Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

keberadaan koperasi dan


strategi koperasi dalam pasar monopoli

Dosen Pengampu : Sulaiman Lubis, SE, MM

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi Dan Umkm

DISUSUN OLEH :

Abdan Masykuri Tanjung (7213510056)

Kelas B Semester 1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan syukur saya panjatkan ke khadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia serta berkat-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah saya ini. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada:
Bapak Sulaiman Lubis, SE. MM selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Koperasi dan UMKM, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat belajar
dan mengembangkan pengetahuan tentang keberadaan koperasi dan strategi
koperasi dalam pasar monopoli.Orang tua saya, yang senantiasa memberi saya
dukungan dalam perkuliahan ini baik dalam memberikan semangat maupun doa
sehingga saya dapat membuat makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saya sangat menantikan kritik maupun saran yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................... 2
2.1 Keberadaan Koperasi Dan Tujuan Koperasi...................................................................2
2.2 Peran Koperasi............................................................................................................................ 3
2.3 Sasaran Koperasi........................................................................................................................ 3
2.4 Koperasi Dan Persaingan Monopoli................................................................................... 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Koperasi di Indonesia diawali pada abad ke-20. Pada abad itu kemiskinan
mulai melanda Indonesia, akibat keberadaan kapitalis. Koperasi dikenalkan oleh
seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja. Ide awalnya adalah ketika Patih
melihat banyak pegawai negeri tersiksa, karena banyak dari mereka yang terjerat
oleh para rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Oleh karena
itu, Patih bersama beberapa temannya mempersatukan diri untuk melakukan
kerja sama dan pada tahun 1985 didirikan koperasi pertama di Leuwiliang.
Di negara berkembang, keberadaan koperasi menjadi sebuah institusi yang
dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Adanya peraturan perundangan yang mengatur
jalannya koperasi dibuat dengan maksud mempercepat pengenalan akan koperasi
dan memberikan dukungan atau perlindungan yang diperlukan oleh koperasi.
Koperasi di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang no 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.

1.2Rumusan Masalah
a. dimana keberadaan koperasi dan strategi nya?
b. apa saja yang dilakukan koperasi dalam pasar monopoli
c. bagaimana proses berjalannya koperasi indonesia dalam sistem pasar
monopoli

1.3Manfaat Penulisan
1. agar bertambahnya wawasan tentang adanya keberadaan koperasi dalam
sistem pasar monopoli
2. tertujunya sikap peduli erhadap masyarakat yang kurang dalam
menjalankan ekonomi
3. dapat mengaplikasikan nilai nilai koperasi dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 keberadaan koperasi dan tujuan koperasi

Tujuan utama dari Koperasi Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan


anggota koperasi tersebut, dan masyarakat umumnya. Koperasi di Indonesia
merupakan perkumpulan daripada anggotanya, sehingga laba bukan merupakan
ukuran utama kesejahteraan anggota. Walaupun demikian, koperasi tetap
berusaha agar mereka tidak mengalami kerugian. Dalam meningkatan
kesejahteraan anggotanya diperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada
anggota koperasi.

Umumnya koperasi dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh anggotamya,


setiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama dalam membuat keputusan.
Pembagian keuntungan koperasi atau Sisa Hasil Usaha (SHU) dihitung
berdasarkan sumbangan atau sokongan anggota terserbut dalam koperasi,
misalnya dengan membagikan keuntungan berdasarkan pembelian atau penjualan
yang dilakukan oleh anggota tersebut.Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat
sukarela dan diasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui
koperasi, para anggota ikut secara aktif memperbaiki kehidupannya dan
kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam
usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan
anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih
banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena
itu, angggota dalam koperasi bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak hanya


berorientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit
oriented). Oleh karena itu, manajemen koperasi tidak mengejar kuntungan sebagai
tujuan perusahaan kerena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at
cost). Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada
umumnya (UU no 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek
program oleh manajemen koperasi dalam berbagai aspek program manajemen
koperasi disetiap rapat anggota tahunan

2
2.2 Peran Koperasi

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak hanya


berorientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit
oriented). Oleh karena itu, manajemen koperasi tidak mengejar kuntungan sebagai
tujuan perusahaan kerena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at
cost). Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada
umumnya (UU no 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek
program oleh manajemen koperasi dalam berbagai aspek program manajemen
koperasi disetiap rapat anggota tahunan.

2.3 Sasaran Koperasi

Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan
pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang
berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas
sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai
kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen
mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan
harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau
manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di
pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat
“penerima harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi sebuah
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal
pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kuantitas output ditentukan
berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR =
MC. Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk
garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka
panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan
permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan
mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti
beras, gandum, batubara, kentang, dan minyak goreng.

3
2.4 Koperasi Dalam Pasar Persaingan Monopoli

PERAN KOPERASI TERHADAP PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR


MONOPOLISTIK, DAN PASAR OLIGOPOLI
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan bahwa, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.”
Pada dasarnya pengertian koperasi adalah:
1. Koperasi adalah badan usaha, artinya lembaga yang mengelola usaha.   
Misalnya, usaha pertokoan, produksi barang, jasa simpan pinjam dan usaha
perkreditan.
2. Koperasi ada yang beranggotakan orang, ada pula yang beranggotakan badan
hukum koperasi. Maksudnya koperasi ada yang beranggotakan orang-orang ada
pula yang beranggotakan beberapa koperasi yang telah berbadan hukum. Badan
hukum koperasi artinya koperasi yang telah diakui oleh pemerintah sebagai 
lembaga hukum.
 Tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
1. Memajukan kesejahteraan anggota
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Membangun tatanan ekonomi nasional.
Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar
(UUD) 1945 pasal 33 ayat (1),  koperasi berkedudukan sebagai sokoguru
perekonomian nasional, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional. koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang
memiliki kepentingan relatif homogen berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
Fungsi dan Peran Koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan
potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Dari pengertian diatas maka dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam:

1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).


