Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU AQSAMIL QUR’AN


Dosen Pengampu : Ahmad Dawam, M.Ag

Disusun oleh :

PRIHATINI 21300037
DEFRI BALAUW 21310015
RAJIMAN 21310017
MUKHLAS ADI 21310014

PROGRAM BIDANG STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH DARUL ISHLAH
TULANG BAWANG TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah Subhahu Wa
Ta’ala yang berkat anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Ilmu Aqsamil Qur’an” ini. Sholawat serta salam kita haturkan
kepada junjungan agung Nabi Besar Muhammad Shallallahu `alaihi Wa
Sallam yang telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-
benarnya jalan berupa ajaran agama islam yang begitu sempurna dan menjadi
rahmat bagi alam semesta.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bisa


memberikan manfaat kepada semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta
sarannya terhadap makalah ini dalam rangka perbaikan makalah-makalah
yang akan datang.

Balam Jaya, 15 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 2

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 3


C. Tujuan Penulisan …………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................5
A. Pengertian Aqsamil Qur’an ..............................................................6
B. Sejarah Perkembangan Aqsamil Qur’an ........................................
C. Unsur-Unsur Aqsamil Qur’an ..........................................................
D. Macam Aqsamil Qur’a.......................................................................
E. Macam Sighat Aqsamil Qur’an.........................................................
F. Tujuan Aqsamil Qur’an ....................................................................
G. Pendapat Ulama Tentang Aqsamil Qur’an ……………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………
B. Daftar Pustaka ……………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menyikapi adanya kebenaran apalagi dalam agama, sering kali
kita ada yang bisa langsung percaya dan menerima kemudian
mengamalkannya. Tapi, ada pula yang masih ragu atas kebenaran tersebut.
Ada dua tipe seorang yang dapat menyikapi kebenaran dalam agama.
Tipe pertama yaitu yang dapat menerima, menghayati, dan
mengamalkannya. Bagi mereka yang berjiwa bersih dan tidak dikotori
oleh hawa nafsu. Mereka tidak membutuhkan argumen yang panjang lebar
dan teori yang muluk-muluk atau juga ucapan-ucapan sumpah.
Tipe yang kedua adalah Mereka yang berjiwa kotor yang masih setia
dengan rengkuhan hawa nafsu yang masih meragukan kebenaran dalam
agamanya. Mereka percaya jika ada kata-kata penguat dan sumpah untuk
menyadarkan mereka.
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis merasa perlu
membahas tentang Aqsam Al-Qur’andengan membatasi pembahasan sebagai
berikut:
a. Apa yang di maksud denganAqsamil Qur’an?
b. Bagaimana sejarah perkembangan Aqsamil Qur’an?
c. Apa saja Unsur-unsur Aqsamil Qur’an itu?
d. Apa sajakah macam-macam Aqsamil Qur’an?
e. Apa sajakah macam-macam sighat Aqsamil Qur’an?
f. Apa tujuan dan faedah Aqsam dalam Al-Qur’an?
g. Bagaimana pendapat para ulama mengenai Aqsamil Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Kita dapat mengetahui Pengertian dari Aqsamil Qur’an.
b. Kita dapat mengetahui Sejarah dari Aqsamil Qur’an.
c. Kita dapat mengetahui Unsur dari Aqsamil Qur’an.
d. Kita dapat mengetahui Macam Aqsamil Qur’an.
e. Kita dapat mengetahui Macam Sighat dari Aqsamil Qur’an
f. Kita dapat mengetahui Tujuan dari adanya Aqsamil Qur’an.
g. Dapat mengetahui pendapat dari kalangan Ulama’ tentang Aqsamil Quran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqsamil Qur’an

Menurut bahasa, aqsam merupakan lafal jamak dari kata qasam,


sedangkan kata qasam sama artinya dengan kata halaf dan yamin, karena
memang satu makna yaitu berarti sumpah. Sumpah dinamakan dengan yamin
karena orang Arab kalau bersumpah saling memegang tangan kanan masing-
masing. Qasam dan yamin merupakan sinonim yang di definisikan untuk
memperkuat maksud sesuatu dengan menyebutkan sesuatu yang lain yang
memposisikan posisi yang lebih tinggi. Menurut istilah, qasam diberi definisi
sebagai berikut: “Sumpah ialah mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan
sesuatu perbuatan atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu
yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun secara
1
keyakinan saja”. Sementara itu al-shuyuti menjelaskan bahwa qasam tiada
lain, ungkapan yang digunakan untuk memberikan penegasan atau pengukuhan
suatu pesan yang disampaikan dengan ‘adat qasam’. Menurut hemat penulis,
pengertian qasam yang diberikan Manna’ al-Qattan, agaknya, ada bagian yang
belum menggambarkan makna dan gejala kebahasaan dalam kitab suci ini.
Ketika Allah bersumpah didalam Al-Quran, baik dengan diri-Nya maupun
dengan makhluk ciptaan-Nya, tidaklah dimaksudkan sebagai mengikat hati
untuk menghindari suatu perbuatan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
sumpah (aqsam) berarti dengan pernyataan yang diucapkan secara resmi
dengan bersakasi kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap suci bahwa apa
yang dikatakan atau dijanjikan itu benar. Sumpah dalam ucapan sehari-hari
merupakan salah satu cara menguatkan pembicaraan yang diselipi dengan
persaksian/pembuktian yang mendorong lawan pembicara untuk bisa
mempercayai/menerimanya. Sebab, pembicaraan yang diperkuat dengan
sumpah itu, berarti sudah dipersaksikan Tuhan.

B. Sejarah Perkembangan Al- Qur’an


1
Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, Bandung, 2005.
http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-makalah.html 22:52
Wib, 07,01,2022.
Kesediaan jiwa pribadi bagi setiap individu dalam menerima atas
kebenaran sesuatu menurut perintah Allah swt ditanggapi berbeda-beda.Ada
yang berjiwa bersih yang fitrahnya tidak dikotori dengan kejahatan, maka hati
lebih terbuka inilah yang cepat menangkap huda (petunjuk) Allah swt. Adapun
jiwa yang diselubungi oleh awan kejahilan serta ditutupi oleh kegelapan bathil
atau gelapnya kebatilan, maka hati orang seperti ini tidak akan bersedia
menerima kebenaran agama atau tidak akan tergugah hatinya kecuali
dipaksakan sampai timbul kegoncangan. Dalam arti dengan peringatan dan
bentuk kalimat yang kuat dan kokoh, sehingga dengan demikian barulah
tergoyahkan keingkarannya tersebut. Disamping itu qasam (sumpah) dalam
pembicaraan merupakan salah satu pengukuhan kalimat yang diselingi dengan
bukti konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang
diingkarinya.2 Dan hal inilah merupakan salah satu cara yang ampuh untuk
menyadarkan mereka. Sumpah yang ada dalam al-Qur’an cukup meliputi
berbagai hal di alam jagad raya ini. Tampil sebagai persoalan yang tidak
semata-mata benar, akan tetapi juga merupakan berita besar yang harus
dipercayai, sebab akan mendatangkan kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia
dan akhirat.3 Olehnya itu, para ulama sepakat bahwa sumpah sang khaliq
dengan suatu makhluknya antara lain dimaksudkan untuk mengagungkan tema
sumpah tersebut, termasuk sebagai kesiapan jiwa dalam menerima kebenaran.

2
Djalal, Abdul, Ulumul Quran, Dunia Ilmu, Surabaya, 1998.
http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-makalah.html
22:57Wib, 07,01,2022.
3
Al-Jauziyyah, Al-Qayyim. al-Tibyan fiAqsam Alquran. Diterjemahkan oleh Asep Saifullah dan
Kamaluddin Sa’diyatulharamain dengan judul Sumpah Dalam Alquran, (Cet. I; Jakarta: Pustaka
Azzam, 2000) http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-
makalah.html 23:02 Wib, 07,01,2022.
C. Unsur-unsur Aqsamil Qur’an
Qasam terdiri atas tiga unsur, yaitu: adat qasam, al-muqsam bih, dan al-
muqsam ‘alaib.
1. Adat qasam yaitu sighat (bentuk) untuk menunjukkan qasam, baik dalam
bentuk huruf maupun kata. Yang dimaksud huruf Qosam ialah Ba’, Ta,
Waw dan yang dimaksud Kata Sumpah (sinonim) lafal aqsamu yakni
ahlifu atau asyhidu yang semuanya berarti “ bersumpah”
2. Al-muqsam bih, yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Dalam
alQuran, ketika Allah bersumpah ada dua hal yang biasa dijadikan al-
muqsam bih, zat-Nya disifati dengan sifat-sifat-Nya dan makhluk ciptaan-
Nya.4 Sumpah Allah dengan sebagai ciptaan-Nya menunjukkan kebesaran-
Nya. Contohnya dalam Al-Quran Qs: Al-Qiyamah 1.
3. Al-muqsam alayh, juga disebut jawab qasam, karena fungsinya sebagai
penguat qasam. Contohnya : Qs. Al-Qiyamah 2.
D. Macam-Macam Aqsamil Qur’an
Dilihat dari segi fi’ilnya, qasam Al Quran itu ada dua macam:
1. Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebutkan fi’il qasam dan
muqsam bihnya. Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya,
sebagaimana pada umumnya karena dicukupkan dengan huruf jarr berupa
wawu, ba’ dan ta’. Contohnya seperti dalam surat Al-‘Asr 1-2.
2. Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak dijelaskan fi’il
qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid”
yang menunjukkan sebagai jawaban qasam.
Contohnya seperti dalam surat Ali Imran ayat 186.
Dilihat dari segi muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam:
a) Qasam dengan Dzat Allah SWT atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada 7
ayat, diantaranya seperti dalam surat Al Hijr ayat 92.
b) Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT. Seperti dalam surat As
Syams ayat 5.

4
Al-Qaththan, Manna’. Mabahis fi Ulum Alquran, (Cet. X; Kairo: Maktabah Wahbah, 1997
M/1417 H) http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-
makalah.html 23:06 Wib, 07,01,2022.
c) Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT, seperti dalam surat AthThur
ayat 1.
d) Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT, seperti dalam surat An
Nazia’at ayat 1-3.
e) Qasam dengan Nabi Allah SWT, seperti dalam surat Al Hijr  ayat 72.
f) Qasam dengan makhluk Allah SWT, dalam surat At Tin ayat 1-2.
g) Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad Dhuha ayat 1-2.
E. Sighat-Sighat Aqsamul Quran
a. Sighat pertama, sebagaimana sudah disebutkan, bahwa sighat (bentuk) yang
asli dalam sumpah itu ialah bentuk yang terdiri dari tiga unsur, yaitu fi’il
sumpah yang dimuta’addikan dengan “Ba,Ta dan Waw” muqsam bih dan
muqsam alaih. Kemudian fi’il yang dijadikan sumpah itu bisa lafal aqsamu,
ahlifu atau asyhidu yang semuanya berarti “ bersumpah”.
b. Sighat kedua, ditambah huruf La. La disini bermakna Ziadah yang berarti
tambahan. Misalnya sighat yang ditambah huruf “la” di depan fi’il
qasamnya. Contohnya seperti dalam surat Al Insyiqaq ayat 16.
c. Sighat ketiga, ditambah kata Qul Bala. Sighat ini adalah untuk membantah
atau menyanggah keterangan yang tidak benar. Tambahan “Qul Bala” itu
adalah untuk melengkapi ungkapan kalimat yang sebelumnya, yang berisi
keterangan yang tidak betul. Contohnya dalam Surat At-Taghobun ayat 7.
d. Sighat keempat, ditambah kata-kata Qul Iiy. Kadang-kadang sumpah dalam
Al-Quran itu ditambah dengan kata-kata “ Qul Iiy” yang berarti benar.
Seperti dalam surat Yunus ayat 53.
f. Tujuan dan Faedah Aqsamil Quran
a. Tujuan qasam dalam substansinya
Sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar dapat diterima atau
dipercaya oleh pendengarnya. Sedang sikap pendengar sesudah mendengar
qasam akan bersikap beberapa kemungkinan di bawah ini.
1. Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya.
Maka pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida’ (berita yang
diberi penguat tauhid ataupun sumpah).5 Contohnya dalam Q.S Al Hadid
ayat 8. Penguat dalam ayat ini hanya diperkuat oleh lafadz Qod.
2. Pendengar mengingkari berita yang didengar. Oleh karenanya berita
harus berupa kalam ingkari (diperkuat sesuai kadar keingkarannya). Bila
kadar keingkarannya sedikit, cukup dengan satu taukid saja. 6
Contoh surat An Nisa’ : 40. Sedang apabila kadar keingkarannya cukup
berat, maka menggunakan dua taukid (penguat). Seperti surat Al-
Maidah:72. Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya,
maka hal ini sama dengan mengagungkan Allah swt karena telah
menjadikan namanya selaku dzat yang diagungkan sebagai penguat
sumpah.7
b. Faedah Qasam
1. Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada pendengar.
2. Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah
menggunakan Qasam.
3. Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah.
G. Pendapat Para Ulama tentang Aqsamul Quran
Ulama berbeda berpendapat tentang maksud qasam :
a. Menurut Al-qottan qasam dan yamin adalah dua kata sinonim, memiliki
dua kata yang sama, qasaam didenifisikan sebagai mengingatkan jiwa
(hati) untuk tidak melakukan sesuatu, dengan suatu makna yang
dipandang besar, agung, baik secara haqiqi maupun I’tiqody
(kepercayaan) oleh orang yang bersumpah itu. Bersumpah dinamakan
juga dengan yamin (tangan kanan), karena orang arab ketika sedang
bersumpah memegang tangan kanan sahabatnya.

5
Quthan, Mana’ul, Pembahasan Ilmu Alqur’an II, (Cet. I; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995)
http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-makalah.html 23:11
Wib, 07,01,2022.
6
Djalal, Abdul. Ulumul Quran,Surabaya: CV Dunia Ilmu, 2013
http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-makalah.html 23:14
Wib, 07,01,2022.
7
Kusmana, dkk. Pengantar Kajian Al-Qur’an, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2004.
http://apriliyanurcayati.blogspot.com/2018/01/aqsamil-quran-berbagi-ilmu-makalah.html 23:17
Wib, 07,01,2022.
b. Menurut Abu al-qosim al-Qusyairiy menerangkan bahwa rahasia Allah
SWT menyebutkan kalimat “qasam” atau sumpah dalam kitab-Nya
adalah untuk menyempurnakan serta menguatkan hujjah-Nya, dan dalam
hal ini kalimat “qasam” memiliki dua keistimewaan, yaitu pertama
sebagai “syahadah” atau persaksian serta penjelasan dan kedua sebagai
“qasam” atau sumpah itu sendiri.
c. Menurut al-Jurnani seperti yang dikutip oleh Hasan Mansur Nasution
sumpah adalah sesuatu yang dikemukakan untuk menguatkan salah satu
dari dua berita dengan menyebutkan nama Allah atau sifatnya.
d. Menurut Miftah Faridl dan Agus Syihabudin, sumpah adalah salah satu
alat taukid yang cukup efektif di dalam kelaziman perhubungan atau
komunikasi. Terlepas dari pendapat beberapa Ulama’ tadi, makna dan
maksud adanya Qosam ialah hanya Allah yang tau. Wallahu’alam
Bisowab.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa Sumpah ialah
mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang
yang bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja. Rukun-
rukun yang ada dalam aqsam Al quran adalah adat qasam, muqsam bih dan
muqsam alaih. Huruf-huruf yang digunakan dalam aqsam, pertama huruf wau
dan huruf ba juga ta’ Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan
bentuk asli, ditambah dengan huruf La, ditambah kata Qul Bala, ditambah
kata-kata Qul Iiy. Aqsam Al Quran ini berfungsi sebagai penguat (taukid)
ucapan agar pendengar mudah diterima dan dipercaya. Dalam qasam juga
terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang sudah sampai
pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima dan
dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah
merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat
berita dengan sumpah. Dan dengan bersumpah menggunakan nama Allah
atau sifat-sifat-Nya berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT.
karena telah menggunakan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai
penguat sumpah.
B. DAFTAR PUSTAKA

Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, Bandung, 2005.

Djalal, Abdul, Ulumul Quran, Dunia Ilmu, Surabaya, 1998.

Al-Jauziyyah, Al-Qayyim. al-Tibyan fiAqsam Alquran. Diterjemahkan oleh


Asep Saifullah dan Kamaluddin Sa’diyatulharamain dengan judul Sumpah
Dalam Alquran, (Cet. I; Jakarta: Pustaka Azzam, 2000)

Al-Qaththan, Manna’. Mabahis fi Ulum Alquran, (Cet. X; Kairo: Maktabah


Wahbah, 1997 M/1417 H) Quthan, Mana’ul, Pembahasan Ilmu Alqur’an II,
(Cet. I; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995)

Djalal, Abdul. Ulumul Quran,Surabaya: CV Dunia Ilmu, 2013. Kusmana, dkk.


Pengantar Kajian Al-Qur’an, Jakarta: Radar Jaya Offset, 2004.

Anda mungkin juga menyukai