Oleh
A. PENDAHULUAN
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis
yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian
penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya . Produk - produk yang dipasarkan dibuat
melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu
meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian
pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan
kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses
pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen
pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal
tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan
jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Perusahaan dituntut untuk dapat
mengembangkan strategi den rencana pemasaran terbaik guna memenangkan sebuah
persaingan. Untuk membahas hal tersebut, lebih jauh kita akan bahas dalam makalah ini.
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai. Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
(Kotler, 2009)
1
ini berkaitan dengan perencanaan usaha perusahaan (business planning), ke arah mana usaha
akan dikembangkan. Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji (Sofjan
Assuari, 2011):
c. Trend lingkungan (environmental trends) yang ada, meliputi sosial ekonomi, politik, dan
teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan.
d. Ciri pasar yang ada untuk mengetahui perubahan yang terdapat dan interaksinya.
Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan
laba, jadi dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli
rasional yang dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih
kemenangan dengan melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih,
menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai yang unggul. Urutan penciptaan dan
penghantaran nilai dapat dibagi dalam 3 fase (Kotler, 2009):
2. Menyediakan nilai, pemasaran harus menentukan fitur produk tertentu, harga, dan
distribusi
Rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan nilai pelanggan.
Rantai nilai mengidentifikasi 9 kegiatan yang secara strategis relevan, 5 kegiatan primer dan
4 kegiatan pendukung yang menciptakan nilai dan biaya dalam bisnis yang spesifik. (Kotler,
2009)
2
a. Kegiatan Primer:
b. Kegiatan pendukung:
1. Pengadaan.
2. Pengembangan teknologi.
4. Infrastruktur perusahaan.
Tugas perusahaan adalah mempelajari biaya dan kinerja dalam setiap kegiatan,
penciptaan nilai dan mencari cara untuk meningkatkannya. Proses bisnis inti meliputi:
(Kotler, 2009)
2. Proses realisasi penawaran baru, semua kegiatan dalam meneliti, men gembangkan , dan
meluncurkan penawaran berkualitas tinggi yang baru dengan cepat dan sesuai anggaran.
3. Proses akuisisi pelanggan, semua kegiatan dalam mendefinisikan pasar sasaran dan
mencari calon pelanggan baru.
5. Proses manajemen pemenuhan, semua kegiatan dalam menerima dan menyetujui pesanan,
mengirimkan barang tepat waktu, dan mengambil pembayaran.
3
Orientasi Pemasaran Holistik juga dapat membantu menangkap nilai pelanggan.
Salah satu pandangan pemasaran holistic melihatnya sebagai pengintegrasian kegiatan
eksplorasi nilai , penciptaan nilai, dan penghantaran nilai dengan tujuan membantu hubungan
jangka panjang yang benar memuaskan dan kesejahteraan bersama diantara semua pihak
utama yang berkrpentingan. Kerangka kerja pemasaran holistic dirancang untuk
menghantarkan 3 pertanyaan manajmen kunci: (Kotler, 2009)
Menemukan peluang nilai baru adalah masalah memahami hubungan antara 3 ruang:
- Ruang kognitif pelanggan, mencerminkan kebutuhan lama dan laten serta meliputi
dimensi seperti kebutuhan partisipasi, stabilitas, kebebasan, dan perubahan.
- Ruang sumber daya kolaborator mencakup kemitraan horizontal, dengan mitra yang
dipilih dari kemampuan mereka untuk mengeksploitasi peluang pasar yang
berhubungan, serta kemitraan vertical, dengan mitra yang dapat melayani penci[taan nilai
perusahaan.
2. Penciptaan nilai bagaimana perusahaan dapat menciptakan penawaran nilai baru yang
lebih menjanjikan secara efisien?
4
yang menonjol sebagai pemasar ahli berfokus pada pelanggan dan diatur untuk merespons
perubahan kebutuhan pelanggan secara efektif. Mereka mempunyai departemen pemasaran
dengan staf berkemampuan baik, dan semua departemen lainnya menerima konsep bahwa
pelanggan adalah raja. Untuk memastikan bahwa pemasar memilih dan melaksanakan
kegiatan dengan tepat, mereka harus memberikan prioritas pada perencanaan strategis dalam
tiga bidang utama yaitu mengelola bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi, menilai
kekuatan setiap bisnis dengan mempertimbangan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi
perusahaan, serta menyesuaikan diri dengan pasar tersebut dan menentukan strategi.
Kebanyakan perusahaan besar terdiri dari empat tingkat organisasi, yaitu tingkat
korporat, tingkat divisi, tingkat unit bisnis, dan tingkat produk. Kantor pusat perusahaan
bertanggung jawab merancang rencana strategi korporat untuk memandu keseluruhan
perusahaan, kantor pusat mengambil keputusan tentang jumlah sumber daya yang
dialokasikan untuk masing-masing divisi, juga bisnis mana yang dimulai atau dieliminasi.
Setiap divisi menentukan rencana yang mencakup alokasi dana untuk setiap unit bisnis di
dalam divisi. Setiap unit bisnis mengembangkan rencana strategis untuk menghantarkan unit
bisnis itu menuju masa depan yang menguntungkan. Setiap tingkat produk di dalam unit
bisnis mengembangkan rencana pemasaran untuk mencapai tujuannya dalam pasar produk.
(Kotler, 2009)
Rencana pemasaran (marketing plan) adalah instrument sentral untuk mengarahkan dan
mengkoordinasikan usaha pemasaran. Rencana pemasaran beroperasi pada dua tingkat, yaitu
strategis dan taktis. Rencana pemasaran strategis (strategic marketing plan) menjelaskan
pasar sasaran dan proposisi nilai yang akan ditawarkan perusahaan, berdasarkan pada analisis
peluang pasar terbaik. Rencana pemasaran taktis (tactical marketing plan) menspesifikasikan
taktik pemasaran, termasuk fitur produk, promosi, penyediaan barang, penetapan harga,
saluran penjualan, dan layanannya. Saat ini, tim mengembangkan rencana pemasaran dengan
masukan dan umpan balik dari setiap fungsi penting. Manajemen kemudian
mengimplementasikan rencana-rencana ini pada tingkat organisasi yang tepat, mengawasi
hasilnya, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Siklus perencanaan,
pengimplementasian, dan pengendalian yang lengkap diperlihatkan seperti berikut ini :
Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk
menetapkan tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri. Korporasi lainnya
5
menetapkan tujuan untuk unit bisnis mereka tetapi membiarkan unit bisnis mereka
mengembangkan strategi sendiri. Korporasi lain menentukan tujuan dan berpartisipasi dalam
mengembangkan strategi unit bisnis individu. Semua kantor pusat korporat melaksanakan
empat kegiatan perencanaan, yaitu : (Kotler, 2009)
Sebuah organisasi didirikan untuk mencapai sesuatu. Seiring berjalannya waktu, misi
dapat berubah, memanfaatkan peluang baru atau merespons kondisi pasar yang baru.
Organisasi mengembangkan pernyataan misi (mission statement) yang turut dimiliki oleh
manajer, karyawan, dan pelanggan. Pernyataan misi yang jelas dan masuk akal memberi
karyawan pengertian yang sama mengenai tujuan, arah, dan peluang. Pernyataan misi
merupakan pernyataan paling baik ketika pernyataan itu mencerminkan visi, impian yang
hamper mustahil yang memberikan arah bagi perusahaan untuk 10 sampai 20 tahun
berikutnya.
Sebuah bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi, yaitu
kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan teknologi. Perusahaan besar biasanya
6
mengelola bisnis yang cukup berbeda, dimana setiap bisnisnya memerlukan strategi sendiri.
General Electric mengklasifikasikan bisnisnya ke dalam 49 unit bisnis strategis (SBU). Satu
SBU mempunyai 3 karakteristik, yaitu : (Kotler, 2009)
1. SBU adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang berhubungan, yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
3. SBU mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja
laba, yang mengendalikan sebagian besar factor yang mempengaruhi laba.
1. Kelompokpelanggan,
2. Kebutuhanpelanggan,
3. Teknologi.
Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang cukup berbeda, dimana setiap
bisnisnya memerlukan strateginya sendiri. General Electric mengklasifikasikan bisnisnya ke
7
dalam 49 unit bisnis strategis (strategic business unit-SBU). Satu unit SBU mempunyai tiga
karakteristik: (Kotler, 2009)
1. SBU adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang berhubungan, yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
3. SBU mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja
laba, yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba.
8
Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang sangat penting. Pandangan tradisional
menyatakan bahwa manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya ke
bawahannya. Manajemen senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide ide segar dari
tiga kelompok yang cenderung tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi : (1) karyawan
dengan perspektif muda, (2) karyawan yang jauh dari kantor pusat perusahaan, dan (3)
karyawan baru dalam industri. (Kotler, 2009)
Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk
mengelola perubahan dalam sebuah organisasi.
1. Inovasi Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampingkan rekan
kerja.
4. Membidik sasaran yang mudah terlebih dahulu Dimulai dengan ide-ide yang mudah
diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemonstrasikan apasaja yang dapat dilakukan
sebelum dengan cepat beralih ke inisiatif yang lebih besar.
Proses perencanaan strategis unit bisnis terdiri dari langkah-langkah, berikut adalah
langkah-langkahnya: a. Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam
misi perusahaan yang lebih luas. b. Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman disebut Analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan cara untuk
mengamati lingkungan pemasaran internal dan eksternal. (Kotler, 2009)
9
Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman) yaitu Unit bisnis harus
mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang
signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Sedangkan
analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) yaitu kemampuan menemukan
peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah 2 hal yang
berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya. (Kotler,
2009)
a. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting sampai yang paling tidak
penting. Sebagai contoh, tujuan utama unit bisnis untuk satu periode adalah meningkatkan
tingkat pengembalian investasi. Manajer dapat menumbuhkan pendapatan dengan
meningkatkan pangsa dan pasar.
c. Tujuan harus realistis. Tujuan harus timbul dari analisis peluang dan kekuatan unit bisnis,
bukan dari harapan.
d. Tujuan harus konsisten. Memaksimalkan penjualan dan laba sekaligus adalah sesuatu yang
mustahil.
Dalam tujuan (goal) dan mengindikasikan apa yang dicapai oleh unit bisnis,
sedangkan strategi (strategy) adalah rancangan permainan kita untuk sampai kesana. Setiap
bisnis harus merancang sebuah untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi
pemasaran serta strategi teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel.
10
Michael Porter (2007) mengajukan tiap starategi generic yang memberikan titik awal
yang baik untuk berfikir secara strategis sebagai berikut:
Perusahaan yang mengejar sterategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan
distribusi yang paling rendah sehingga meraka dapat menetapkan harga yang lebih murah
dibandingkan pesaing mereka dan memenangkan pangsapasar yang besar.
2. Diferensial
Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam
wilayah manfaat pelangan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar. Jadi,
perusahaan memcari pemimpin yang berkualitas.
3. Fokus
Bisnis berfokus pada suatu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit. Perusahaan
mengetahui segmen ini dengan akran dan mengejar kepemimpinan biaya maupun
diferensial di dalam segmen sasaran.
Strategi pemasaran yang bagus dapat gagal akibat implementasi yang buruk. Jika
sebuah perusahaan memutuskan untuk mempertahankan kepemimpinan perusahaannya,
perusahaan itu harus merencanakan program untuk memperkuat departemen HRD-nya,
mengumpulkan intelegen teknologi, mengembangkan produk canggih, melatih wiraniaga
teknik, dan mengembangkan iklan untuk mengembangkan kepemimpinan teknologinya.
Saat ini, bisnis juga semakin menyadari bahwa jika mereka ridak memperlakukan
pihak berkepentingan (stakeholder) lainnya dengan baik (pelanggan, karyawan, pemasok,
distributor) mereka mungkin tidak akan pernah menghasilakn laba yang cukup bagi
pemegang saham.
Menurut McKinsey dan Company (2005), strategi hanyalah satu dari tujuh eleman,
semuanya di mulai dari huruf S (dalam bahasa inggris-red) dalam praktik bisnis yang
berhasil. Tiga elemen pertama adalah strategic, struktur, system dianggap sebagai piranti
keras keberhasilan. Empat elemen berikutnya adalah gaya (style), keahlian (skill), staf, dan
nilai yang dimiliki bersama (shared values) adalah piranti lunak.
11
Penyesuaian strategis perusahaan dengan lingkungan akan sangat terganggu, karena
lingkungan pasar berubah lebih cepat daripada tujuh s perusahaan. Maka, perusahaa dapat
tetap efisien sementara mereka kehilangan efektifitas. Peter Drucker menyatakan bahawa
lebih penting melakukan hal yang benar agar efektif dari pada melakukan hal dengan
benar agar efisien. Perusahaan yang paling baik berhasil adalah yang piawai melakukan
keduanya
Rencana pemasaran (Marketing Plan) adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang
telah dipelajari pemasar tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana
menjangkau tujuan pemasarannya. Rencana pemasaran berisi panduan teknis untuk program
pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode perencanaan. Rencana pemasaran adalah
salah satu perwujudan utama dari proses pemasaran.
Kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pelanggan dan pesaing, mempunyai
alas an yang lebih baik, dan lebih realitas dari masa lalu. Rencana pemasaran
menggambarkan lebih banyak masukan dari smeua fungsi dan dikembangkan oleh tim.
Perencanaan menjadi proses berkelanjutan untuk merespon kondisi pasar yang cepat berubah.
Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan oleh eksekutif
pemasaran, disebabkan karena kurangnya realism, tidak adanya analisis yang cukup
kompetetif, dan fokusnya hanya jangka pendek. Beberapa kriteria rencana pemasaran:
Rencana pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan
rekomendasi manajemen senior. Daftar isi menggarisbawahi sisa rencana tersebut serta
semua prinsip pendukung dan rincian operasional.
b. Analisis Situasi
Bagian ini menampilkan data latar belakang yang relevan tentnag penjualan, biaya, pasar,
pesaing dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Perusahaan akan mengguakan
semua informasi ini untuk melaksanakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman).
c. Strategi Pemasaran
12
Disini Menejer produk mendefinisi misi, tujuan pemsaran dan keuangan serta kelompok
dan kebutuhan yang dipuaskan oleh penawarann pasar. Kemudian manajer menetukan
positioning kompetetif lini produk, yang akan menginformasikan rencana permainan
untuk mencapai tujuan rencanan. Semua ini memerlukan masukan dari bidang yang lain,
seperti pembelian, manufaktur, penjualan, keuangan, dan sumber daya manusia.
d. Proyeksi Keuangan
e. Kendali Implementasi
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agar
perusahaan bisa memaksimalkan penjualan atau pemasaran dan sekaligus dapat
memenangkan sebuah persaingan dalam suatu bisni, terlebih dahulu manajemen pemasaran
harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan
strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut. Selain itu
perusahaan juga di anjurkan untuk membuat sebuah rencana pemasaran dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, hal ini bertujuan agar produk yang di
hasilkan bisa terjual sebanyak-banyaknya, dan konsumen bisa terlayani dengan baik dan
memuaskan, karena itulah tujuan dari strategi pemasaran.
13
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran dan rencana
pemasaran sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasaran yang
professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran
anda sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
14
Kotler, Phillip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga
McKinsey and Company. 2005. Valuation (Measuring and Managing The Value of
Companies) 4th Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
15