2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market),
yaitu Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan
Oligopoli. 

4
Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna:
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan
atau mengubah harga pasar karena harga sudah ditentukan oleh interaksi antara
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
2. Produk yang dihasilkan sejenis (homogen)
Artinya tidak perbedaan antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan
dengan produksi perusahaan lainnya, akibatnya maka tidak ada gunanya jika
produsen melakukan persaingan dalam bentuk bukan harga karena konsumen
mengetahui bahwa barang yang dihaslkan oleh produsen tidak ada bedanya.
3. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
Artinya jika perusahaan mengalami kerugian dan ingin keluar dari pasar
dapat dengan mudah dilakukan, sebaliknya jika ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan di pasar ini ia pun dapat dengan mudah memasuki pasar ini.
4. Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Artinya pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-
perubahan atas harga, hal ini dapat berakibat pada produsen yang tidak dapat
menjual barangnya dengan harga lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
5. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat ini memiliki 2 aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan
masing-masing perusahaan adalah relative kecil jika dibandingkan dengan
keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.akibatnya produksi perusahaan
sangat sedikit jika dibandingkan dengan produksi dalam industri. Sifat ini
mengakibatkan apapun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikan harga atau
menurunkan harga produksi tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku di
pasar.

ari kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium suatu badan


usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam
struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan
permintaan(demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan
yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga(price
taker), apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai
struktur bersaing sempurna maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar
sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga,
walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis
termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”.

5
Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan
skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis pasar yang ekstrem (pasar persaingan sempurna dan monopoli), oleh sebab
itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat monopoli dan persaingan
sempurna. Pasar monopolistik dapat didefinisikan sebagai pasar yang terdapat
banyak produsen untuk menghasilkan barang yang berbeda.

Ciri-cirinya:
1. Adanya penjual yang banyak
Artinya jumlah tidak sebanyak pasar persaingan sempurna, jadi apabila
sudah ada beberapa perusahaan maka pasar monopolistik sudah dapat terwujud.
Yang terpenting tidak ada satu pun perusahaan yang ukurannya tidak lebih besar
dari perusahaan lain, keadaan ini menyebabkan produksi perusahaan relatif kecil
dibandingkan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Produk yang dihasilkan beragam(heterogen)
Artinya produk yang dihasilkan berbeda secara fisik, pengemasan,
perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan”, dan perbedaan
dalam cara membayar barang yang dibeli.
3. Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Artinya harga bukan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-
perusahaan dalam pasar monopolistik. Untuk menarik pelanggan maka
perusahaan perlu melakukan perbaikan mutu dan desain barang, melakukan
kegiatan iklan yang terus-menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik,
dan sebagainya.
4. Keluar masuk industri relative mudah
Artinya ada beberapa faktor yang membedakan, yaitu modal yang
diperlukan relatif besar, perusahaan harus menghasilkan barang yang berbeda
dengan yang sudah tersedia di pasar, dan perusahaan harus mempromosikan
barang tersebut agar memperoleh pelanggan. Jika ada perusahaan baru yang ingin
memasuki pasar ini maka harus menghasilkan produk yang yang lebih menarik
dari yang sudah ada di pasar.
5. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Artinya kekuasaan mempengaruhi harga, ini diakibatkan dari sifat barang
yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda. Perbedaan ini membuat pembeli bersifat
memilih, yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan kurang
menyukai barang dari perusahaan lainnya. Apabila perusahaan menaikan harga,
maka ia tetap dapat menarik pembeli  dan jika menurunkan harga tidak mudah

6
untuk menjual semua produk yang dihasilkan. Banyak konsumen masih membeli
barang yang dihasilkan perusahaan walaupun harganya relatif mahal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu koperasi yang memiliki kemampuan manajerial yang sama dengan
para pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan pelayanan kepada
anggotanya dengan lebih baik daripada pesaingnya. Kemampuan itu mungkin ada,
tetapi hanya dalam jangka waktu yang sangat pendek dan hal ini tidak ada artinya
jika koperasi mengharapkan eksis dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jika
koperasi ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada anggotanya, maka
dalam persaingan sempurna koperasi harus mempunyai kemampuan mengadakan
inovasi yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam
jangka panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan kebanyakan
koperasi tidak akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, dapat diharapkan (dengan asumsi bebas masuk dan
keluar dari pasar) keunggulan kompetitif dapat tercapai dengan introduksi inovasi
baru. Tetapi perusahaan perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang
nonkoperasi akan melakukan hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai
keunggulan khusus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hendra dan Kusnadi, 1999. Ekonomi Koperasi Lembaga Penerbit Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia.

UU Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Undang-Undang Koperasi, Nomor 25 Tahun 1992.

S., Alam (2007). Ekonomi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga.
ISBN 979-734-533-5.

Wikipedia. “Koperasi” – Diambil pada hari Kamis, 26 Agustus 2021, pukul 17.23,
https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

Agung, Ahmad. 2017. Ekonomi Koperasi & UMKM. Bandung: Penerbit Manggu
Makmur Tanjung Lestari.

Anda mungkin juga menyukai