Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya penelitian (riset) merupakan penyelidikan secara sistematik untuk


menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah melalui penerapan metode ilmiah. Yang
dimaksud dengan metode ilmiah adalah metode kerja ilmuwan yang merupakan suatu
siklus proses berpikir secara induktif (dari observasi menuju teori) dan deduktif (dari teori
menuju implikasi-implikasi logisnya). Apabila metode ilmiah ini diterapkan pada
pertanyaan tentang sifat materi, maka akan terjadi penelitian kimia. Sedangkan, bila
metode ilmiah tersebut diterapkan pada pertanyaan tentang proses belajar-mengajar dalam
bidang kimia, maka yang terjadi adalah penelitian pendidikan kimia.

Kemampuan meneliti merupakan salah satu kemampuan profesional yang harus


dimiliki seorang mahasiswa. Oleh karenanya melalui kurikulum pendidikan sarjana
dikembangkan kemampuan mahasiswa meneliti. Penulisan skripsi atau tugas akhir pada
dasarnya merupakan fase kulminasi dari pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan meneliti tersebut.

Sejak penelitian direncanakan peneliti perlu mengkomunikasikan rencananya kepada


pihak luar untuk memperoleh masukan. Apalagi apabila penelitian tersebut didanai pihak
luar atau perlu memperoleh persetujuan dari lembaga pendidikan, adanya rencana
penelitian yang tertulis menjadi keharusan. Rencana penelitian tertulis yang
menggambarkan latar belakang penelitian, permasalahan yang diteliti, tujuan dan manfaat
penelitian, serta prosedur pelaksanaan penelitian, dinamakan usulan penelitian, yang lebih
populer disebut proposal penelitian. Sementara itu setelah penelitian selesai dikerjakan
peneliti perlu menyusun laporan penelitian, untuk diserahkan kepada perguruan tinggi
sebagai skripsi atau tugas akhir, penyandang dana penelitian, atau dipublikasikan melalui
media komunikasi profesi. Oleh karena itu kemampuan menyusun proposal dan laporan
penelitian menjadi sangat penting bagi para mahasiswa.

Kriteria Proposal yang BaikPage 1


B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang sering terjadi dan hampir selalu dilakukan oleh mahasiswa pada
pembuatan proposal ini adalah bahwa masih bingung dan belum pahamnya mahasiswa
dengan apa yang akan ditulisnya. Sering sekali kami menemukan dari beberapa proposal
penelitian yang dilakukan mahasiswa masih terlihat seperti karya tulis ilmiah bahkan
mahasiswa itu sendiri terkadang masih bingung termasuk jenis apakah proposal penelitian
ilmiah yang ia buat sendiri. Dari latar belakang masalah diatas, maka
penyusun akan membatasi pembahasan pada makalah ini yaitu:
A. Apakah yang dimaksud dengan proposal penelitian dan fungsinya?
B. Bagaimana karakteristik propsal penelitian?
C. Bagaimana sistematika dan format proposal penelitian?
D. Apa saja syarat prosal penelitian?
E. Bagaimana cara membuat proposal penelitian yang baik?

BAB II

Kriteria Proposal yang BaikPage 2


PEMBAHASAN

A. Definisi dan Fungsi Proposal Penelitian

Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk


mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor-sponsor
penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan masalah.
Proposal harus secara jelas menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dan
bilamana tentang penelitian yang akan dilakukan. Dari sudut bahasa, proposal penelitian
menuntut pemakaian bahasa baku dengan konstruksi kalimat yang ringkas, langsung,
serta tidak bermakna ganda, agar tidak menimbulkan salah pengertian dari pembacanya.1

Proposal penelitian berfungsi untuk: (1) Meyakinkan orang lain bahwa penelitian
yang diusulkan penting untuk dilakukan; (2) Memperlihatkan keakraban peneliti dengan
bidang yang diteliti dan kompetensi peneliti dalam melaksanakan penelitian yang akan
dilakukannya; (3) Menjadi dokumen kontrak informal peneliti dengan penyandang
dananya, sebagai kesepakatan tentang ruang lingkup kegiatan penelitian yang akan
dilakukan; (4) Menjamin semua aspek penelitian telah dipertimbangkan secara matang;
serta (5) Menjadi kerangka acuan bagi peneliti dalam melaksanakan proyek
penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat dikendalikan agar berjalan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan. 2

B. Karakteristik Proposal Penelitian

Proposal penelitian mahasiswa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut3 :

1.Merupakan suatu rancangan pokok penelitian yang akan dilakukan guna


mengumpulkan bahan penulisan skripsi.

1 Indriati, E. (2001). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hal. 30

2 Ibid

3 Mardalis. 1999. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Ed. 1 Cet. 4. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. hal. 43

Kriteria Proposal yang BaikPage 3


2. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa terhadap permasalahan yang akan diteliti
dan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

3. Ruang lingkup proposal sesuai dengan bidang kajian akademis mahasiswa.

4. Rancangan penelitian mengacu kepada permasalahan aktual dan memiliki kontribusi


bagi pengembangan ilmu maupun kepentingan praktisi di lapangan.

C. Sistematika dan Format Proposal Penelitian4

Proposal atau rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah


yang akan diikuti oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Proposal penelitian harus
dibuat secara baik dan jelas sehingga mampu menjadi pegangan selama penelitian
berlangsung.

Secara umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam
menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk
hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga-lembaga tertentu. Tidak semua proposal penelitian mempunyai format atau
komponen yang sama. Para ahli mengajukan format dan komponen berbeda antara yang
satu dengan lainnya. Namun begitu, secara umum proposal penelitian antara lain
meliputi:

Pendahuluan

Bagian ini antara lain berisi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Tinjauan pustaka

Bagian ini antara lain berisi: kajian teori, kerangka berpikir penelitian, dan hipotesis
penelitian

Prosedur penelitian.

Bagian ini antara lain berisi: jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
teknis analisis data.

4 http://judulkaryailmiah.com/format-dan-konsep-dasar-menyusun-proposal-penelitian/

Kriteria Proposal yang BaikPage 4


Selain ketiga komponen di atas, proposal penelitian kadang dilengkapi dengan
rancangan jadwal pelaksanaan penelitian, dan rancangan pembiayaan penelitian.
Sistematika proposal penelitian terkadang tidak sama antara penelitian satu dengan
penelitian lainnya. Hal ini bergantung pada pemikiran si peneliti, atau kadang telah
ditentukan oleh institusi yang menaungi dan atau membiayai penelitian tersebut. Salah
satu alternatif sistematika proposal penelitian adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

B. Kerangka Berfikir

C. Hipotesis

III. PROSEDUR PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Instrumen Penelitian

F. Teknis Analisis Data

Kriteria Proposal yang BaikPage 5


2. Menulis proposal penelitian

Berdasarkan format penulisan di atas, maka penyusunan masing-masing bagian dari


proposal dapat diuraikan sebagai berikut5:

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah berisi hal-hal yang mendorong penelitian akan dilaksanakan.
Pada bagian latar belakang masalah perlu dijelaskan mengapa masalah penting untk
diteliti. Ada baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila
masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya
akan diperoleh apabila masalah tersebut diteliti. Peneliti juga perlu menjelaskan apa yang
membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah (topik) tersebut tidak
diteliti. Suatu masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian atau kebingungan
terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan (ambiguitas), adanya halangan
dan rintangan, adanya kesenjangan antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah
ada atau yang akan ada. Dalam latar belakang masalah sebaliknya dijelaskan dengan baik
masalah apa yang akan dipecahkan melalui penelitian, sehingga dapat dipahami dengan
jelas permasalahan yang akan diteliti. Untuk mendukung penjelasan pada latar belakang,
peneliti dapat menyajikan data-data pendukung, identifikasi kesenjangan-kesenjangan
yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh
kesenjangan-kesenjangan itu, kaitan antara fakta dan pengetahuan yang ada dengan
penelitian yang akan dilaksanakan serta kesenjangan baik teoritik maupun praktis, atau
fakta-fakta yang menggambarkan kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata
dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu.
Melalui analisis ini peneliti kemudian menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang
ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal tersebut perlu diteliti.

B. Identifikasi masalah

Bagian identifikasi masalah berisi poin-poin masalah yang terdapat dalam latar
belakang masalah. Pada bagian ini, peneliti mengemukakan berbagai masalah yang telah
dikemukakan dalam latar belakang dan dituliskan dalam bahasa yang lebih singkat dan

5 Ibid

Kriteria Proposal yang BaikPage 6


sistematis. Dari bagian ini akan tampak berbagai masalah yang menjadi kontek dan
latarbelakang dilakukannya penelitian.

C. Batasan masalah

Bagian ini disajikan untuk membatasi ruang lingkup penelitian sehingga penelitian
dapat dilakukan secara lebih mendalam dan tajam. Pada bagian ini peneliti memilih
diantara berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi pada bagian identifikasi masalah
yang akan menjadi fokus utama dan dipecahkan melalui penelitian.

D. Rumusan Masalah

Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masalah, pada
bagian ini perlu dikemukakan rumusan spesifik dari masalah yang hendak dipecahkan.
Rumusan masalah dikemukakan secara singkat, padat, jelas, dan biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kalimat tanya.

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian berisi tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Pada suatu
penelitian, peneliti kadang menuliskan tujuan langsung yang secara spesifik diharapkan
dapat dicapai dari kegiatan penelitian. Namun terkadang tujuan penelitian ini dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Pada tujuan umum, dijelaskan
secara garis besar mengenai pengetahuan yang akan diperoleh bila penelitian telah
dilakukan, sedangkan tujuan khusus diuraikan masing-masing hal yang berkaitan dengan
tujuan umum atau menjelaskan apasaja yang harus diperoleh terlebih dahulu agar tujuan
umum dapat dicapai.

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian memuat kegunaan atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilaksanakan. Pada bagian ini perlu dikemukan manfaat penelitian
yang dilaksanakan bagi siapa dan untuk keperluan apa serta seberapa besar manfaat yang
dapat diperoleh.

II. TINJAUAN PUSTAKA6

6 Ibid

Kriteria Proposal yang BaikPage 7


A. Kajian Teori

Kajian teori dimaksudkan untuk memberi gambaran atau batasan-batasan tentang


teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian. Kajian teori dijabarkan dari
mengkaji berbagai sumber pustaka dan kemudian diformulasikan manjadi kerangka teori
oleh peneliti sendiri sebagai pendekatan dan tuntunan untuk memecahkan masalah
penelitian, menyusun kerangka pikir penelitian, perumusan hipotesis, dan pengembangan
prosedur penelitiannya. Teori-teori yang dikaji adalah teori yang berkaitan dengan
variabel-variabel permasalahan penelitian. Tujuannya, untuk menunjukkan sejumlah
konsep, teori, data, temuan-temuan yang bersangkut-paut dengan masalah penelitian (dan
hipotesis penelitian, kalau ada), sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas dimana
tempat duduknya di dalam kerangka khasanah pengetahuan/kepustakaan yang ada.
Kajian teori ini juga diorientasikan sebagai pijakan untuk membangun kerangka berpikir
penelitian, sehingga kerangka penelitian tidak hadir secara tiba-tiba tanpa dukungan teori
yang memadai sehingga menjadi bangunan pemikiran yang bersifat spekulatif. Kajian
teori terkadang juga didukung dengan hasil temuan-temuan empirik yang telah dihasilkan
peneliti sebelumnya. Peneliti perlu melakukan kajian berbagai hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang sedang diteliti, yang diharapkan menjadi pijakan empirik
dalam membangun kerangka berpikir penelitian.

