Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ruth Christy Aritonang

NIM : 2032053

BAB III
MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN

A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Proposal


Sebelum melakukan penelitian untuk skripsi atau melakukan kegiatan lain yang bukan
penelitian (misalnya magang), akan dituntut untuk membuat proposal terlebih dahulu.
Proposal penelitian dan proposal kegiatan merupakan produk karya tulis yang sangat penting
untuk dipahami.
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan makna proposal sebagai “rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja”. Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak
apabila dirancang dengan baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi
akademik di Indonesia. Oleh karena itu, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan,
haruslah didesain dengan benar berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari
penetapan permasalahan sampai dengan metode dan teknik pelaksanaannya.
B. Kegiatan 2 : Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal
Hal penting yang hendaknya diperhatikan dalam mendesain proposal sebagai genre
makro adalah bahwa seluruh isi dan gagasan dalam proposal seharusnya disampaikan dengan
bahasa Indonesia yang baku. Selain itu, proposal hendaknya disusun dengan struktur teks
yang tepat, yang tahapan-tahapan di dalamnya direalisasikan dengan genre mikro yang tepat
pula.
1. Menelusuri Model Teks Proposal
Baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan disusun menurut struktur teks
tertentu. Struktur teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro
yang sesuai dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan tersebut.
a. Menelusuri Model Teks Proposal Penelitian
Proposal ini terdiri dari Pendahuluan yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan hipotesis. Kemudian terdapat
landasan teori dan tinjauan penelitian. Di akhir proposal diberikan metodologi penelitian
yang terdiri dari waktu dan lokasi studi, sumber data penelitian, alur penelitian dan daftar
pustaka.
b. Menelusuri Model Teks Proposal Kegiatan
Proposal ini terdiri dari pendahuluan, tata laksana kegiatan, tujuan, strategi pelaksanaan,
dan penutup.
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal

a. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal Penelitian


Secara umum proposal penelitian memuat unsur-unsur yang terdiri atas :
(1) Latar belakang dilakukannya penelitian;
(2) Rumusan masalah dan tujuan penelitian;
(3) Manfaat atau pentingnya penelitian;
(4) Tinjauan teoretis yang menguraikan acuan teori utama (grand theory) dan elaborasinya,
serta keterkaitannya dengan berbagai hasil penelitian terdahulu;
(5) Kerangka pikir atau bingkai acuan (frame of reference) dalam melakukan penelitian
terhadap masalah itu;
(6) Asumsi atau hipotesis yang akan diuji;
(7) Sumber data atau subjek penelitian;
(8) Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan;
(9) Metode atau prosedur penelitian;
(10) Teknik analisis data yang akan dilakukan; dan
(11) Daftar pustaka sementara (Ali, 2011).

Tahapan tahapan itu dapat diringkas menjadi pendahuluan, landasan teori dan tinjauan
pustaka, serta metodologi penelitian.
1) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan
hipotesis. Tahapan Pendahuluan dengan unsur-unsurnya berfungsi untuk memberikan
latar belakang pemikiran yang menuntun ke arah akan dilaksanakannya penelitian itu,
menentukan pokok masalah yang akan diteliti termasuk pentingnya masalah itu diteliti,
dan menentukan tujuan yang akan dicapai melalui pendekatan/metode/teknik tertentu.
Latar Belakang Penelitian, unsur latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika
pemikiran yang menuntun ke arah akan dilaksanakannya penelitian itu, karena pada
bagian ini dinyatakan mengapa pokok masalah tertentu perlu diteliti, bagaimana hal itu
akan diteliti baik secara teoretis maupun metodologis, apa yang akan dihasilkan dari
penelitian ini, dan apa pula akibatnya seandainya hal itu tidak segera diteliti.
Rumusan Masalah, rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan
diteliti. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah
untuk penelitian kualitatif dikaitkan dengan strategi penelitian tertentu, misalnya
etnografi, fenomenologi, studi kasus, atau grounded research.

Beberapa ciri rumusan masalah yang baik adalah antara lain :


