Disusun oleh :
Adiyan (202101018)
2020-2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembahsan ,Agama Sebagai Sumber
Moral, Etika dan Akhlak.
Harapan kami ialah, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini agar kedepannya dapat menciptakan makalah yang lebih baik.
Kami akui masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini karena pengalaman
yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan, kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak...........................................................................................3
a) Konsep Akhlak Dalam Ajaran Islam..............................................................................................4
b) Tujuan Akhlak..............................................................................................................................4
B. Sumber-Sumber Ajaran Moral.........................................................................................................5
1) Agama..........................................................................................................................................5
2) Hati Nurani...................................................................................................................................5
3) Adat-Istiadat dan Budaya.............................................................................................................5
C. Sumber-Sumber Ajaran Etika...........................................................................................................6
D. Hubungan Moral, Akhlak, dan Etika.................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
a. Kesimpulan..................................................................................................................................8
B. SARAN..............................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan islami. Akhlak
merupakan aset seseorang dalam berinteraksi dengan sesamanya, akhlak juga mengatur
hubungan manusia dengan segala yang ada dalam kehidupan ini, ia juga mengatur
hubungan manusia dengan Khalik-Nya. Apabila seseorang akhlak baik maka akan baik
pula sifat dan perilakunya, sebaliknya jika rusak akhlaknya maka akan rusak pula sikap
dan perilakunya. Akhlak buruk menjadi musuk islam yang utama karena misi Islam
pertama-tama untuk membimbing manusia agar berakhlak mulia. Untuk itu islam sangan
memerangi akhlak yang buruk dan kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia
mempunyai posisi yang sangat penting, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat atau warga negaranya dan juga sebaliknya jika akhlaknya buruk, maka
rusaklah negara tersebut.
Moral adalah keterkaitan pada norma-norma yang telah diterapkan, baik yang
bersumber pada ajaran agama, budaya masyarakat atau berasal dari tradisi berfikir ilmiah.
Keterkaitan spiritual tersebut akan mempengaruhi keterkaitan sikapnya terhadap nilai-
nilai kehhidupan (norma) yang akan mennjadi pijakan utama dalam menetapkan suatu
pilihan, pengembangan perasaan dan dalam menetapkan suatu tindakan. Keterkaitan pada
noram-norma religius akan membentuk sikap tertentu dalam menyikapi segala persoalan.
Moral yang di kembangkan atas pijakan agama, maka pertimbangan-pertimbangan
moralnya akan lebih berorientasi pada kewajiban beragama. Sedangkan sumber-sumber
moral lainnya hanya dibenarakan manakala dianggap sesuai dengan ajaran agama. Segala
tindkan moral yang didasari ketentuan agama muncul karena rasa tanggung jawab kepada
Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1
d) Apa Hubungan Antara Sumber Ajaran Akhlak Moral dan Etika?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebab jika ukurannya adalah manusia, maka baik dan buruk itu bisa berbeda-beda.
Seseorang mengatakan bahsa sesuatu itu baik, tetapi orang lain belum tentu
menganggapnya baik. Begitu juga sebaliknya, seseorang menyebut sesuatu itu buruk,
padahal yang lain bisa saja menyebutnya baik.
Semua umat Islam sepakat pada keduanya dasar pokok itu (Al-Qur’an dan Sunnah)
sebagai dalil naqli yang tinggal mentransfer dari Allah Sqt, dan Rasulullah Saw. Keduanya
hingga sekarang masih terjaga keautentikannya, kecuali Sunnah Nabi yang memang dalam
perkembangannya banyak di temukan hadit-hadist yang tidak benar (dha’if/palsu)
Melalui kedua sumber inilah kita dapat memahami bahwa sifat sabar, tawakal, syukur,
pemaaf, dan pemurah termasuk sifat-sifat yang baik dan mulia. Sebaliknya, kita juga
memahami bahwa sifat-sifat syirik, kufur, nifaq, ujub, takabur, dan hasad merupakan sifat-
sifat tercela. Jika kedua sumber itu tidak menegaskan mengenai nilai dari sifat-sifat
tersebut, akal manusia mungkin akan memberikan nilai yang berbeda-beda. Namun
3
demikian, islam tidak menafikan adanya standar lain selain Al-Qur’an dan Sunnah untuk
menentukan baik dan buruknya akhlak manusia.
Selain itu Standar lain yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah
akal dan nurani manusia serta pandangan umum masyarakat. Islam adalah agama yang
sangat mementingkan akhlak dari pada masalah-masalah lain. Karena misi Nabi
Muhammad di utus untuk menyempurnakan akhlak. Manusia dengan hati nuraninya dapat
juga menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi dasar kepada
manusia berupa tauhid.
E. Tujuan Akhlak
Tujuan akhir setiap ibadah adalah pembinaan taqwa. Bertaqwa mengandung
arti melaksanakan segala perintah agama dan meninggalkan segala larangan agama.
Ini berarti menjauhi perbuatan-perbuatan jahat (akhlaqul madzmumah) dan
melakukan perbuatan-perbuatan baik (akhlaqul karimah).
4
Orang yang bertaqwa berarti orang yang berakhlak mulia, berbuat baik dan
berbudi luhur. Oleh karena itu, ibadah disamping latihan spiritual juga merupakan
latihan sikap dan meluruskan akhlak.
1) Agama
secara umum agama mengajarkan kebaikan yang berarti setiap
agama mengandung ajaran moral, agama tidak hanya mengajarkan tentang
kewajiban-kewajiban untuk berbuat baik terhadap sesama manusia dan
lingkungannya. Agama bahkan memberikan motivasi keimanan bahwa
perbuatan baik yang dilakukan terhadap sesama manusia lingkungannya itu
merupakan amal sholeh yang oleh pemeluknya di yakini akan mendapat
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa
2) Hati Nurani
Dapat disebut juga sebagai unsur batin manusia, perasaan manusia
yang paling dalam, yang secara kodrati mendapatkan cahaya dari tuhan.
Hati nurani sifatnya suci dan suara hati nurani sifatnya jujur, sehingga
sering di dengar ungkapan “jangan ingkari hati nurani”, tanyakan pada hati
nuranimu jangan membohongi batin sendiri. tanpa akal hati nurani, manusia
tidak memiliki kelebihan dibandingkan dengan beberapa akhlak yang lain,
misalnya binatang-binatang yang besar dan kuat.
5
C. Sumber-Sumber Ajaran Etika
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannnya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari
apa yang disebut dengan “self control” karena segala sesuatunya dibuat dan di
terapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri.
Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang
tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini
ditentukan oleh bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum, norma moral,
norma agama dan norma saopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan
perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari
suara hati dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari. Etika pun
tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk
memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar
kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika
agar dapat memberikan orientasi, bukan sekedar indoktrinasi. Hal ini memiliki
alasan diantaranya:
1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas
mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin
mengerti mengappa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu
menggali rasionalitas agama.
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan
interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.
3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka
agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung-
singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan
gen yang sama.
4. Adanya perbedaan antara ertika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri
pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya
sendiri. oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang
6
mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama
dan pandangan dunia.
7
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
B. SARAN
8
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/37515137/
Makalah_Agama_Sebagai_Sumber_Moral_Dan_Etika_Akhlaq
https://sintadewi250892.wordpress.com/2012/11/13/agama-sebagai-sumber-
moral-dan-akhlak-mulia-dalam-kehidupan/
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/05/05/etika-moral-dan-
akhlak-dalam-islam/