B. Kerangka Berfikir

Setelah mengemukakan berbagai teori yang berkaitan dengan variabel dan masalah
yang diteliti, dan juga telah melakukan kajian terhadap berbagai hasil penelitian yang
relevan, peneliti dapat membangun kerangka berpikir yang meyakinkan mengenai
hubungan antar variabel penelitian dan masalah yang akan diteliti. Kerangka berpikir
merupakan bangun pemikiran peneliti yang menunjukan dengan jelas hubungan antar
variabel dan dugaan peneliti dalam hubungan antar variabel tersebut.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang dikemukan peneliti sebagai jawaban sementara


terhadap masalah yang diteliti. Rumusan hipotesis disusun berdasarkan landasan teori dan
atau penelitian relevan yang telah dikaji sebelumnya. Hipotesis bukan sekedar penyataan
yang bersifat spekulatif dari peneliti, melainkan suatu pernyataan yang dibuat setelah
peneliti melakukan kajian berbagai teori dan penelitian-penelitian yang mengingat

Kriteria Proposal yang BaikPage 8


hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti, maka
hipotesis hendaknya dapat diuji, maksudnya tersedia data yang akan dikumpulkan untuk
mengujinya melalui penelitian yang akan dilakukan. Apabila hipotesis yang telah diuji
dan terbukti kebenarannya, hipotesis berubah menjadi kesimpulan, dan dapat pula
merupakan teori baru yang telah dilakukan pengujiannya. Hipotesis hendaknya
dikemukakan dalam pernyataan, bukan dalam bentuk pertanyaan serta dirumuskan secara
jelas dan padat, sehingga dapat dipahami maknanya. Rumusan hipotesis yang bertele-tele,
atau disertai dengan berbagai penjelasan, bukan saja tidak diperlukan, akan tetapi justru
mengaburkan esensi dari hipotesis itu sendiri. Tidak semua penelitin perlu
mengemukakan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian hanya perlu dituliskan apabila
penelitian yang dilakukan menyangkut hubungan antar variabel, dan peneliti akan
merumuskan dugaan tentang hubungan antar variabel yang akan diteliti. Apabila
penelitian hanya dilakukan untuk suatu variabel tertentu, hipotesis penelitian yang tidak
diperlukan. Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau perbedaan dua atau lebih
variabel.

III. PROSEDUR PENELITIAN7

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Bagian ini merupakan salah satu bagian penting dari penelitian karena akan
mempengaruhi bagaimana dan seperti apa penelitian tersebut nantinya akan dilaksanakan.
Pada bagian ini dipaparkan tentang jenis penelitian yang akan dilaksanakan, misal:
penelitian eksperimen, penelitian tindakan kelas, atau yang lain. Pendekatan penelitian
yang akan digunakan juga dijelaskan disini, apakah penelitian akan menggunakan
pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau keduanya. Pemilihan jenis penelitian yang akan
dilaksanakan harus memperhatikan tujuan penelitian yang akan dicapai dan permasalahan
apa yang akan diselesaikan. Suatu masalah tertentu membutuhkan jenis penelitian tertentu
untuk menyelesaiannya. Misalkan, penelitian yang ingin memperbaiki kondisi
pembelajaran suatu kelas tepat jika menggunakan penelitian tindakan kelas dan akan
tidak tepat mengggunakan penelitian eksperimen atau pengembangan. Penelitian yang
bertujuan untuk memverifikasi kebenaran suatu teori secara empirik lebih tepat
menggunakan penelitian eksperimen, bukan yang lain. Ketidaktepan pemilihan jenis
penelitian ini akan berdampak serius, tidak hanya pada prosesnya, tetapi juga berpotensi
7 Ibid

Kriteria Proposal yang BaikPage 9


akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang salah. Pendekatan penelitian juga
harus ditentukan secara hati-hati oleh peneliti. ada beberapa perbedaan antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif yang harus diperhatikan dengan seksama oleh peneliti sebelum
menentukan pendekatan mana yang akan digunakan. Namun begitu, tidak tertutup
kemungkinan peneliti dapat menggunakan gabungan kedua pendekatan tersebut agar
memperoleh temuan hasil penelitian yang komprehensif.

B. Waktu dan tempat penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan kapan waktu penelitian dan dimana tempat
penelitian akan dilakukan. Penjelaskan ini diperlukan untuk memberikan gambaran
konteks waktu dan tempat penelitian.

C. Populasi dan Sampel

Pada bagian ini peneliti menjelaskan siapa populasi dan sampel dari penelitian yang
dilaksanakan. Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi wilayah generalisasi
hasil penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian anggota populasi yang dikenai
tindakan penelitian. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum
penelitian dilakukan. Pada bagian ini peneliti perlu juga mengemukakan bagaimana
teknik pemelihan sampel yang dilakukan dan berapa sampel yang digunakan dalam
penelitian. Hal ini penting dikomunikasikan agar kredibilitas hasil penelitian bisa
diketahui dilihat dari representasi dan kecukupan sampel yang

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitiannya. Peneliti dapat memilih berbagai teknik pengumpulan
data yang sesuai dengan kebutuhan data penelitiannya. Pada bagian ini, peneliti
menjelaskan tentang bagaimana saja cara yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data-data penelitiannya. Tentunya, penentuan teknik pengumpulan data ini harus
disesuiakan dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Beberapa teknik pengumpulan
data yang dapat dilakukan antara lain: pengamatan, angket, tes, wawancara, dan lain-lain.
Selain menjelaskan macam teknik pengumpulan data yang akan digunakan, pada bagian
ini juga perlu dijelaskan untuk mengumpulkan data apasaja masing-masing teknik
pengumpulan data yang digunakan. Misal, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan
data tentang proses pembelajaran, angket digunakan untuk mengumpulkan data sikap

Kriteria Proposal yang BaikPage 10


atau motivasi belajar, tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar
kognitif siswa, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendapat siswa,
dan lain sebagainya.

E. Instrumen Penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan instrumen apa saja yang digunakan, serta untuk
mengumpulkan data apasaja masing-masing instrument tersebut dalam penelitian.
Instrumen penelitian yang dimaksudkan disini adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian dapat berupa angket
(questionnaire), daftar cocok (checklist) atau pedoman wawancara (interview guide atau
interview schedule), lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet
atau observation schedule), soal tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan tes saja),
skala (scale), dan lain sebagainya. Pada penelitian kualitatif, peneliti sendiri juga
berfungsi sebagai instrumen penelitian (human instrumenti). Bahkan, dalam penelitian
kualitatif, penelitilah instrumen utamanya, sehingga apabila ada instrumen lain yang
digunakan maka instrument itu hanyalah pendukung dari instrument yang diperankan
oleh si peneliti.

F. Teknis Analisis Data

Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan bagaimana data penelitiannya


dianalisis. Dengen demikian, bagian ini menyajikan penjelasan bagaimana teknik analisis
data yang akan digunakan peneliti untuk menganalisis datanya. Apabila menggunakan
statistik, semua teknik dan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data
harus dipaparkan. Di samping itu, perlu disampaikan juga bahwa semua teknik statistik
yang digunakan memang secara langsung mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Namun disini tidak harus dijelaskan panjang lebar tentang teori statistiknya, apalagi yang
sudah banyak dikenal, misal penentuan mean, standar deviasi, uji t, dan lain-lain uji yang
sering dipakai dan dikenal umum tidak perlu ditulis rumusnya. Uji statistik yang dibuat
sendiri harus dijelaskan rumus serta penggunaannya. Apabila peneliti menggunakan
teknik analisis kualitatif, peneliti juga perlu menjelaskan bagaimana langkah dan prosedur
analisis yang dilakukan.

D. Syarat Proposal yang Baik

Kriteria Proposal yang BaikPage 11


Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa
persyaratan, diantaranya8 :

1. Sistematis

Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks.
Proposal harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan
dilakukan. Susunan proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun
biasanya harus mengandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
rencana metodologi yang akan digunakan, dan alat ukur yang digunakan.

2. Terencana

Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan


jadwal pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya.

3. Mengikuti konsep ilmiah

Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata
bahasa yang digunakan.

E. Cara Membuat Proposal yang Baik

Banyak mahasiswa dan peneliti awal tidak mengetahui maksud proposal penelitian,
bahkan mereka juga tidak mengetahui cara membuat proposal penelitian yang baik.
Proposal penelitian biasanya diajukan kepada dosen pembimbing sebelum seorang
mahasiswa menentukan sebuah topik penelitin. Proposal tersebut dapat diterima oleh
pembimbing atau ditolak. Jika diterima maka mahasiswa tersebut dapat meneruskan
melakukan penelitian sesuai dengan proposal. Namun, jika proposal penelitian ditolak
maka mahasiswa harus melakukan revisi proposal penelitian. Bagaimanakan cara
membuat proposal penelitian yang baik? Proposal yang baik harus mengarahkan kepada
pertanyaan berikut9:

1. Proposal Penelitian yang baik seharusnya berisi topik yang menarik dan penting

8 http://nersimet.blogspot.co.id/2010/09/syarat-komponen-proposal-penelitian.html

9 http://www.globalstatistik.com/ini-cara-membuat-proposal-penelitian-yang-baik/

Kriteria Proposal yang BaikPage 12


Bagian pertama yang menarik bagi reviewer, baik itu dosen atau reviewer umum, adalah
topik. Apakah topik penelitian anda cukup menarik dan berisi informasi penting. topik
yang menarik adalah topik yang terkait dengan isu aktual. Misalnya ketika tahun 2008
topik yang menarik adalah mengenai isu krisis keuangan dunia. Untuk mengukur
seberapa penting topik penelitian anda. Untuk mengukur hal ini dapat dilihat dari
seberapa besar dampaknya bagi kehidupan atau masyarakat.

2. Proposal Penelitian yang baik harus berisi kajian literatur yang mutakhir

Proposal yang baik harus memuat literatur-literatur yang terbaru. Penelitian paling tidak
mengambil literatur dalam 10 tahun terakhir. Penelitian-peneltian yang diambil harus
relevant dengan topik yang anda ambil. Untuk mendapatkan literatur yang mutahir
tentunya anda perlu membaca banyak jurnal terkait. Rajin-rajin lah ke perpustakaan atau
browsing untuk mencari jurnal-jurnal terkait.

Sumber literatur yang muthakhir tidak harus dari jurnal. peneliti dapat mengutipnya dari
buku atau laporan yang relevan. Mengapa penelitian yang berkualitas lebih banyak
menjadikan jurnal sebagai referensi utama. Tentunya tingkat kemutakhiran keilmuan
lebih banyak terdapat pada jurnal. Jurnal adalah kumpulan-kumpulan hasil penelitian
terbaru yang dikelompokkan berdasarkan disiplin ilmu masing-masing. Pada jurnal,
secara periodik terdapat update terbaru dari suatu disiplin ilmu. Itulah mengapa penelitian
yang berkualitas lebih banyak menjadikan jurnal sebagai referensi utama.

3. Proposal Penelitian yang baik harus berisi metode yang tepat untuk menjawab
permasalahan

Metode yang digunakan yang akan digunakan harus dapat menjawab permasalahan
penelitian yang telah anda tulis pada bagian sebelumnya. Metode yang digunakan dapat
berupa metode kuantitatif atau metode kualitatif. Tidak ada metode yang lebih baik. yang
ada adalah metode yang tepat menjawab permasalahan.

jika tujuan penelitian anda adalah untuk melakukan eksplorasi dan mengharapkan hasil
yang fokus dan mendalam, maka metode penelitian kualitatif tentu akan tepat digunakan.
sebaliknya jika anda mengharapkan hasil penelitian yang dapat menggeneralisasi subjek
penelitian menjadi lebih luas, tentu metode penelitian kuantitatif cocok digunakan.
Misalnya anda hendak mengambil kesimpulan mengenai preferensi masyarakat terhadap
kandidiat presiden dari suatu populasi di satu provinsi yang memiliki populasi jutaan

Kriteria Proposal yang BaikPage 13


penduduk, maka metode penelitian kuantitatif cocok digunakan. Penelitian kuantitatif
mampu menarik kesimpulan yang lebih luas dan mewakili subjek penelitian yang sangat
banyak. Kelemahannya adalah hasil penelitian yang kurang mendalam jika dibandingkan
dengan metode penelitian kualitatif yang lebih fokus.

4. format penulisan harus benar

Walaupun proposal anda telah memenuhi unsur-unsur penting di atas, namun jika tidak
ditulis dengan format yang benar, saya pastikan proposal penelitian anda ditolak oleh
dosen pembimbing anda. Jangan lupakan format penulisan yang benar. Setiap kampus
memiliki format penulisan yang berbeda. oleh karena itu bacalah panduan penulisan
sesuai dengan kampus anda.

Hindarilah typo atau salah pengetikan dalam menulis proposal penelitian. Mungkin anda
akan menghadapi dosen pembimbing yang cenderung fokus kepada format penulisan.
Biasanya pembimbing yang seperti ini tidak akan menerima proposal penelitian sebelum
kesalahan pengetikan atau ejaan diperbaiki terlebih dahulu.

Kriteria Proposal yang BaikPage 14


BAB III

KESIMPULAN

A. Proposal penelitian merupakan dokumen tertulis yang dibuat untuk


mengkomunikasikan kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor-sponsor
penelitian tentang strategi yang akan digunakan peneliti dalam memecahkan
masalah. Proposal penelitian berfungsi untuk: (1) Meyakinkan orang lain bahwa
penelitian yang diusulkan penting untuk dilakukan; (2) Memperlihatkan keakraban
peneliti dengan bidang yang diteliti dan kompetensi peneliti dalam melaksanakan
penelitian yang akan dilakukannya; (3) Menjadi dokumen kontrak informal
peneliti dengan penyandang dananya, sebagai kesepakatan tentang ruang lingkup
kegiatan penelitian yang akan dilakukan; (4) Menjamin semua aspek penelitian
telah dipertimbangkan secara matang; serta (5) Menjadi kerangka acuan bagi
peneliti dalam melaksanakan proyek penelitiannya, sehingga penelitiannya dapat
dikendalikan agar berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan
B. Proposal penelitian mahasiswa memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
Proposal penelitian mahasiswa memiliki beberapa karakteristik sebagai
berikut:1.Merupakan suatu rancangan pokok penelitian yang akan dilakukan guna
mengumpulkan bahan penulisan skripsi.2.Memperlihatkan kemampuan mahasiswa
terhadap permasalahan yang akan diteliti dan pendekatan atau metode yang
digunakan dalam penelitian tersebut.3.Ruang lingkup proposal sesuai dengan
bidang kajian akademis mahasiswa.4.Rancangan penelitian mengacu kepada
permasalahan aktual dan memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu maupun
kepentingan praktisi di lapangan.
C. Salah satu alternatif sistematika proposal penelitian adalah sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah

Kriteria Proposal yang BaikPage 15


E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknis Analisis Data
D. Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa
persyaratan, diantaranya :1. Sistematis, 2. Terencana, 3. Mengikuti konsep ilmiah
E. Bagaimanakan cara membuat proposal penelitian yang baik? Proposal yang baik
harus mengarahkan kepada pertanyaan berikut : Proposal Penelitian yang baik
seharusnya berisi topik yang menarik dan penting, Proposal Penelitian yang baik
harus berisi kajian literatur yang mutakhir, Proposal Penelitian yang baik harus
berisi metode yang tepat untuk menjawab permasalahan, format penulisan harus
benar, dan indarilah typo atau salah pengetikan dalam menulis proposal penelitian.

Kriteria Proposal yang BaikPage 16

Anda mungkin juga menyukai