Anda di halaman 1dari 13

Bagaian Utama

Pendahuluan

Bagian pendahuluan adalah bab pertama yang dituliskan dalam karya ilmiah yang
berfungsi mengantarkan pembaca untuk dapat mengetahui siapa dan apa yang diteliti,
mengapa dan untuk apa diteliti, kapan diteliti, dimana diteliti, dan bagaimana penelitian
tersebut dilakukan. Oleh karena itu, di dalam bab pertama karya ilmiah memuat: (1) latar
belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) pertanyaan penelitian, (4) tujuan penelitian,
(5) manfaat penelitian, (6) ruang lingkup dan batasan penelitian, dan (7) sistematika
penulisan.1

Latar belakang

a. Latar belakang memuat ulasan singkat mengapa penelitian perlu


dilakukan.
b. Uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, dan pendapat
yang mendasari dilakukannya penelitian: di dukung telaah pustaka
yang berkaitan dengan topik penelitian.
c. Diuraikan juga alasan teoretis dan alasan praktis dari perlunya
penelitian dilakukan , dan bagaimana masalah tersebut dapat
dipecahkan dan manfaat dari penyelesaian masalah.

Perumusan masalah dan pendekatan masalah

 Berbekal latar belakang dan kerangka pikir, masalah yang diteliti


dapat dirumuskan
 Masalah yang dirumuskan harus jelas dan fokus pada kata kunci
utama yang unik.
 Dalam merumuskan masalah, deskripsi lokasi studi terutama
keunikannya sudah termasuk dalam pertimbangan
 Untuk memperjelas perumusan masalah dapat juga dibuat
beberapa pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian itu.

1
Nova oktavia, Sistematika Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta : Deepublish, 2015) cet.1, hlm 7.
 Dalam uraian harus tercakup pendekatan yang digunakan dalam
perumusan masalah.
 Untuk membantu mengikuti alur piker secara skematis, dapat juga
dibuat began alir kerangka proses dan rumusan masalah serta
pencapaian tujuan penelitian2

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal
yang menjadi tujuan penelitian. Isi dari tujuan penelitian bersifat
resiprokal dengan isi rumusan masalah. Tujuan penelitian dituangkan
dalam kalimat pernyataan.3

 Pernyataan tujuan penelitian ialah pernyataan singkat dan jelas


tentang tujuan yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan
masalah maupun pemahaman gejala (fenomena) yang dijelaskan
dalam latar belakang.
 Gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur
 Bila ada atau memungkinkan, dapat ditulis manfaat atau kegunaan
hasil penelitian bagi kepentingan pengembangan ipteks,
pertimbangan dalam mengambil kebijakan, kepentingan profesi
maupun masyarakat pada umumnya.

Hipotesis

 Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan


penelitian. Dan jawaban sementara diturunkan secara deduktif dari
pustaka yang relavan.
 Hipotesis umumnya berupa pernyataan yang berkaitan dengan
penelitian korelatif, kausal-komparatif, eksperimental, dan
sebagian deskriptif.

2
Fateta IPB, Teknik Penulisan Karya Ilmiah Edisi ke-3 (Bogor : IPB Press, 2015) cet.1, hlm 11.

3
FEB UGM, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” https:// https://mscdoctor.feb.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/2018/03/PEDOMAN-PENULISAN-Versi-cetak-170405084717-1.pdf hlm 8.
 Hipotesis inilah nantinya yang akan diverifikasi melalui penelitian
empiris. Jadi, hipotesis merupakan keluaran dari tinjauan pustaka.
Oleh karena itu hipotesis ditempatkan setelah telaah pustaka yang
dilakukan secara sistematis.
 Hipotesis memuat uraian singkat tentang teori dan hasil penelitian
atau fakta yang unik yang berkaitan dengan topik atau masalah
atau gejala yang ingin diteliti. Dengan demikian. Hipotesis dapat
terdiri atas lebih dari suatu pernyataan.
 Pernyataan hipotesis akan menjadi acuan untuk merumuskan
metode yang sesuai agar tujuan penelitian dapat dicapai dan
hipotesis dapat diuji.

Tinjauan Pustaka atau Telaah Pustaka

Bab ini merupakan opsi

 Pustaka yang digunakan dalam bab ini ialah acuan primer,


diutamakan artikel berkala ilmiah dan paten yang relevan
dengan bidang yang diteliti, terkini, dan asli (state of the art).
Diktat dan buku ajar tidak termasuk acuan primer.
 Tinjauan pustaka memuat telaah singkat, jelas, dan sistematis
tentang kerangka teoretis, kerangka pikir, temuan, postulat,
prinsip, asumsi, dan hasil penelitian yang relevan yang
melandasi masalah penelitian atau gagasan guna menggali
pemahaman mengenai masalah penelitian dan pemecahan
masalahnya Oleh karena itu, dari tinjauan pustaka harus dapat
diturunkan kerangka pikir, hipotesis penelitian, dan metode
penelitian.
 Acuan yang relevan harus dimanfaatkan untuk membahas
temuan yang dituangkan kemudian dalam Pembahasan.
 Telaah pustaka tidak sekadar berisi informasi umum seperti
definisi, tetapi berisi informasi dasar yang berkaitan dengan inti
penelitian
 Kumpulan pustaka yang relevan dan mutakhir membantu
penulis memahami status atau garis depan penelitian di bidang
tersebut. Kumpulan pustaka yang memadai pasti akan
meningkatkan kepercayaan diri penulis sewaktu memilih
metode, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi
dalam bab pembahasan.
 Pustaka tidak boleh disitasi secara ekstensif, tetapi ditelaah dan
diulas
 Setiap pustaka yang diacu harus dicantumkan dalam Daftar
Pustaka
 Jumlah halaman yang digunakan untuk bab Pendahuluan yang
mengandung telaah pustaka yang meluas tidak lebih dari 10%
total halaman karya ilmiah dan tidak melebihi jumlah halaman
dalam bab Hasil dan Pembahasan.
 Telaah pustaka tidak menjadi bab tersendiri untuk disertasi
dengan pola rangkaian penelitian. Telaah pustaka secara
ringkas hendaknya ditulis dalam bab Pendahuluan dan subbab
Pendahuluan pada setiap subjudul disertasi dengan pola
rangkaian penelitian.4

Metode Penelitian

 Metode penelitian dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan


lapangan. dan survei lapangan yang dirancang sesuai dengan
tujuan atau jenis penelitian. Jenis penelitian yang dikenal antara
lain ialah penelitian eksploratif. deskriptif. korelasional, kausal,
komparatif, eksperimental, penelitian tindakan (action research),

4
Fateta IPB, Teknik Penulisan Karya Ilmiah Edisi ke-3 (Bogor : IPB Press, 2015) cet.1, hlm 13.
pemodelan, analisis suatu teori, atau kombinasi dari berbagai jenis
penelitian tersebut.
 Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif. jelaskan
pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis
informasi, dan proses penafsiran hasil penelitian. Maksud dari
perincian imi ialah menjamin keterulangan hasil.
 Secara umum, uraian dalam Metode memuat perincian tentang
rancangan penelitian, peubah (variable) dan pengukurannya,
batasan peubah kerja, teknik pengumpulan data (baik data primer
maupun sekunder), prosedur penarikan sampel dan analists
laboratorium, model yang digunakan, metode analisis data.
 Bab Metode dapat dibagi menjadi beberapa subbab sesuai dengan
perincian langkah-langkah penyelesaian tugas akhir, misalnya:
Bahan, Peralatan Analisis Data,
 Untuk disertasi dengan pola rangkaian penelitian. Metode
diuraikan secara terpisah-pisah sesuai dengan subjudul penelitian.

Desain Penelitian

 Fungsi dari desain penelitian adalah sebagai acuan strategi


penelitian agar peneliti dapat memperoleh data dan alat penelitian
yang valid sesuai dengan karateristik dan tujuan penelitian. Desain
penelitian merupakan arahan yang digunakan untuk
menghubungkan antara pertanyaan penelitian dengan metode
penelitian. Bagian ini juga memuat penjelasan singkat tentang
metode yang diambil untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Terdapat tiga desain penelitian paling umum digunakan, yaitu
eksplorasi, deskripsi, dan eksplanatori.5

Definisi Operasional Variabel

5
FEB UGM, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” https:// https://mscdoctor.feb.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/2018/03/PEDOMAN-PENULISAN-Versi-cetak-170405084717-1.pdf hlm 10.
 Bagian ini menjelaskan tentang definisi operasional
variabel.Penegasan istilah yang dipakai dalam penelitian perlu
ditampilkan agar tidak timbul perbedaan pengertian atau
kesalahpahaman makna. Istilah yang perlu diberikan penegasan
adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep
pokok dalam penelitian.

Populasi dan sampel

 Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki


kesamaan dalam satu atau beberapa hal. Sampel adalah bagian
kecil (miniatur) dari populasi. Sampel harus akurat dan presisi.
Akurat berarti relevan dan tidak bias. Presisi berarti jumlah sampel
harus mencukupi dan/atau sesuai dengan yang disyaratkan oleh
perangkat lunak statistika.

Instrumen Penelitian

 Bagian ini memaparkan instrumen yang digunakan, tatacara


pengembangan instrumen, dan persyaratan mengenai reliabilitas
dan validitas.

Teknik pengumpulan data

 Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana data dikumpulkan dan


mencakup langkah-langkah pengumpulan data, waktu pelaksanaan
pengumpulan data, dan teknik yang digunakan.

Teknik Analisis Data

 Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan dalam


penelitian dan alasan mengapa jenis analisis data tersebut
digunakan dalam penelitian. Pemilihan jenis analisis data
ditentukan dari kebutuhan penelitian dan tetap searah dengan
tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Hasil. Pembahasan, atau Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian dapat digabung dengan pembahasan menjadi bab Hasil


dan Pembahasan. Pemisahan atau penggabungan kedua bagian ini
bergantung pada keadaan data dan kedalaman pembahasannya sesuai
dengan arahan pembimbing.

Hasil

 Hasil penelitian dituliskan secara sistematis sesuai dengan data


yang diperoleh dan analisis yang dilakukan.
 Bab Hasil dapat dibagi dalam beberapa subbab atau bahkan dalam
beberapa bab dengan judul yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan
penelitian. Misal: dimulai dengan deskripsi daerah penelitian
(setting) dan diikuti oleh beberapa bah untuk menjawab setiap
tujuan penelitian.
 Hasil penelitian disajikan dengan jelas, terutama ketika
memaparkan temuan penting.
 Data yang terlalu rumit dapat dinyatakan dalam suatu ikhtisar dan
untuk memperjelas, mempersingkat, dan mengefektifkan uraian
dapat dibantu dengan tabel dan gambar (ilustrasi). Tampilan data
yang terlalu rumit akan menurunkan keterbacaan dan mengganggu
alur uraian sehingga sebaiknya dilampirkan saja
 Data yang sudah dicantumkan dalam tabel tidak boleh diduplikasi
dalam bentuk gambar, dan sebaliknya.6

Pembahasan

 Sebelum menentukan apa yang harus diuraikan dalam pembahasan,


penulis hendaknya membaca lagi dengan saksama tujuan penelitian
dan hipotesis agar arah pembahasan difokuskan untuk menjawab
tujuan dan menguji hipotesis

6
Fateta IPB, Teknik Penulisan Karya Ilmiah Edisi ke-3 (Bogor : IPB Press, 2015) cet.1, hlm 14.
 Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat
dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat dan logis menuju
tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hindari alur uraian yang
berputar-putar.
 Kemampuan menganalisis penulis sebagai seorang calon ilmuwan
dipertaruhkan di bagian ini.
 Membahas tidak sekadar menarasikan data hasil penelitian, tetapi
membahas sejumlah gagasan yang menjadi dasar dalam
pengumpulan data, kemudian mengolah semua informasi tersebut.
 Penulis harus membandingkan temuannya dengan hasil penelitian
sebelumnya. kemudian membuat pertimbangan teoretisnya dan
berargumentasi untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan di
bab Pendahuluan.
 Pembahasan harus memuat acuan guna menjelaskan hal-hal baik
yang sejalan maupun yang bertentangan dengan hasil. Gunakan
acuan bermutu (mutakhir dan primer) untuk menjelaskan atau
menafsirkan temuan yang diperoleh. Pendapat peneliti terdahulu
yang sudah diringkas dalam Pendahuluan atau Tinjauan Pustaka
tidak perlu diulang lagi, tetapi diacu saja seperlunya.
 Dengan demikian, pembahasan merupakan kumpalan argumen
mengenai relevansi, manfaat, dan kemungkinan atau keterbatasan
penelitian yang dilaksanakan penulis. Berdasarkan argumen ini,
simpulan dapat disintests
 Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan yang ada dalam
penelitian.
 Bentangkan urti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan buru itu
memperluas cakrawala ipteks.
 Kemaslah pernyataan-pemyataan dalam paragraf dengan baik,
dimulai dari pendapat sendiri di awal paragraf, diikuti dengan
dukungan pustaka, dan diakhiri dengan kalimat penyimpulan.
 Setiap argumendikembangkan dalamsedikimya I paragraf. Cara
mengembangkan argumen sanu dengan menyusun paragraf yang
baik. Oleh sebab itu, penulis perlu memecah-mecah seluruh
pembahasan menjadi beberapa pokok bahasan yang dikembangkan
satu per satu. Jadi, setiap paragraf dalam pengembangan argumen
memuat 3 unsur, yaitu topik hahasan, pengembangan talar dan
simpulan atau ringkasan bilamana paragraf benkutnya akan
menampilkan gagasan yang berbeda.
 Bila perlu, herikan implikasi penerapan temuan hanu tadi dan
tunjukkan segi segi lain yang perlu diteliti lebili lanjut Akhir
pembahasan secara preatif, tegas dan kuat.

Hasil dan pembahasan

 Bila hasil dan pembahasan disatukan dalam satu bab, sajikan


dahulu hasil penelitian, beri penjelasan yang cukup untuk temuan
penting, lanjutkan dengan analisis dan kemudian dengan
pembahasan.

Simpulan

Simpulan merupakan jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan dan


tidak dimaksudkan sebagai ringkasan hasil.

 Dalam simpulan, penulis harus dan hanya menjawab masalah dan


tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada pendahuluan
 Simpulan merupakan generalisasi dari hasil penelitian dan
argumentasi penulis, atau pernyataan singkat yang merupakan
hakikat dari bab hasil dan pembahasan atau hasil pengujian
berbagai hipotesis yang berkaitan
 Simpulan merupakan hasil penelitian yang boleh jadi telah
dikemukakan dalam perumusan masalah dan telah diberi jawaban
sementara berupa hipotesis
 Dalam menulis simpulan, penulis harus membedakan dugaan,
temuan, dan simpulan hasil studi.
 Pernyataan simpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati.
Penyampaian simpulan ini dapat dilakukan sebanyak 3 kali, yakni
dalam pembahasan, simpulan, dan abstrak sehingga diperlukan
kecermatan untuk menyajikannya dengan ungkapan yang
berbeda.
 Simpulan dapat memuat uraian yang lebih luas dan mudah
dibaca. Tetapi bukan dalam bentuk kalmat-kalimat pendek yang
diberi nomor urutan yang terkesan menjadi ringkasan hasil
percobaan.
 Dalam menarik simpulan, penulis harus kritis dengan
memperhatikan apakah simpulan yang dibuat dapat diartikan lain.
 Tulislah sumpulan dalam 1 atau 2 paragraf
 Untuk pola rangkaian penelitian. Simpulan diuraikan juga pada
subjudul penelitian. Disamping itu ada juga bab simpulan umum
yang merangkaikan berbagai simpulan yang sudah di sebutkan
pada subjudul sebelumnya.
 Untuk simpulan umum, penulis harus memberi pernyataan jelas
yang berkaitan dengan kebaruan yang diajukan dalam
pendahuluan. Nyatakan seberapa jauh kebaruan tersebut
berkontribusi pada perkembangan ipteks atau jika masih
ditemukan keterbatasan ataupun kelemahan.7

Saran

 Seran seyogyanya mengarah ke implikasi atau tindakan lanjutan


yang harus dilakukan sehubungan dengan temuan atau simpulan
penulis.
 Saran yang dikemukakan harus berkaitan dengan pelaksanaan
atau hasil penelitian.dengan demikian saran ini mengemukakan
7
Ibid., hlm. 16
hal-hal yang perlu diteliti lebihlanjut terutama untuk memperbaiki
kelemahan atau kekurangan dalam penelitian yang dilakukan atau
perbaiakan asumsi yang diambil sehingga didapatkan hasil yang
lebih baik. Jadi, saran tersebut harus diuraikan secara spesifik
 Jangan menyarankan hal-ha yang tidak dianalisis dan dibahas
dalam penelitian serta terkesan meggurui atau memuaskan
keinginan peneliti
 Untuk penelitian yang berkaitan dengan permasalahan kebijakan,
tidak perlu menyarankan kebijakan yang tidak berkaitan dengan
hasil penelitian.

Daftar pustaka

Jangan pernah berfikir bahwa pustaka merupakan hal yang penting, karena
sesungguhnya yang lebih utama ialah mutu acuan yang dipilih dan digunakan.

 Pustaka acuan harus memenuhi kriteria:relavan, mutakhir dan


primer
 Gunakan acuan yang sangat relavan dengan topik penelitian,
terutama yang terbit dalam 1-10 tahun terakhir
 Yang dimaksud dengan acuan primer terutama ialah hasil
penelitian yang berasal dari berkala ilmiah dan paten. Perlu
diketahui bahwa suku ajar termasuk acuan sekunder dan buku-
buku praktis kurang layak digunakan dalam karya ilmiah hasil
penelitian.
 Semua pustaka yang di acu dalam naskah harus dicantumkan
dalm daftar pustaka dan tidak ada acuan dalam daftar pustaka
yang tidak terdapat dalam naskah
 Bahan acuan yang tidak diterbitkan dan tidak diperoleh dari
perpustakaan atau diakses dengan cara-cara lazim, termasuk
komunikasi pribadi hanya dicantumkan di dalam teks, tetapi tidak
perlu dituliskan di dalam daftar pustaka.
 Pencantuman pustaka di maksud untuk memberikan penghargaan
dan pengakuan atas karya atau pendapat orang lain serta sebagai
sopan santun profesional
 Pencatuman pendapat orang lain tanpa mengacu sumbernya dapat
digolongkan sebagai plagiarisme karena pembaca beranggapan
uraian tersebut merupakan pendapat penulis.8

Bagian Akhir

Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran.

Lampiran

Lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan metode, hasil, dan
pembahasan yang dianggap terlalu terperinci atau terlalu panjang untuk disajikan
di dalam bagian utama naskah, tetapi menunjang pembahasan tersebut. Semua
lampiran harus dirujuk di dalam teks bagian utama. Ketentuan yang terkait dengan
lampiran:

 Materi lampiran dapat berupa contoh-contoh perhitungan statistika,


keterangan tambahan, contoh kasus, peta, analisis data yang
ekstensif, penurunan rumus, daftar pernyataan, program komputer
atau bagan alirnya, prosedur percobaan yang ditulis dalam format
resep, spektrum senyawa, diagram rangkaian alat, tabel besar dari
satu set percobaan, borang kuesioner atau survei, dan sebagainya
yang kalau dimasukkan ke dalam tubuh tulisan akan mengganggu
alur paparan.
 Data mentah sering masih diperlukan untuk penelitian berikutnya,
oleh karenanya dapat dimasukkan ke dalam lampiran.
 Lampiran disusun dengan nomor urut dan nomor halaman sesuai
dengan urutan pembahasan di dalam bagian utama naskah.

8
Ibid., hlm. 17
 Judul lampiran harus singkat dan jelas serta tidak menggunakan
judul tabel atau gambar yang sama dengan bagian utama. Semua
judul lampiran baik berupa tabel maupun gambar ditempatkan di
bagian paling atas.9

9
Tim revisi, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah"
https://simak.ipb.ac.id/Foto/Panduan/Dokumen_38.pdf hlm. 22

Anda mungkin juga menyukai