Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi merupakan kata serapan dari bahasa inggris yaitu economy. Kata ekonomi
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomike yang memiliki arti pengelolaan rumah
tangga. Ekonomi adalah suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang
berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya masyarakat yang terbatas diantara berbagai
anggotannya, dengan pertimbangkan kemampuan, usaha dan keinginan masing – masing
Sebelum kita memasuki pembahsan sebaiknya kita ketahui dulu apa itu sosilogi dan
ekonomi. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama
kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August
Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi
dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Para sarjana, praktisi, atau ahli di bidang
sosiologi disebut sosiolog.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku
masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang
dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau
umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi
politik, ekonomi, sosial.
Sedangkan Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi , distribusi
dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti
"peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga"
atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.
Jadi kita simpulkan Sosiologi ekonomi adalah bidang studi penting sebagai salah satu alat
didalam memahami realitas dan fenomena perekonomian. Makalah ini bukan sekedar
mengenalkan bagaimana ekonomi di pahami secara perspektif yang non-economic. Tetapi juga
mengajak para pemerhati ekonomi, mahasiswa antropologi dan lain-lain. Untuk menyadari
bahwa persosalan ekonomi tidak hanya dapat diselesaikan oleh ilmu ekonomi saja, diharapkan
sinegrisitas antar disiplin keilmuan yang semakin intens dan berkelindan.

B. RUMUSAN MASALAH

1
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan?
2. Apa yang dimaksud dengan teori?
3. Apa saja teori dalam pendekatan sosiologis tentang ekonomi?

C. TUJUAN MASALAH
1.Untuk mengetahui arti dari pendekatan
2.Untuk mengetahui arti dari teori
3.Untuk mengetahui teori – teori apa saja yang terdapat dalam pendekatan sosiologis tentang
ekonomi

D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat tentang
pendekatan sosiologis tentang ekonomi.
2. Manfaat Praktis
Hasil diskusi dapat dijadikan bahan pembelajaran mengenai pendekatan sosiologis tentang
ekonomi.

BAB II

2
PEMBAHASAN
A. perbandingan antara pendekatan ekonomi dan sosiologi
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan adalah cara pandang dalam melihat sesuatu
dengan landasan berfikir atau asumsi tertentu. Pendekatan berguna melihat ekonomi dengan
landasan berfikir atau asumsi dari sisi ekonomi atau sosioligi.Untuk memperbandingkan
pendekatan antara kedua cabang ilmu tersebut maka selanjutnya akan dibahas tentang konsep.
1. konsep aktor
Sebagai usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubunga dengan
pengalokasian sumber daya masyarakat (rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas di
antara berbagai anggotanya,dengan mempertimbangkan kemampuan,usaha dan keinginan
masing-masing.jadi kegiatan ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat
memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara yag dimaksud disini
berkaitan dengan semua aktifitas orang dan masyarkat yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran dan konsumsi barang-barang ataupun jasa-jas langka.
Titik tolak anlisis ekonomi adalah individu. Pendekatan individu dalam analisis ekonomi
berakar dari utulitarianisme dan ekonomi politik inggris. Utilitarianisme mengasumsikan bahwa
individu adalah makhluk yang rasional, senantiasa menghitung dan membuat pilihan yang dapat
memperbesar kesenangan pribadi atu keuntungan pribadi dan mengurangi penderitaan
ataumenekan biaya. Sedangkan ekonomi polotik inggris dibangun diatas prisip “laissez faire,
laissez passer”, yaitu” biarkan hal-hal sendiri, biarkan hal yang baik masuk”. Artinya, biatkan
idividu mengatur dirinya karena individu tau apa yang dimauianya. Oleh sebab itu jangan ada
kontrol negara. Kalaupun ada kontrol negara, itu diperlukan agar kebebasan individu dengan
rasionalitasya untuk mengejar keuntungan pribadinya tetap terjaga. Sebab kesejahteraan
masyarkat umumnya dalam jangka panjang akan sangat terjamin apabila individu itu dibiarkan
atau malah didorong untuk mengejak kesenangan pribadi atau keuntungan pribadinya.
Berbeda dalam mendiskusikan individu, sosiologi mengarahkan perhatiannya pada aktor
sebagai kesatuan yang dikonstruksi secara sosial, yaitu” aktor dan suatu interaksi” atau “aktor
dalam masyarakat”. “ aktor dalam suatu interaksi “ adalah individu yang terlibat dalam suatu
interaksi dengan individu atau beberapa (sekelompok) individu lainnya. Pada tataran ini,individu
dililhat sebagai aktor yang kreatif dalam menciptakan, mempertahankan dan merubah dunianya
padasaat interaksi berlangsung. Adapun yang dimaksud dengan “ aktor dalam masyarakat “

3
adalah individu yang identitas dirinya tidak tampil tetapi tersembuyi dalam suatu kesatuan yang
dinamakan masyarkat. Masyarakat merupakan satu kesatuan yang itu atau sebagai suatu entitas
sendiri, dikenal sebagai suatu fenomena sui generis berbeda dari individu-individu yang
membentuknya.
Oleh sebab itu dapat ditegaskan bahwa aktor dalam sosiologi tidak bisa dilihatsebagai
individu itu sendiri,tetapi individu yang dihubungkan atau dikaitkan dengan individu lainnya,
bagi individu sebagai perorangan atau dalam kelompok (masyarakat). Tindakan aktor yang
menjadi perhatian sosiologi adalah tindakan aktor yang berkaitan dengan seperti apa yang telah
dikemukakan oleh Max Weber dalam economy and society. Tindakan aktor dinyatakan sebagai
tidakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku dari individu lain dan oleh
karena ituu diarahkan pada tujuan tertentu. Formulasi Weber tersebut menegaskan perbedaan
antar ekonomi dan sosiologi. Yang pertama mengasumsikan bahwa aktor tidak dihubungkan
dengan aktor lain, sedangkan yang disebut terakhir mengasumsikan bahawa aktor dihubungkan
dengan dan dipengaruhi oleh aktor lain.
2. Konsep tindakan ekonomi
Di dalam ekonomi,aktor diasumsikan mempunyai seperangkat pilihan dan prefensi yang
telah tersedia dan stabil.tindakan yang dilakukan oleh aktor bertujuan untuk memaksimalkan
pemanfaatan (individu) dan keuntungan(perusahaan).tindakan tersebut dipandang rasional secara
ekonomi.sedangkan sosiologi melihat beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi.tindakan
ekonomi dapat berupa rasional,tradisional,dan spekulatif-irrasional.
Dua tindakan ekonomi lain yang tidak dilihat oleh ekonomi,tetapi menjadi perhatian
sosiologi adalah tindakan ekonomi tradisional dan tindakan ekonomi spekulatif-
irrasional.tindakan ekonomi tradisional bersumber dari tradisi atau konvensi.dalam lingkup
tindakan rasional,perbedaan kedua antara ekonomi dan sosiologi adalah menganggap rasionalitas
sebagai asumsi,sementara sosiologi memandang rasionalitas sebagai variabel
(stinchcombe,1986:5-6).perbedaan lain muncul dalam status makna dalam tindakan
ekonomi.para ekonom sering menganggap tindakan ekonomi dapat ditarik dari hubungan antara
selera disatu sisi serta kuantitas dan harga dari barang dan jasa disisi lain.
Menurut ekonomi tindakan ekonomi berkaitan dengan selera,kualitas dan harga barang
dan jasa.bagi sosiologi makna dikonstruksi secara historis dan mesti diselidiki secara
empiris,tidak bisa secara sederhana ditarik melalui asumsi dari lingkungan eksternal.oleh karena

4
itu sosiologi dapat melihat tindakan ekonomi sebagai suatu bentuk dari tindakan
sosial.maksudnya,seperti dikatakan weber (1964:12),tindakan ekonomi dapat dilihat sebagai
suatu tindakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku orang lain.
3. Hambatan pada tindakan ekonomi
Dalam pandangan ekonomi,tindakan ekonomi dibatasi oleh selera dan kelangkaan
sumber daya,termasuk teknologi.hal tersebut dikenal maka mudah untuk memprediksi tingkah
laku aktor,karena dia selalu memaksimalkan pemanfaatan dan keuntungan.sedangkan sosiologi
memperhatikan tidak hanya pengaruh kelangkaan sumber daya tetapi juga aktor-aktor lain yang
akan memudahkan memperlancar,menghambat,dan membatasi tindakan ekonomi dalam
pasar.konsekuensinya adalah penghambatan pedagang lain untuk membeli hasil kerajinan dari
seorang pengrajin yang telah punya patron (damsar,1992).pada umumnya,perselisihan dalam
dunia bisnis bersumber dari ketidakmampuan mempertahankan atau menjaga kepercayaan yang
dimiliki dari satu pihak pada pihak lain.dampak selanjutnya adalah ruang gerak suatu tindakan
ekonomi dari penerima kepercayaan akan menyempit bahkan tidak jarang menjadi tertutup.
4. Hubungan ekonomi dan masyarakat
Pusat perhatian dari kajian para ekonom adalah pertukaran ekonomi,pasar,dan
ekonomi.sedangkan masyarakat dianggap sebagai “sesuatu yang diluar”,dia dipandang sebagai
sesuatu yang telah ada (given).sebaliknya,sosiologi memandang ekonomi sebagai bagian integral
dari masyarakat.oleh sebab itu,sosiolog tidak terbiasa melihat kenyataan dengan melakukan
ceteris paribus terhadap faktor-faktor yang dipandang berpengaruh terhadap suatu kenyataan
sisial.sosiologi ekonomi selalu memusatkan perhatian pada:
1. analisis sosiologis terhadap proses ekonomi,misalnya proses pembentukan harga antara
pelaku ekonomi,proses terbentuknya kepercayaan dalam suatu tindakan ekonomi,atau
proses terjadinya perselisihan dalam tindakan ekonomi.
2. analisis hubungan dan interaksi antara ekonomi dan institusi lainnya dari
masyarakat,seperti hubungan antara ekonomi dengan agama,pendidikan,stratifikasi
sosial,demokrasi, atau politik.
3. studi tentang perubahan institusi dan parameter budaya yang menjadi konteks bagi
landasan ekonomi dari masyarakat,contohnya semangat kewirausahaan dikalangan
santri,kapital budaya (cultural capital) pada masyarakat nelayan,atau etos kerja
dikalangan pekerja tambang.
2. tujuan analisis

5
Ekonomi lebih cenderung melakukan prediksi dan eksplanasi dan sangat sedikit membuat
deskripsi.artinya,dalam analisis ekonomi lebih cenderung melakukan ramalan tentang masa
depan dengan membentangkan kemungkinan kecenderungan yang akan terjadi serta menjelaskan
hubungan atau pengaruh antar variabel.sedangkan sosiologi lebih cenderung kepada deskripsi
dan eksplanasi,dan sangat jarang melakukan prediksi dengan kata lain,dalam analisis sosiologi
lebih menekankan pada kedalaman suatu fenomena secara kualitas,apa yang ada dibalik
kenyataan,dan melihat tembus terhadap realitas yang ada.
3. penerapan metode
Karena ekonomi terlalu menekankan prediksi maka metode yang cocok dengan metode
itua adalah metode yang ditujukan untuk penerapan hipotesa dan penggunaan model-model
dalam bentuk matematik.oleh karena itu ekonom sering menggunakan data resmi atau dikenal
dengan data sekunder dan tidak mempunyai data sendiri.sedangkan sosiologi lebih sering
menggunakan beberapa metode yang berbeda satu sama lain seperti hermeneutik,etnografi dan
fenomenologi termasuk metode historis dan perbandingan.para sosiolog lebih sering mencari
data sendiri di lapangan.

B. Teori
Teori merupakan alat untuk melakukan analisis.oleh sebab itu,teori bukan merupakan
tujuan dari suatu analisis,tetapi merupakan alat untuk memahami kenyataan atau
fenomena.sebagai alat untuk memahai kenyataan atau fenomena,suatu teori kadang kala tidak
mampu secara tuntas menganalisis sesuatu.
C. Pendekatan dalam sosiologi tentang ekonomi
Istilah “Pendekatan” merupakan kata terjemahan dari bahasa inggris, approach.
Maksudnya adalah “sesuatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah studi atau
penelitian. Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu
bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hubungan ini,
Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan menggunakan berbagai
paradigma. Realitas keagamaan yang diungkapkan mempunyai realitas kebenaran sesuai
dengan kerangka paradigmanya”.
(Jamaluddin rahmat, 1995: 9-10).

6
a. Menurut Damsar (2009:36), adapun yang dimaksud dengan pendekatan adalah “cara
pandang dalam melihat suatu dengan landasan berfikir atau asumsi tertentu. Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan ikatan-ikatan antara manusia
yang menguasai kehidupan itu. Sementara itu, Soerjono Soekarno mengartikan sosiologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan penilaian” (Soejono Soekanto,
1982: 18).
b. “Sosiologi tidak menetapkan kearah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti
memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses
kehidupan bersama tersebut” ( Hasan shadily, 1983: 1).
c. “Sosiologi ekonomi merupakan study yang mempelajari cara orang atau masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan mereka terhada barang dan jasa dengan menggunakan pendekatan atau
perspektif analisis sosiologi” ( Haryanto,2011:18).
Dari beberapa pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pendekatan sosiologi tentang
ekonomi adalah cara pandang atau paradigma yang dikembangkan dengan sebuah landasan
berfikir untuk mempelajari cara masyarakat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan
perspektif sosiologi. Adapun jenis-jebis pendekatan teori:
1. Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsional menjelaskan bagaimana fungsinya suatu struktur.contohnya
dalam kasus apakah korupsi merupakan suatu hal fungsional bagi masyarakat indonesia?kalau
jawabannya iya apa fungsi korupsi?dengan mengikuti cara berpikir gans tentang kemiskinan,kita
menemukan beberapa fungsi korupsi yaitu katub penyelamat bagi orang yang mempunyai
pendapatan rendah sarana bagi-bagi (redistribusi) pendapatan.dan cara singkat menjadi kaya.
Asumsi teori struktural fungsional
Menurut pendapat ralpdahrendoref(1986:196) tentang asumsi dasar yang dimiliki oleh teori
struktural fungsional
a. setiap masyarakat terdiri dari berbagai elemen yang terstruktur secara relatif
mantap dan stabil.
b. elemen-elemen terstruktur tersebut terintegrasi dengan baik.
c. setiap elemen dalam struktur memiliki fungsi,yaitu memberikan sumbangan pada
bertahannya struktur itu sebagai suatu sistem.
d. setiap struktur yang fungsional dilandskan pada suatu konsensus nilai diantara
para anggotanya.

