Anda di halaman 1dari 6

Putri Nilam Sari

2015201019

Prodi s1 kebidanan

Resume BAB III

BAB III MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL


KEGIATAN

Dengan mempelajari bab III ini Anda akan memahami substansi teks proposal dan
ciri-ciri kebahasaannya, baik proposal untuk penelitian maupun proposal kegiatan
yang bukan penelitian. Pada akhirnya, Anda diharapkan dapat membuat proposal
dengan benar.

A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Proposal

• Eksplorasilah sejumlah persoalan yang dapat menunjukkan jalan ke arah


penyusunan proposal.
• Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang untuk
mendiskusikan pertanyaan- pertanyaan dalam tugas tersebut.
 • Teks seperti apakah proposal itu? Apa nama lain teks proposal itu?
• Ada berapa macam proposal yang Anda ketahui? Betulkah proposal dibagi menjadi
proposal penelitian dan proposal kegiatan? Jelaskan perbedaan di antara keduanya.
• Untuk apa proposal dibuat? Dalam menjalani kehidupan akademik, apakah Anda
membutuhkan proposal? Kapan Anda membutuhkannya?
• Menurut Anda, penelitian apa saja yang perlu diawali dengan proposal?
• Menurut Anda, kegiatan apa saja yang perlu diawali dengan proposal?
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi, kini
kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam bahasa
Inggris, kata proposal diberi makna “something (such as a plan or suggestion) that is
presented to a person or group of people to consider” atau “the act of presenting a
plan, suggestion, etc, to a person or group of people” (Webster, 2012). Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan makna proposal sebagai “rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan
baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di
Indonesia. Oleh karena itu, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan,
haruslah didesain dengan benar berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai
dari penetapan permasalahan sampai dengan metode dan teknik
pelaksanaannya.Proposal harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana
dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat dan berterima
dalam hal gaya penulisannya. Yang pertama terkait dengan isi, dan yang kedua terkait
dengan formulasi bahasa.

B.Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal

1. Menelusuri Model Teks Proposal


a. Menelusuri Model Teks Proposal Penelitian
1) Observasilah proposal penelitian yang berjudul Peranan ketersediaan eceng
gondok (eichronia crassipes) pada badan air dalam menurunkan beberapa parameter
pencemar di Sungai Citarum (Waduk Saguling) (hal. 78), lalu tentukanlah struktur
teksnya dengan mengeksplorasi tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
2) Pusatkan perhatian pada Bab Landasan Teori dan Bab Metodologi Penelitian.
Apakah bab bab itu terkait dengan masalah dan tujuan penelitian?
3) Jelaskan formulasi bahasa yang bagaimana pada proposal penelitian?
b. Menelusuri Model Teks Proposal Kegiatan
1) Observasilah proposal kegiatan yang berjudul Kegiatan magang menjadi staf di
CV Explore Solo (hal. 83), lalu tentukanlah struktur teksnya dengan mengeksplorasi
tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
2) Mengapa pada proposal kegiatan tidak terdapat Bab Landasan Teori dan Bab
Metodologi Penelitian? Apakah bab-bab itu terkait dengan masalah dan tujuan
kegiatan?
3) Jelaskan formulasi bahasa yang bagaimana yang dominan pada proposal
kegiatan?
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal
a. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal Penelitian Secara
umum proposal penelitian memuat unsur-unsur yang terdiri atas: (1) latar belakang
dilakukannya penelitian;
(2) rumusan masalah dan tujuan penelitian;
(3) manfaat atau pentingnya penelitian;
(4) tinjauan teoretis yang menguraikan acuan teori utama (grand theory) dan
elaborasinya, serta keterkaitannya dengan berbagai hasil penelitian terdahulu;
(5) kerangka pikir atau bingkai acuan (frame of reference) dalam melakukan
penelitian terhadap masalah itu;
(6) asumsi atau hipotesis yang akan diuji;
(7) sumber data atau subjek penelitian; (8) Instrumen pengumpulan data yang akan
digunakan;
(9) Metode atau prosedur penelitian;
(10) Teknik analisis data yang akan dilakukan; dan
(11) Daftar pustaka sementara. (Ali, 2011)
Tahapan-tahapan itu dapat diringkas menjadi
1) Pendahuluan Tahapan pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur
berikut.
(1) latar belakang penelitian (2) rumusan masalah penelitian (3) tujuan penelitian (4)
manfaat penelitian (5) ruang lingkup penelitian (6) hipotesis Genre mikro yang
digunakan untuk merealisasikan Tahapan Pendahuluan adalah eksposisi dan deskripsi.
Unsur latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika pemikiran yang menuntun ke
arah akan dilaksanakannya penelitian itu. Pada bagian ini dinyatakan mengapa pokok
masalah tertentu perlu diteliti, bagaimana hal itu akan diteliti baik secara teoretis
maupun metodologis, apa yang akan dihasilkan dari penelitian ini, dan apa pula
akibatnya seandainya hal itu tidak diteliti.Rumusan masalah penelitian berisi pokok
persoalan yang akan diteliti. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat tanya.
Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif dikaitkan dengan strategi penelitian
tertentu, misalnya etnografi, fenomenologi, studi kasus, atau grounded research. Anda
dapat mengawali rumusan masalah dengan kata “bagaimana” atau “apa” untuk
menunjukkan keterbukaan penelitian.
Tujuan penelitian berisi rencana jawaban terhadap pokok persoalan penelitian.
Kalimat yang digunakan untuk menyatakan tujuan biasanya berbunyi: “Penelitian ini
bertujuan untuk …” atau “Tujuan penelitian ini adalah …”.
2) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoretis dengan memformulasikan
sintesis teori yang akan digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti.
Tinjauan pustaka berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian- penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
3) Metodologi Penelitian
(1) Waktu dan lokasi penelitian
(2) Sumber data penelitian
(3) Alur penelitian
Tahapan metodologi penelitian menyajikan pendekatan, metode, dan teknik penelitian
yang akan diterapkan, termasuk langkah- langkah yang akan ditempuh.
Pendekatan penelitian menyangkut paradigma dan jenis penelitian yang diikuti:
Penelitian kualitatif: berfokus pada satu fenomena; pada penelitian kualitatif
digunakan verba menemukan, mendeskripsikan/ mengamati pengalaman
(fenomenologi), memahami (etnografi); mengembangkan (penelitian pengembangan);
menyajikan (penelitian deskriptif)
Penelitian kuantitatif: menunjukkan dua atau lebih variabel yang berelasi atau yang
dapat dibandingkan, hubungan antara; pengaruh terhadap Penelitian kombinasi:
penelitian gabungan antara kualitatif dan kuantitatif
Pendekatan dan metode Penelitian Kualitatif: Metode studi kasus, metode penelitian
aksi (action research), metode analisis deskriptif Kuantitatif: Metode korelasional
(untuk menguji hubungan), metode eksperimen (untuk membedakan dua hasil
perlakuan) Kombinasi
4) Daftar Pustaka
Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional pada umumnya
adalah sistem APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Pada
bagian ini sistem yang dianut adalah sistem APA. Sebagai lembaga, APA
mengeluarkan manual yang menjadi pedoman penulisan. Manual yang berjudul
Publication manual of American Psychological Association edisi keenam terbit pada
tahun 2010 dan dapat diunduh dari internet.
 Penulisan daftar pustaka dari buku: Cargill, M., & O’Connor, P. (2009). Writing
sientific research articles: Strategy and steps. Sussex: John Wiley & Sons. Wira Sakti,
N. (2014). Buku pintar pajak e- commerce: Dari mendaftar sampai membayar pajak.
Jakarta: Visimedia.Penulisan daftar pustaka dari artikel jurnal: Gardner, S. (2012).
Genres and register of student report writing: An SFL perspective on texts and
practices. Journal of English for Academic Purposes, 11, 52-63. Kwan, B. S. C., Chan,
H., & Lam, C. (2012). Evaluating prior scholarship in literature reviews of research
articles: A comparative study of practise in two research paradigms. English for
Specific Purposes, 31, 188-201.
Penulisan daftar pustaka dari internet: Kristo, F. Y. (2013). 10 negara pengguna
internet terbesar dunia, Indonesia? [Online]. Tersedia:
http://.inet.detik.com/read/2013/04/1 5/142327/2220564/398/9/10-negara- pengguna-
internet-terbesar-dunia-indonesia. [6 Juni 2013]. Santoso, A. (2009). Statistik untuk
psikologi: analisis varians desain faktorial di SPSS. [Online]. Tersedia:
http://psikologistatistik.blogspot.com/2009/03/analis is-varians-desain-faktorial. [10
September 2013].
5) Simpulan tentang Genre Teks dan Hubungan Genre pada Teks Proposal Penelitian
b. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan yang dimaksud di sini adalah proposal yang dirancang bukan untuk
penelitian, melainkan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas
akademik yang dikerjakan oleh mahasiswa.Kegiatan-kegiatan itu meliputi seminar,
kongres, lokakarya, pelatihan, pengabdian, magang, dan sebagainya.Proposal kegiatan
yang akan dibahas di sini adalah proposal kegiatan magang, yang apabila sudah
selesai dilaksanakan kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan magang.
Unsur-unsur proposal yang dijadikan bab atau subbab yaitu:
1) Pendahuluan
Tahapan pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pentingnya kegiatan itu dilaksanakan, tujuan, manfaat, dan strategi
yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Genre mikro yang
digunakan adalah eksposisi dan deskripsi. Eksposisi digunakan untuk mengajukan
argumentasi bahwa kegiatan yang direncanakan pada proposal itu penting untuk
dilaksanakan. Adapun deskripsi digunakan untuk menggambarkan secara ringkas
wujud kegiatan yang diusulkan, tujuan, manfaat, dan strategi pelaksanaannya.
2) Tata Laksana Kegiatan
Tahapan Tata Laksana Kegiatan adalah tahapan yang menyajikan strategi yang akan
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan
ditempuh. Pada contoh proposal kegiatan magang (hal.83), tahapan ini mencakup
pelaksana KMM, tujuan KMM, waktu dan tempat KMM, serta strategi pelaksanaan
KMM.
3) Penutup
Tahapan Penutup digunakan untuk menyampaikan harapan agar setelah diusulkan
proposal kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan.
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi.
4) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
3. Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak yang
diberi Proposal
3.1 Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal
Bahasa proposal banyak diwarnai oleh penggunaan modalitas akan. Kata yang setaraf
dengan akan adalah ingin, tetapi kedua kata itu mengandung perbedaan. Kata akan
berorientasi kepada hal yang dituturkan, sedangkan kata ingin berorientasi kepada diri
penutur. Perbedaan orientasi itu mengisyaratkan bahwa akan terkesan lebih objektif,
sedangkan ingin terkesan lebih subjektif. Namun demikian, kedua kata itu sama
dalam hal waktu yang diacu, yaitu waktu yang akan datang atau keakanan (sebagai
kontras dari kekinian). Selain terlihat pada modalitas akan atau ingin, keadaan bahwa
sesuatu belum terjadi juga tergambar pada penggunaan waktu atau kosakata tertentu.
Keterangan waktu yang dimaksud adalah antara lain: waktu yang akan datang di masa
depan bulan/semester/tahun depan sebulan/dua bulan/setahun/dua tahun ke depan
3.2 Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal
Proposal merupakan rangkaian yang tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau
kegiatan yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui apakah penelitian atau
kegiatan yang akan dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau tidak.
Kegiatan yang bukan penelitian dapat berupa kegiatan magang, seminar, pentas seni,
bakti sosial, studi banding, dan sebagainya.Apabila kegiatan-kegiatan itu tidak
direncanakan dengan baik, kegiatan itu tidak akan terlaksana secara efektif dan
efisien. Oleh sebab itu, sebelum kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan, perlu disusun
proposal yang bagus, yang memaparkan rancangan untuk semua aspek tersebut.
3.3 Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal
•Proposal penelitian yang dibuat harus betul- betul bagus secara akademik supaya
disetujui oleh pembimbing. Apabila proposal penelitian itu ditujukan kepada sponsor
sebagai penyandang dana, maka proposal itu harus memenuhi kriteria yang ditentukan
oleh sponsor tersebut. Proposal kegiatan harus dibuat sesuai dengan pihak-pihak yang
terkait yang akan menerima proposal itu. Pihak-pihak itu adalah pembimbing,
penyelenggara, sponsor, pejabat, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan yang
lain. Semua pihak itu harus menjadi pertimbangan dalam membuat proposal kegiatan.

C.Kegiatan 3 Membangun Teks Proposal secara Bersama-sama


1. Merekonstruksi Teks Proposal
Kegiatan ini Anda lakukan berdasarkan teks proposal yang sudah ada (baik proposal penelitian
maupun proposal kegiatan). Pada dasarnya, merekonstruksi teks proposal adalah menyusun
ulang teks tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam mengungkapkan hasil rekonstruksi, Anda
boleh menggunakan bahasa Anda sendiri, tetapi Anda harus tetap mempertahankan struktur
teks, isi, dan genre mikro yang ada. Cara yang ditempuh adalah:
(1) Tentukan teks proposal yang akan Anda rekonstruksi;
(2) Bacalah teks proposal itu dengan teliti, dan pahamilah struktur teks beserta
isinya;
(3) Ringkaslahtahapandemitahapanpadastrukturteksitudengankalimat-kalimat
Anda sendiri, tetapi tidak mengubah isinya dan genre mikro yang ada;
(4) Rangkaikanlahringkasandarisetiaptahapanitumenjadisatukesatuan.
(5) Sebelum dianggap sebagai kesatuan ringkasan akhir, periksa kembali apakah
rangkaian ringkasan itu sudah Anda susun dengan bahasa Indonesia yang baik
dan benar;
(6) Kesatuanringkasanakhiryangtelahdiperiksaulangituadalahrekonstruksiyang
Anda hasilkan.
2. Menyusun Teks Proposal yang Baru
Proposal yang akan Anda susun meliputi proposal penelitian dan proposal kegiatan. Proposal
penelitian atau proposal kegiatan yang akan Anda susun itu milik Anda sendiri, tetapi dalam
proses penyusunannya Anda masih mendasarkan diri pada model yang sudah Anda. Model
proposal tentang eceng gondok dan tentang magang yang disajikan pada Subbab B.1 di atas
dapat dijadikan pedoman. Anda boleh mencontoh struktur teksnya, genre mikro yang digunakan
di dalamnya, dan formulasi bahasanya, tetapi pokok persoalan yang diteliti atau kegiatan yang
dirancang berasal dari inisiatif Anda sendiri. Dengan demikian, bentuk proposal yang akan Anda
susun itu boleh sama dengan bentuk pada model, tetapi isi proposal itu adalah milik Anda
sendiri.
D. Kegiatan 4 : Membangun Teks Proposal secara Mandiri
Membuat teks proposal penelitian dan proposal kegiatan secara mandiri adalah tujuan akhir bab
ini. Sebagai bukti bahwa Anda sudah memahami prinsip-prinsip penyusunan proposal, Anda
diminta untuk membuat rangkuman terhadap bab ini. Pada saat yang sama, Anda juga diminta
untuk membuktikan diri bahwa Anda mampu membuat proposal. Untuk itu, Anda diminta untuk
membuat proyek belajar yang menuju pada penyusunan proposal dan diminta untuk
menyelesaikan tugas-tugas lain yang terkait.
1. Membuat Rangkuman
2. Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Proposal

Anda mungkin juga menyukai