Anda di halaman 1dari 8

Analisa Penawaran dan Permintaan Cabai di

Kabupaten Kutai Kartanegara pada Tahun


2013.

Latar Belakang.
Pada saat ini secara global kondisi ekonomi internasional termasuk
Indonesia sedang mengalami krisis. Krisis utang di eropa serta kebijakan
moneter Amerika berimbas negatif pada struktur ekonomi banyak Negara
di dunia.
Meskipun begitu di Indonesia, kuatnya fondasi perekonomian dan
insfrasturktur perdagangan terlah memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional.
Stabilnya pertumbuhan sektor perdagangan merupakan cerminan
efektifnya kebijakan-kebijakan di sektor perdagangan dalam menstimulus
kinerja perdagangan nasional yang pada giliranya akan berimbas pada
PDB secara keseluruhan.
Secara keseluruhan sektor perdangangan memberikan kontribusi
stabil pada angka 15% terhadap PDB nasional
Perdagangan sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menyampaikan barang atau jasa dengan maksud pemenuhan kebutuhan
sehari hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perdagangan
adalah proses yang mempertemukan antara produsen dan konsumen
1

atau penjual dan pembeli. Aktivitas pertemuan ini biasanya dilakukan di


sebuah tempat yang disebut pasar.
Mengingat betapa pentingnya pasar sebagai unsur penunjang
perekonomian nasional maka diperluakan analisis terhadap kestabilan
ketersediaan produk yang ada di pasar, analisis ini diperlukan karena
ketersediaan produk dipasar sangat erat kaitannya dengan fluktuasi harga
produk. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis penawaran dan
permintaan pasar.
Produk yang menjadi objek penelitian dalam analisis permintaan
dan penawaran yang dilakukan kali ini adalah pada produk cabai.

Tujuan
Tujuan dari penulisan analisis atas permintaan dan penawaran ini
adalah untuk mengetahui apa yang menjadi faktor penentu atas
keseimbangan dan penawaran dan permintaaan produk cabai di pasar
Kutai Kartanegara.

Permasalahan
a. Permasalahan dalam analisis ini adalah berapa angka yang
seharusnya ada dan dijadikan patokan bagi ketersediaan cabai di
pasar Kutai Kartanegara?.

b. Faktor

apa

penawaran

yang
dan

paling

menentukan

permintaan

atas

atas

produk

keseimbangan

cabai

di

Kutai

Kartanegara?

Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang
terjadi, dan akan dicarikan jawabannya melalui proses analisis atas data.
Dan hipotesis pada penulisan ini adalah: bahwa faktor distribusi
atas cabai adalah faktor yang paling menentukan atas keseimbangan
penawaran dan permintaan cabai. Kegagalan atas lancarnya distribusi
cabai dari produsen ke pasar akan menyebabkan langkanya ketersediaan
stok yang pada gilirannya akan memaksa harga cabai menjadi naik.

Unsur-unsur

Elastisitas

Penawaran

(supply)

dan

Permintaan

(demand).
a. Harga pasar.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan
pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut
juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada
keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.
b. Daya beli konsumen.
Daya beli adalah kemampuan masyarakat dalam membelanjakan
uangnya dalam bentuk barang maupun jasa.
c. Distribusi.
Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan

jasa

dari

produsen

kepada

konsumen,

sehingga

penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,


harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
d. Harga barang substitusi; cabai olahan dalam kemasan (Botol)
Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi
barang yang lain.

Analisis
1. Analisis dari sisi penawaran (supply) cabai di Kutai Kartanegara.
Tabel 4.13. Perkembangan
luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi
sayuran (2011 s/d 2012)
Kabupaten Kutai
Kartanegara. No

Jenis Sayuran

2011

2012

Luas tanam
(ha)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

12.
13.

Prod (t)
Bawang
Merah
Bawang
Putih
Bawang
Daun
Ketang
Kubis
Kembang
Kol
Petsai/Sawi
Wortel
Lobak
Kacang
Merah
Kacang
Panjang

Cabe
Besar
Cabe
Rawit

Produktivitas
0

Luas panen
(ha)
0

12

Ton/ha
0

Prod (t)

Produktivitas

Ton/ha
0

0,72

12

1,67

0
0
10

0
0
54

0
0
5,39

0
0
8

0
0
64

0
0
8,03

315
0
0
4

515
0
0
2

1,64
0
0
0,53

284
0
0
2

493
0
0
1

1,74
0
0
0,40

725

2.456

3,39

796

2.761

3,49

491

1.736

3,54

69

299

4,33

536

1.558

2,91

635

2.069

3,26

(sumber: http://dispertan.kaltimprov.go.id: 2013)

2. Analisis dari sisi permintaan (demand) cabai di Kutai Kartanegara.

(sumber: http://dispertan.kaltimprov.go.id: 2013)


3. Elastisitas penawaran dan permintaan

(data diolah dari: http://www.investor.co.id:2013)


4. Daya beli.

(data diolah dari: http://kaltim.bps.go.id/web/KDA10/10-11.pdf

Interpretasi Analisis
7

a. Harga cabai menurut Tabel 2, dapat dikatakan stabil dengan harga


rata-rata Rp. 29.583 untuk cabai rawit dan Rp. 30.833 untuk cabai
besar dengan kisaran rata-rata harga keseluruhan Rp. 60.417,b. Terdapat kaitan erat antara distribusi cabai dengan harga dipasar
local Kutai Kartanegara. Dari table 3 tergambar bahwa maskipun
penawaran (produksi cabai nasional) melebihi permintaan cabai
nasional tetap saja harga cabai tidak dapak di kedalikan. Hal ini
menjadi faktor penting yang menunjukan tidak meratanya pola
distribusi cabai kesetiap daerah di Indonesia.
c. Meskipun daya beli (pendapatan penduduk) dikutai kartanegara
cukup tinggi, tergambar pada table 4. tidak ada korelasi positif
antara fluktuasi harga cabai di pasar local kutai kartanegara
dengan tarikan permintaan cabai.

Anda mungkin juga menyukai