Disusun Oleh:
MUH.ILHAM 22110061
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-nya kami telah
menyelesaikan tugas ini dan terimaksih kepada bapak dosen sehingga kami dapat
menambahwawasan, pengetahuan tentang Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran.
Oleh karenaitu dengan segala keterbatasan mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam
makalah ini, kamimenyadari bahwa makalah ini belum sempurna, saran serta kritik yang
membangun dapat menjadi pembelajaran agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………….............
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………....
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A.Pemasaran dan Nilai Pelanggan……………………………………………………….
B.Perencanaan Strategis Korporat dan Divisi……………………………………………..
C.Perencanaan Produksi : dan Sifat dan Isi Rencana Pemasaran…………………………...
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Keaimpulan ………………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Urutan penciptaan dan penghataran nialai dapat di bagi menjadi tiga fase sebagai berikut:
b. Fase kedua adalah menyediakan nilai. Pemasaran harus menentukan fitur produk
tertentu,harga dan distribusi.
2. Rantai Nilai
Rantai nilai mengidentifikasi Sembilan kegiatan yang secara strategis relevan- lima
kegiatan primer dan empat kegiatan pendukung- yang menciptakan nilai bisnis dalam
yang spesifik.
Kegiatan primer adalah (1) logistic ke dalam atau memasukan bahan dalam
bisnis: (2) operasi akhir atau mengubah bahan menjadi produk akhir ;
(3) logistic keluar atau mengeringkan produk akhir ; (4) memasarkan produk, yang
meliputi penjualan ; dan (5) memberikan layanan produk .
Tugas perusahaan adalah mempelajari biaya dan kinerja dalam setiap kegitan
penciptaan nilai dan mencari cara untuk meninkatkannya.
Keunggulan kompetitif juga tumbuh bagi perusahaan yang memiliki kemampuan yang
berbeda “kompetensi inti mengacu pada bidang keahlian teknis dan produksi khusus,
sedangkan kemampuan yang berbeda mengambarkan kesempurnaan dalam proses bisnis
yang lebih luas”.
a. industri. kisaran industri tempat sebuah perusahaan akan bereopersi dalam hanya
satu industri;ada yang hanya dalam satu perangkat industri terkait;ada yang hanya
dalam
b. Produk dan Aplikasi. kisaran produk dan aplikasi yang akan disuplai oleh
perusahaan. Tujuan st.Jude Medical adalah”melayani para dokter diseluruh dunia
dengan produk bermutu tinggi untuk perawatan kadiovaskular.
c. Kompetensi.kisaran teknologi dan kompentensi inti lain yang akan dikuasai dan
diangkat oleh perusahaan NEC dari jepang membangun kompetensi intinya dan
menghitung komunikasi dan komponen-komponen untuk mendukung produksi
computer laptop,penangkap televisi dan telepon genggam.
Perusahaan harus mendefenisi ulang misinya jika misi itu telah kehilangan
kredibilitas atau tidak lagi mendefinisikan satu jalan yang optimal untuk pertumbuhan.
Organisasi-organisasi mengembangkan pernyataan misi untuk berbagi dengan para
manajer,karyawan (dalam banyak kasus)pelanggan.Satu pernyataan misi yang jelas dan
dipikirkan matang memberikan pengertian bersama kepada karyawan akan
tujuan,arah,dan peluang.Pernyataan itu menambah karyawan yang menyebar secara
geografis untuk bekerja secara independent dan secara kolektif kearah perealisasian
tujuan organisasi.
Perbedaan antara definisi pasar sasaran dan definisi pasar strategic.Definisi pasar
sasaran cenderung fokus pada menjual satu produk atau jasa.Contoh pepsi dapat
mendefinisikan pasar sasaranya sebagai setiap orang yang mau minum,apa saja untuk
menghilangkan dahaganya.General electric mengklasifikasikan bisnisnya menjadi 49 unit
bisnis strategi. SBU memiliki 3 karakter berikut ini;
a. Menetapkan satu bisnis tunggal atau kumpulan bisnis terkait yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian lain dari perusahaan.
relative dan tingkat pertumbuhan pasar tahunan sebagai criteria mengambil keputusan
investasi.Model perencanaan portofolio seperti ini tidak banyak lagi digunaknan karena
terlalu sederhana dan subjektif.
Perhitungan nilai ini menilai potensi bisnis berdasarkan peluang pertumbuhan dan
ekspansi global,reposisi atau penentuan ulang sasaran,dan outsourcing strategis.
penghapusan bisnis lama.Salah satu kerangka kerja yang berguna untuk mendeteksi
peluang pertumbuhan intensif baru disebut” kisi-kisi perluasan pasar produk” Pilihan
pertama adalah mengidentifikasi peluang untuk menumbuhkan lebih lanjut
bisnisperusahaan saat ini(peluang pertumbuhan investasi).Kedua adalah mengidetifikasi
peluang untuk membangun atau memperoleh bisnis yang berkaitan dengan bisnis
perusahaan saat ini(peluang pertumbuhan integrative).Ketiga adalah mengidentifikasi
peluang untuk menambah bisnis perusahaan saat ini(peluang pertumbuhan diversifikasi).
a. Pertumbuhan intensif
b. Pertumbuhan integrative
Sebuah bisnis dapat meningkatkan ppenjumlahan dan laba melalui integrasi kebelakang
kedepan dan horisontai didlam industrinya.
c. Pertumbuhan diversifikasi
masuk akal ketika ada peluang baik diluar bisnis yang ada industrinya sangat menarik
dan perusahaan mempunyai bauran kekuatan bisnis yang tepat untuk berhasil.
6. Inovasi pemasaran
a. Menghindari judul inovasi.memilih satu nama untuk tim inovasi yang tudak akan
mengesampingkan rekan kerja.
Rencana pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah dipelajari
Kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pelanggan dan pesaing, mempunyai alasan
yang lebih baik, dan lebih baik dan lebih realitas dari masa lalu. Rencana pemasaran
menggambarkan lebih banyak masukan dari semua fungsi dan dikembangkan oleh tim.
Perencanaan menjadi proses berkelanjutan untuk merespon kondisi pasar yang cepat berubah.
Kegagalan rencana pemasaran saat ini disebabkan oleh kurangnya realisme, tidak adanya
analisis yang cukup komptetitif, dan fokusnya yang hanya jangka pendek. Bebrapa kriteria
rencana pemasaran :
Rencana pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi
manajemen senior. Daftar isi menggaribawahi sisa rencana tersebut serta semua prinsip
pendukung dan rincian operasional.
Analisis situasi
Bagian ini menampilkan data latar belakang yang relevan tentang penjualan, biaya, pasar,
pesaing dan kekuatan dalam lingkungan makro. Informasi tersebut akan digunakan untuk
melaksanakan analisis SWOT.
Startegi pemasaran
Disini manajer produk mendefinisikan misi, tujuan pemasaran dan keuangan, serta kelompok
dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh penawaran pasar. Kemudian manajer menentukan
positioning kompetitif lini produk, yang akan menginformasikan strategi untuk mencapai tujuan
rencana.
Proyeksi keuangan.
Proyeksi keuangan meliputi peramalan penjualan, pengeluaran dan analisis titik impas (BEP)
disisi pendapatan proyeksi memperlihatkan volume penjualan yang diramalkan berdasarkan
bulan dan kategori produk. Disisi pengeluaran, proyeksi memperlihatkan perkiraan biaya
pemasaran , dan dibagi menjadi kategori yang lebih tepat. Analysis titik impas memperlihatkan
berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan setiap bulannya untuk menutup biaya tetap
bulannya dan ratarata biaya variabel per unit.
Kendali Implementasi
Bagian terakhir ini mengamati dan menyesuaikan implementasi rencana. Umumnya, bagian ini
menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi manajemen dapat meninjau
hasil setiap periode dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Perusahaan juga harus
menetapkan sejumlah ukuran internal dan eksternal yang berbeda untuk menilai proses dan
menyarankan kemungkinan modifikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun proses perencanaan pemasaran terdiri dari analisis hasil prestasi kegiatan
pemasaran, analisis SWOT pemasaran perusahaan, penentuan tujuan (Objek) pemasaran,
penetapan strategi pemasaran,. penetapan target pemasaran, penyusunan rencana pemasaran,
penyusunan program pemasaran, penyusunan anggaran pemasaran.
B. Saran
Didalam pemasaran suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal tersebut
melalui suatu proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, dalam
strategi perencanaan dan proses pemasaran hendaknya direncanakan dengan sebaik-baiknya dan
dapat di realisasikan kedepannya jadi tidak hanya semata perencanaannya saja.
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen, Pemasaran II