Anda di halaman 1dari 7

BAB III

MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN

A. Kegiatan 1 : Membangun Konteks Teks Proposal

Proposal pada dasarnya adalah sebuah ulasan, usulan, rencana,


atau tawaran. Akan tetapi, kini kata proposal lebih sering digunakan
daripada ketiga kata yang lain itu. Kamus Besar Bahasa Indonesai
(KBBI) memberikan makna proposal sebagai “rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja”. Proposal Penelitian atau Proposal
Kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan baik dan mengikuti
kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di Indonesai.
Proposal harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana dalam
mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat dan
berterima dalam hal gaya penulisannya, yang pertama terkait dengan isi,
dan kedua terkait dengan formulasi Bahasa.

B. Kegiatan 2 : Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal

Hal penting hendaknya diperhatikan dalam mendesain sebagai


genre makro adalah bahwa seluruh isi dan gagasan dalam proposal
seharusnya disampaikan dengan bahasa Indonesia yang baku.

1. Menelusuri Model Teks Proposal


Baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan
disusun menurut struktur teks tertentu. Struktur teks itu terdiri
atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro yang
sesuai dengan isi dan fungsi tahapan tersebut.

2. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal

a. Mengenalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal


Penelitian
Secara umum, proposal penelitian memuat
memuat unsur-unsur yang terdiri atas (1) latar belakang
dilakukannya penelitian; (2) rumusan masalah dan tujuan
penelitian; (3) manfaat atau pentingnya penelitian; (4)
tinjauan teoritis yang menguraikan acuan teori utama
(grand theory) dan elaborasinya, serta keterkaitnya
dengan berbagai hasil penelitian terdahulu; (5) kerangka
piker atau bingkai acuan (frame of reference) dalam
melakukan penelitian terhadap masalah itu; (6) asumsi
atau hipotesis yang akan diuji; (7) sumber data atau
subjek penelitian; (8) instrumen pengumpulan data yang
akan digunakan; (9) metode atau prosedur penelitian; (10)
Teknik analisis data yang akan dilakukan; dan (11) daftar
pustaka sementara (Ali, 2011).
1.) Pendahuluan.
Mengandung unsur : (a) latar belakang
penelitian (logika pemikiran yang menuntun
ke arah akan dilaksanakannya penelitian itu),
(b) rumusan masalah penelitian (pokok
persoalan yang akan diteliti), (c) tujuan
penelitian (keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan
penelitian yang telah diajukan), (d) ruang
lingkup penelitian, dan (e) hipotesis
(dugaan/simpulan sementara).
Unsur latar belakang penelitian dikatakan
sebagai logika pemikiran yang mentun kearah
akan dilaksanakannya penelitian itu, karena
pada bagian ini dinyatakan mengapa pokok
masalah tertentu perlu diteliti, bagaimana hal
itu akan diteliti baik secara teoritis maupun
metodologis, apa yang akan dihasilkan dari
penelitian ini, dan apa pula akibatnya
seandainya hal itu tidak segera diteliti.
Rumusan masalah penelitian berisi pokok
persoalan yang akan diteliti. Rumusan masalah
dapat dinyatakan dalam kalimat tanya.
Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif
dikaitkan dengan strategi penelitian tertentu.
Verba yang digunakan untuk menyatakan
rumusan masalah bersifat eksploratif sesuai
dengan jenis strategi penelitian kuantitatif
yang ditetapkan. Beberapa ciri rumusan
masalah yang baik adalah antara lain (Fraenkel
Wallen, & Hyun, 2012) :
- Fisibel, Yaitu berisi permasalahan yang
dapat diatasi melalui penelitian tanpa
memerlukan waktu, tenaga, dan uang
yang tidak terjangkau.
- Jelas, yaitu tidak memuat tafsiran
ganda.
- Signifikan, yaitu betul-betul penting
dan bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan kemaslahatan
manusia.
- Etis, yaitu tidak menyangkut perasaan
seseorang dan tidak mengganggu
lingkungan social tempat penelitian
berlangsung.
Persoalan pada rumusan masalah itu
dijawab, dan hal itu tergambar pada tujuan
penelitian. Tujuan penelitian merupakan
keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban
atas permasalahan penelitian yang diajukan.
Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus relevan
dan konsisten dengan identifikasi masalah,
rumusan, dan proses penelitian (Riduwan,
2013).
Menurut Locke et.al 2007 (dalam
Gresswell, 2010) tujuan penelitian berarti
menunjukkan mengapa peneliti ingin
melakukan penelitian dan apa yang ingin
dicapainya. Begitu pentingnya tujuan
penelitian ini sehingga peneliti perlu
menulisnya secara terpisah dari aspek-aspek
lain dalam proposal penelitian dan perlu
dibingkai dalam paragraf dan kalimat yang
mudah dipahami pembaca. Untuk dapat
menyusun tujuan penelitian dengan baik,
perhatikan beberapa strategi penulisannya
sebagai berikut :
- Gunakanlah kata-kata seperti tujuan,
maksud, atau sasaran.
- Tujuan penelitian kualitatif berfokus
pada satu fenomena, sedangkan pada
penelitian kuantitatif menunjukkan dua
atau lebih variable yang berelasi atau
yang dapat digunakan.
- Gunakan verba tindakan pada
penelitian kualitatif, seperti:
menemukan,
mendeskripsikan/mengamati
pengalaman (fenomenologi),
memahami (etnografi),
mengembangkan (penelitian
pengembangan), dan sebagainya.
Adapun pada penelitian kuantitatif,
seperti: hubungan antara, perbandingan
antara, dan pengaruh terhadap.
- Tunjukkan para partisipan atau subjek
penelitian anda.
- Tempatkanlah variabel bebas terlebih
dahulu, diikuti variabel terikat atau
juga variabel control.
2.) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka.
Landasan teori berfungsi untuk menyajikan
ulasan teoritis dengan memformulasikan
sintesis teori yang akan digunakan sebagai
dasar pemecahan masalah yang diteliti. Di
pihak lain, tinjauan pustaka berfungsi untuk
menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya, yang kemudian
dibandingkan dengan penelitian yang akan
dilakukan ini. Baik teori maupun penelitian
yang diulas diarahkan kepada pemecahan
masalah yang teliti, sehingga setelah penelitian
itu selesai dilakukan dan hasilnya dilaporkan,
diketahui apakah teori tersebut perlu
dikembanagkanlebih lanjut dan apakah
penelitian ini dapat menutup kekurangan
penelitian-penelitian sebelumnya. Teori yang
disajikan pada landasan teori merupakan
perluasan dari pendekatan yang sudah
disebutkan di latar belakang pada tahap
pendahuluan. Di bagian ini dijelaskan bahwa
teori yang digunakan itu berada dibawah
paying ilmu tertentu. Pada Tahapan Landasan
Teori dan Tinjauan Pustaka digunakan genre
mikro ulasan
3.) Metodologi Penelitian. Tahapannya meliputi
waktu dan lokasi penelitian, sumber data
penelitian, dan alur penelitian.
4.) Daftar Pustaka
5.) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan
Genre Teks Proposal Penelitian
b. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre pada
Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposal yang dirancang bukan
untuk penelitian, melainkan untuk sebuah kegiatan.
Unsur-unsur yang ada didalamnya : Pendahuluan (berisi
uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pentingnya kegiatan itu dilaksanakan,
tujuan, manfaat, dan strategi yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Genre mikro yang
digunakan adalah eksposisi dan deskripsi), tata laksana
kegiatan (tahapan yang menyajikan strategi yang akan
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan. Pelaksana,
waktu,dan tempat kegiatan sudah cukup jelas.kesemuanya
dinyatakan dengan genre mikro deskripsi), penutup
(menyampaikan harapan agar setelah diusulkan proposal
kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti
yang direncanakan. Genre mikro yang digunakan adalah
dekripsi).
3. Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal,
dan Pihak yang Diberi Proposal

a. Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal

Bahasa proposal makna keakanan. Bahasa yang demikian


menggambarkan bahwa penelitian atau kegiatan yang
dimaksud belum dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk
dilaksanakan. Dengan demikian, proposal dibuat dengan
formulasi bahasa khusus yang antara lain ditandai oleh makna
keakanan tersebut.

b. Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal


Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh
penelitian atau kegiatan itu. Penelitian atau kegiatan
mungkin saja dapat dilakukan tanpa diawali dengan
proposal, tetapi hasil penelitian atau kegiatan itu tidak
dapat diukur dana rah arah yang dituju tidak jelas. Dengan
demikian, proposal merupakan rangkaian yang tidak dapat
dilepaskan dari penelitian atau kegiatan yang akan
dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau
tidak.

c. Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal


Jika proposal itu adalah proposal penelitian, proposal itu
akan diserahkan paling tidak kepada dosen pembimbing dan
kepada program studi atau petugas administrasi untuk
keperluan pengarsipan. Dengan demikian, proposal yang
dibuat harus betul-betul bagus secara akademik supaya
pembimbing meyutujuinya. Apabila proposal penelitian itu
ditujukan kepada sponsor sebagai penyandang dana, tentu
saja proposal itu harus memenuhi kriteria yang ditentukan
oleh sponsor tersebut. Di pihak lain, proposal kegiatan untuk
magang, seminar, pentas seni, dan sebagainya seperti telah
disampaikan diatas tentu harus dibuat sesuai dengan pihak-
pihak yang terkait yang akan menerima proposal itu. Pihak-
pihak itu adalah pembimbing (atau kalau ada konsultan dari
lembaga yang ditempati untuk magang), penyelenggara (atau
pelaksana, yang ternyata adalah anda sendiri dan lembaga
yang akan ditempati apabila kegiatan itu berupa magang),
sponsor, pejabat (kampus atau pemerintah), tokoh
masyarakat, dan pemangku kepentingan yang lain.

C. Kegiatan 3 : Membangun Teks Proposal Secara Bersama-sama

1. Merekonstruksi Teks Proposal


Pada dasarnya, merekonstruksi teks proposal adalah menyusun
ulang teks tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam
mengungkapkan hasil rekonstruksi, boleh menggunakan bahasa
sendiri, tetapi harus tetap mempertahankan struktur teks, isi, dan
genre mikro yang ada. Cara yang ditempuh adalah : (1) Tentukan
teks proposal yang akan direkonstruksi. (2) Bacalah teks proposal
dengan teliti, dan pahamilah struktur teks beserta isinya. (3)
Ringkaslah tahapan demi tahapan pada struktur itu dengan
kalimat-kalimat sendiri, tetapi tidak mengubah isinya dan genre
mikro yang ada. (4) Rangkailah ringkasan dari setiap tahapan itu
menjadi satu kesatuan. (5) Sebelum dianggap sebagai kesatuan
ringkasan akhir, periksa kembali apakah rangkaian ringkasan itu
sudah disusun dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. (6)
Kesatuan ringkasan akhir yang telah diperiksa ulang itu adalah
rekonstruksi yang dihasilkan.

2. Menyusun Teks Proposal yang Baru


Proposal yang akan anda susun meliputi proposal
penelitian dan proposal kegiatan. Proposal penelitian atau
proposal kegiatan yang akan anda susun itu milik anda sendiri,
tetapi dalam proses penyusunannya anda masih mendasarkan diri
pada model yang sudah ada. Dengan demikian, bentuk proposal
yang akan anda susun itu boleh sama dengan bentuk pada model,
tetapi isi proposal itu adalah milik anda sendiri.
Meskipun anda boleh mencari bantuan dari siapapun atau
dari sumber-sumber pustaka apapun, proposal yang anda susun
adalah proposal milik anda sendiri dapat dijelaskan lebih jauh
lagi bahwa apabila anda akan menyusun proposal penelitian, anda
dapat menentukan pokok persoalan yang akan anda teliti. Di sisi
lain, apabila anda akan menyusun proposal kegiatan, anda dapat
merancang kegiatan lokakarya, pelatihan, pentas seni, pengabdian
kepada masyarakat, atau kegiatan yang lain. Proposal kegiatan
seperti itu mungkin anda buat untuk kepentingan organisasi
mahasiswa di program studi anda. Dalam penyusunannya, anda
boleh mencontoh proposal kegiatan sejenis yang sudah
dilaksanakan sebelumnya.

D. Kegiatan 4 : Membangun Teks Proposal Secara Mandiri

1. Membuat Rangkuman
Apabila terdapat bagian yang belum dipahami, anda dapat
membaca dan mengkaji bagian tersebut berulang kali. Apabila
anda merasa yakin bahwa anda telah menguasai bab ini, buatlah
rangkumannya. Isi rangkuman tersebut harus memuat
keseluruhan isi bab. Selanjutnya anda dapat menyampaikan hasil
rangkuman itu dalam forum diskusi.

2. Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Proposal


a. Tugas
b. Proyek

Anda mungkin juga menyukai