Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang
behubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan.
Laporan dibuat sebagi bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas aatau tim/panitia kepada
atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan harus memuat data yang tepat dan
benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat
pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi
laporan formal dan laporan informal. Laporan ilmiah merupakan laporan hasil penelitian ilmiah
yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu. Adanya suatu perbedaan laporan ilmiah
dengan laporan non ilmiah dan jurusan kuliah yang diambil dalam bidang sains, sehingga
penting dalam mempelajari laporan ilmiah.

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran tentang laporan ilmiah
2. Menjelaskan tentang jenis laporan ilmiah
3. Menjelaskan tentang sistematika penulisan laporan ilmiah

C. Manfaat Penulisan

Hasil yang diperoleh dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang laporan ilmiah, menjelaskan tentang jenis laporan ilmiah, dan sistematika penulisan
laporan ilmiah.



2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Laporan ilmiah merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah ilmiah tertentu. Konsumen hasil penelitian, yaitu masyarakat umum, sponsor
penelitian, dan masyarakat ilmiah.

B. Jenis Laporan Ilmiah

Jenis laporan ilmiah, yaitu.
1. Laporan Lengkap (Monograf), yaitu laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau
berisi :
a. proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan
pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian;
b. teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi;
c. menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya
tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan;
d. menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
2. Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun
lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal
ilmiah.
3. Laporan Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali
berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan
masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu
teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain
dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
4. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan : ialah laporan yang memuat
tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini
3

tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan pembuat kebijakan
tidak memerlukan laporan demikian.

C. Sistematika Penulisan Laporan Ilmiah

Laporan Ilmiah harus berisi penyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam
penelitian; prosedur penelitian yang mencakup desain penelitian, metode penelitian yang dipilih,
sampel yang ditarik, teknik pengumulan data, metode statistik yang digunakan baik dalam
pengumpulan maupun analisis data; dan hasil penelitian yang dapat ditarik dari penelitian
tersebut.
Secara umum, laporan ilmiah berisi :
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Daftar Isi
4. Kata Pengantar
5. Ringkasan (Abstrak atau Executive Summary ) : tujuan, hasil / temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi.
6. BAB I Pendahuluan : latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
7. BAB II Kajian Pustaka
8. BAB III Metodologi : Subjek Penelitian, Setting Penelitian, Metode Pengumpulan Data,
dan Metode Analisis Data.
9. BAB IV Hipotesa dan Kerangka Berpikir
10. BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan
11. BAB VI Penutup : kesimpulan dan saran
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran

Pada Bab Pendahuluan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan; berikut penjelasannya.
4

1. Latar belakang, paling tidak terdiri dari empat paragraph, paragraf satu mengenai alasan
memilih bidang dibahas, paragraf dua mengenai alasan memilih lembaga/perusahaan
sebagai obyek penelitian, paragraf tiga mengenai apa pentingnya topik bahasan yang
menjadi judul penelitian (skripsi) anda, uraikan juga symtom yang terjadi (dicurigai
terjadi) pada perusahaan yang diteliti. paragraf empat rangkuman secara umum mengenai
hasil bahasan yang diharapkan.
2. Rumusan masalah, berisi tentang hal-hal yang menjadi poin penting permasalahan pada
penelitian.
3. Tujuan penulisan, berisi adalah hal-hal yang akan dicapai dari penelitian dan relevan
dengan ruang lingkup penelitian.
4. Manfaat penulisan, berisi hal-hal yang akan terjadi apabila tujuan tercapai.
5. Sistematika penulisan, berisi format dalam penulisan tubuh laporan ilmiah.
Pada Bab Kajian Pustaka atau Landasan Teori, berisi teori-teori dan referensi lain yang
relevan dengan topik dan variabel penelitian, serta kerangka teori yang diuraikan sebaiknya
lengkap, mutakhir dan sejalan dengan permasalahan penelitian yang bersumber dari literatur atau
dari hasil penelitian lain.
Pada Bab Metodologi, berisi penjelasan jenis penelitian yang dipilih (reporting,
descriptive, explanatory, predictive); penjelasan Who, What, When, Where, dan How; dan cara
mendapatkan data (library dan field research).
Berdasarkan http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis, hipotesa adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.
Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan
atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis
yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep
tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka, dengan meninjau teori yang
disusun dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang terkait. Kerangka pikir ini digunakan
sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Atau, bisa
diartikan sebagai mengalirkan jalan pikiran menurut kerangka logis (construct logic) atau
5

kerangka konseptual yang relevan untuk menjawab penyebab terjadinya masalah. Untuk
membuktikan kecermatan penelitian, dasar dari teori tersebut perlu diperkuat hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan. Kerangka pikir itu penting untuk membantu dan mendorong
peneliti memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami hubungan antar variabel tertentu
yang telah dipilihnya, mempermudah peneliti memahami dan menyadari kelemahan/keunggulan
dari penelitian yang dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.
Pada Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan, disajikan hasil penelitian yang kemudian
dianalisis dan dievaluasi terhadap ruang lingkup/masalah penelitian yang dituangkan dalam
bentuk format temuan yaitu : kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi. Kondisi adalah
suatu keadaan (kelemahan/penyimpangan/kecurangan/pemborosan) yang terjadi atas sesuatu
yang diteliti. Kriteria merupakan norma, aturan, kebijakan, pelaksanaan dan segala sesuatu yang
seharusnya ada/terjadi/dilakukan. Sebab merupakan penyebab sehingga kondisi itu terjadi/timbul.
Akibat merupakan konsekuensi dari timbulnya kondisi tersebut diatas, baik finasial maupun non
finansial. Rekomendasi merupakan langkah perbaikan secararinci yang diusulkan agar
kelemahan penyimpangan, kecurangan, pemborosan yang telah terjadi (kondisi) dapat diatasi.
Rekomendasi hendaknya realistis dan applicable (dapat diterapkan). Pembahasan akan lebih
tajam bilamana ada tanggapan perusahaan atas permasalahan yang dibahas dan sekaligus
komentar peneliti atas tanggapan perusahaan tersebut.
Pada Bab Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Tapi dalam beberapa laporan ilmiah
hanya mencantumkan kesimpulan saja. Kesimpulan itu sendiri adalah suatu proposisi (kalimat
yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan
inferensi (yang berlaku) dimana mengandung sebuah gagasan yang tercapai pada akhir
pembahasan.

D. Proses Penulisan Laporan Ilmiah

Dalam proses penulisan laporan ini, langkah yang perlu dilakukan yaitu pengorganisasian
laporan, menulis konsep pertama dan pemeriksaan tulisan. Pengorganiasian laporan adalah
mengumpulkan bahan dan data yang relevan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian ;
membuat format laporan/penulisan (outline) ; membuat / memilih skema laporan (bentuk
tradisional atau bentuk desimal). Menulis konsep pertama dilakukan dengan konsolidasikan
6

waktu anda; tulis apa saja yang ada dalam pikiran anda; jangan lakukan revisi berlebihan pada
konsep pertama ini, kalau perlu rekam dulu ide anda ke dalam tape recorder dan kemudian
menuliskannya ke atas kertas (PC). Kemudian pemeriksaan tulisan dilakukan memperhatikan
kata-kata yang dipakai, tata bahasa dan ejaan, terminologi, kalimat aktif, pengulangan atau
efektifitas, dan relevansi.
Penulisan laporan ilmiah yang baik dan efektif dapat dengan mengikuti proses sebagai
berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan, pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan
siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2. Menentukan bahan laporan.
3. Menentukan cara pengumpulan data, dengan cara membuat petunjuk pelaksanaan bagi
peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan; melakukan wawancara;
mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan; serta penyusunan daftar pengecekkan
untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada.
4. Mengevaluasi data.
5. Membuat kerangka laporan.

Dalam menyusun laporan penelitian hendaknya diperhatiakan hal-hal sebagai berikut.
1. Keobjektifan Peneliti
Laporan penelitian hendaknya mencerminkan objektifitas peneliti. Dalam
membuat laporan, hendaknya peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga
keobjektifannya dalam mengumpulkan data, menganalisis maupun dalam menulis
laporan. Objektifitas peneliti berkaitan dengan kepentingan-kepentingan peneliti itu
sendiri maupun masyarakat atau pihak lain yang berkepentingan langsung dengan hasil
penelitian.
2. Gaya Penulisan
Dalam menyusun laporan penelitian hal yang tidak kalah penting adalah perlu
adanya gaya penulisan yang dianut oleh peneliti secara konsisten; hal ini berkaitan
dengan aturan-aturan ilmiah yang harus ditaati oleh penelti. Dengan gaya penulisan
tertentu maka laporan penelitian akan tampak lebih sistematis dan mudah dipahami oleh
pembaca.
7

3. Pembaca
Laporan penelitian harus memperhatikan siapa yang menjadi sasaran penting dari
hasil penelitian tersebut. Hal ini harus diperhatikan karena peneliti dalam membuat
laporan harus memperhatikan siapa yang diharapkan akan menjadi pembaja utamanya
dari laporan yang dibuatnya. Ini bukan berarti peneliti bertindak tidak objektif, tetapi
berkaitan dengan penggunaan bahsa yang diharapkan akan lebim mudah dipahami
pembaca.
4. Waktu
Dalam penelitian kuantitatif mungkin akan menjadi masalah yang tidak begitu
rumit, tetapi dalam penelitian kualitatif akan menjadi sulit apabila data yang didapat di
lapangan terus berkembang semakin kompleks sehingga peneliti tidak tahu kapan harus
mengakhiri penelitiannya. Bahkan dalam penelitian kualitatif perumusan masalah dapat
berubah-ubah sehingga peneliti sendiri merasa kesulitan dalam membatasi lamanya
waktu penelitian. Kadang-kadang masalah waktu dapat menjadi salah satu tolok ukur
baik tidaknya hasil penelitian.
5. Kerahasiaan Sumber Informasi
Dalam penelitian kualitatif walaupun nama, tempat maupun sumber informasi
sudah diubah, namun hendaknya cara-cara untuk menghindari diketahuinya sumber
informasi tetap diperhatikan oleh peneliti. Apalagi kalau jelas-jelas sumber informasi
meminta identitasnya tidak muncul dalam laporan penelitian. Nama-nama sumber dapat
dimunculkan kalau memang dituntut untuk itu terutama sumber data sekunder.
Kerahasiaan sumber informasi menjadi semakin penting apabila berkaitan dengan
keselamatan dan rahasia pribadi atau menyangkut nama baik sumber informasi.
6. Jumlah Halaman
Tebal tipisnya laporan penelitian tidak menunjukkan kualitas dari hasil penelitian.
Ini berarti bahwa laporan penelitian dengan jumlah halaman yang banyak tidak selalu
lebih baik dari laporan penelitian yang jumlah halamannya sedikit. Dengan demikian,
peneliti tidak perlu berusaha untuk menambah jumlah halaman hanya dengan alasan
supaya laporan penelitiannya kelihatan lebih berkualitas.


8

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Laporan ilmiah merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah ilmiah tertentu.
2. Jenis laporan ilmiah, yaitu laporan lengkap (monograf), artikel ilmiah, laporan ingkas
(summary report), dan laporan untuk administrator dan pembuat keputusan.
3. Secara umum, laporan ilmiah berisi : Halaman Judul, Lembar Pengesahan, Daftar Isi,
Kata Pengantar, Ringkasan (Abstrak atau Executive Summary ), BAB I Pendahuluan
(latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
dan sistematika penulisan), BAB II Kajian Pustaka, BAB III Metodologi (Subjek
Penelitian, Setting Penelitian, Metode Pengumpulan Data, dan Metode Analisis Data),
BAB IV Hipotesa dan Kerangka Berpikir, BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan,
BAB VI Penutup (kesimpulan dan saran),Daftar Pustaka, dan Lampiran.
















9

DAFTAR PUSTAKA

http://fitriaramadini.blogspot.com/2013/03/bahasa-indonesia-menulis-laporan-ilmiah.html
http://desty-rakhmawati.blogspot.com/2013/10/penulisan-laporan-ilmiah.html
http://mukhlissudo.blogspot.com/2010/05/laporan-ilmiah.html


























10

LAMPIRAN

CONTOH LAPORAN ILMIAH

Anda mungkin juga menyukai