Dosen Pengampu :
Dr. Abdul Rosyid, M.Pd
Anggota Kelompok:
Husni Hanief Mubarok
Adiyan
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
telah memberikan nikmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini dapat selesai pada waktunya.
Kami menulis makalah ini berdasarkan pada bahasan yang telah diberikan oleh
Dosen Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan dengan maksud agar lebih meningkatkan
pengetahuan dasar dalam Memahami dan Memiliki Wawasan Tentang Fitrah dan
Perkembangan Manusia
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah kami Bapak Dr.
Abdul Rosyid, M.Pd yang telah memberikan kesempatan untuk kami menuliskan
makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada awal abad 20, sosiologi mempunyai peranan penting dalam pemikiran
pendidikan, sehingga lahirlah sosiologi pendidikan. Sebagai mana akhir abad 19,
psikologi mempunyai pengaruh besar dalam dunia pendidikan, sehingga lahirlah suatu
disiplin baru yang disebut psikologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan dan psikologi pendidikan mempunyai peranan yang
komplementer bagi pemikiran pendidikan,. Apabila sosiologi pendidikan memandang
segala pendidikan dari stuktur sosial masyarakat, maka psikologi pendidikan
memandang gejala pendidikan dari sudut perkembangan pribadi. Tugas pendidikan
menurut sosiologi ialah memelihara kehidupan dan mendorong kemajuan masyarakat.
Pada umumnya kaum pendidik dewasa ini memandang tujuan akhir pendidikan lebih
bersifat sosiolistis daripada individualistis.
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sosiologi pendidikan?
2. Apa saja tujuan dalam mempelajari sosiologi pendidikan?
3. Apa saja ruang lingkup sosiologi pendidikan?
4. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi?
5. Bagaimana keterkaitan antara sosiologi pendidikan dengan proses sosialisasi dalam
mencapai tujuan pembelajaran di sekolah?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dalam mempelajari sosiologi pendidikan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup sosiologi Pendidikan
4. Untuk mengetahui pengertian dari sosialisasi
5. Untuk mengetahui keterkaitan antara sosiologi pendidikan dengan proses sosialisasi
dalam mencapai tujuan pembelajaran di sekolah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1) Sosiologi umum, tugasnya menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum.
2) Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum tugasnya
menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio-kultural secara
mendalam.4 Misalnya:
• Sosiologi masyarakat desa
• Sosiologi masyarakat kota
• Sosiologi agama
• Sosiologi hukum
• Sosiologi pendidikan dan sebagainya.
Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G
robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki
struktur dan dinamika proses pendidikan.5 Yang termasuk dalam pengertian struktur ini
ialah teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya itu dengan tata sosial masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan dinamika, ialah proses sosial dan kurtural,
proses perkembangan kepribadian, dan hubungan semuanya itu dengan proses
pendidikan.
4
Moh. Padil triyo supriyatno, Ibid hal: 3
5
Ibid. Hal: 3
6
Ary H. Gunawan,sosiologi,ibid,50-53
6
1. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,baik
dalam keluarga maupun masyarakat.
2. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan kemajuan
sosial.
3. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat.
4. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang berpendidikan
dalam kegiatan sosiologi.
5. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan pendidikan.
7
Abu Ahmadi,Sosiologi,Ibid,19-20
7
pendidikan. Pertama,golongan yang terlalu menitikberatkan pandangan pendidikan
daripada pandangan sosialnya,Kedua,golongan yang terlalu menitikberatkan
pandangan sosiologi daripada pendidikan. Ketiga,golongan yang menitikberatkan pada
teori belaka.Oleh karena itu penyelidikan dan pengembangan sosiologi pendidikan
selalu berpusat pada masalah-masalah, mana yang dianggap penting,benar,dan harus
diterapkan dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan.8
Dalam pengembangan pendidikan yang lebih prospektif, sosiologi pendidikan
sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, maka sosiologi
pendidikan dalam kurikulum telah mempunyai tujuan kurikuler dan standar
kompetensi. Dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan tidak boleh terlepas
dari tujuan sosiologi pendidikan itu sendiri. Dalam silabus mata kuliah, tujuan sosiologi
pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti, memahami, dan mengaplikasikan seluruh
konsep, teori dan aplikasi sosiologi pendidikan untuk dapat mengembangkan
pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka ruang lingkup sosiologi
pendidikan mencakup:
1. Konsep dasar sosiologi pendidikan
2. Tujuan,pendekatan,dan signifikansi sosiologi pendidikan
3. Sejarah dan tokoh sosiologi pendidikan
4. Teori sosiologi pendidikan
5. Pengembangan sosial peserta didik
6. Sosiologi bagi guru
7. Sekolah dan masyarakat
8. Sekolah dan tata social
9. Sosialisasi di sekolah,keluarga dan masyarakat
10. Hubungan guru,murid dan masyarakat
11. Organisasi sekolah
12. Sosiologi dan kurikulum
13. Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi
14. Kebudayaan sekolah,masyarakat dan keluarga
15. Pola interaksi sekolah,keluarga,dan masyarakat
16. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
8
Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal: 32
8
17. Institusi masyarakat
18. Pendidikan multi cultural.9
D.Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti upaya
memasyarkatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh
masyarakat atau pemasyarakatan10.
Sosialisasi menurut Perbankan Syariah sangat penting untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang kelebihan dan keunggulan suatu
produk.Sosialisasi bisa dilakukan melalui pelatihan seminar ataupun sebagainya.
Sosialisasi itu sendiri sangat penting adanya, karena bila tidak ada sosialisasi
maka bisa dipastikan apapun tujuan yang kita maksudkan untuk diri kita sendiri
ataupun untuk orang lain tidak akan tercapai.
Lingkungan sosial yang pling awal adalah keluarga. Ketika bayi dilahirkan,
dia tidak tahu apa-apa tentang diri dan lingkunganya. Tetapi, bayi tersebut memiliki
potensi untuk mempelajari diri dan lingkunganya. Apa dan bagaimana dia belajar,
banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosial di mana dia dilahirkan. Dan proses
belajar itu bukan pertama-tama dari dirinya, tetapi karena hasil dari sosialisasi.
Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di
mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir,
merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat
penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan
proses yang terus terjadi selama hidup kita.11
Sosialisasi dapat diartikan sebagai setiap aktivitas yang ditujukan untuk
memberitahukan membujuk atau mempengaruhi masyarakat untuk tetap
menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan itu. Kemudian, Dalam kaitannya
dengan kegiatan sosialisasi yang dimaksud adalah suatu dan memperngaruhi
masayarakat untuk selalu memanfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan.
Kegiatan sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi tentang yang akan
disampaikan, tetapi juga mencari dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Agar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dialog mengenai kebutuhan dan kepentingan
9
Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal:35
10
http://kbbi.web.id/sosialisasi di unduh pada tanggal 10 April 2016 pukul : 13.00
11
Joko suyanto, Gender dan Sosialisasi, Jakarta: Nobel Edumedia, h. 13.
9
masyarakat yang dapat dilayani oleh pihak BMTJadi proses sosialisasi merupakan
proses untuk menyusun alas berdiri yang sama.
10
efisien, karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, serta banyak orang tua
tidak mampu melaksanakan pendidikan dimaksud. Oleh karena itu penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam program yang tertentu dan sistematis. Di
sekolah dapat mendidik sejumlah besar anak secara sekaligus
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Didalam pendidikan tidak akan terlepas dari yang namanya hubungan-hubungan sosial,
seperti: pendidik dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak didik dengan anak
didik, pegawai dengan anak didik, pegawai dengan pendidik, pegawai dengan pegawai.
Ditinjau dari segi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu
sosiologi dan pendidikan maka sepintas saja telah jelas bahwa didalam sosiologi pendidikan
itu yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek sosiologi didalam pendidikan.
Sosialisasi itu sendiri sangat penting adanya, karena bila tidak ada sosialisasi maka bisa
dipastikan apapun tujuan yang kita maksudkan untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang
lain tidak akan tercapai.
Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana
kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan
bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam
menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.
12