7
2. Teori struktural konflik
Teori struktural konflik menjelaskan bagaimana struktur memiliki konflik.berbeda
dengan teori struktural fungsional yang menekankan fungsi pada elemen-elemen pembentuk
struktur,teori struktural konflik melihat bahwa setiap struktur memiliki berbagai elemen yang
berbeda.elemen yang berbeda tersebut memiliki motif,maksud,kepentingan,atau tujuan yang
berbeda-beda pula.perbedaan tersebut memberikan sumbangan bagi terjadinya
disintegrasi,konflik,dan perpecahan.
Asumsi teori struktural konflik
Menurut pendapat ralpdahrendoref(1986:197-198) tentang asumsi dasar yang dimilki oleh teori
struktural konflik
a. setiap masyarakat,dalam setiap hal,tunduk terhadap perubahan;perubahan sosial
terhadap dimana-mana.
b. setiap masyarakat dalam setiap hal,memperlihatkan pertikaian dan konflik;konflik
sosial terdapat dimana-mana.
c. setiap elemen dalam suatu masyarakat menyumbang disintegrasi dan perubahan.
d. setiap masyarakat didasarkan pada paksaan dari beberapa anggotanya atas orang
lain.
3. teori interaksionisme simbolis
Teori interaksionalisme simbolis memahami realitas sebagai suatu interaksi yang
dipenuhi berbagai simbol.kenyataan merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan
simbol-simbol.penekanan pada struktur oleh dua teori makro yang dibahas sebelumnya,yaitu
struktural fungsional dan struktural konflik,telah mengabaikan proses interpretatif dimana
individu secara aktif mengkonstruksikan tindakan- tindakannya dan proses interaksi dimana
individu menyesuaikan diri dan mencocokkan berbagai macam tindakannya dengan mengambil
peran dan komunikasi simbol (johnson,1986:37).
Asumsi teori interaksionisme simbolis
Menurut pendapat dari turner (1978;327-330):
a. manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
b. manusia menggunakan simbol untuk saling berkomunikasi.
c. manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (roel taking).

8
d. masyarakat terbentuk,bertahan,dan berubah berdasarkan kemampuan manusia
untuk berpikir,untuk mendefinisikan,untuk melakukan refleksi diri dan untuk
melakukan evaluasi.
4. Teori pertukaran
Teori pertukaran melihat dunia ini sebagai arena pertukaran,tempat orang saling bertukar
ganjaran/hadiah.
Asumsi teori pertukaran
Menurut pendapat george caspar homans, peter M.Blau,Richard Emerson,john Thibout
dan Harold H.Kelly bahwa teori pertukaran memilki asumsi dasar antara lain
a. manusia adalah makhluk yang rasional dia memperhitungkan untuk merugi.
b. perilaku pertukaran sosial apabila perilaku tersebut harus berorientasi pada tujuan-
tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain dan perilaku
harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
c. transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat
memperoleh keuntungan dari pertukaran itu.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan adalah cara pandang dalam melihat sesuatu dengan landasan berfikir
atau asumsi tertentu. Pendekatan berguna melihat ekonomi dengan landasan berfikir
atau asumsi dari sisi ekonomi atau sosioligi.

9
Istilah “Pendekatan” merupakan kata terjemahan dari bahasa inggris, approach.
Maksudnya adalah “sesuatu disiplin ilmu untuk dijadikan landasan kajian sebuah
studi atau penelitian. Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat
dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.

B. SARAN
1. Diharapkan mampu memahami pengertian pendekatan.
2. Diharapkan mampu memahami pengertian teori.
3. Diharapkan mampu memahami jenis-jenis teori dalam pendekatan sosiologi
tentang ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Damsar 2009 edisi kedua Pengantar Sosiologi Ekonomi

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori

10

Anda mungkin juga menyukai