1) Fisibel, yaitu berisi permasalahan yang dapat diatasi melalui penelitian tanpa
memerlukan waktu, tenaga, dan uang yang tidak terjangkau;
2) Jelas, yaitu tidak memuat tafsiran ganda;
3) Signifikan, yaitu betul-betul penting dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kemaslahatan manusia;
4) Etis, yaitu tidak menyangkut perasaan seseorang dan tidak mengganggu lingkungan
sosial tempat penelitian berlangsung.
Untuk dapat menyusun tujuan penelitian dengan baik, perhatikan beberapa strategi
penulisannya sebagai berikut:
1) Gunakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran.
2) Tujuan penelitian kualitatif berfokus pada satu fenomena, sedangkan pada penelitian
kuantitatif menunjukkan dua atau lebih variabel yang berelasi atau yang dapat
dibandingkan.
3) Gunakan verba tindakan pada penelitian kualitatif.
4) Tunjukkan para partisipan atau subjek penelitian Anda.
5) Tempatkanlah variabel bebas terlebih dahulu, diikuti variabel terikat atau juga variabel
kontrol.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti merumuskan fokus permasalahan penelitian
yaitu “Bagaimana upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan
narkoba berbasis keagamaan?” Untuk mempermudah analisis penelitian maka pokok
permasalahan tersebut dijabarkan dalam beberapa submasalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis nilai keagamaan
bagi anak bina di Pondok Remaja Inabah XX?
(2) Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina di Pondok
Remaja Inabah XX agar tidak ketagihan kembali setelah berhasil sembuh?
(3) Bagaimana manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan bagi anak bina di
Pondok Remaja Inabah XX?
Tujuan Penelitian Secara umum penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat
menemukan upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba
berbasis nilai keagamaan. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
(1) mengamati bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis nilai keagamaan
bagi anak bina di Pondok Remaja Inabah XX;
(2) menemukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina di Pondok
Remaja Inabah XX agar tidak ketagihan kembali setelah berhasil sembuh;
(3) mendeskripsikan manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan bagi anak bina di
Pondok Remaja Inabah XX. (Diadaptasi dan dimodifikasi dari Supriyatna, 2012).
2) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan namanya, ada dua unsur yang disampaikan pada Tahapan Landasan Teori
dan Tinjauan Pustaka, yaitu landasan teori dan tinjauan pustaka. Landasan teori berfungsi
untuk menyajikan ulasan teoretis dengan memformulasikan sintesis teori yang akan
digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti. Di pihak lain, tinjauan pustaka
berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Baik teori maupun
penelitian yang diulas diarahkan kepada pemecahan masalah yang ditelti, sehingga setelah
penelitian itu selesai dilakukan dan hasilnya dilaporkan, diketahui apakah teori tersebut perlu
dikembangkan lebih lanjut dan apakah penelitian ini dapat menutup kekurangan penelitian-
penelitian sebelumnya. Teori yang disajikan pada landasan teori merupakan perluasan dari
pendekatan yang sudah disebutkan di latar belakang pada Tahapan Pendahuluan.
Untuk merealisasikan fungsi tersebut, pada Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
digunakan genre mikro ulasan (review). Yang diulas adalah teori yang akan digunakan dan
sejumlah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teori yang diulas tidak hanya berasal
dari buku, tetapi juga sumber-sumber lain yang dirujuk dalam proposal. Sementara itu,
penelitian-penelitian yang diulas adalah penelitianpenelitian sejenis yang relevan.
3) Metodologi Penelitian

Pada contoh proposal , Tahapan Metodologi Penelitian meliputi:


(1) Waktu dan lokasi penelitian;
(2) Sumber data penelitian; dan
(3) Alur penelitian.
Unsur yang pertama mengandung pengertian bahwa penelitian akan dilaksanakan
pada kurun waktu dan di lokasi tertentu. Pada teori tentang metodologi penelitian, kedua hal
itu sering dikatakan sebagai latar (setting) penelitian. Unsur yang kedua menunjukkan
penjelasan tentang wujud data dan tempat data diperoleh serta dengan teknik apa data
diperoleh dan dianalisis. Unsur yang ketiga merupakan prosedur atau langkah-langkah
penelitian.
Dari ketiga unsur tersebut, dapat dinyatakan bahwa Tahapan Metodologi Penelitian
menyajikan pendekatan, metode, dan teknik penelitian yang akan diterapkan, termasuk
langkah-langkah yang akan ditempuh. Genre mikro yang digunakan pada Tahapan
Metodologi Penelitian adalah deskripsi, laporan, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan wujud data serta waktu dan lokasi penelitian, laporan digunakan untuk
menjelaskan klasifikasi data berdasarkan kriteria tertentu, serta prosedur digunakan untuk
menunjukkan langkah-langkah penelitian.
Salah satu pertimbangan utama untuk menentukan jenis metode yang akan digunakan
adalah tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, jika tujuannya adalah untuk
menguji hubungan, metode yang akan digunakan adalah metode penelitian korelasional,
jika tujuannya untuk membedakan hasil dua perlakuan, metodenya adalah eksperimen.
Selain itu, masih terdapat penelitian lapangan, penelitian pustaka, penelitian laboratorium,
studi kasus, dan seterusnya.
Tahapan Metodologi Penelitian dari proposal yang berjudul Pendidikan kewarganegaraan
sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa (Belladonna, 2013).
Metodologi Penelitian

