Anda di halaman 1dari 10

SYARAT & KOMPONEN PROPOSAL PENELITIAN Penelitian sebagai metode ilmiah mengharuskan sistematika yang baik dalam pelaksanaannya.

Untuk mendapatkan sistematika yang baik maka penelitian haruslah dirancang sebaik mungkin untuk memudahkan peneliti melakukan risetnya. Rancangan penelitian ini disebut dengan proposal penelitian. Teknik yang universal dalam menyusun sebuah proposal penelitian adalah dengan memperhatikan kebahasaan, sistematika dan materi yang dijelaskan. Proposal penelitian disusun sebelum melakukan peneltian. Dalam hal ini seorang peneliti harus mempunyai tiga kemampuan dasar, yaitu : kemampuan bahasa, metodologi yang tepat dan sesuai dengan masalah yang diteliti, dan penguasaan materi serta teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. A. Syarat Proposal Penelitian Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya : 1. Sistematis Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Susunan proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun biasanya harus mengandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi yang akan digunakan, dan alat ukur yang digunakan. 2. Terencana Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan jadwal pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya. 3. Mengikuti konsep ilmiah Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata bahasa yang digunakan. B. Komponen Proposal Penelitian 1. Judul Judul merupakan etalase dari suatu penelitian yang menampilkan keseluruhan rencana penelitian. Oleh karena itu judul penelitian harus memuat gambaran global masalah dan lingkup penelitian. Syarat judul yang baik yaitu : a. Menarik minat peneliti. b. Managable c. Mengandung kegunaan praktis d. Tersedia cukup data

e. Tidak duplikasi dari penelitian lain f. Berisi variable yang akan diteliti g. Berupa kalimat pernyataan h. Jelas dan singkat 2. Latar Belakang Masalah Latar belakang merupakan pengantar yang menjelaskan secara singkat materi penelitian yang ditulis secara sistemaris dan terarah. Biasanya dibuat secara deduktif, dimana masalah secara umum dikerucutkan menjadi masalah khusus yang akan diteliti. Latar belakang masalah merupakan justifikasi dibuatnya suatu penelitian. Dalam latar belakang masalah, selain konsep dan teori yang dituliskan, juga data angka dari institusi yang terkait dengan topic penelitian. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau pertanyaan masalah. Rumusan masalah ini memiliki konsekuensi terhadap tujuan, manfaat, kerangka konsep serta metode penelitian yang digunakan. Rumusan masalah didapat setelah peneliti menelaah atau mengidentifikasi permasalahan yang muncul di latar belakang. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas serta menggunakan kata yang bersifat operasional, seperti menguraikan, mengidentifikasi, menggambarkan. Tujuan biasanya dibuat dalam dua kategori yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum. Sedangkan tujuan khusus menjelaskan langkah yang diambil untuk mencapai tujuan umum. 5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas, dan menunjukan kontribusinya bagi pengembangan ilmu keperawatan, profesi, praktisi, pendidikan keperawatan atau institusi pelayanan kesehatan dan pemerintah selaku pembuat kebijakan. 6. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi uraian teori yang mendasari penelitian. Literatur yang dipakai hendaknya up to date dan relevan dengan topic penelitian. 7. Kerangka Konsep dan Hipotesis Kerangka konsep merupakan justufikasi ilmiah terhadap penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep harus didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang ilmiah, hasil penelitian, jurnal atau data literur lain. Hipotesa atau dugaan bukan hal yang mutlak, namun tergantung jenis penelitiannya. 8. Metode Penelitian

Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, kerangka penelitian, variable dan sub variable penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, cara analisa data. Untuk penelitian kualitatif dapat menjelaskan metode pendekatan yang digunakan. 9. Jadwal dan Lokasi Penelitian Jadwal dan lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat dan waktu penelitian yang akan dilakukan. Jadwal ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Jadwal penelitian dapat dibuat dalam bentuk time schedule. 10. Lampiran Yang harus dilampirkan dalam proposal antara lain daftar pustaka, alat ukur yang digunakan. C. Alasan Penolakan Proposal Penelitian Sebuah proposal dapat saja ditolak, apabila : 1. Plagiat hasil penelitian orang lain 2. Perumusan masalah lemah dan tidak focus 3. Konstribusi hasil penelitian tidak jelas 4. Tinjauan teori tidak relevan dengan tujuan penelitian 5. Metode penelitian tidak tepat 6. Proposal tidak sesuai dengan format yang ditetapkan 7. Penyampaian proposal terlambat 8. Penelitian tidak relevan dengan bidang studi

1.

Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk Proposal Penelitian ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah Proposal Umum yang sering

digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model Proposal Penelitian yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka Proposal Umum biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih bebas, penulisan Proposal Umum tetap harus mengindahkan kaidah kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut.

2.

Jenis-Jenis Proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.

Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;

2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;

3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

3.

Syarat-syarat Proposal

Syarat-syarat proposal yang baik diantaranya :

1. Jelas (Clear)

yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai :

bidang usaha,

status kepemilikan,

surat izin badan usaha yang diperlukan,

bentuk kerja sama yang ditawarkan,

pasar produk yang ditawarkan,

tenaga kerja,

pesaing,

bahan baku.

2. Singkat (Consice)

Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

3. Lengkap (Complette)

Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibua dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.

4. Benar (Correct)

Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasiinformasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.

5. Tidak kadaluwarsa (up to date)

Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

4.

Sistematika Proposal

1) Pendahuluan

a.Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi

dilaksanakan kegiatan tersebut.

b.Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)

c.Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2) Dasar Pemikiran

a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain

b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

3) Tujuan

a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)

b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :

Memperoleh kader-kader KMHDI

Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4)Tema

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

5) Jenis kegiatan

a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,

b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6) Target

. Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

Contoh :

. Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7) Sasaran/Peserta

. Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan

tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).

8)Waktu dan Tempat Pelaksanaan

. Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan

dilaksanakan kegiatan tersebut.

9)Anggaran Dana

. Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10) Susunan Panitia

. Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11) Jadwal Kegiatan

a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.

b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12)Penutup

a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.

b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.

c. Terakhir, diikuti dengan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai