Anda di halaman 1dari 17

Bahasa Indonesia

BAB III “Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan”

Kelompok 6

Nama Anggota: 1. Annisa Ramadhani (F1F120042)


2. Rada Parasmita (F1F120054)
3. Amellia Susanti (F1F120056)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
A. KEGIATAN 1 hal 76

1. Teks seperti apakah proposal itu? Apa nama lain teks proposal itu?
Sebelum melakukan penelitian atau melakukan kegiatan lain, diperlukan pembuatan proposal.
Proposal bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari pihak lain, yang dimaksud dengan
pihak lain dalam hal ini adalah pihak penerima proposal. Melalui proposal, pihak penerima
diharapkan dapat memberikan izin terhadap kelangsungan kegiatan. Selain itu, proposal suatu
kegiatan juga berfungsi untuk mendapatkan kerja sama dari pihak penerima proposal. Jadi dapat
dikatakan bahwa proposal adalah sebuah teks yang berisi rencana atau tujuan dari suatu
kegiatan atau penelitian yang akan dilaksanakan. Nama lain teks proposal adalah ide, rencana,
usulan, tawaran, proyek.

2. Ada berapa macam proposal yang Anda ketahui? Betulkah proposal dibagi menjadi proposal
penelitian dan proposal kegiatan? Jelaskan perbedaan di antara keduanya.
Secara umum, ada 4 macam proposal yaitu proposal bisnis, proposal penelitian, proposal proyek
dan proposal kegiatan. Berdasarkan bentuknya, proposal dibagi menjadi 3 jenis yaitu proposal
formal, semiformal dan non formal. Adapun perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal
penelitian yaitu proposal kegiatan berupa pengajuan untuk menyelenggarakan kegiatan,
sedangkan proposal penelitian merupakan pengajuan untuk melakukan suatu penelitian.
Proposal penelitian memuat metode penelitian, sedangkan proposal kegiatan tidak memuat
bagian tersebut. Proposal kegiatan memiliki rincian pembiayaan kegiatan, sedangkan proposal
penelitian tidak. Proposal kegiatan menggunakan landasan teoritis. Sementara itu proposal
penelitian menggunakan landasan teoritis dan hipotesa.

3. Untuk apa proposal dibuat? Dalam menjalani kehidupan akademik, apakah Anda membutuhkan
proposal? Kapan Anda membutuhkannya?
Proposal dibuat guna menjelaskan mengenai rancangan dan tujuan suatu kegiatan dengan jelas
dan detail. Selain itu proposal dibuat juga berguna untuk mendapatkan dukungan, perizinan
dana dan sponsor dari pihak-pihak terkait. Dalam menjalani kehidupan akademik, ada saatnya
untuk membutuhkan proposal. Proposal dibutuhkan saat akan melakukan suatu kegiatan
misalnya perayaan, seminar, pengabdian, magang, pelatihan, pada saat mengajukan penelitian
dan lain-lain.

4. Menurut Anda, penelitian apa saja yang perlu diawali dengan proposal?
 Penelitian pengembangan
 Penelitian kajian pustaka
 Penelitian kualitatif
 Penelitian kuantitatif

5. Menurut Anda, kegiatan apa saja yang perlu diawali dengan proposal?
 Kegiatan keagamaan
 Kegiatan seminar
 Kegiatan pentas seni
 Kegiatan yang direncanakan oleh pihak osis atau BEM
 Kegiatan penyelenggaraan lomba
 Perayaan Hut kemerdekaan

B. KEGIATAN 2 hal 77
1. Observasilah proposal penelitian yang berjudul Peranan ketersediaan eceng gondok (eichronia
crassipes) pada badan air dalam menurunkan beberapa parameter pencemar di Sungai Citarum
(Waduk Saguling) di bawah ini, lalu tentukanlah struktur teksnya dengan mengeksplorasi
tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
Bagian judul; bab 1 pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan hipotesis; bab 2 landasan teori dan
tinjauan pustaka yang meliputi landasan teori dan tinjauan pustaka; bab 3 metodologi penelitian
yang meliputi waktu dan lokasi studi, sumber dana penelitian, dan alur penelitian; dan terakhir
daftar pustaka.

2. Pusatkan perhatian pada Bab Landasan Teori dan Bab Metodologi Penelitian. Apakah bab-bab
itu terkait dengan masalah dan tujuan penelitian? Berikan alasan secukupnya
Pada bab landasan teori sudah terkait dengan masalah penelitian dikarenakan pada bab ini
dijelaskan oleh penulis mengenai permasalah dari judul dan di jelaskan singkat menegenai teori-
teori yang berkaitan dengan permasalahan, selain itu juga terdapat teori mendukung mengenai
solusi permasalahan.
Pada bab metedologi penelitian tidak terkait dengan tujuan penelitian, hal tersebut dapat dilihat
dari sub bab yang ada yaitu waktu dan lokasi studi, sumber dana penelitian, dan alur penelitian.

3. Jelaskan formulasi bahasa yang bagaimana yang dominan pada proposal penelitian? Anda dapat
mengeksplorasi pilihan kata, kalimat penanda wacana, dan unsur-unsur kebahasaan yang lain.
Mengapan terjadi peralihan formulasi bahasa seperti yang Anda temukan itu?
Bahasa proposal banyak diwarnai dengan penggunaan kata akan. Bahasa proposal yang seperti
itu menggambarkan bahwa penelitian yang dimaksud belum dilaksanakan tetapi baru
merencanakan untuk dilaksanakan.

B. KEGIATAN 2 hal 82
1. Observasilah proposal kegiatan yang berjudul Kegiatan magang menjadi staf di CV Explore Solo
di bawah ini, lalu tentukanlah struktur teksnya dengan mengeksplorasi tahapan-tahapan yang
ada di dalamnya.
Proposal tersebut terdiri dari bab 1 pendahuluan; bab 2 tata laksana kegiatan yang meliputi
pelaksana kmm, tujuan, waktu dan tempat, serta strategi pelaksanaan; bab 3 penutup.
2. Mengapa pada proposal kegiatan tidak terdapat Bab Landasan Teori dan Bab Metodologi
Penelitian? Apakah bab-bab itu terkait dengan masalah dan tujuan kegiatan? Berikan alasan
secukupnya.
Karena proposal kegiatan merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan, bukan berlandaskan
ilmu pengetahuan tetapi lebih kepada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan
pada bab landasan teori sendiri berfungsi dalam menyajikan ulasan teoritis terkait hal yang
diteliti dan metodologi penelitian berisi tentang pengumpulan data penelitian yang dimana hal
tersebut tidak dijabarkan dalam proposal kegiatan. Pada proposal kegiatan bab yang terkait
dengan masalah dan tujuan kegiatan terletak di bab pendahuluan dan tata laksana kegiatan.

3. Jelaskan formulasi bahasa yang bagaimana yang dominan pada proposal kegiatan? Anda dapat
mengeksplorasi pilihan kata, kalimat, penanda wacana, dan unsur-unsur kebahasaan yang lain.
Mengapa terjadi pemilihan formulasi bahasa seperti yang Anda temukan itu?
Bahasa proposal banyak diwarnai dengan modalitas 'akan'. Bahasa proposal mengandung makna
'keakanan'. Bahasa yang demikian menggambarkan bahwa kegiatan yang dimaksud belum
dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, proposal dibuat
dengan formulasi bahasa khusus yang antara lain ditandai oleh makna 'keakanan' tersebut.

B. KEGIATAN 2 hal 93

1. Bacalah Tahapan Pendahuluan proposal tentang eceng gondok di atas, lalu jawablah

a. Apa yang diteliti?

Yang diteliti dalam proposal tersebut adalah eceng gondok

b. Mengapa hal itu penting untuk diteliti?

Eceng gondok perlu diteliti karena dalam proposal tersebut terdapat masalah mengenai
buruknya kualitas sungai Citarum akibat pencemaran oleh limbah organik dan logam berat.
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan eceng gondok karena
terdapat penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai kemampuan eceng
gondok dalam menyerap logam berat dengan sangat baik.

c. Dengan cara apa hal itu akan diteliti atau dieksplorasi?

Penelitian tersebut pertama kali yang dilakukan adalah pengambilan sampel bahan dan akan
dianalisis karakteristik fisika-kimia bahan dilaboratorium.
2. Apa hubungan antara penelitian yang direncanakan ini dan penelitian penelitian sebelumnya?
Penelitian terdahulu berguna untuk mengetahui bagaimana metode penelitian dan hasil-hasil
peneleitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu digunakan sebagai tolak ukur peneliti untuk
menulis dan menganalisis suatu penelitian. Tujuan adanya (pencatatan) penelitian terdahulu
dalam sebuah penelitian atau dalam karya penelitian adalah agar akar keilmuan yang telah
dilakukan oleh ilmuwan terdahulu bisa diteruskan dan bisa menghasilkan penelitian yang baru.
Sehingga setiap solusi yang ada bisa bermanfaat dan tidak sia-sia dengan pengulangan yang
tidak perlu.

3. Proposal tersebut disertai hipotesis, meskipun tidak semua proposal penelitian mengandung
hipotesis. Mengapa hipotesis diperlukan pada proposal ini?
Hipotesis berfungsi sebagai kerangka kerja bagi peneliti, memberi arah kerja, dan
mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian. Adanya hipotesis dalam suatu penelitian
memberikan beberapa keuntungan bagi peneliti, seperti hipotesis memberikan arah bagi
penelitian yang akan dilaksanakan, mencegah peneliti untuk melakukan penelitian coba-coba,
dan hipotesis juga membantu peneliti untuk menghindari berbagai variable pengganggu dan
variable yang membingungkan.

4. Buatlah Tahapan Pendahuluan untuk proposal yang akan Anda rancang dengan
mempertimbangkan unsur-unsur yang seharusnya ada di dalamnya.

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap orang memiliki kenangan, baik itu indah maupun buruk. Dalam kenangan indah
terdapat kenangan yang sangat istimewa. Terkadang kenangan yang istimewa sangat
disayangkan untuk dilupakan. Salah satu cara untuk mengabadikan kenangan adalah dengan foto.
Bila foto dicetak, hanya dengan menambahkan figura adalah hal yang biasa dilakukan,perlu
adanya inovasi untuk meningkatkan hal tersebut sehingga beda dari yang lainnya.

Cara yang sederhana tetapi unik sangatlah cocok bersatu dengan foto yang berisi
kenangan istimewa. Mengganti figura menjadi botol yang dapat dimasukkan foto dan dapat
dihias cantik dengan bunga merupakan cara sederhana nan unik. Selain di manfaatkan sebagai
pengganti figura, dapat pula dimanfaatkan sebagai hiasan meja. Penambahan dengan lampu yang
bercahaya membuat kenangan yang tersimpan didalamnya semakin indah.

Pemanfaatan simplisia sebagai salah satu hiasan menjadi hal unik yang terdapat didalam
botol tersebut. Menurut Departemen Kesehatan RI, simplisia adalah bahan alami yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun dan berupa bahan yang
telah dikeringkan.
Pada saat ini, dunia tengah dihebohkan dengan sebuah penyakit COVID-19 yang menular
dan dapat mengancam nyawa. Pandemi yang tak kunjung reda dan kebosanan yang mulai
muncul akibatkan dirumahkan dapat membuat seseorang mengalami depresi akibat kurangnya
sosialisasi.Pengaruh tanaman herbal maupun aromatik dapat berguna dalam kondisi seperti
sekarang ini. Beberapa tanaman dalam bentuk simplisia dan juga kering seeperti akar wangi, biji
kopi, bunga lavender dan eucalyptus memiliki efek aromaterapi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Pemanfaatan simplisia akar wangi dan biji kopi digunakan sebagai isian dasar botol.
Adapun bunga lavender dan eucalyptus kering digunakan sebagai hiasan tambahan dalam botol.
Simplisia Simplisia akar wangi dan simplisia biji kopi merupakan salah satu tanaman aromatik
yang dikategorikan sebagai penghasil aroma. Manfaat dan efek aroma yang dikeluarkan berupa
efek menenangkan, ceria menurunkan stres, membuat rileks dan sebagainya
(Rahwidhiyasa,2013). Sehingga sangat cocok digunakan sebagai penghilang penat dan
merileksasikan pikiran dari hal-hal negatif.

Menurut Koswandy (2016), tanaman eucalypus memiliki aroma yang segar dan sifat
aromaterapi. Salah satu studi mengaitkan bahwa mengjirup eucalyptus yang sudah diekstrak
dapat meningkatkan kesehatan seperti asma, bronkhitis, demam, dan pilek. Selain itu, lavender
merupakan salah satu tanaman aromatik yang digunakan untuk aromaterapi.Aromaterapi dari
lavender dipercaya dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot tegang setelah
beraktivitas. Bunga lavender juga memiliki efek memberikan rasa kantuk (sedatif) (Dewi,
P.I.,2013)

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari usaha ini yaitu sebagai berikut:


1. Menghasilkan produk yang tidak hanya indah tetapi juga memiliki pengetahuan
didalamnya.
2. Simplisia tanaman yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai obat tetapi juga dapat
digunakan sebagai hiasan.
3. Menciptakan metode baru dalam pemanfaatan simplisia akar wangi sebagai aroma terapi.
4. Menambah pengetahuan masyarakat tentang bahan dasar obat.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pekan kreativitas mahasiswa kewirausahaan yang didapatkan


dalam bidang perindustrian dan perdagangan. Produk yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat
meningkatkan nilai jual dengan harga yang ekonomis.

1.4 Luaran yang diharapkan


1. Terciptanya produk yang dihasikan berupa suvenir yang dibuat dari simplisia akar wangi,
simplisia biji kopi, lavender eucalyptus yang digunakan sebagai aromaterapi untuk
menenangkan pikiran.
2. Terciptanya vidio kegiatan yang menunjukkan proses-proses dalam pembuatan produk.
3. Terciptanya vidio dan foto produk sebagai hasil jadi.
4. Dokumen HKI (hak kekayaan intelektual) sebagai hak paten produk.

5. Bandingkan pekerjaan Anda dengan Tahapan Pendahuluan pada proposal tentang eceng gondok
di atas.
Pada bab pendahuluan saya dengan proposal eceng gondok berbeda. Proposal diatas
merupakan proposal kegiatan wirausaha sedangkan proposal eceng gondok adalah proposal
penelitian. Pada proposal eceng gondok didalam pendahuluan terdapat latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan
hipotesis. Sedangkan pada proposal kegiatan diatas pada bab pendahuluan terdapat latar
belakang, tujuan kegiatan, ruang lingkup, dan luaran yang diharapkan.

C. KEGIATAN 3 hal 116


1. Dengan mencontoh proposal tentang eceng gondok di atas atau proposal penelitian yang lain,
susunlah proposal penelitian Anda sendiri dengan pokok persoalan yang sesuai dengan bidang
minat Anda. Selalu Anda ingat bahwa struktur teks proposal yang akan Anda susun adalah
pendahuluan landasan teori dan tinjauan pustaka metodologi penelitian.

Judul penelitian : Analisis PENYEBAB Kegagalan pada Pertumbuhan Jamur Di Atas Permukaan
Kaca

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam materi biologi salah satunya akan dibahas jamur (Mykes). Jamur adalah organisme
eukariot yang memiliki dinding sel tersusun dari kitin. Jamur tidak akan memiliki klorofil untuk
dapat melakukan fotosintesis.
Jamur hidup dengan cara menyerap zat organik yang ada disekitarnya. Bahan organik yang telah
diserap itu digunakan sebagai kelangsungan hidupnya serta akan disimpan dalam bentuk
glikogen yang berupa senyawa karbohidrat.
Pada kesempatan ini penulis akan melakukan penelitian terhadap kemungkinan jamur akan
dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik yaitu berupa kaca. Maka dari itu, penulis akan
mengambil judul penelitian yaitu “Analisis penyebab kegagalan pada pertumbuhan jamur pada
permukaan kaca”.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
 Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan jamur.
 Untuk mengetahui dimana habitat hidup jamur.
 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi sebagai syarat kenaikan kelas.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang didapat “Mengapa permukaan kaca tidak dapat ditumbuhi jamur?”

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Albert Towle, tahun 1989, jamur ini dimasukkan kedalam kingdom fungi serta kingdom
protista :
a. Kingdom Fungi.
Dengan ciri hifa yang bersekat, dinding sel yang terdiri dari kitin, polysakarida secara komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan cara persatuan dari gamet-gamet yang akan dapat diikuti
persatuan protoplasma. Reproduksi secara seksual dengan cara spora, fragmentasi. Klasifikasi
dari kingdom fungi terdiri dari 4 divisi diantaranya :
 Divisi Zygomycota
Hifa berinti yang banyak, reproduksi dengan menggunakan spora, sporangia, reproduksi seksual
dengan cara konjugasi zygospora.
Divisi Basidiomycota
Hifa yang bersekat, reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, reproduksi seksual dengan
cara basidiospora.
 Divisi Ascomycota
Hifa yang bersekat, mampu uniseluler, reproduksi aseksual dengan cara konidia juga dengan
cara bertunas, reproduksi seksual dengan cara ascospora.
 Divisi Deuteromycota
Hifa yang memiliki sekat, berkembang biak dengan cara konidia.
b. Kingdom Protista
Dimasukkan dalam protista karena mempunyai ciri-ciri seperti amuba, makanannya yang seperti
amuba dengan bakteri serta zat organik lain, morfologi dengan physiologi mirip pada amuba, sel
prokariotik. Klasifikasi pada kingdom protista adalah :
 Phylum Acrasiomycota
Dengan ciri berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi menggunakan sporangia. Tubuh
seperti pseudoplasmodium serta dengan sel eukariotik. Fase vegetatif yang serupa amuba
dengan berinti satu.
 Phylum Myxomycota
Cirinya berupa plasmodium yang memiliki banyak inti, berkembangbiak dengan cara sporangia.
Fase vegetatif yang serupa plasmodium dapat hidup bebas.
 Pylum chytridiomycota
Tubuh dengan benang-benang hifa, mpy dinding yang sangat pasti, inti eukariotik, menghasilkan
spora yang kembara. Khusus dapat menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3. 1. Objek, populasi dan sampel penelitian.


Objek dalam penelitian ini meliputi organisme dari jamur atau Mykes
Populasi di dalam penelitian ini yang meliputi jenis-jenis habitat hidup jamur (Mykes) yang
merupakan bahan organik serta aG norganik.
Sampel penelitiannya adalah dengan bahan organik yang berupa roti serta bahan anorganiknya
yang berupa kaca.
3.2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dengan tempat tinggal yang ada di salah satu peneliti yaitu dengan di blok
Jatiserang ds. Jatiserang kec. Panyingkiran kab. Majalengka.
3.3. Waktu penelitian
Waktu dari penelitian dapat diuraikan pada tabel di bawah ini :
Jadwal kegiatan penelitian
No. Jenis Kegiatan Penelitian Waktu Ket.
1. Menyusun Proposal 1 hari 10 Juni 2012
2. Melakukan Percobaan Pertama 2 hari 15-16 Juli 2012
3. Menganalisis hasil percobaan pertama 1 hari 17 Juli 2012
4. Melakukan percobaan kedua 2 hari 18-19 Juli 2012
5. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 20 Juli 2012
6. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 20 Juli 2012
7. Presentasi hasil penelitian 1 hari 21 Juli 2012

2. Dengan mencontoh proposal magang yang sudah Anda ketahui itu, susunlah proposal kegiatan
magang atau praktik kerja sesuai dengan bidang Anda Selalu Anda ingat bahwa struktur teks
proposal yang akan Anda susun adalah pendahuluan tata laksana kegiatan penutup.

Proposal kegiatan praktek kerja lapangan pada PT.Bank Negara Indonesia (PERSERO)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan
kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil. Agar dapat
memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa
perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan
dengan program pendidikan yang dikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di
perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa/mahasiswi bisa memanfaatkan ilmu dan
pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya.
Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal tersebut diatas
adalah dengan melaksanakan praktek kerja lapangan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
kerja praktek dengan mengikuti semua aktivitas dilokasi kerja. Kegiatan praktek kerja lapangan
ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pelatihan yeng dihadapkan langsung pada praktek
kerja sebagai pengaplikasian kemampuan pendidikan yang diperolah mahasiswa/mahasiswi baik
dari bangku perkuliahan maupun dan kegiatan lain di luar kuliah. Selain itu, mahasiswa juga
dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan di lapangan mengenal dunia kerja.

1.2. Dasar Pemikiran


Praktek kerja lapangan adalah kegiatan akademik yang dilakukan olah mahasiswa
dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada lembaga instansi yang relevan dengan
pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan berdasarkan kurikulum dan syarat
pembuatan tugas akhir. maka praktek kerja lapangan ini diadakan. Praktek kerja lapangan ini
juga diadakan agar mahasiswa/mahasiswi mengenal dunia kerja yang sebenamya. Selain itu
mahasiswa mahasiswi dapat langsung mempraktekan ilmu yang di dapatkan di perguruan tinggi.

1.3. Tujuan Kegiatan


a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa/mahasiswi dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga
secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di
bidangnya.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima
di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan
penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke
masyarakat.
e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi pemerintah, dan,
perusahaan.

1.4. Manfaat Kegiatan


a. Bagi Menasiswa
 Sebagai sarana lachan dan penerapan ilmu pengetahuan
 Meningkatkan kemampuan dan sosialisasi lingkungan kerja
 Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di lapangan kerja mengenal dunia
kerja khususnya dunia perbankan
b. Bagi Perguruan Tinggi
 Sebagai sarana untuk memperolen informasi mengenal keadaan umum lembaga
perbankan pada daerah sekitar melalu penerimaan laporan kegiatan perbankan yang
ada pada PT. Barik Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Bogor.
 Agar terciptanya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah
pihak yatu dapat menempatkan mahasiswa yang potensial untuk mendapatkan
pengalaman di lembaga keuangan yang bersangkutan.

BAB II
PENDAHULUAN

2.1. Bentuk Kegiatan


Bentuk kerja praktak yang diusulkan adalah:
2.1.1. Studi Kasus
Studi kasus adalah mempelajari suatu permasalahan didalam instansi lembaga tersebut,
mangidentifikasi persoalan yang ada, dan kemudian melakukan analisis terhadap masalah
tersebut dikaitkan dengan teori-teori yang diterima di dalam perkuliahan maupun di dalam
literatur-literatur. Studi kasus yang akan dilakukan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di
Bank BNI Kartor Cabang Utama Bogor ini nantinya berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan
kliring dengan mengambil judul Tinjauan Mekanisme Kliring. Adapun identifikasi masalah yang
akan dimunculkan dalam studi kasus ini diantaranya adalah:
 Bagaimana tata cara penyelenggaraan kiring pada Bank BNI?
 Bagaimana problematika yang muncul dalam penyelenggaraan kliring pada Bank BNI?
 Bagaimana upaya yang dilakukan Bank BNI untuk mengatasi problematika problematika
yang muncul dalam penyelenggaraan kliring?

2.1.2 Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah adalah melakukan analisis permasalahan yang terdapat di dalam
instansil lembaga untuk kemudian mencari solusi terbaik ata masalah tersebut dengan
menggunakan kemampuan kemampuan yang didapatkan selama perkuliahan

2.1.3. Tempat Kegiatan


Tempat kegiatan praktek kerja lapangan direncanakan di PT Bank Nagara Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Bogor. Ir. H. Juanda No. 52, Bogor.

2.1.4. Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan oleh Jurusan DIII Keuangan dan
Perbankan STIE Kesatuan Bogor, penulis berharap dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan selama 2 bulan. Namun penulis menyesuaikan ketentuan yang ada di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tok Kantor Cabang Utama Bogor.
BAB III
PENUTUP

Saya berharap agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat memberikan kesempatan


kepada saya untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di instansi dan tempat yang
telah saya pilih untuk saya jadikan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan. Dalam
pelaksanaan saya berharap kesediaan pihak instansi untuk membimbing saya dalam aktivitas
kerja yang saya lakukan.
Oleh karena tu saya berharap kepada pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Utama Bogor untuk dapat menempatkan saya pada bidang yang sesun sehingga
saya dapat melaksanakan kegiatan in dengan sebaik-baiknya dan dapat mencapai maksud dan
tujuan yang saya. inginkan
Demikian proposal kegiatan ini saya buat sebagai permohonan untuk melaksanakan
kegiatan praktek kerja lapangan pada PT. Bank Negare Indonesia(Persero) Tbk Kantor Cabang
Ulama Bogor. Besar harapan saya untuk mendapatkan dukungan dan bantuan. Atas kesedinan
bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
Resume bab 3 “ Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan”

A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Proposal


Proposal penelitian dan proposal kegiatan merupakan produk karya tulis yang sangat
penting. Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja.
Baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan, haruslah didesain dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari penetapan permasalahan sampai
dengan metode dan teknik pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif,
sistematis, dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara
akurat dan berterima dalam hal gaya penulisannya.

B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal


Hal penting yang hendaknya diperhatikan dalam mendesain proposal sebagai genre
makro adalah bahwa seluruh isi dan gagasan dalam proposal seharusnya disampaikan dengan
bahasa Indonesia yang baku.
Secara umum proposal penelitian memuat unsur-unsur yang terdiri atas (1) latar
belakang dilakukannya penelitian; (2) rumusan masalah dan tujuan penelitian; (3) manfaat atau
pentingnya penelitian; (4) tinjauan teoretis yang menguraikan acuan teori utama (grand theory)
dan elaborasinya, serta keterkaitannya dengan berbagai hasil penelitian terdahulu; (5) kerangka
pikir atau bingkai acuan (frame of reference) dalam melakukan penelitian terhadap masalah itu:
(6) asumsi atau hipotesis yang akan diuji; (7) sumber data atau subjek penelitian; (8) instrumen
pengumpulan data yang akan digunakan; (9) metode atau prosedur penelitian; (10) teknik
analisis data yang akan dilakukan; dan (11) daftar pustaka sementara. Tahapan tahapan itu
dapat diringkas menjadi pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, serta metodologi
penelitian. Sebenarnya masih ada unsur lain yang tidak diperhitungkan sebagai tahapan, yaitu
daftar pustaka dan lampiran (apabila ada).

1. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal


a. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal penelitian
1) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur (1) latar belakang
penelitian, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup
penelitian, dan (5) hipotesis. Tahapan Pendahuluan dengan unsur-unsurnya berfungsi
untuk memberikan latar belakang pemikiran yang menuntun ke arah akan
dilaksanakannya penelitian itu, menentukan pokok masalah yang akan diteliti termasuk
pentingnya masalah itu diteliti, dan menentukan tujuan yang akan dicapai melalui
pendekatan/metode/teknik tertentu.
Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan diteliti. Rumusan masalah
dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Beberapa ciri rumusan masalah yang baik adalah
antara lain:
 fisibel, yaitu berisi permasalahan yang dapat diatasi melalui penelitian tanpa
memerlukan waktu, tenaga, dan uang yang tidak terjangkau:
 jelas, yaitu tidak memuat tafsiran ganda
 signifikan, yaitu betul-betul penting dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kemaslahatan manusia
 etis, yaitu tidak menyangkut perasaan seseorang dan tidak me lingkungan sosial
tempat penelitian berlangsung
Persoalan pada rumusan masalah itu dijawab, dan hal itu tergambar pada tujuan
penelitian. Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban
atas permasalahan penelitian yang diajukan. Tujuan penelitian yang baik, perlu
diperhatikan beberapa strategi penulisannya sebagai berikut:
 Gunakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran.
 Tujuan penelitian kualitatif berfokus pada satu fenomena, sedangkan pada
penelitian kuantitatif menunjukkan dua atau lebih variabel yang berelasi atau yang
dapat dibandingkan.
 Gunakan verba tindakan pada penelitian kualitatif, seperti: menemukan,
mendeskripsikan/mengamati pengalaman (fenomenologi); memahami (etnografi):
mengembangkan (penelitian pengembangan), menyajikan (penelitian deskriptif),
dan sebagainya.
 Tunjukkan para partisipan atau subjek penelitian Anda.
 Tempatkanlah variabel bebas terlebih dahulu, diikuti variabel terikat atau juga
variabel kontrol.
Genre mikro yang digunakan untuk merealisasikan Tahapan Pendahuluan adalah
eksposisi dan deskripsi. Pada proposal ini tesis yang dimaksud sama dengan hipoteis
yang akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang direncanakan itu. Dengan
demikian, Tahap Pendahuluan mengandung ciri eksposisi. Di sisi lain, deskripsi
digunakan untuk menguraikan kondisi nyata pokok persoalan yang akan diteliti,
termasuk tujuan dan cara (pendekatan/metode/teknik) yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Selain itu, deskripsi juga digunakan untuk mengidentifikasi dan
mendefinisikan istilah teknis yang ada di dalam proposal.
2) Landasan teori dan tinjauan pustaka
Sesuai dengan namanya, ada dua unsur yang disampaikan pada Tahapan Landasan Teori
dan Tinjauan Pustaka, yaitu landasan teori dan tinjauan pustaka. Landasan teori
berfungsi untuk menyajikan ulasan teoretis dengan memformulasikan sintesis teori yang
akan digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti. Di pihak lain, tinjauan
pustaka berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan ini.
Pada Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka digunakan genre mikro ulasan
(review). Yang diulas adalah teori yang akan digunakan dan sejumlah penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.

3) Metodologi penelitian
Metode penelitian berisi gambaran keberadaan dan posisi variabel penelitian, teknik
yang digunakan dalam mengumpulkan data, dan menganalisis data. Metode juga
menyangkut data dan sumber data. Data adalah keterangan atau bahan nyata yang
dianalisis dalam penelitian yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Data
mempunyai wujud, dan data penelitian diambil dari sumber data. Terdapat tiga
klasifikasi sumber data yang disingkat dengan 3 p dalam Bahasa Inggris, yaitu p = person,
p = place, dan p= paper. Person adalah sumber data yang berupa orang, yang dapat
memberikan data yang berupa jawaban lisan. Dari person dapat diperoleh datanya
melalui teknik wawancara atau jawaban tertulis dan angket. Place adalah sumber data
yang menyajikan tampilan yang berupa keadaan diam dan bergerak. Data dari place
dapat diperoleh melalui teknik observasi.
Proses pengambilan sampel dari populasi atau proses pengambilan sebagian dari
keseluruhan objek atau memilih objek-objek dari sebuah populasi disebut sampling.
Jadi, teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu probability
sampling dan nonprobability sampling.
Teknik pengumpulan data akan mempengaruhi jenis instrumen yang akan digunakan.
Dengan kata lain, jenis instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian akan sangat
bergantung pada teknik pengumpulan data yang akan dipilih oleh peneliti. Definisi
operasional adalah definisi yang dibuat untuk membatasi suatu konsep secara
operasional. Hal yang membatasi definisi operasional adalah indikator atau parameter
penelitian Untuk dapat menyusun definisi operasional secara tepat, perlu diperhatikan
hal-hal berikut.
 Gunakan definisi sinonimi atas variabel yang akan didefinisikan.
 Tentukan indikator dari konsep yang akan didefinisikan.
 Tentukan instrumen yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep yang akan
didefinisikan
 Tentukan alat ukur/cara pengukuran yang dapat digunakan untuk mengenal
karakteristik konsep yang akan didefinisikan.
Persoalan lain yang perlu mendapatkan perhatian pada Tahapan Metodologi Penelitian
adalah langkah-langkah pelaksanaan penelitian. Langkah-langkah itu ditempuh secara
prosedural atau secara berurutan. Uraian tentang tahapan penelitian mencakup
penjelasan tentang langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam
menulis langkah-langkah penelitian, hal yang harus dipertimbangkan adalah metode
penelitian yang dipilih.
4) Daftar pustaka
Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional pada umumnya adalah
sistem APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan tetapi,
penerbit buku atau jurnal sering mempunyai sistem sendiri, meskipun biasanya
merupakan hasil modifikasi dari kedua sistem tersebut. Prinsip yang paling mendasar
pada penulisan daftar pustaka adalah bahwa semua karya yang dimasukkan ke dalam
daftar harus disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis karya tersebut.
Hal ini berlaku bagi baik penulis asing maupun penulis Indonesia.

b. Menganalisis struktur teks dan hubungan genre pada proposal kegiatan


1) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pentingnya kegiatan itu dilaksanakan, tujuan, manfaat, dan strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Genre mikro yang digunakan
adalah ekspossi dan deskripsi. Eksposisi digunakan untuk mengajukan argumentasi
bahwa kegiatan yang direncanakan pada proposal itu penting untuk dilaksanakan.
Adapun deskripsi digunakan untuk menggambarkan secara ringkas wujud kegiatan yang
diusulkan, tujuan, manfaat, dan strategi pelaksanaannya.
Selain itu, Tahapan Pendahuluan pada proposal kegiatan dan pada proposal penelitian
hampir sama. Perbedaannya adalah bahwa pada proposal penelitian kegiatan yang
diusulkan adalah penelitian, sedangkan kegiatan yang diusulkan pada proposal kegiatan
adalah apa pun selain penelitian. Perbedaan yang lain adalah bahwa pada Tahapan
Pendahuluan untuk proposal penelitian terdapat uraian tentang teori/pendekatan dan
penelitian sejenis sebelumnya, tetapi pada Tahapan Pendahuluan untuk proposal,
kegiatan uraian tentang hal-hal itu tidak ada.
2) Tata Laksana Kegiatan
Tahapan Tata Laksana kegiatan adalah tahapan yang menyajikan strategi yang akan
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan
ditempuh.
3) Penutup
Tahapan Penutup digunakan untuk menyampaikan harapan agar setelah diusulkan
proposal kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi.

2. Menganalisis formulasi bahasa pada proposal, manfaat proposal, dan pihak yang diberi
proposal
a. Menganalisis formulasi bahasa dalam proposal
Bahasa proposal mengandung makna keakanan. Bahasa yang demikian menggambarkan
bahwa penelitian atau kegiatan yang dimaksud belum dilaksanakan, tetapi direncanakan
untuk dilaksanakan. Selain terlihat pada modalitas akan atau ingin, keadaan bahwa sesuatu
belum terjadi juga tergambar pada penggunaan keterangan waktu atau kosakata tertentu
Keterangan waktu yang dimaksud adalah antara lain waktu yang akan datang, di masa
depan, bulan/semester/tahun depan, dan sebulan/dua bulan/setahun/ dua tahun ke depan,
atau keterangan-keterangan lain yang menunjukkan makna keakanan.
b. Menganalisis manfaat penyusunan proposal
Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh penelitian atau kegiatan itu. Penelitian
atau kegiatan mungkin saja dapat dilakukan tanpa diawali dengan proposal, tetapi hasil
penelitian atau kegiatan itu tidak dapat diukur dan arah yang dituju tidak jelas. Dengan
demikian, proposal merupakan rangkaian yang tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau
kegiatan yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui apakah penelitian atau kegiatan yang
akan dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau tidak.
c. Menganalisis pihak yang diberi proposal
Apabila proposal penelitian itu ditujukan kepada sponsor sebagai penyandang dana, tentu
saja proposal itu harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh sponsor tersebut. Di pihak
lain, proposal kegiatan untuk magang, seminar, pentas seni, dan sebagainya harus dibuat
sesuai dengan pihak-pihak yang terkait yang akan menerima proposal itu. Pihak-pihak itu
adalah pembimbing (atau kalau ada konsultan dari lembaga yang ditempati untuk magang),
penyelenggara atau pelaksana, yang ternyata adalah Anda sendiri dan lembaga yang akan
ditempati apabila kegiatan itu berupa magang), sponsor, pejabat (kampus atau pemerintah),
tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan yang lain. Semua pihak itu harus menjadi
pertimbangan dalam membuat proposal kegiatan.

C. Kegiatan 3: Membangun Teks Proposal secara Bersama-sama


Pada dasarnya, merekonstruksi teks proposal adalah menyusun ulang teks tersebut
dengan cara yang berbeda. Berikut cara yang dilakukan dalam merekonstruksi teks proposal:
(1) Tentukan teks proposal yang akan Anda rekonstruksi;
(2) Bacalah teks proposal itu dengan teliti, dan pahamilah struktur teks beserta isinya;
(3) Ringkaslah tahapan demi tahapan pada struktur teks dengan kalimat sendiri, tetapi tidak
mengubah isinya dan genre mikro yang ada;
(4) Rangkaikanlah ringkasan dari setiap tahapan itu menjadi satu kesatuan;
(5) Sebelum dianggap sebagal kesatuan ringkasan akhir, periksa kembali apakah rangkaian
ringkasan itu sudah Anda susun dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
(6) Kesatuan ringkasan akhir yang telah diperiksa ulang itu adalah rekonstruksi yang Anda
hasilkan.

Anda mungkin juga menyukai