Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN BELAJAR 8

PENULISAN PROPOSAL, LAPORAN,


DAN ARTIKEL ILMIAH

A. Pendahuluan
Karangan ilmiah merupakan hasil pemikiran seseorang yang disajikan secara
sistematis. Ada beberapa jenis karangan ilmiah. Setiap karangan ilmiah memiliki ciri dan
fungsinya sendiri. Oleh karenanya, setiap karangan ilmiah memiliki struktur organisasi
yang berbeda, termasuk proposal, laporan dan artikel ilmiah.
Sebuah proposal dapat dikatakan sebagai tahap atau bagian awal dalam sebuah
penelitian atau riset. Tahap tersebut merupakan tahap perencanaan bagi seorang peneliti.
Pada tahap perencanaan ini, secara garis besar, peneliti akan berbicara tentang desain
penelitian yang akan dilakukan seperti latar belakang permasalahan, tinjauan pustaka,
metode penelitian, dan rencana waktu penelitian. Bahkan, ada juga peneliti yang
mencamtumkan biaya penelitian yang dibutuhkan. Setelah tahap ini selesai, peneliti akan
memulai penelitian. Setelah tahap penelitian selesai, peneliti akan menyusun sebuah
laporan penelitian.
Laporan penelitian merupakan sebuah karangan ilmiah yang disusun
pascapenelitian. Karangan ilmiah tersebut harus disusun berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan. Semua fakta yang terjadi dalam penelitian harus dilaporkan dalam laporan
penelitian. Secara garis besar, laporan penelitian terdiri atas abstrak, pendahuluan, tinjauan
pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, penutup, dan daftar pustaka. Dengan
kata lain, laporan penelitian merupakan bentuk lengkap dari proposal penelitian. Setelah
tahap ini selesai, penelitian akan membuat sebuah artikel ilmiah.
Artikel ilmiah merupakan karangan ilmiah yang berisi pokok bahasan hasil
penelitian. Artikel ilmiah biasanya dibuat dengan tujuan agar suatu penelitian dapat dimuat
di dalam jurnal penelitian. Panjang artikel ilmiah biasanya tergantung dari gaya selingkung
masing-masing jurnal. Secara garis besar, sistematika artikel ilmiah terdiri atas abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, penutup, dan
daftar pustaka.
Pemahaman terhadap ketiganya akan lengkap dengan mempelajari penulisan tiga
bentuk karya ilmiah ini. Tidak hanya teoretis, namun juga secara praktis. Kemiripan dan

1
perbedaan dari tiga bentuk ini harus dicermati dalam penulisannya agar tidak rancu dan
salah menulis.

B. Capaian Pembelajaran
Beberapa capain pembelajaran dalam bab ini meliputi:
1. mahasiswa dapat memahami perbedaan proposal, laporan, dan artikel ilmiah;
2. mahasiswa dapat memahami cara penulisan proposal, laporan, dan artikel ilmiah;
3. mahasiswa dapat menulis proposal, laporan, dan artikel ilmiah.

C. Sub-Capaian Pembelajaran
Adapun subcapaian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan proposal, laporan, dan artikel ilmiah;
2. mahasiswa dapat menjelaskan cara penulisan proposal;
3. mahasiswa dapat menjelaskan cara penulisan laporan;
4. mahasiswa dapat menjelaskan cara penulisan artikel ilmiah;
5. mahasiwa dapat menulis proposal;
6. mahasiswa dapat menulis laporan;
7. mahasiswa dapat menulis artikel ilmiah.