1. Pendekatan
Pengkajian pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wadah meningkatkan
kesadaran hukum mahasiswa di STKIP Pasundan Cimahi, peneliti menggunakan metode
studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan naturalistik dengan model studi kasus ini mengungkap data dan informasi
sebanyak mungkin tentang pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai wadah
meningkatkan kesadaran hukum. Pendekatan kualitatif ini digunakan mulai dari proses
perencanaan, penelitian, penentuan lokasi, pemilihan sumber informasi, melakukan
pengamatan partisipan, dan pelaksanaan wawancara mendalam terhadap proses pembelajaran
dan kegiatan evaluasi yang dilakukan.
2. Metode Penelitian
Berdasarkan pendekatan di atas maka metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus. Dengan studi kasus peneliti dapat melakukan penelitian dengan intensif,
terinci, dan mendalam terhadap kelompok, organisasi atau gejala tertentu, dalam hal ini
STKIP Pasundan Cimahi.

(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladonna, 2013)

Metode juga menyangkut data dan sumber data. Data adalah keterangan atau bahan nyata
yang dianalisis dalam penelitian yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Data
mempunyai wujud, dan data penelitian diambil dari sumber data. Jadi, sumber data adalah
tempat data diambil. Sumber data pasti lebih luas daripada data. Sebagai contoh, apabila
peneliti akan meneliti editorial surat kabar, data yang dimaksud adalah editorial, sedangkan
sumber datanya adalah surat kabar.

Arikunto (2007) menyatakan bahwa terdapat tiga klasifikasi sumber data yang disingkat
dengan 3 p dalam Bahasa Inggris, yaitu p = person, p = place, dan p = paper. Person adalah
sumber data yang berupa orang, yang dapat memberikan data yang berupa jawaban lisan.
Dari person dapat diperoleh datanya melalui teknik wawancara atau jawaban tertulis dan
angket. Place adalah sumber data yang menyajikan tampilan yang berupa keadaan diam dan
bergerak. Keadaan diam meliputi misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna,
dan lain-lain. Paper adalah sumber data yang menyajikan tanda-tanda yang berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Wujud sumber data ini terdapat dalam media
komunikasi, seperti di zaman batu dahulu, kayu, tulang, daun lontar, dan sebagainya.

Bagaimana cara membuat definisi operasional?


Untuk dapat menyusun definisi operasional secara tepat, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1) Gunakan definisi sinonimi atas variabel yang akan didefinisikan.
2) Tentukan indikator dari konsep yang akan didefinisikan.
3) Tentukan instrumen yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep yang didefinisikan.
4) Tentukan alat ukur/cara pengukuran yang dapat digunakan untuk mengenali karakteristik
konsep yang akan didefinisikan.

4) Daftar Pustaka

Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada struktur teks proposal penelitian, daftar
pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting. Cara penulisan daftar pustaka yang lebih
terperinci–misalnya dari sumber antologi, surat kabar, majalah, atau internet dapat dieksplorasi
sendiri dari buku manual atau dari buku-buku lain yang relevan dengan Mata Kuliah
Metodologi Penelitian. Prinsip yang paling mendasar pada penulisan daftar pustaka adalah
bahwa semua karya yang dimasukkan ke dalam daftar harus disusun secara 104 alfabetis
berdasarkan nama belakang penulis karya tersebut.

Dari buku:
Cargill, M., & O’Connor, P. (2009). Writing scientific research articles: Strategy and
steps. Sussex: John Wiley & Sons.
Martin, J.R., & Rose, D. (2008). Genre relations: Mapping culture. London: Equinox.
Wira Sakti, N. (2014). Buku Pintar Pajak E-Commerce: Dari Mendaftar Sampai
Membayar Pajak. Jakarta: Visimedia.
Dari artikel jurnal:
Gardner, S. (2012). Genres and registers of student report writing: An SFL perspective on
texts and practices. Journal of English for Academic Purposes, 11, 52-63.
Kwan, B.S.C., Chan, H., & Lam, C. (2012). Evaluating prior scholarship in literature
reviews of research articles: A comparative study of practices in two research paradigms.
English for Specific Purposes, 31, 188-201.
5) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Teks Proposal Penelitian

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberikan latar belakang
meliputi Deskripsi) penelitian yang akan
dilaksanakan, permasalahan
yang akan diteliti,
gambaran tentang tujuan,
pentingnya masalah itu
diteliti, dan pendekatan/
metode/teknik yang akan
digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Landasan Teori dan Review Menyajikan ulasan teoretis
Tinjauan Pustaka tentang dasar pemikiran
yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah
penelitian.
Menyajikan ulasan tentang
penelitian sebelumnya dan
perbandingannya dengan
penelitian yang akan
dilasanakan.
Metodologi Penelitian Deskripsi (dan atau Menyajikan pendekatan,
meliputi Laporan, metode, dan teknik
Prosedur) penelitian yang akan
diterapkan, termasuk
langkahlangkah yang akan
ditempuh.

b. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal


Kegiatan Proposal kegiatan yang dimaksud di sini adalah proposal yang dirancang bukan
untuk penelitian, melainkan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas
akademik yang dikerjakan oleh mahasiswa. Kegiatan-kegiatan itu meliputi seminar, kongres,
lokakarya, pelatihan, pengabdian, magang, dan sebagainya. Terdapat unsur-unsur proposal
yang dijadikan bab atau subbab, yaitu pendahuluan, tata laksana kegiatan, dan penutup.
Secara berturut-turut, unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pentingnya kegiatan itu dilaksanakan, tujuan, manfaat, dan strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Genre mikro yang digunakan
adalah eksposisi dan deskripsi. Eksposisi digunakan untuk mengajukan argumentasi
bahwa kegiatan yang direncanakan pada proposal itu penting untuk dilaksanakan. Adapun
deskripsi digunakan untuk menggambarkan secara ringkas wujud kegiatan yang
diusulkan, tujuan, manfaat, dan strategi pelaksanaannya.
2) Tata Laksana Kegiatan Tahapan
Tata Laksana kegiatan adalah tahapan yang menyajikan strategi yang akan dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan ditempuh. Di dalam
strategi itu, terkandung prosedur yang ditetapkan untuk diikuti. Prosedur tersebut meliputi
serangkaian langkah yang ditempuh sebelum, pada saat, dan setelah kegiatan
berlangsung.
3) Penutup
Tahapan Penutup digunakan untuk menyampaikan harapan agar setelah diusulkan
proposal kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan.
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi.

Penutup
Demikian proposal ini disampaikan dengan harapan akan terjalin kerja sama yang
baik dan memberikan manfaat bagi pengembangan dan kemajuan semua pihak. Saya
mengharapkan pembimbing tugas akhir dapat menyetujui dan menerima proposal ini.
Atas perhatian dan kesediaan pihak pembimbing tugas akhir untuk dapat menyetujui
dan menerima pelaksanaan kerja praktik mahasiswa jurusan D3 Bahasa Inggris, saya
mengucapkan banyak terima kasih.

4) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
Setelah melakukan observasi dan analisis, maka dapat membuat simpulan bahwa tahapan-
tahapan yang dimaksud pada proposal kegiatan adalah tahapan-tahapan yang membentuk
proposal itu secara keseluruhan. Tahapan-tahapan itu adalah struktur teks dengan urutan
pendahuluan^tata laksana kegiatan^penutup.
Hal yang perlu diperhatikan pada buku panduan magang yang dikeluarkan oleh program
studi di perguruan tinggi :
3) Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak
yang Diberi Proposal
Menggali teks proposal (baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan yang bukan
penelitian) secara lebih mendalam lagi dengan mengajukan pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
 Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal
Bahasa proposal mengandung makna keakanan. Bahasa yang demikian menggambarkan
bahwa penelitian atau kegiatan yang dimaksud belum dilaksanakan, tetapi direncanakan
untuk dilaksanakan. Dengan demikian, proposal dibuat dengan formulasi bahasa khusus
yang antara lain ditandai oleh makna keakanan tersebut.
 Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal
Proposal penelitian atau proposal kegiatan merupakan rancangan bahwa sebuah penelitian
atau kegiatan akan dikerjakan. Proposal dapat memandu arah yang akan dituju oleh
penelitian atau kegiatan itu. Penelitian atau kegiatan mungkin saja dapat dilakukan tanpa
diawali dengan proposal, tetapi hasil penelitian atau kegiatan itu tidak dapat diukur dan
arah yang dituju tidak jelas. Dengan demikian, proposal merupakan rangkaian yang tidak
dapat dilepaskan dari penelitian atau kegiatan yang dirancang.
 Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal
Seandainya proposal itu adalah proposal penelitian yang dibuat oleh seorang mahasiswa,
proposal itu akan diserahkan paling tidak kepada dosen pembimbing dan kepada program
studi atau petugas administrasi untuk keperluan pengarsipan. Dengan demikian, proposal
yang dibuat harus betul-betul bagus secara akademik supaya pembimbing menyetujuinya.
Apabila proposal penelitian itu ditujukan kepada sponsor sebagai penyandang dana, tentu
saja proposal itu harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh sponsor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai