PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk
memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan
pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan
penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan
hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi,
tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan
pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan penelitian pada dasarnya
berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan
pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.
Proposal penelitian mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan
diteliti, dan (2) metodologi penelitian.
3
• Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi oleh
peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian perlu
dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan
kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan
latar belakang dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat
dan waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi
beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam
mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi
masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan
metodologi penelitian yang tepat.
• Metodologi Penelitian
Ciri-ciri proposal Riset/Penelitian yang Baik Menurut Metode Atau Kaidah Ilmiah
adalah sebagai berikut:
4
1. Bersifat kritis dan analitis.
2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. Obyektif.
6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).
Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian Akhir
dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.
A. Bagian awal
Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan,
prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul, lambang Untirta, nama dan nomor mahasiswa,
instansi, kota, dan waktu pengajuan
5
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi 5.
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping kanan nama
dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan nama mahasiswa
(kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.
d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan ageng
Tirtayasa
e. Kota ialah Cilegon
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
2. Halaman Pengesahan
3. Ringkasan
4. Prakata
Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak tertentu.
B. Bagian Utama
6
I. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian.
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori pustaka dan hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu, yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara
memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber
aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
7
d. Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik tingkat nasional
maupun internasional)
a. Tahapan penelitian
b. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan
penelitian, merupakan penjelasan dari diagram alir yang ada pada tahapan
penelitian.
Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau sampel,
harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi
yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus
diuraikan dengan jelas dan kalau perlu,disertai dengan gambar dan keterangan-
keterangan.
d. Variabel penelitian,
8
Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang model
dan cara menganalisis data.
C. Bagian Akhir
I. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan
disusun kebawah menurut abjadnama akhir penulis pertama. Buku dan majalah
tidak dibedakan, kecuali penyusunnya kekanan, yaitu sebagai berikut:
II. Lampiran
9
2.6 PROSEDUR PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala keberhasilan
penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu sebelum disusun suatu
proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang dibuatnya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan; 1) apakah masalah tersebut diambil sesuai dengan minatnya, 2)
apakah ia berada dalam batas kemampuan akademisnya, dan 3) apakah ia dapat memperoleh
persetujuan dari lembaga yang berkepentingan. Konfirmasi pertanyaan pertama dapat
menjadi motivasi internal dalam menyelesaikan proyek yang dikerjakan. Ini dapat diperoleh
dengan jalan melakukan analisis masalah secara mendalam dan hati-hati. Konfirmasi
pertanyaan kedua dapat menjamin keberhasilan pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan
jalan melakukan penelaahan berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi pertanyaan
ketiga dapat menghindari hambatan yang timbul dari luar diri peneliti sendiri. Hal ini dapat
dicapai dengan melakukan konsultasi dengan lembaga yang menjadi tujuan diajukannya
proposal atau (bila tersedia) dengan membaca aturanaturan yang berlaku di lembaga yang
10
bersangkutan. Secara umum, dalam menyusun proposal penelitian ada langkah-langkah
yang sepatutnya ditempuh, yaitu:
15. Langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot study.
16. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian rintisan.
17. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang menjadi
dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-langkah penyusunan
proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas, sebenarnya sudah termasuk di dalamnya
kegiatan mengevaluasi proposal. Evaluasi tersebut dilakukan secara informal dan secara
11
formal. Evaluasi informal dilakukan dengan mendiskusikan draft proposal, baik dengan
kolega, dengan orang ahli (dalam metodologi penelitian maupun dalam disiplin ilmu yang
terkait dengan penelitian yang dilakukan). Adapun evaluasi formal dilakukan melalui
penelitian rintisan. Baik evaluasi informal maupun evaluasi formal, telah tercakup dalam
delapan belas langkah di atas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang.
Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan mensponsori
atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi
yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi,
proposal penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau
Ketua Program Bidang Studi. Jenis-jenis proposal penelitian adalah proposal penelitian
kualitatif, proposal penelitian kuantitatif, proposal penelitian pengembangan dan proposal
penelitian kajian pustaka. Isi proposal penelitian, masalah penelitian dan metodologi
penelitian. Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung pada
keterampilan masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa ketiadaan
pegangan dalam menempuh langkah-langkah pengembangan proposal penelitian menuntun
ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu. Langkah-langkah pengembangan
suatu proposal penelitian dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu : 1) tahap pra-penyusunan 2)
tahap penyusunan, dan 3) tahap evaluasi proposal. Bentuk suatu proposal yang berlaku di
suatu lembaga kadang-kadang berbeda dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun,
menilik tujuan dan fungsinya, unsurunsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian,
sepatutnya meliputi :
1. Keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,
2. Pernyataan masalah dan hipotesis,
3. Jenis data yang diperlukan,
4. Sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6. Analisis data yang dilakukan, dan
7. Rencana kegiatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15