MAKALAH
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi pendidikan
Dosen pengampu : Dr. Sri Winarsih, S. Ag. M.Pd.
Disusun oleh :
1. Dziky Fauzy 224110401055
2. Muhammad Arief Hasan 224110401067
3. Nadia Nur Fadilla 224110401069
PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "Pendekatan individu,sosial,interaksi,dan
pendekatan sosiologi" ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Winarsih, S. Ag.
M. Pd. selaku dosen mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eductional Sociology adalah studi tentang interaksi individu dan
lingkungan budayanya. Hal ini mencakup individu , kelompok sosial, dan pola
perilaku, dimana individu lain yang selalu dipengaruhi oleh orang dan budaya
disekitarnya.
4
antaranya adalah analisis kehidupan masyarakat melalui pendekatan individu,
sosial, dan interaksi, dan sosiologi
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosiologi Pendidikan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi Pendidikan
Secara etimologis, “sosiologi pendidikan” berasal dari kata “sosiologi”
dan “pendidikan”."Sosiologi" berasal dari bahasa Latin dan Yunani dan terdiri dari
kata "socius" dan "logos".“Socius (Yunani) berarti “teman”, “kawan”, atau
“mudah bergaul”, dan logos.berarti “pengetahuan”, atau bisa juga berarti
“berbicara tentang sesuatu”. Oleh karena itu, istilah “sosiologi” secara harafiah
dapat diartikan sebagai ilmu tentang masyarakat. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara orang-orang dalam kelompok dan struktur
sosialnya. Saat ini, istilah pendidikan secara etimologis setara dengan kata Inggris
Education dan kata Arab al-tarbiyah, al-ta'lîm, al-ta'dîb, dan al-riyādah. Istilah-
istilah ini mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada kalimat dan
konteksnya, namun terkadang dapat mempunyai arti yang sama1. Yang dimaksud
dengan “pendidikan” secara sederhana adalah proses perubahan sikap dan perilaku
individu atau kelompok dengan tujuan menuju kedewasaan melalui pendidikan
dan pelatihan.2
1
Made Pidarta, Landasan Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2000),145
2
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Prenada, 2011), 8
6
B. Pendekatan Individual
Memahami pendekatan individual dalam proses pembelajaran hendaknya guru
bersikap bijak dan menerapkan pendekatan secara hati-hati dan sengaja, bukan
menerapkannya secara sembarangan yang dapat berdampak buruk bagi siswa.
Salah satu bentuk pendekatan yang dapat diterapkan guru dalam proses
pembelajaran adalah pendekatan individual. Pendekatan individual sangat berperan
penting untuk tujuan pendidikan.
Dalam sosiologi, istilah “individu” mengacu pada orang atau individu, yang
mengacu kepada satu orang, bukan sekelompok orang. Individu itu sendiri terbatas,
tidak terbagi, seolah-olah individu adalah sebuah atom dari masyarakat, sebuah
atom sosial. Jika kita dapat memahami cara berpikir, perasaan, kemauan, tingkah
laku, sikap, bahasa, dan perilaku lainnya dari setiap individu, maka kita akan dapat
memahami keberadaan masyarakat .Individu pada dasarnya adalah manusia,
dengan peran dan lingkungan sosial tertentu, serta ciri-ciri kepribadian dan pola
perilaku yang unik bagi mereka.3
Individu adalah kata sifat yang berasal dari kata benda Individu yang
artinya tidak dapat dibagi-bagi atau tidak dapat dipisahkan.Keberadaan sebagai
makhluk yang mandiri, individual, dan khas.Oleh karena itu, pendekatan individual
adalah pembinaan yang diberikan guru kepada setiap siswa dengan mengajarkan
3
Seka Andrean, Aulia Diana Devi, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Pendekatan Sosiologi, Al-
Azkia: Jurnal Pendidikan MI/SD, Vol 2 No 2, 2020, hal 148
7
kompetensi yang berbeda-beda berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan
pengalaman siswa serta melibatkan siswa dalam pembelajaran.
a. Memberikan kesempatan kepada siswa yang lebih tua untuk maju secara
penuh dan akurat sesuai dengan kemampuannya
b. Hindari ilusi kemajuan dan wujudkan kemajuan tersebut melalui diskusi
kelompok.
c. Memusatkan perhatian siswa pada hasil belajar individu
d. Fokuskan pengajaran pada isu-isu pendidikan dan pertumbuhan daripada
persyaratan guru
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai kemajuan yang
optimal dan mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
f. .Siswa pintar tidak memerlukan latihan karena sudah mengembangkan
kebiasaan dan puas dengan hasil belajar yang ada.
g. Memelihara hubungan pribadi yang nyaman antara siswa dan guru
h. Memberikan kesempatan kepada siswa yang berbakat untuk berinisiatif
mencapai hasil yang lebih baik
i. Kurangi hambatan dan cegah siswa yang tampak lambat untuk putus
sekolah.
8
C. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial atau sosiologi menurut terminologi, sosiologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur, proses, dan perubahan sosial
yang terjadi di dalamnya. Subyek penelitian sosiologi merupakan hasil
pertimbangan paradigma hubungan antar manusia dalam masyarakat dan proses-
proses yang terjadi melalui hubungan antar manusia. Sosiologi mempunyai tujuan
terfokus untuk meningkatkan potensi manusia dalam beradaptasi dengan
lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat 4
4
Zakiyya Labiba, IMPLEMENTASI PENDEKATAN PSIKOLOGI DAN PENDEKATAN
SOSIOLOGI DALAM KAJIAN PENDIDIKAN ISLAM, Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi), Vol. 2 No.
2021
9
lain dalam masyarakat. Teori interaksi secara luas dianggap sebagai salah
satu bentuk deskripsi interpretatif, artinya suatu sebab yang memberikan
analisis yang dapat memusatkan perhatian pada sebab-sebab yang benar-
benar ada. Perkembangan utama dari teori ini adalah bagaimana seorang
individu dapat bereaksi terhadap sesuatu melalui apa yang ada di
lingkungannya.
3. Teori Konflik Teori Konflik merupakan teori yang berasumsi bahwa semua
orang mempunyai kepentingan, kepentingan, dan kekuasaan yang menjadi
pusat hubungannya dengan orang lain. (Japendi),
D.Pendekatan Interaksi
Dalam proses sosial terdapat interaksi sosial, khususnya hubungan sosial
antar individu, antara individu dengan masyarakat, dan sebaliknya. Interaksi sosial
dapat berlangsung apabila memenuhi syarat: 1) kontak sosial, 2) komunikasi
(Pidarta, 2000: 149)
10
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk:
11
penurut hingga menjadi seorang anak kecil. >siapa bisa duduk sendiri, makan
sendiri, ngobrol, jalan kaki, dll. 5
Dan interaksi ini berlanjut hingga anak tersebut menjadi dewasa dan orang
tua tersebut terus meninggal. Oleh karena itu, interaksi berlangsung terus-menerus
dalam kehidupan manusia seiring berjalannya waktu. Dan manusia hanya dapat
hidup sebagai manusia di dalam dan dengan interaksi,berbicara dan berinteraksi
secara serius dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan budayanya. Karena
situasi interaksi tersebut adalah situasi hubungan sosial, maka dapat terjadi
mengatakan bahwa manusia sedang membudayakan dirinya sendiri, atau dengan
kata lain manusia sedang membudayakan dirinya sendiri, dan masyarakat serta
peradaban ini tidak akan berakhir hingga zaman berakhir. Tanpa mengkultivasi diri
sendiri, tanpa berinteraksi dengan diri sendiri, seseorang tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara alami. Permasalahan interaktif ini masih tetap ada namun
dengan proses yang dinamis, progresif dan kreatif.Kesimpulan pendekatan ini
menyatakan bahwa untuk memahami perilaku manusia harus melihatnya dari sudut
pandang individu dan sosial. Dengan demikian, pendekatan pengajaran sosiologi
tidak hanya bersifat individual atau kolektif, melainkan keduanya.
E. Pendekatan psikologi
Pendekatan psikologi merupakan peran atau fungsi dari psikologi itu
sendiri. Psikologi sebagai pendekatan merupakan alat analisis yang digunakan
untuk membedah dan menggambarkan berbagai permasalahan yang dialami dalam
kehidupan manusia (Amalia, 2016). Sejumlah penelitian di bidang psikologi dapat
dianggap tunduk pada pendekatan psikometri, antara lain:
Ada salah satu teori, yaitu Teori pembelajaran behaviorisme disebut juga
dengan teori belajar perilaku, karena analisisnya dilakukan terhadap perilaku yang
terlihat, dapat diukur, digambarkan, dan diprediksi. Belajar merupakan perubahan
tingkah laku manusia akibat pengaruh lingkungannya. Behaviorisme hanya ingin
5
Nasehudin, Nasehudin. "Analisis Kehidupan Masyarakat Melalui Pendekatan Sosiologi
Pendidikan." Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 3.2 (2016).
12
mengetahui bagaimana perilaku individu belajar dikendalikan oleh faktor
lingkungan, artinya lebih menekankan pada perilaku manusia. Teori ini
memandang individu sebagai makhluk yang reaktif, bereaksi terhadap
lingkungannya (Schunk, 1986). Pengalaman dan pemeliharaan akan pengalaman
tersebut akan membentuk perilaku individu yang belajar. Dari hal ini, munculah
konsep “manusia mesin” atau Homo mechanicus (Ertmer & Newby, 1993).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan merupakan sosiologi yang bertujuan untuk
memecahkan permasalahan pendidikan yang sangat mendasar. Pendidikan
menghasilkan perubahan sosial, dan perubahan sosial mempengaruhi arah
pendidikan, sehingga terjadi simbiosis dan hubungan timbal balik antara
pendidikan dan perubahan sosial. Pendekatan individual adalah pendekatan yang
menyikapi perbedaan individual siswa agar setiap siswa dapat mengembangkan
potensi dirinya secara optimal dengan menerapkan pendekatan individual.
Pendekatan sosial atau sosiologi menurut terminologi, sosiologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang struktur, proses, dan perubahan sosial yang terjadi
di dalamnya. Pendekatan interaktif menitikberatkan pada pendekatan individual
dengan faktor biologis dan psikologis pada masing-masing individu sebagai potensi
kekuatannya.Tujuan pendidikan dari pendekatan psikologi adalah mengembangkan
kepribadian anak dan mempersiapkan kemampuannya untuk berintegrasi ke dalam
masyarakat. Mengapa kita harus selalu berkembang, karena anak selalu dihadapkan
pada masyarakat dan budaya yang selalu dinamis.
B. Saran
Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, karena penulismasih belajar
membuat makalah ini, dan masih banyak ejaan, penggunaan tanda baca atau
mungkin kalimat yang masih kurang baku dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharap kritik maupun saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan makalah yang kami buat. Kami merekomendasikan beberapa
sumber bacaan yang sudah tersedia dalam makalah ini supaya pembaca bisa
mendapat wawasan lebih, karena materi pada makalah ini hanya menyajikan sedikit
dari materi yang kami bahas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15