapan kedua dari perkembangan akal budi
manusia karena yang perlu dicari adalah eksistensinya (rasio) dengan
menggunakan pemikiran yang logis dan nayata. Dalam tahapan metafisi ini
merupakan tahapan bergerakan dari tahapan teologis dimana menggambarkan
untuk bergerak menuju tahapan berikutnya. Dalam tahapan ini bukan merupakan
tahapan perkembangan akhir dari akal budi manusia akan tetapi
merupakantahapan pertengahan dalam perkembangan akal budi manusia.
Tahapan positifisme ini merupakan tahapan yang terakhir dalam aka budi
manusia karena proses [erkembangan manusia ini secra universal, comte menulis
sebagai anak kita menjadi seorang teolog , sebagai remaja kita menjdi ahli
metafisis sedangkan sebagai orang dewasa kita menjadi ahli ilmu alam. Jadi
pemikiran manusia menjdi/ tergolong dalam tahpaan posistifisme apabila hasil
pemikiran tersebut benar-benar ilmiah atau logis dan nayata serta mamu di iakan
oleh semua orang (terbukti).
Pada abad ke 17 yang merupakan awal kelahiran dai sains modern adalah
dengan dilakukannya percobaab-percobaan dalam penemu fakta ilmu ilmiah.
Berikut ini tokoh-tokoh yunani yang telah memeberikan sumbangan perubahan
berfikir adalah sebagai berikut:
1. Anaximander
Langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar
mengelilingi bumi, ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
2. Anaximenes
Mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti
pendapat thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang
menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
3. Herakleitos
Pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan
transmutasi, tanpa ada api, benda-benda akan terlihat seperti apa adanya.
4. Pythagoras
Mengatakan unsure semua benda adalah empat, yaitu: tanah, api, udara dan
air. Ia juga mengungkapkan dalil phytagoras C2=A2+B2, sehubungan dengan
alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda
lain mengitari bumi termasuk matahari
5. Demokritas
Bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian
terkecil yang disebut atom.
6. Empedokles
Menyempurnakan pendapat Phytagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga
penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini
dapat mempersatukan atau memisahkan unsure-unsur.
7. Plato
Mempunyai pemikiran berbeda dengan orang sebelumny, ia menyatakan
bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja
dari semua yang kekal dan immaterial
8. Aristoteles
Ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya, ia membuang ajaran yang
tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan
unsure dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehngga dapat
berwujud taah, udara, air atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh
kondisi, dingin, lembah, panas dankeirng. Aristoteles juga mengajarkan
tentang klasifikasi hewan dimuka bumi ini.
9. Ptolomeus
Mengatakan bahwa bumi adalah pusat tatasurya (geosentris), berbentuk bulat,
diam dan seimbang tanpa tiang penyangga.
10. Avishenna (ibnu-shina)
Pada abad 9-11 ilmu pengetahuan dan filsafat yunani banyak yang
diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa arab berkembang menjadi
kebudayaan internasional.
Tuhan menciptakan dua mahluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati)
dan yang lain bersifat organis (mahluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi
tunduk pada hukum alam (deterministis) dan mahluk hidup tunduk pada hukum
kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai
mahkluk yang tertinggi, lebih dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak
ciri-ciri manusia sebagai mahluk hidup, akal budi, dan kemauan keras itulah yang
merupakan sifat unik manusia.
1. Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak brupa sel sederhana yang selanjutnya
secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel
kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan
terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. 5 minggu
setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan
membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan minggu
ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai
organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan
dengan kepala dibawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan
semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran
sampai remaja. Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat puberitas,
yang ditandai diantaranya dengen tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut
pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baikoleh
orang tua dan lingkungan yang akan terus terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2
tahun, Perkembangan kecerdasan sangat cepat dari belajar, makan, berbica dan
berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja
merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa,
karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun
secara emosional belum menandai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat
mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang
bertanggung jawab.
A. Kesimpulan
Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa
ingin tahu (Kuriositas) terhadap berbagai gejala alam yang terus memperlihatkan
aktivitasnya dan terkadang membuat manusia menjadi cemas seperti bencana
alam gunung meletus, kebakaran, kekeringan , kebanjiran dan lain-lain. Hal ini
merangsang manusia untuk terus mencari jawaban dan tejadilah berpikir mitos
yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan.
Yang menjadi perbedaan manusia dengan mahluk yang lain adalah akal
(fikiran), dengan akal manusia bisa mengenal lingkungannya lebih jauh dan lebih
luas. Akal yang yang dimiliki oleh manusia ini sebagai penunjang untuk menjadi
manusia yang sempurna akan tetapi jika manusia tersebut mampu mengarahkan
dan menggunakan akalnya secara baik seperti akal yang dipergunakan untuk
belajar ilmu-ilmu pengetahuan atau mengerjakan sesuatu yang bermamfaat baik
untuk dirinya dan orang lain.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
makalah ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah
wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan
rendah hati agar membaca buku-buku ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar, Rineka Cipta:
Jakarta
https://www.coursehero.com/file/23184867/makalah-iad-kelompok/
https://www.academia.edu/9182846/
BAB_II_PEMBAHASAN_ILMU_ALAMIAH_DASAR?auto=download
https://www.academia.edu/38172831/Makalah_IAD