Anda di halaman 1dari 11

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Dosen Pengampu : Rohani, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH :

Nama : Kesita Saragih


Nim : 3183131037
Kelas : C-2018

Mata Kuliah : Studi Masyarakat Indonesia

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sehingga saya telah
menyelesaikan tugas makalah mengenai Sistem Sosial Budaya Indonesia. Dalam penyusunan
makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi, namun saya menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak
sehingga hambatan yang saya hadapi dapat teratasi.

Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen pengampu Studi
Masyarakat indonesia yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Medan, Oktober 2019

Kesita Saragih

3183131037
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dengan semakin majunya zaman, seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin canggih, kebudayaan atau budaya Indonesia semakin tidak di perhatikan
keberadaanya, bahkan belakangan ini banyak sekali budaya Indonesia yang diklaim
oleh pihak lain, dan mungkin mereka lebih peduli dari pada kita yang memilikinya.
Indonesia adalah Negara yang kaya, subur dan seharusnya juga makmur. Tapi apa yang
terjadi?. Sedikit mengenai Sistem Sosial dan Budaya di Indonesia, dalam kurun waktu
yang singkat ini banyak penyimpangan-penyimpangan dari Sistem Sosial dan Budaya
itu sendiri, bukan orang lain yang lakukannya, dan anehnya itu dilakukan oleh kita
sendiri sebagai bangsa Indonesia yang seharusnya menjaga nilai-nilai kebudayaan
tersebut. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka Negara Indonesia akan hilang jatidirinya
sebagai Negara pancasila. Oleh karena itu, pentingnya kita mengetahui tentang sistem
sosial dan budaya Indonesia menjadi pokok bahasan dalam penyusunan makalah ini.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Agar mempermudah kita untuk lebih mengenal apa itu Sistem Sosial dan Budaya
khususnya di Indonesia ini, maka penyusun membatasi bahasan-bahasan yang akan
dijelaskan, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem, Sistem Sosial, Sistem Budaya, Sistem Sosial
Budaya serta Sistem Sosial dan Budaya Indonesia ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu

kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk

menggambarkan suatu setentitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika

seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada

dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya

seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain

seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana

yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum

diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada

banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang

paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di

antara mereka.

2.2. PENGERTIAN SISTEM SOSIAL

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam

masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan SISTEM SOSIAL.

Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu

yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-

hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Menurut Garna(1994),“sistem sosial adalah suatu perangkat peran sosial yang

berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma dan tujuan yang

bersama”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial itu pada dasarnya

ialah suatu sistem dari tindakan-tindakan. Seperti yang diungkapkan oleh

Parsons(1951), “Sistem sosial merupakan proses interaksi di antara pelaku sosial”.

2.3. PENGERTIAN SISTEM BUDAYA

Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah mentalitas. Mentalitas adalah

kemampuan rohani yang ada dalam diri seseorang, yang menuntun tingkah laku serta

tindakan dalam hidupnya. Pantulan dalam tingkah laku itu menciptakan sikap tertentu

terhadap hal-hal serta orang-orang di sekitarnya. Sikap mental ini sebenarnya sama saja

dengan sistem nilai budaya (culture value system) dan sikap (attitude).

Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak yang

hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu menyangkut

apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu suatu sistem nilai budaya

merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan arah serta dorongan pada perilaku

manusia. Sistem tersebut merupakan konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan dengan

tegas. Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan saja, tidak dirumuskan

dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itu lah sebabnya mengapa

konsep tersebut sering sangat mendarah daging, sulit diubah apalagi diganti oleh konsep

yang baru.
Bila sistem nilai budaya tadi memberi arah pada perilaku dan tindakan manusia, maka

pedomannya tegas dan konkret. Hal itu nampak dalam norma-norma, hukum serta

aturan-aturan. Norma-norma dan sebagainya itu seharusnya bersumber pada, dijiwai

oleh serta merincikan sistem nilai budaya tersebut.

Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan daya dorong

dalam diri seorang individu untuk bereaksi terhadap seluruh lingkungannya. Bagaimana

pun juga harus dikatakan bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh kebudayaannya.

Artinya, yang dianut oleh individu yang bersangkutan.

Dengan kata lain, sikap individu yang tertentu biasanya ditentukan keadaan fisik dan

psikisnya serta norma-norma dan konsep-konsep nilai budaya yang dianutnya. Namun

demikian harus pula dikatakan bahwa dalam pengamatan tentang sikap-sikap seseorang

sulitlah menunjukkan ciri-cirinya dengan tepat dan pasti. Itulah juga sebabnya mengapa

tidak dapat menggeneralisasi sikap sekelompok warga masyarakat dengan bertolak

(hanya) dari asumsi yang umum saja.

2.4 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL BUDAYA

Dari penjelasan di atas mengenai pengertian sistem, sistem sosial dan sistem budaya

dapat dinyatakan secara sederhana dalam arti luas bahwa pengertian Sistem Sosial

Budaya yaitu suatu keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial dan tata laku

manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta

bersama sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia

dalam bermasyarakat.”
2.5 PENGERTIAN SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA

Istilah sosial budaya merupakan bentuk gabungan dari istilah soial dan budaya. Sosial

dalam arti masyarakat, budaya atau kebudayaan dalam arti sebagai semua hasil karya,

rasa, dan cipta masyarakat. Sosial budaya dalam arti luas mencakup segala aspek

kehidupan. Karena itu, atas dasar landasan pemikiran tersebut maka pengertian sistem

sosial budaya Indonesia dapat dirumuskan sebagai totalitas tata nilai, tata sosial dan tata

laku manusia Indonesia yang merupakan manifestasi dari karya, rasa dan cipta didalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan pada pancasila dan

UUD 1945.

Degan demikian, sistem sosial budaya Indonesia memungkinkan setiap manusia

mengembangkan dirinya dan mencapai kesejahteraan lahir batinnya selengkap mungkin

secara merdeka sesuai dengan kata hatinya dalam kerangka pola berpikir dan bertindak

yang berdasarkan pancasila.

Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada nilai - nilai yang

terkandung dalam pancasila yang terdiri atas:

A. Tata nilai

Struktur tata nilai kehidupan pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara

meliputi berikut ini.

1. Nilai Agama

2. Nilai moral

3. Nilai vital

4. Nilai material ( raga)


B. Tata Sosial

Tata sosial indonesia harus berdasarkan :

1. UUD 1945

2. peraturan perundang-undangan lainnya

3. Budi pekerti yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur

C. Tata laku ( Karya )

Tata laku pribadi atau keluarga, masyarakat bangsa dan Negara harus berpedoman

pada ;

1. Norma Agama

2. Norma Kesusilaan/kesopanan

3. Norma Adat istiadat

4. Norma Hukum setempat

5. Norma Hukum Negara

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
sistem sosial budaya Indonesia memungkinkan setiap manusia mengembangkan dirinya

dan mencapai kesejahteraan lahir batinnya selengkap mungkin secara merdeka sesuai
dengan kata hatinya dalam kerangka pola berpikir dan bertindak yang berdasarkan

pancasila.

Struktur sistem sosial budaya Indonesia dapat merujuk pada nilai - nilai yang

terkandung dalam pancasila yang terdiri atas:

A. Tata nilai

Struktur tata nilai kehidupan pribadi atau keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara

meliputi berikut ini.

1. Nilai Agama

2. Nilai moral

3. Nilai vital

4. Nilai material ( raga)

B. Tata Sosial

Tata sosial indonesia harus berdasarkan :

1. UUD 1945

2. peraturan perundang-undangan lainnya

3. Budi pekerti yang luhur dan cita-cita moral rakyat yang luhur

C. Tata laku ( Karya )

Tata laku pribadi atau keluarga, masyarakat bangsa dan Negara harus berpedoman

pada ;

1. Norma Agama

2. Norma Kesusilaan/kesopanan
3. Norma Adat istiadat

4. Norma Hukum setempat

5. Norma Hukum Negara

3.2. SARAN
Setelah membaca makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat memahami dan
mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa mendapatkkan
pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “Sistem Sosial Budaya Indonesia”.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu H .1990, Psikologi Sosial ( edisi revisi ),rimeka cipta.


Garna, Judistira K. 1991. Beberapa Dasar Ilmu-Ilmu Sosial, Bandung :1996.
Sistem Budaya Indonesia, Bandung: program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words. Cambridge : Harvard University Press
Anderson, Benedict. 2001. Imagined Communities (Komunitas-komunitas Terbayang).
(terj. Omi Intan Naomi) Yogyakarta: Inist.

Anda mungkin juga menyukai