Anda di halaman 1dari 18

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Sistematika penulisan karya ilmiah umumnya dibagi ke dalam tiga


bagian utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir.

4.1 Bagian Awal


Bagian awal karya ilmiah terdiri atas:
a. Halaman judul
b. Halaman persetujuan pembimbing (pengesahan)
c. Halaman kata pengantar
d. Abstrak (dalam bahasa Indonesia)
e. Abstract (dalam bahasa Inggris)
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (kalau ada)
h. Daftar gambar (kalau ada)
i. Daftar lampiran (kalau ada)

Judul:
Judul karya ilmiah harus dapat menggambarkan ruang lingkup penelitian.
Judul dibuat sesingkat mungkin, maksimal 20 puluh kata. Dalam judul harus
dihindari singkatan, rumus kimia, dan merek dagang.

Abstrak:
Abstrak, merupakan sari tulisan yang bersifat self explanatory. Abstrak
berisi latar belakang atau rasionalisasi penelitian secara ringkas, tujuan, waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan, metode, hasil, dan simpulan penelitian. Perlakuan tidak
perlu ditulis secara rinci. Panjang abstrak maksimum 250 kata dan dilengkapi dengan
kata kuncimaksimal 5 kata/frase. Kata kunci merupakan kata penting dalam abstrak
yang sebaiknya tidak terdapat di dalam judul. Kata kunci sangat bermanfaat
dalam penyortiran secara cepat dengan komputer atau oleh search engine dalam
internet.

Abstract:
Abstract merupakan versi bahasa Inggris dari abstrak, ditulis maksimum
250 kata dan dilengkapi dengan keywords maksimal 5 kata/frase. Abstract ditulis
dalam bentuk past tenses, kecuali untuk bagian justifikasi masalah.

4.2 Bagian Inti


Bagian inti Karya ilmiah terdiri atas:
a. Bab Pendahuluan
(1) Latar Belakang Penelitian
1
(2) Identifikasi Masalah

2
(3) Tujuan Penelitian
(4) Kegunaan Penelitian
(5) Kerangka Pemikiran (disesuaikan dengan metodologi)
(6) Hipotesis (disesuaikan dengan metodologi)
b. Bab Tinjauan Pustaka
c. Bab Bahan dan Metode Penelitian
d. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan
e. Simpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Mengemukakan hal-hal atau permasalahan yang menjadi latar belakang
atau alasan pemilihan topik penelitian termasuk signifikansi/arti penting topik
penelitian tersebut. Padalatar belakang perlu juga dikemukakan penelitian terdahulu
yang ingin dibuktikan atau dimodifikasi dan posisi penelitian yang dilakukan dalam
peta keilmuan yang terkait.

1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat
adanya kesenjangan teori dan realitas. Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan penelitian (research question) yang didasarkan pada latar
belakang penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator/aspek-aspek yang
hendak ditemukan dalampenelitian,terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang
akan diteliti. Tujuan penelitian harus sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan
penelitian yang teridentifikasi.

1.4 Kegunaan Penelitian


Penjelasan tentang manfaat penelitian (aspek teoritis dan praktis) bagi
pengembangan iptek dan/atau pembangunan nasional atau masyarakat.

1.5 Kerangka Pemikiran


Mengingat sebagian besar penelitian pada Program Studi Agroteknologi
adalah penelitian yang bersifat deduktif (deductive/operational research) maka dalam
kerangka pemikiran dikemukakan teori-teori dan hasil penelitian yang dapat dijadikan
dasar untuk membentuk alur berpikir/penalaran guna menjawab permasalahan yang
diteliti. Kerangka pemikiran ini menjadi dasarbagi asumsi-asumsi yang
dikembangkan sebagai hipotesis.

3
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan-pernyataan tentatif tentang hubungan antara
beberapa variabel yang didasarkan pada teori atau hasil-hasil penelitian yang
dijelaskan dalam kerangka pemikiran. Poin-poin hipotesis haruslah menjawab
pertanyaan- pertanyaan dalamidentifikasi masalah dan poin-poin dalam tujuan
penelitian. Dalam penelitian tertentu (kualitatif), walaupun membangun kerangka
penelitian yang hipotetikal, hipotesis tidak selalu diperlukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan hasil telusuran tentang informasi (teori-teori


dan fakta) yang relevan dengan topikpenelitian. Hal ini merupakan bukti pendukung
bahwa topik atau materi yang diteliti memang merupakan suatu permasalahan yang
penting karena juga merupakan concern banyak orang, sebagaimana ditunjukkan
oleh kepustakaan yang dirujuk. Kepustakaan juga dapat berupa teknik, metode,
taktik, strategi, atau pendekatan yang dipilih untuk melaksanakan penelitian yang
hasilnya ditulis dalam karya ilmiah tersebut.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


Bagian ini menguraikan lokasi percobaan atau kegiatan dilakukan
(laboratorium, kota, daerah),dan ketinggian tempat. Selain itu, menguraikan jadwal
dan lamanya penelitian atau percobaan yang dilakukan.

3.2 Alat dan Bahan


Menguraikan alat dan bahan utama yang digunakan dalam penelitian. Untuk
bahan penelitian yang diperoleh dari seseorang atau institusi lain, perlu disebutkan
asalnya sebagai bentuk perhargaan (acknowledgement).Apabila menggunakan
produk, sebutkan saja bahan aktif/senyawa kimianya dan hindarkan menyebutkan
nama dagang.

3.3 Metode Penelitian


Bagian ini mengungkapkan secara ringkas metode penelitian yang
digunakan. Untuk penelitian eksperimental perlu dijelaskan rancanganpercobaan yang
digunakan, perlakuan yang diuji, jumlah ulangan serta analisis data yang digunakan.
Metode yang digunakan sebaiknya mengacu kepada kepustakaan yang sudah baku
dalambidang ilmu tersebut. Metode baru boleh digunakan asal sudah melalui
serangkaian uji pendahuluan yang juga memenuhi kaidah ilmiah (termasuk telah diuji
oleh panel pakar yang terbuka).

4
3.4 Pelaksanaan percobaan
Penelitian ilmiah wajib memenuhi asas dapat diulang (repeatable) sehingga
dapat menghasilkan hal yang sama (reproduceable). Oleh karena itu, dalam
pelaksanaan percobaan harus diuraikan dengan jelas dan rinci prosedur kerja yang
dilakukan sehingga jika ada orang yang memiliki kompetensi yang sama ingin
melakukan percobaanyang sama, ia akan dapat mengikuti semua prosedur penelitian
dan akan memperoleh hasil yang relatif sama pula. Penjelasan dari prosedur/cara
kerja ditulis dalamkalimat pasif. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan
percobaan harus juga mengacu kepada kepustakaan yang valid.

3.5 Pengamatan
Menguraikan variabel-variabel utama yang diamati (pengamatan utama),
dan pengamatan penunjang yaitu variabel-variabel yang diperlukan untuk
mendukung pembahasan dari data utama. Dalam sub-bab pengamatan, perlu
dijelaskan juga prosedur dan waktu pengambilan sampel/contohpengamatan, serta
cara melakukannya. Teknik pengamatan respons yang diamati harus mengacu kepada
taktik dan metode yang valid untuk bidang ilmu yang diteliti yang merujuk kepada
kepustakaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian berbeda dengan pembahasan. Hasil penelitian adalah bagian
yang menyajikan hasil dari penelitian/percobaan dalam bentuk data. Selain dengan
uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram,
grafik, tabel, dll.). Data penelitian disajikan dalam satu bentuk saja, jadi tidak terjadi
pengulangan misalnyadata disajikan dalam tabel atau grafik. Dalam menyajikan tabel
atau grafik, hendaknya tabel ataugrafik tersebut berupa self explanatory. Artinya,
semua keterangan harus ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca
dapat memahaminya tanpa harus mengacu ke teks/naskah.
Pembahasan dari data bukanlah menguraikan data dalam bentuk kalimat,
melainkan berupa penjelasan mengenai arti (meaning) dari data yang diperoleh dan
mengapa hal tersebut terjadi. Pembahasan berartimembandingkan hasil yang
diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang sudah dipublikasikan,
kemudian menjelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau
pemanfaatannya, sebagaimana diuraikan dalambagian tinjauan pustaka.
Dalampembahasan ini sebaiknya diutarakan pula kelemahan dan keterbatasan
penelitian. Cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara
ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang
disampaikan dalamsimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat
lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama sebagai
jawaban atas tujuan.

5
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan merupakan jawaban identifikasi masalah yang dilengkapi dengan


penjelasan ringkas dari hasil. Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan
intepretasi.
Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul tiba-tiba akan tetapi
merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat
menyangkut aspek operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran hendaknya
bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan/atau praktis, serta terarah (disebut
saran tindak). Apabila peneliti tidak mengajukan saran/rekomendasi atas dasar
simpulan hasil penelitian, judul Bab V ini adalah SIMPULAN.

4.3 Bagian Akhir


Bagian akhir Karya ilmiah terdiri atas:
a. Daftar Pustaka.
b. Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik, peraturan-peraturan,
contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan, dsb.).
c. Riwayat Hidup

6
TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH

1. Bahan yang Digunakan


Kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah adalah kertas HVS 80
gram ukuran A4 (210 mm x 297 mm) warna putih. Untuk sampul luar (kulit luar)
ditetapkan sampul kertas (soft cover). Bahan yang digunakan adalah karton buffalo
atau linen dengan warna hijau. Lembar pengesahan menggunakan kertas “jeruk”.

2. Sampul Luar/Kulit Luar


Penulisan dan penempatan judul karya ilmiah, sub judul (kalau ada),
tulisan KARYA ILMIAH, nama dan NISN siswa, logo sekolah, kota dan tahun
penyusunan karya ilmiah, pada sampul luar dan sampul dalam, mengikuti ketentuan
di bawah ini.

3. Judul dan Sub judul


Penulisan judul dan sub judul diatur sebagai berikut:
1. Judul karya ilmiah ditulis di baris paling atas dengan huruf kapital semua (kecuali
nama latin) dan jarak dari tepi atas kertas sekurang-kurangnya 6 cm. Untuk nama
latin harus mengikuti kaidah penulisan nama latin.
2. Judul yang lebih dari satu baris dipenggal secara logis sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia dengan jarak antar baris 1 spasi.
3. Sub judul (kalau ada) ditulis di bawah judul dengan huruf kapital semua yang lebih
kecil dari huruf judul (jenis huruf sama) dan diberi jarak dari judul sekitar 1,5
spasi dari baris judul yang paling bawah.
4. Judul dan sub judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
5. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 14 pt untuk judul, Times New Roman,
ukuran 12 pt untuk sub judul.

Contoh: (besar huruf dan jarak spasi sesuaikan dengan ketentuan)

BEBERAPA KOMPOSISI PAKAN BUATAN


DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGBIAKKAN
Menochilus sexmaculatus Fabricius (COLEOPTERA : COCCINELLIDA E)

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN


NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP PEMBERIAN
FUNGI MIKORIZA ABUSKULAR DAN PUPUK FOSFAT

7
4. Tulisan KARYA ILMIAH
Tulisan KARYA ILMIAH ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di
tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Letak tulisan
KARYA ILMIAH sekitar 2 x 2 spasi di bawah sub judul. Kalau tidak ada sub judul,
letak tulisan KARYA ILMIAH sekitar 3 x 2 spasi dari baris judul yang paling bawah.
Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12 pt. Di bawah tulisan KARYA ILMIAH,
dengan jarak sekitar 1 cm, dicantumkan kalimat penjelasan berikut:

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan


Pada Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Al-Ukhuwah

5. Nama dan NISN Siswa


Nama siswa ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah
dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan sub judul. Letak tulisan nama
siswa sekitar 2 x 2 spasidi bawah tulisan Universitas Padjadjaran pada butir 4.2.2 di
atas. NISN siswa diletakkan di tengah di bawah nama siswa dengan jenis dan besar
huruf yang sama dengan sub judul. Baris NISN diatur 1 spasi dengan baris nama
siswa. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12 pt.

5. Logo SMA IT Al-UKHUWAH


Logo SMA IT AL-UKHUWAH bergaris tengah sekitar 3,5 cm. Titik
tengahnya terletak kira-kira di tengah-tengah di antara baris NISN siswa dengan baris
nama sekolah (SMA IT AL-UKHUWAH).

6. Nama sekolah, Kota, dan Tahun Penyusunan


Tulisan nama universitas (Universitas Padjadjaran), fakultas, program studi,
kota, dan tahun penyusunan karya ilmiah ditulis dengan huruf kapital semua dengan
jenis dan besar huruf yang sama dengan judul, berurutan seperti contoh di bawah.
Tahun penyusunan karya ilmiah yang ditulis paling bawah diletakkan sekitar 3,5 cm
dari tepi bawah kertas. Times New Roman, ukuran 12 pt. Jarak antarbaris 1 spasi.

Contoh: (besar huruf dan jarak spasi disesuaikan dengan ketentuan)

SMA IT AL-UKHUWAH
SUBANG
2016 (tahun penyusunan)

8
Penempatan tulisan pada sampul dalam sama dengan halaman judul
(sampul luar) dan harus memperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah,
kiri, dan kanan.

7. Halaman Persetujuan Pembimbing


Hal-hal yang harus ditulis dalam lembar pengesahan adalah sebagai
berikut:
1. Tulisan “Lembar Pengesahan” dicetak tebal (bold).
2. Di bawah tulisan “Lembar Pengesahan” ditulis:
 Judul (ditulis dengan huruf besar di setiap awal kata, kecuali kata
penghubung, diketik 1 spasi)
 Nama ditulis dengan huruf besar di setiap kata, diketik 2 spasi dari tulisan
judul yang terakhir
 NISN
 Sekolah
3. Waktu pemberian persetujuan ditulis tanggal, bulan, dan tahun sidang
komprehensif seperti contoh berikut:

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal 26 Februari 2016

4. Setelah kata “Menyetujui”, “Ketua Komisi Pembimbing”, dan “Anggota Komisi


Pembimbing” (ditulis sejajar) diatur dengan memperhatikan keseimbangan pada
halaman ini “Ketua SMA IT Al-Ukhuwah” diletakkan di bawahnya. Nama
pembimbing berjarak 4 cm dari tepi kertas bagian bawah.

8. Pengetikan Tata Letak


Layout Kertas
Layout kertas untuk pengetikan naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Margin atas : 4 cm dari tepi kertas
Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas
Margin bawah: 3 cm dari tepi kertas
Margin kanan: 3 cm dari tepi kertas
Header : setengah margin atas
Footer : setengah margin bawah

Cara Pengetikan
Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik. Jenis
huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar, yaitu Times New Roman dengan

9
ukuran huruf 12 pt. Beberapa tata cara pengetikan dan penataan spasi (spacing) yang
harus diperhatikan antara lain:
1. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya 1,5 spasi. Jarak antara
penunjuk bab (BAB I) dengan tajuk bab (PENDAHULUAN) 2 x 1,5 spasi.
2. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis atau antara tajuk
bab tajuk sub-bab 12pt.
3. Jarak antara tajuk sub-bab dengan baris pertama teks dua spasi dan alinea teks
ditik menjorok ke dalam dengan indent 0,5 inch atau 1,25 cm.
4. Jarak antara baris akhir teks dan tajuk sub-bab berikutnya 12pt.
5. Jarak antara teks dan tabel, gambar, grafik, diagram, atau judulnya 12pt.
6. Jarak antar teks dalam daftar isi, tabel dan gambar 12pt.
7. Alinea baru ditik menjorok ke dalam indent 0,5 inch atau 1,25 cm dari marjin kiri
teks. Jarak antara alinea yang satu dan alinea yang lain 1,5 spasi.
8. Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.

Bahasa dan Gaya Penulisan Karya ilmiah/Kutipan


Karya ilmiah merupakan karya tulis ilmiah, sehingga baik tata tulis, bahasa,
maupun gaya penulisannya harus memenuhi kaidah ilmiah. Karya ilmiah ditulis
menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar, dengan mengacu ke Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Karya ilmiah boleh ditulis dalam Bahasa Inggris, jika
siswa dan pembimbingnya dianggap mampu.
Bahasa Indonesia dalam karya ilmiah menggunakan format bahasa baku
ragam
ilmiah, yaitu lugas dan jelas, tidak menggunakan kalimat fragmentaris, bertolak
dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Hindari
kalimat yang sensanional atau bombastis, tetapi gunakan kalimat yang lugas dan
tidak ambigu (menimbulkan multi tafsir). Kalimat ditulis dengan lengkap, dan
penggu naan istilah dilakukan secara konsisten dalam seluruh karya ilmiah.
Peristilahan, jika diperlukan, dapat dikumpulkan sebagai Daftar Peristilahan.
Kutipan langsung tidak diperkenankan, kecuali tidak dapat dihindarkan ,
misalnya definisi. Karya ilmiah harus bebas dari plagiarisme, sehingga kutipan
harus merupakan hasil parafrasa (kalimat hasil sendiri) dengan tetap menyebutkan
sumber kepustakaan aslinya.
Penggunaan gagasan atau pemikiran penulis buku atau artikel, walaupun
disusun dengan menggunakan kata-kata sendiri(parafrasa),harus mencantumkan
nama penulisnya dan tahun buku/artikel itu ditulis. Oleh karena pustaka dapat berasal
dari bahasa asing maupun bahasa Indonesia, maka untuk menghindari kerancuan
penulisan kata ‘dan’ dan ‘and’, digunakan saja lambang universal “&” untuk menulis
dua nama penulis. Contoh: Lamb dan Dixon (1992) melaporkan… atau … (Lamb
& Dixon, 1992).
10
Untuk penulisan autor yang terdiri atas tiga orang atau lebih untuk pustaka
berbahasa asing digunakan kata “et al.”, contoh Aldrich et al. (1997) atau (Aldrich et
al., 1997). Dalam pustaka berbahasa Indonesia digunakan ‘dkk.’, contoh Sujarwo
dkk. (2015) atau (Sujarwo dkk., 2015).

9. Judul/Tajuk
Tiap judul/tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital ditempatkan
di tengah dan tidak diberi garis bawah. Tajuk yang dimaksud adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE
PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

10. Abstrak dan Abstract


Abstrak atau Abstract ditulis dalam satu alinea/paragraf dengan jarak satu
spasi. Jarak antara judul ABSTRAK/ABSTRACT dan teks pertama abstrak 2 x 1,5
spasi. Abstrak dan Abstract penelitian empiris sekurang-kurangnya berisi hal-hal
berikut:
1. Masalah yang diteliti, kalau mungkin dalam satu kalimat;
2. Subjek/objek penelitian, disertai karakteristik khususnya, misalnya jumlah,
tipe, usia, jenis kelamin, spesies, dan/atau karakteristik lainnya;
3. Metode yang digunakan, termasuk peralatan/instrumen, prosedur
pengumpulan data, penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada);
4. Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistik; dan
5. Simpulan.

11
11. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
Selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam buku ini,
pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD). Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan
angka Romawi kapital, pengetikannya diletakkan di tengah dengan kata “Bab”
dituliskan dan sejajar dengan judul Bab, contoh: BAB I PENDAHULUAN.
Penomoran sub-bab menggunakan angka Arab pada margin sebelah kiri.
Penomoran sub-bab disesuaikan dengan nomor bab tanpa diakhiri titik. Contoh: 1.1
Latar Belakang. Apabila di dalam teks terdapat poin-poin yang diberi nomor, maka
penulisaanya harus dibedakan dengan penomoran pada Bab atau sub -bab.

Contoh:
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarakan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1) Apakah …?
2) Bagaimanakah … ?

12. Penomoran Halaman


Hal-hal yang harus diperhatikan dalampemberian nomor halaman pada
bagian awal karya ilmiah antara lain:
1. Penomoran halaman bagian awal karya ilmiah, mulai dari halaman judul bagian
dalam sampai dengan halaman daftar lampiran, menggunakan angka Romawi
kecil.
2. Halaman judul bagian dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi
nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii
(nomor halaman tersebut tidak diketik).
3. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi nomor dengan
angka Romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul bagian
dalam dan halaman persetujuan pembimbing.
4. Nomor halaman diletakkan pada bagian bawah tengah, berjarak setengahnya dari
margin bawah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalampemberian nomor halaman pada
bagian inti karya ilmiah antara lain:
1. Pemberian nomor pada bagian inti karya ilmiah ditetapkan seperti di bawah ini.
2. Penomoran bagian inti karya ilmiah, mulai dari Bab I PENDAHULUAN
sampai dengan Bab V SIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka Arab.
3. Nomor halaman diletakkan pada bagianatas sebelah kanan,berjarak tiga spasi
dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor
halaman itu lurus dengan margin kanan.
4. Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Bab I PENDAHULUAN sampai
dengan Bab VSIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada pias

12
(lajur) bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari margin bawah
(baris akhir teks pada halaman itu).

13. Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram


Ilustrasi (tabel, gambar, grafik, dan diagram) ditulis dengan spasi tambahan
dari naskah sebelumdan sesudahnya. Pemuatan tabel, gambar, grafik, dan diagram,
serta pengetikan judulnya dilakukan sebagai berikut:

Tabel
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tabel antara lain:
1. Tabel dimuat kira-kira di tengah-tengah halaman.
2. Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan memperhitungkan
keseimbangan halaman.
3. Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama menunjukkan nomor
bab tabel itu dimuat; sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel
pada bab itu. Misalnya, Tabel 2.4 menunjukkan bahwa tabel itu ada pada Bab
II dan merupakan tabel urutan keempat pada bab itu.
4. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel dengan jarak 0,2 inch
atau 0,5 cm.
5. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah awal judul tabel (bukan di bawah
nomor tabel).
6. Apabila judul lebih dari satu baris maka jarak antar baris dibuat satu spasi.
7. Dalam teks, kata tabel ditulis “Tabel”, contohnya: ... berdasarkan Tabel 3.1….”
8. Ukuran huruf pada teks di dalamtabeldisesuaikan dengan keseimbangan table
(10- 12).
9. Keterangan tabel ditulis di bawah tabel dengan ukuran huruf 10.
10. Contoh penulisan ilustrasi (tabel, gambar, grafik dan diagram):

Gambar
Penggunaan gambar dalamkarya ilmiahdapat mencakup foto atau gambar,
grafik dan diagram. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan gambar
antara lain:
1. Gambar diletakkan kira-kira di tengah-tengah halaman.
2. Judulnya diketik di bawah gambar, mengikuti lebar gambar dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
3. Nomor gambar terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. bagian pertama menunjukkan nomor bab di mana gambar itu dimuat;
b. bagian kedua menunjukkan nomor urut gambar pada bab itu.
Misalnya, Gambar 3.8 menunjukkan bahwa gambar itu ada pada Bab III dan
13
merupakan gambar urutan kedelapan pada bab itu.
4. Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambardengan jarak 0,2
inch atau 0,5 cm.
5. Awal baris kedua judul gambar berada di bawah awal judul gambar (bukan di
bawah nomor gambar).
6. Penggunaan gambar pada bagian Tinjauan Pustaka haru s mencantumkan
sumbernya. Sumber ditulis di dalam kurung dengan menyebutkan penulis dan
tahunnya.
Contoh penulisan judul gambar:

Gambar 1.1 Perkembangan Penduduk Pengidap Stress di Provinsi XYZ selama


Kurun Waktu Empat Tahun (Sumber: Yulia, 2016)

14
14. Penulisan Daftar Pustaka
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalampenulisan
daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1. Daftar pustaka adalah daftar yang memuat seluruh kepustakaan yang dirujuk atau
digunakan di dalamnaskah. Semua kepustakaan yang dirujuk harus termuat dalam
Daftar Pustaka.
2. Hanya pustaka yang diterbitkan memenuhi kaidah ilmiah yang boleh dirujuk.
3. Ditulis secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulisnya,menggunakan
sistem penulisan nama penulis artikel yang berlaku internasional (nama belakang
sebagai entry), terlepas dari apakah nama belakang penulis artikel merupakan
nama marga atau bukan.
4. Daftar Pustaka, walaupun merupakan bagian akhir dari karya ilmiah (sehingga
sering kurang dipersiapkan dengan serius), memiliki fungsi dan peranan yang
penting dalammenentukan kualitas ilmiah suatu karya ilmiah. Pencantuman
kepustakaan harus benar-benar sempurna karena daftar pustaka merupakan
tanggung jawab sepenuhnya penulis karya ilmiah.
5. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar pustaka 1 spasi.
6. Baris kedua tiap referensi ditik menjorok ke dalam 1,25 cm.
7. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut:
a. Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan Indonesia, dimulai
dengan nama belakang (ditik lengkap), diikuti nama depan (ditik
singkatannya), diakhiri dengan tanda titik (.).
b. Tahun terbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
c. Judul buku, diketik dengan huruf kapital pada setiap katanya, sedangkan judul
artikel dari jurnal hanya huruf awal kata pertama dan nama diri saja yang
dimulai dengan huruf kapital. Penulisan diakhiri dengan tanda titik (.).
d. Kota tempat penerbit atau negara bagian tempat penerbit (yang didahului
dengan kota tempat penerbit), diakhiri dengan tanda titik (.).
e. Nama penerbit, diakhiri dengan tanda titik (.).
Masing-masing dengan jarak 0,1 inch atau 0,25 cm.
8. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan nama penulisnya (atau
penulis-penulis)sama, nama penulis pada referensi kedua (dan selanjutnya) tidak
ditulis lagi, nama penulis diganti dengan garis bawah sebanyak 7 ketukan .
9. Penulisan dua referensi yang nama penulis dan tahunnya sama digunakan
penanda a, b, c, dst.

Contoh:

15
- Bab dari satu buku/artikel dalamprosiding: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf
awal dan nama diri yang kapital. Penulisan judul buku dan prosiding mengikuti
kaidah penulisan judul buku di atas.

Tally, A., M. Oostendorp, K. Lawton, T. Staub, and B. Bassi. 1999. Commercial


development of elicitors of induced resistance to pathogens. Pp. 357-369 in
A.A. Agrawal, S. Tuzun, and E. Bent (eds.), Induced Plant Defenses against
Pathogens and Herbivores, Biochemistry, Ecology, and Agriculture. St.
Paul: APS Press.

- Artikel jurnal/majalah: Judul artikel ditulis dengan hanya huruf awal dan nama diri
yang kapital. Penyingkatan nama jurnal mengikuti anjuran dari jurnal yang disitir.

Widiantini, F., Y. Hidayat,dan N. Istifadah. 2000. Pengaruh pemberian kompos.


Jurnal Agrikultura 26 (2): 24-78.

Yang, Y-K, S-O. Kim, H-S. Chung, and Y-H. Lee. 2000. Use of Colletotrichum
graminicola KA001 to control barnyard grass. Plant Dis. 84: 55-59

Punja, Z. 2003. Influence of temperature on disease development of tomato. J. of


Phytoparasitica 13: 23-29.

Hughes, C.K. 1987a. Economic Development of the Third Countries. New York: John
Willey & Sons.

Hughes, C.K. 1987b. Proverty of African Sub Saharan Countries. New York: John
Willey & Sons.

- Pustaka yang diakses dari internet:

a. Versi elektronik

Delate, K., C.A. Cambardella, and D.L. Karlen. 2002. Transition strategies for post-
CRP certified organic grain production. Crop Management.
DOI:10.1094/CM- 2002-0828-01-RS.
Malik, V.S. and M.K. Saroha. 1999. Marker gene controversy in transgenic plants.
USDA-APHIS internet site and J. Plant Biochemistry & Biotechnology 8:
1–

16
13. Available online at http://www.agbios.com/articles/2000186-A.htm
(diakses Oktober 2002).

b. Dari CD-ROM

Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1925-1930 [CD-ROM computer file]. ASA,


Madison, WI and Natl. Agric. Libr. Madison, WI (Nov.1994).

15. Penulisan Lampiran


Isi dari lampiran antar lain:
1. Tata letak percobaan
2. Data mentah
3. Data hasil uji statistik
4. Dekarya ilmiah varietas tanaman/hasil analisis tanah/isolat mikrob
5. Media dan komposisinya
6. Gambar kegiatan penelitian
7. Hal lainnya yang dianggap penting

17
18

Anda mungkin juga menyukai