D. Uraian Materi
1. Penyusunan Proposal Penelitian
Sistematika penulisan proposal penelitian secara garis besar teridir atas tiga bagian,
yakni bagian pendahuluan, bagain tinjauan pustaka, dan bagian metode penelitian. Selain itu,
salah satu hal terpenting adalah judul penelitian. Berikut merupakan uraian dari masing-masing
bagain proposal penelitian.
a. Judul Penelitian
Judul penelitian umumnya terdiri atas sepuluh hingga dua belas kata. Judul penelitian
yang baik mengandung masalah atau variabel yang akan dikaji. Judul penelitian tidak
berbentuk kalimat tetapi lebih berupa frase atau kelompok kata. Sebuah judul penelitian harus
disusun dengan baik agar pembaca dapat menangkap inti penelitian. Selain itu, judul penelitian
juga harus menggunakan diksi yang tepat agar menarik minat pembaca. Berikut ini merupakan
contoh judul penelitian yang menarik.
1) Meretas Nilai Filosofis Cerita Rakyat di Desa Bejiharjo, Gunungkidul, Yogyakarta
2) Karakteristik Bahasa Persidangan Kasus Tindak Pidana Korupsi

2
b. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam proposal penelitian umumnya terdiri atas beberapa
subbagian, yakni latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1) Latar Belakang
Bagian ini, pada dasarnya, berisi dua aspek utama. Bagian pertama berisi paparan
keadaan ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan topik yang akan dikaji. Paparan bagian ini
bisa berupa paparan yang sesuai dengan apa yang menjadi harapan umum, apa yang semestinya
ada, atau apa yang dicita-citakan. Hal-hal semacam itu biasanya ada dalam berbagai paparan
teoritis pada berbagai referensi. Bagian kedua berisi paparan tentang keadaan nyata yang
memang ada dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan topik yang akan dikaji.
Paparan bagian ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan pengalaman sehari-hari.
Selain itu, paparan tentang keadaan nyata ini dapat pula berupa fakta dan simpulan hasil
penelitian mutakhir yang dilakukan oleh orang lain. Paparan bagian ini dapat merujuk laporan
penelitian, artikel hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal, makalah yang disajikan dalam
seminar, atau bahkan surat kabar yang memuat suatu fakta. Keadaan nyata ini biasanya
bertentangan dengan keadaan yang diharapkan.
2) Identifikasi Masalah
Bagian ini berisi rincian permasalahan terkait topik yang akan dikaji. Permasalahan
yang diungkap hendaknya sudah disinggung dalam bagian latar belakang masalah agar tidak
terkesan permasalahan yang disebutkan itu tidak datang dengan seketika.
3) Pembatasan Masalah
Bagian ini berisi pembatasan terhadap beberapa masalah yang telah disebutkan pada
bagian identifikasi masalah. Peneliti memilih dan membatasi masalah yang akan dikaji agar
lebih terfokus dan biasanya disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
4) Perumusan Masalah
Bagian ini berisi permasalahan apa yang hendak dikaji. Pada umumnya, rumusan
masalah menggunakan kalimat pertanyaan. Berbagai rumusan masalah mencerminkan jenis
penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif berbeda dengan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif, penelitian tindakan, atau penelitian
pengembangan. Oleh karena itu, peneliti harus menyesuaikan rumusan masalah itu dengan
jenis penelitian yang dilakukan.

3
5) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan
masalah yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, formula tujuan penelitian juga disesuaikan
dengan jenis penelitian yang dipilih. Biasanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat
pernyataan.
6) Manfaat Penelitian
Bagian ini berisi kemanfaatan hasil penelitian baik secara teoritis maupun praktis.
Manfaat penelitian secara teoretis dikaitkan dengan pengembangan keilmuan terkait dengan
topik yang dikaji. Manfaar secara praktis dikaitkan dengan kegunaan hasil penelitian secara
langsung bagi berbagai pihak. Penelitian dalam bidang pendidikan, misalnya, memiliki
kemanfaatan secara langsung bagi sekolah, guru, dan siswa.

c. Tinjauan Pustaka
1) Kerangka Teoretik
Bagian ini biasanya berisi tentang konsepsi teoretis hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti. Paparan bagian ini dapat merujuk ke berbagai sumber
referensi baik buku maupun artikel jurnal. Namun demikian, paparan bagian ini hendaknya
tidak hanya berupa kumpulan kutipan, tetapi harus dirangkai secara sistematis agar mudah
dipahami.
2) Penelitian yang Relevan
Bagian ini biasanya berisi tentang kajian terhadap berbagai penelitian lain yang relevan
yang telah terlebih dahulu dilakukan. Paparan hendaknya tidak hanya menyajikan simpulan
penelitian yang dikaji, tetapi juga mencakup metode penelitian yang dilakukan.
3) Kerangka Pikir
Bagian ini berisi tentang rangkuman konsepsi teoretis yang diramu berdasarkan kajian
teoretis dan kajian hasil penelitian yang relevan. Peneliti hendaknya bisa memaparkan konsepsi
inti teori secara singkat dan padat, serta tidak perlu melakukan perujukan.
4) Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan dapat diajukan hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dikaji dan yang akan dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.
d. Metode Penelitian
Bagian ini berisi jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian (atau subjek
penelitian), prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4
1) Jenis Penelitian
Pada bagian ini, dideskripsikan tentang jenis penelitian yang dipilih. Selain itu, busa
juga dipaparkan disain atau paradigma penelitian yang dipakai.
2) Populasi dan Sampel Penelitian
Pada bagian ini dideskripsikan tentang populasi dan sampel penelitian. Populasi
merupakan sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel,
sedangkan sampel merupakan bagian kecil yang mewakili keseluruhan yang lebih besar.
Dalam penentuan sampel perlu diperhatikan persyaratan jumlah sampel dan teknik
penyampelannya. Oleh karena itu, pada bagian ini perlu dipaparkan jumlah keseluruhan
anggota populasi, jumlah sampel yang diambil, dan teknik penyampelannya. Dalam penelitian
kualitatif digunakan istilah subjek penelitian dan bisanya dalam jenis penelitian ini tidak
dikenal sampel dan teknik penyampelannya.
3) Prosedur Penelitian
Pada bagian ini dideskripsikan tahapan penelitian yang dilakukan. Tahapan ini berisi
kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian eksperimen tahapan itu mencakup
praeksperimen, eksperimen, dan pascaeksperimen. Dalam penelitian tindakan, tahapan itu
mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring, serta analisis dan
refleksi.
4) Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana caranya peneliti mengumpulkan data
yang sesuai dan diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.
5) Teknik Analisis Data
Pada bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul yang telah dilakukan.

2. Penyusunan Laporan Penelitian


Laporan penelitian disajikan dalam bentuk bab per bab. Ada lima bab dalam laporan
ini, yakni bagian pendahulan, bagian kajian pustaka, bagian metode penelitian, bagian hasil
dan pembahasan, dan bagian penutup. Karena tiga bagian pertama sudah dibahas pada subbab
di atas, maka berikut ini hanya bagian hasil dan pembahasan serta penutup.
a. Hasil dan Pembahasan
1) Hasil Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan tentang deskripsi data penelitian. Dalam penelitian
kuantitatif, deskripsi data untuk setiap variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah

5
dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik
histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variable dilaporkan dalam
subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif deskripsi data disajikan dengan topik sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data dalam penelitian
kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dan deskripsi informasi lainnya seperti
dari dokumen, foto, rekaman, dan hasil pengukuran. Hasil analisis data yang merupakan
temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang
kemungkinan muncul dari data.
Dalam penelitian kuantitatif, selain deskripsi data, pada bagian ini, juga dipaparkan
hasil pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian
temuan penelitian untuk setiap variable. Hipotesis penelitian hendaknya disajikan lagi
termasuk hipotesis nolnya dan masing-masing hipotesis diikuti dengan hasil pengujiannya,
serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Tetapi perlu diperhatikan
bahwa penjelasan hasil pengujian hipotesis itu terbatas pada interpretasi atas angka statistic
yang diperoleh dari perhitungan statistik.

2) Pembahasan
Pada bagian ini dideskripsikan pembahasan secara sistematik dan jelas terhadap
temuan-temuan yang diperoleh seperti yang diuraikan pada hasil penelitian di atas. Tujuan
pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, (2) menafsirkan temuan-temuan
penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Sehubungan dengan itu, pada bagian pembahasan biasanya dilakukan keterkaitan antara
temuan dengan teori dan hasil penelitian yang relevan seperti yang sudah diungkapkan pada
bagian kajian pustaka.

b. Penutup
1) Simpulan
Pada kesimpulan ini, sajikanlah simpulan hasil penelitian. Simpulan hasil penelitian ini
biasanya menjawab perumusan masalah yang ada pada bab pendahuluan. Isi simpulan
penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian.

6
2) Saran
Pada bagian ini disajikan saran yang didasarkan atas simpulan. Saran yang diakukan
hendaknya bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan hasil penelitian. Oleh karena
itu, saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.

Laman berikut merupakan contoh laporan penelitian:


https://eprints.uny.ac.id/1219/1/Erlyn_NP.pdf

3. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan karangan yang menyajikan permasalahan atau pengetahuan
keilmuan dan ditulis menurut tata cara penulisan tertentu, dengan baik dan benar. Ciri yang
menandainya antara lain:
1. Isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan keilmuan;
2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas;
3. Tidak bersifat subjektif, emosional, dan tidak mengungkapkan terkaan, prasangka, atau
memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap.
Ada tiga jenis artikel ilmiah, yakni (a) artikel ilmiah hasil pemikiran (bukan hasil
penelitian), (b) artikel ilmiah hasil penelitian, dan (c) artikel ilmiah populer. Artikel ilmiah
hasil penelitian atau bukan hasil penelitian dipublikasikan melalui majalah atau jurnal ilmiah,
atau dipresentasikan dalam forum pertemuan ilmiah. Sementara itu, artikel ilmiah
dipublikasikan dalam surat kabar atau majalah populer.
a. Artikel Ilmiah Hasil Pemikiran
Artikel ilmiah hasil pemikiran merupakan tulisan ilmiah yang membahas suatu masalah
yang dikaji berdasarkan pemikiran penulisnya. Sudah barang tentu, dalam membahas masalah
itu, penulis biasanya juga mengutarakan pendapatnya berdasarkan kajian teori dan fakta yang
relevan.
Artikel ilmiah hasil pemikiran yang dimuat pada majalah ilmiah, umumnya terdiri dari
tiga bagian dengan rincian sebagai berikut:
1) Bagian Pendahuluan, yang terdiri dari judul, abstrak (Indonesia dan atau Inggris), dan
kata-kata kunci;
2) Bagian Isi, yang terdiri dari permasalahan, uraian teori dari hal yang dipermasalahkan,
uraian fakta dari hal yang dipermasalahkan, diskusi, dan kesimpulan serta saran;
3) Bagian Penunjang, yang berupa daftar pustaka dan data diri penulis.

7
b. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Pada hakikatnya, artikel ilmiah hasil penelitian adalah laporan hasil penelitian yang
dikemas sedemikian rupa, sehingga menjadi sajian yang menarik untuk dinikmati. Ibarat
menjual barang, barang tersebut perlu dibentuk secara baik dan ditata secara menarik. Gaya
penulisannya bukanlah gaya laporan penelitian, melainkan bergaya lentur dan enak dibaca
sebagai suatu sajian artikel. Dengan demikian, menjadi kurang tepat jika karya ilmiah hasil
penelitian bagian-bagiannya persis seperti laporan penelitian.
Secara ringkas dapat dibedakan antara laporan hasil penelitian dan artikel ilmiah hasil
penelitian sebagai berikut.
Artikel Ilmiah Hasil
Komponen Laporan Hasil Penelitian
Penelitian
Judul Lugas dan scientific Singkat dan menarik
Abstrak Satu atau paragraf Satu paragraf
Bahasa Inggris/Indonesia Bahasa Inggris/Indonesia
Kata Kunci
Berisi : Berisi :
1. permasalahan 1. permasalahan
2. metode penelitian 2. cara penelitian
3. hasil penelitian 3. hasil penelitian
Sistematika I. Pendahuluan A. Pendahuluan
Penulisan A. Latar belakang masalah 1. Latar belakang
B. Identifikasi masalah masalah
C. Perumusan masalah 2. Perumusan masalah
D.Tujuan penelitian 3. Tujuan penelitian
E. Manfaat penelitian 4. Kajian teori
II. Kajian teori B. Metode penelitian
III. Metode penelitian C. Hasil dan pembahsaan
IV. Hasil penelitian & D. Simpulan dan saran
pembahasan
V. Simpulan, Implikasi, dan
saran
Lampiran Lengkap, semua yang Tidak perlu lampiran
diperlukan untuk menunjang
bobot ilmiah

8
Artikel Ilmiah Hasil
Komponen Laporan Hasil Penelitian
Penelitian
Jumlah halaman Sesuai kebutuhan 15-20 halaman

Selain itu, artikel ilmiah hasil penelitian mempunyai bagian yang lebih banyak
dibandingkan dengan artikel ilmiah bukan hasil penelitian. Model bagian-bagian artikel ilmiah
hasil penelitian bermacam-macam, sesuai dengan gaya selingkung jurnal atau forum ilmiah
yang digunakan. Akan tetapi, pada umumnya bagian-bagian artikel ilmiah hasil penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pendahuluan, yang terdiri dari judul, abstrak (Indonesia dan atau Inggris), dan
kata-kata kunci;
2. Bagian Isi, yang terdiri dari bagian (a) pendahuluan (yang berisi permasalahan dan
kajian teori yang relevan), (b) metode penelitian (memuat langkah-langkah pelaksanaan
penelitian), (c) hasil penelitian dan pembahasan, dan (d) simpulan dan saran.
3. Bagian Penunjang, yang berupa daftar pustaka dan data diri penulis.

Laman berikut merupakan contoh artikel ilmiah hasil penelitian:


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/pgsd/article/view/869

c. Artikel Ilmiah Populer


Tulisan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak
dibaca dan dipamahi disebut artikel ilmiah populer. Jenis tulisan ini sering kita temui pada
artikel surat kabar. Meskipun disajikan dengan gaya bahasa dan sajian yang tidak terlalu
formal, fakta yang disajikan harus tetap objektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode
berpikir keilmuan.
Artikel ilmiah populer biasanya disajikan dalam kerangka isi yang lebih bebas.
Sajiannya tidak menggunakan urutan kerangka isi yang baku sebagaimana sajian ringkasan
hasil penelitian yang dimuat pada majalah ilmiah. Tujuan penulisan secara populer adalah agar
menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya. Karena itu, sangat penting untuk diketahui
kepada siapa tulisan kita ditujukan. Jadi, karakterstik artikel ilmiah populer antara lain : (1)
substansi disajikan secara obyektif, (2) pendapat didukung oleh argumen, fakta, dan bukti, (3)

9
materi disampaikan dalam gaya populer, (4) bahasa menggunakan ragam semi ilmiah, (5) tidak
mengikuti aturan-aturan yang lazim untuk artikel ilmiah murni
Sebagaimana tulisan ilmiah pada umumnya, kerangka isi Artikel ilmiah populer terdiri
dari tiga bagian, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Pada bagian pendahuluan, sering
dijumpai ungkapan hal-hal yang menarik dan mutakhir atau mengejutkan dari permasalahan
yang diajukan. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca.
Pada bagian isi, bahasan cukup banyak yang memulai dengan memaparkan hal-hal
umum untuk kemudian menuju pada kesimpulan yang bersifat spesifik. Selain itu, ada juga
tulisan ilmiah populer yang dikemas sebaliknya.

E. Rangkuman
Karangan ilmiah merupakan hasil pemikiran seseorang yang disajikan secara
sistematis. Ada beberapa jenis karangan ilmiah. Setiap karangan ilmiah memiliki ciri dan
fungsinya sendiri. Oleh karenanya, setiap karangan ilmiah memiliki struktur organisasi yang
berbeda, termasuk proposal, laporan dan artikel ilmiah. Sebuah proposal dapat dikatakan
sebagai tahap perencanaan dalam sebuah penelitian. Laporan penelitian merupakan sebuah
karangan ilmiah yang disusun pascapenelitian. Artikel ilmiah merupakan karangan ilmiah yang
berisi pokok bahasan hasil penelitian.

F. Daftar Pustaka

Akhadiah, S., dkk. (1996). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.

Alwi, Hasan dkk. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Badan Bahasa. 2015. “Sekilas tentang Sejarah Bahasa Indonesia.” Diunduh pada tanggal 10
Agustus 2015 dari www.badanbahasa.kemdikbud. go.id

Bovee, Arens. 1996. Contemporary Advertising. USA: Richard D. Irivin. Inc.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daimun. 2013. “Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.” Jurnal Bahasa dan
Seni, vol. 14, no. 1 , halaman 30-42.

De Bono, E. (2007). How to Have a Beautiful Mind: Cara Hebat Melakukan Extreme
Makeover terhadap Pikiran Anda untuk Memikat semua Orang. Penerjamah Rahmani
Astuti. Bandung: Kaifa.

10
Donghwa, KIM. ( 2006). Chicken Soup for the Soul: Pelajaran Berharga dan Kisah-kisah
Nyata Menyentuh Lainnya. Jakarta: Gramedia.

Halim, A. 1976. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

El-Shirazy, H. (2007). Ayat-ayat Cinta. Jakarta: Republika.

Given, B.K. (2007). Brain-Based Teaching: Merancang Kegiatan Belajar-Mengajar yang


Melibatkan Otak Emosional, Sosial, Kognitif, Kinestetis, dan Reflektif. Bandung: Kaifa.

Herata, A. (2008). Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang.

Kayam, U. (1995). Sri Sumarah. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ihza, Yustiman. 2013. Bujuk Rayu Konsumerisme. Depok: Linea Pustaka.

Mansur. (1987). Keterasingan. Belum Diterbitkan tetapi telah dipublikasi melalui beberapa
media cetak.

Moeliono, A. (2004). “Bahasa yang Efektif dan Efisien”. Materi Penataran Calon Penulis
Buku Ajar Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan.

Rohidi, T.R. (2001). “Tulisan Ilmiah dan Ilmiah Populer: Bahasan Ringkas tentang Menulis
Artikel Seni dan Desain dalam Jurnal Ilmiah”. Makalah Seminar Strategi Penerbitan
Jurnal Nasional Bidang Seni dan Desain, 22-23 Mei 2001. Malang: UNM.

Soeparno, dkk. 2001. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi. Yogyakarta: Ekonosia, UII
Yogyakarta.

Soeseno, Slamet. 1993. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk
Majalah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugono, D., dkk. (2006). Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Gramedia dan
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Sumadiria, A.S. Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumarlam dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.

Suriasumantri, J.S. (1992). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.

Suryaman, M. (2009). Panduan Pendidik Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Suwignyo, Hery. 2013. Bahasa Indonesia Keilmuan Perguruan Tinggi. Malang: Aditya Media
Publishing.

11
Syamsudin, Munawar. 1994. Dasar-Dasar dan Metode Penulisan Ilmiah. Surakarta: Sebelas
Maret Press.

Wardhaugh, R. 1972. Introduction to Linguistics. New York: Mc Graw Hill Books Company.

Widyartono, Didin. 2014. Bahasa Indonesia Riset: Panduan Menulis Karya Ilmiah di
Perguruan Tinggi. Malang: Brawijaya University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai