Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN INDIVIDU BERDASARKAN ASPEK

SOSIAL BUDAYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
PsikologiPerkembangan
Dosen pengampu : Dr. Ade Pifianti. M.Si

DISUSUN OLEH

Muhammad Daffa Aldiyana 21.01.00.088


Nurlatifah Humairoh 21.01.00.092
Shafina Azzahra 21.01.00.109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-MAHBUBIYAH
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan nikmat serta hidayah-Nya kepada kita. Sholawat dan salam semoga
senantiasa kita hanturkan kepada manusia pilihan baginda Nabi Muhammad SAW
dan semoga di akhirat kelak, kita mendapatkan syafaat beliau, Amin
Pada kesempatan ini, penulis bersyukur telah dapat menyelesaikan tugas
makalah pada materi perkuliahan Psikologi Perkembangan oleh dosen pengampu,
Ibu Dr. Ade Pifianti. M.Si dengan judul makalah“PERKEMBANGAN INDIVIDU
BERDASARKAN ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA”. Penulis ucapkan banyak
terimakasih kepada ibu dosen yang telah memberikan bimbingan kepada para
mahasiswa.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa
yang memberikan dukungan dan membersamai penulis dalam belajar dan
berdiskusi. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi terkait tema
pembahasan serta dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih banyak,
dan meningkatkan pengetahuan kita, Amin.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Jakarta, 30 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan permasalahan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian Perkembangan Sosial Budaya Individu .................................. 3


B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya ....................... 4
C. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Perkembangan Individu .................... 6
D. Karakteristik Penyesuaian Sosial Budaya Remaja ................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

Kesimpulan .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak manusia dilahirkan ke dunia hingga akhir hayatnya, manusia


tidak pernah lepas dari kata belajar, yaitu belajar menjadi pribadi
seutuhnya. Untuk menjadi manusia seutuhnya, seseorang harus
mempelajari dirinya sendiri, yang mempunyai kemungkinan untuk
berkembang dan mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan
orang lain, mempelajari kehidupan bermasyarakat dengan nilai dan standar
yang berlaku, mempelajari lingkungan secara menyeluruh agar dirinya
mampu. Dapat menjalankan perannya dan berperilaku sesuai, pantas dan
berpedoman pada kaidah pembelajaran agama yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Belajar menjadi pribadi yang sempurna tentu
merupakan sebuah proses yang tidak akan pernah bisa selesai.
Dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, seseorang
harus memahami sistem kehidupan masyarakat di mana ia tinggal, yang
meliputi sistem nilai, sistem norma, adat istiadat, dan tata krama yang
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa hal yang
berkaitan dengan apa yang boleh dan apa yang tidak, apa yang baik dan
apa yang tidak, apa yang pantasatautidakpantasdilakukan agar tercipta
kehidupan bermasyarakat yang rukun, serasi dan seimbang. Berhasil atau
tidaknya seseorang dalam menjalin kehidupan sosial tergantung pada
pembelajarannya. Belajar di dunia sosiologi dikenal dengan sosialisasi.1

1
Ahmad Risdi, Nilai-Nilai SosialTinjauandariSebuah Novel, (Lampung: CV. Iqro, 2019), hlm.
39.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Perkembangan Sosial Budaya pada Individu?
2. Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Budaya
Individu?
3. Apa Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Perkembangan Individu?
4. Apa Karakteristik Penyesuaian Sosial Budaya Remaja?

C. Tujuan Permasalahan
1. Memahami Pengertian Perkembangan Individu Berdasarkan Aspek
Sosial Budaya
2. Menganalisa Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Budaya Individu.
3. Menganalisa Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Perkembangan
Individu.
4. Memahami Karakteristik Penyesuaian Sosial Budaya Remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Sosial Budaya Individu

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat


kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia. Dan Adapun Kebudayaan mempunyai arti
luas yang mencakup kebangsaan yang kompleks.2 Kompleksitas
perkembangan kebudayaan meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
hukum, moralitas, adat istiadat (adat istiadat) dan ciri-ciri lain yang
diperoleh anggota masyarakat.

Perkembangan sosial budaya merupakan pencapaian kematangan


dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi
oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam
berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan
bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya
bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri
menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerjasama.
(Susanto 2011: 40)

Menurut Masitoh dkk (2009: 214) perkembangan sosial budaya


adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan
aturan-aturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial
diperoleh anak melalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai

2
Heru Kurniawan, Teori, Metode, dan AplikasiSosiologi Sastra, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2012),
hlm. 1.

3
4

respons terhadap dirinya. Sedangkan, Menurut Muhbin (dalam


Nugraha dan Rachmawati 2004: 113) mengatakan bahwa perkembangan
sosial merupakan proses pembentukan social self (pribadi dalam
masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga. budaya, bangsa, dan
seterusnya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Budaya


1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. didalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan
demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan
budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan
kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola
pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap
lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
2. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk
mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan
menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual
dan emosional. Disamping itu, kemampuan berbahasa ikut pula
menentukan. Dengan demikian untuk mampu bersosialisasi dengan
baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah
mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
memandang remaja, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi
akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu “
5

Ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak,


masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang
berlaku didalam keluarga. Dari pihak remaja itu sendiri, perilakunya
akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya. Sehubungan dengan hal itu, dalam kehidupan sosial
anak akan senantiasa”menjaga” status sosial keluarganya. Dalam hal
tertentu maksud menjaga status sosial keluarganya itu dapat
mengakibatkan anak menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial
yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
“terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk
kelompok elit dengan normanya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasiannya ilmu yang
normatif, akan memberi warna kehidupan sosial anak didalam
masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
Pendidikan dalam hal arti luas harus diartikan bahwa perkembangan
anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja
diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan
pendidikan. Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada
norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma
kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antar bangsa. Etika
pergaulan dan pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan
tujuan untuk membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat
dan beragama yang baik.
5. Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempenngaruhi kemampuan belajar,
memecahkan masalah dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan memiliki kemampuan berbahasa secara baik.
Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa
6

baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan


keberhasilan dalam perkembangan sosial remaja. Sikap saling
pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal
utama dalam kehidupan sosial dan dalam hal ini akan dengan mudah
dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

C. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Perkembangan Individu


Pada umumnya masyarakat di Indonesia terbuka dengan inovasi
yang hadir dalam perkembangan era masa kini, tetapi terkadang mereka
belum bisa memilih mana yang sesuai dengan norma yang berlaku, dan
kebiasaan yang mereka lakukan akan menjadi perkembangan
individunya.3 Hal seperti itu sudah mulai terlihat sekarang, banyak orang-
orang yang melakukan penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di Indonesia serta mereka tidak menghiraukan
lagi norma-norma yang berlaku.

Pada zaman dahulu orang tua mengajari kepada anak-anaknya


(keturunan) tentang bagaimana bersikap serta bertutur kata yang baik.
Contohnya pada sikap mencium tangan kepada orang yang lebih tua
umurnya. Sampai sekarang pun masih banyak orang tua yang masih
mengajarkan sopan santun, adat istiadat, serta budaya tradisional kepada
anak-anaknya. Hal-hal sperti ini akan berdampak positif bagi
perkembangan individu seseorang, seperti tumbuhnya sikap hormat
terhadap orang yang lebih tua, bahkan terhadap sesama usia serta
menjadikan seorang diri menjadi lebih maju dalam berpikir dan dapat
bersikap lebih dewasa karena dari kebiasaan menghormati orang lain maka
diri sendiri bisa bersikap lebih dewasa dalam berpikir.4

3
Ida Rochani Adi, FiksiPopuler: Teori&Metode Kajian, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2016),
hlm. 15.
4
Sujarwa, IlmuSosial Dasar &Budaya Dasar, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2014), hlm. 229-230.
7

Adapun sejumlah karakteristik yang menonjol dari Perkembangan


Sosial Budaya Remaja, yaitu :
1) Adanya Kesadaranakan Kesunyian, Dorongan akan Pergaulan, maupun
Perubahan Perilaku.
Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang
masa remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan.
Kesadaran akan kesunyian menyebabkan remaja berusaha mencari
konpensasi dengan mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha
mencari pergaulan. Juga dengan masuknya kedalam banyaknya pergaulan
khususnya di kalangan remaja, maka akan berdampak perubahan perilaku.
Bagi sebagian dari mereka, akan penasaran, memiliki dorongan
naluri serta beranggapan bahwa itu adalah fenomena baru dan unik karena
hal tersebut tidak biasa bagi mereka, sehingga sebagian akan
menggunakannya dalam bentuk kebebasan berekspresi dan bentuk
kepribadian individu akan kepuasan pribadi, baik itu secara lahir maupun
batin.
2) Adanya Upaya Memilih Nilai-Nilai Sosial Terhadap Sikap Remaja.
Ada dua kemungkinan yang ditempuh oleh remaja ketika
berhadapan dengan nilai-nilai sosial tertentu, yaitu menyesuaikan diri
dengan nilai-nilai tersebut atau tetap pada pendirian dengan
segala akibatnya.
Jika dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya
tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contohnya
seperti adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan
yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
3) Adanya Pengaruh pada Tata Berbahasa
Adapun pengaruh yang pada tata berbahasa pada saat ini, Bahasa
Indonesia yang tadinya harus dijunjung tinggi, sekarang seolah sudah tidak
8

penting bagi para generasi sekarang, karena selain mereka selalu


mengikuti tata cara berbahasa pada suatu tempat yang mereka tinggali.
Karena dari itu semua maka terlihat jelas bahwa perbedaan tata cara
berbahasa seseorang sekarang begitu mudah untuk terhasut dan
terpengaruh oleh arus modernisasi yang begitu cepat berkembang didalam
pergaulan remaja sekarang.
4) Adanya Pengaruh pada Tata Cara Berpakaian
Dari cara berpakaian banyak orang-orang yang berdandan seperti
yang cenderung kebudaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka
warna. Tidak banyak mereka yang mau melestarikan budaya bangs
adengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa. Sesuatau yang berharga dan merupakan seperangkat keyakinan
atau prinsip prilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau
kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berfikir dan
bertindak.5

D. Karakteristik Penyesuaian Sosial Budaya Remaja


Alexander A. Schneiders (dalam Syamsu Yusuf. 2002:1999)
menjelaskan karakteristik penyesuaian sosial budaya remaja sebagai
berikut:
1. Di Lingkungan Keluarga
a) Menjalin hubungan yang baik dengan para anggota
keluarga.
b) Menerima otoritas orang tua dan mau mentaati
peraturan yang ditetapkan orang tua.

5
SlametSuyanto. Dasar-dasarpendidikananakusiadini. (Yogyakarta; .2005) Hikayat. hlm.30
9

c) Menerima tanggung jawab dan batasan-batasan (norma)


keluarga.
d) Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai
individu maupun kelompok dalam mencapai tujuannya.
2. Di LingkunganSekolah
a) Bersikap respek dan mau menerima peraturan sekolah.
b) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
c) Menjalin persahabatan dengan teman-teman di sekolah.
d) Bersikap hormat dan patuh terhadap guru dan semua
personil sekolah.
e) Membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-
tujuannya.
3. Di Lingkungan Masyarakat.
a) Mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain.
b) Memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain.
c) Bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain.
d) Bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum, tradisi, dan
kebijakan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan


sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh
kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan
sehari-hari. Perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak,
peran orang tua, orang dewasa, lingkungan masyarakat dan termasuk Taman
Kanak-kanak. Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial individu terdiri
dari faktor dari keluarga, faktor dari luar rumah dan faktor dari pengalaman sosial,
faktor Mental, Emosi, dan Intelegensi, juga Faktor Pendidikan.

Pengaruh adanya Perkembangan Sosial Budaya individu ialah : Adanya


Kesadaran akan Kesunyian, Dorongan akan Pergaulan, maupun Perubahan
Perilaku, Adanya Upaya Memilih Nilai-Nilai Sosial Terhadap Sikap Remaja,
Adanya Pengaruh pada Tata Berbahasa, Adanya Pengaruh Tata Cara Berpakaian.
Juga ada Karakteristik Penyesuaian Sosial Budaya Remaja terdapat di
Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Maupun Lingkungan Masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Ida Rochani. 2016. Fiksi Populer: Teori & Metode Kajian, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Ismail. (2010, Maret 11). Perkembangan Sosial. Surakarta, Jawa Tengah,


Indonesia. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/69157/3/BAB%2011.pdf
diakses pada 29 oktober 2023.

Irdes putra, Yogi. Perkembangan sosial remaja Retrieved from


https://www.scribd.com/document/142578712/PERKEMBANGAN-
SOSIAL-REMAJA

Kurniawan, Heru. 2012. Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra,


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rohayati, T. (2020, Oktober 5). Pengembangan perilaku sosial. Bandung, Jawa


Barat, Indonesia. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/240685-pengembangan-
perilaku-sosial- anak-usia-d-f7555970.pdf diakses pada 30 oktober 2023.

Risdi, Ahmad. 2019. Nilai-Nilai Sosial Tinjauan dari Sebuah Novel, Lampung:
CV. Iqro.

Sujarwa. 2014. IlmuSosial Dasar & Budaya Dasar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta


Hikayat.

Anda mungkin juga menyukai