Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Usaha Konkret Untuk Memperkuat Multikulturalisme Di


Indonesia

Dosen Pengampu :

Enny Keristiana Sinaga, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : Kesita Saragih

Nim : 3183131037

Kelas : C - 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Dimana atas berkat dan
karunianya pengkritisi dapat menyelesikan Critical Journal Review ini dengan baik dan tepat
waktu. Saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua yang telah
memberikan dukungan serta semangat untuk saya dalam menyelesaian laporan ini.

Critical Journal Review ini merupakan salah satu tugas rutin yang harus dipenuhi
dalam satu semester. Dalam penyusunan laporan ini terdapat beberapa komponen yang harus
dipenuhi dan harus sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Pengkritisi berharap
laporan Critical Journal Review ini membawa manfaat bagi pembaca. Dan laporan ini dapat
dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan jurnal dan menambah informasi yang berkaitan
dengan penelitian.

Penulisan Critical Journal Review ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam
penggunaan tanda baca atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Oleh sebab itu,
pengkritisi meminta maaf atas kekurangan tersebut. Guna memperbaiki kesalahan di masa
yang akan datang, maka penulis mengharapkan adanya saran serta kritikan yang membangun.

Medan, 15 Oktober 2019

Kesita Saragih

( 3183131037)
A. CRITICAL JURNAL

Review Jurnal

Judul Pendidikan Kewarganegaraan: Usaha Konkret Untuk Memperkuat


Multikulturalisme Di Indonesia

Jurnal Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.pdf

Download https://journal.uny.ac.id

Volume dan Volume 14, Halaman 196 – 205

Halaman
Tahun Oktober 2017

Penulis Arif Prasetyo dan Margi Wahono

Reviewer Kesita Saragih

(3183131037 )

ISNN ISSN: 1693 – 7775

Tanggal 15 Oktober 2019

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Untuk Memperkuat


Multikulturalisme Di Indonesia, yaitu :

1) Pendidikan Kewarganegaraan memiliki makna filosofis sebagai


fondasi kekuatan ligatur dalam pembentukan mental
multikultural pluralisme guna mewujudkan cita-cita nasional
serta pemodernan bangsa dan negara tanpa meninggalkan
kearifan lokal yang telah diajarkan para leluhur sejak dulu.
2) perwujudan dalam upaya percepatan pembangunan nasional ini
diantaranya adalah dengan melakukan revolusi karakter bangsa
melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional dengan mengedepankan aspek Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic Education) yang menempatkan secara
proporsional aspek pendidikan
3) Dari berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia terkait
multikultural pluralisme tersebut, pendidikan kewarganegaraan
dapat menjadi salah satu solusi jitu sebagai sarana dalam
mempersiapkan warga negara yang baik di tengah
kompleksitas keberagaman yang berada di Indonesia.

Subjek Penelitian Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Negara


Kesatuan Republik Indonesia melalui perkembangan mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Indonesia.

Kata Kunci civics education, multicultural citizenship, local wisdom.

Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang dipakai ada 3 macam model,
yaitu :

1) Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan sumber data


pertama, sumber bahan cetak (kepustakaan), meliputi buku,
jurnal, makalah dan literatur hasil penelitian tentang
Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua, sumber data berupa
dokumen analisis yang meliputi hasil dokumen-dokumen
kenegaraan tentang kurikulum pendidikan kewarganegaraan
sekolah menengah atas dari tahun 1975-2013.
2) Teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan
adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi studi
dokumentasi, dan studi pustaka. Sementara itu proses analisis
data yang digunakan peneliti adalah reduksi data, display data,
verifikasi dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman,
1992).
Langkah penelitian Langkah Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :

1) Dengan menganalisis data yang digunakan peneliti adalah


reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan
(Miles & Huberman, 1992).
2) Teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan
adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi studi
dokumentasi, dan studi pustaka.
3) Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan sumber data
pertama, sumber bahan cetak (kepustakaan), meliputi buku,
jurnal, makalah dan literatur hasil penelitian tentang
Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua, sumber data berupa
dokumen analisis yang meliputi hasil dokumen-dokumen
kenegaraan tentang kurikulum pendidikan kewarganegaraan
sekolah menengah atas dari tahun 1975-2013.
Hasil dan Perkembangan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pembahasan (PKn) di Indonesia memiliki sejarah panjang dalam peranannya


mempersiapkan warga negara yang baik sesuai dengan hak dan
Penelitian
kewajibannya. PKn juga telah banyak mengalami pergantian nama
dan kurikulum selama enam dekade sejak awal berdirinya sebagai
salah satu bidang studi tahun 1947 hingga saat ini. Menurut Nuh
“Tidak ada kurikulum yang abadi, kurikulum berubah karena
perubahan zaman, bukan karena kurikulum sekarang yang jelek
atau salah. Sudah benar itu di zamannya. Tapi zaman berubah dan
kita harus ikut berubah” (Santoso et al., 2015, p. 86).
Pengembangan serta evaluasi kurikulum pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia memiliki kekhasan masing-masing
dalam setiap pergantian konten pada masanya, jadi tidak ada
kurikulum yang abadi.

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan


teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan aliran
atau teori pendidikan yang dianut oleh setiap negara. Kurikulum
merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan bagi kegiatan belajar, sehingga mendorong
perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan (Madjid, 2014, p. 1).
Perkembangan dan pertumbuhan suatu kurikulum dalam sistem
pendidikan memiliki sifat yang dinamis, sehingga dalam
pembentukannya disesuaikan dengan kebutuhan pada masa
penerapan praktik kurikulum tersebut.

Hal ini yang terjadi pula pada mata pelajaran PKn di Indonesia
yang diantaranya adalah istilah Civics secara formal tidak
dijumpai dalam kurikulum tahun 1957 maupun kurikulum tahun
1946. Namun secara materiel dalam kurikulum SMP dan SMA
tahun 1957 terdapat mata pelajaran Tata Negara dan Tata Hukum,
dan dalam kurikulum 1946 terdapat mata pelajaran Pengetahuan
Umum yang di dalamnya memasukan pengetahuan mengenai
pemerintahan (Winataputra, 2012, p. 3).

Mengenai fokus kajian pada kurikulum pendidikan moral tahun


1945-1964 berfokus pada pembahasan mengenai pengetahuan
umum yang di dalamnya digali dan dipilih dari mata pelajaran
sejarah, geografi, ekonomi, dan politik yang berkaitan dengan
pelajaran Tata Negara dan Tata Hukum.

Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan sudah sepantasnya


menjadi salah satu mata pelajaran yang mampu mengemban tugas
tersebut sebagai mata pelajaran yang di dalamnya trdapat muatan
ataupun konten multikulturalisme, karena Pendidikan
Kewarganegaraan khususnya di Indonesia mengajarkan bagaimana
seorang warga negara untuk mampu menjadi individu yang
memiliki kecerdasan dan berkarater baik sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.

Kekuatan Pada jurnal :

Penelitian 1.) Penulis menggunakan bahasa yang formal dan mudah


dipahami.
2.) Terdapat kesinambungan yang jelas antara metode penelitian
dengan hasil penelitian.
3.) Jurnal disertai gambar sehingga mudah dipahami.
4.) Judul jurnal berkesinambungan dengan materi yang dibahas.

Kelemahan Pada Jurnal :

Penelitian 1.) Banyak menggunakan kata yang tidak di jelaskan secara rinci
artinya.
2.) Terdapat istilah – istilah yang sulit dipahami
3.) Covernya kurang menarik.
4.) Dari segi tampilan isi kurang menarik karna kurang teratur.
Kesimpulan Pertama, PPKn di Indonesia memiliki makna filosofis dalam
mempersiapkan warga negara yang beradap dan bijaksana, hal ini
dikarenakan dalam kurikulum PPKn dalam perkembangannya
sendiri memiliki makna filosofis pelbagai penentu watak
warganegara yang taat hukum yang seimbang antara hak dan
kewajiban, sebagai pembentuk nilai, moral dan akhlak bangsa
dalam mempersiapkan mental multikultural warga negara.
Kedua, perkembangan kurikulum PPKn di Indonesia berkembang
secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan serta visi-misi dari
pemerintah yang mempengaruhi dalam pembentukan kebijakan
kurikulum pendidikan di Indonesia. Tetapi dalam pelaksanaannya
terdapat kekuatan yang menjadi fondasi dalam pelaksanaan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yaitu
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, politik, hukum, nilai, moral, kearifan lokal, dan
kebhinekaan dalam berkebudayaan.

Saran 1.) Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan menjadi salah


satu mata pelajaran yang mampu mengemban tugas tersebut
sebagai mata pelajaran yang di dalamnya trdapat muatan
ataupun konten multikulturalisme, karena Pendidikan
Kewarganegaraan khususnya di Indonesia mengajarkan
bagaimana seorang warga negara untuk mampu menjadi
individu yang memiliki kecerdasan dan berkarater baik sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
2.) Dengan menganalisis kebudayaan dan masyarakat Indonesia
serta kecenderuangan kehidupan masa depan dunia dan bangsa
Indonesia maka akan dapat diperoleh landasan sosio- budaya
yang cocok untuk pengembangan pendidikan di Indonesia.
Selanjutnya dengan mengembangkan sistim pemikiran 4L
sebagai metoda untuk mencapai tujuan pendidikan, maka akan
dapat diperoleh suatu landasan ilmiah bagi pengembangan
teori dan ilmu pendidikan yang cocok untuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai