Anda di halaman 1dari 5

Kemiskinan secara etimologis berasal dari kata “miskin” yang artinya

tidak beharta benda dan serba kekurangan. Kemiskinan merupakan masalah


kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan karena berkaitan dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya.

Faktor – faktor penyebab kemiskinan:

1. Tingkat pendidikan yang rendah.

Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab


kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja.

2. Banyaknya jumlah pengangguran.

Pengangguran terjadi karena rendahnya pendidikan, tidak adanya keinginan


untuk mencari pekerjaan dan kurangnya lapangan kerja untuk masyarakat
miskin yang harus memenuhi kebutuhannya.

3. Kurangnya perhatian dari pemerintah.

Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat


miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat
memutuskan kebijakan yang mampu mmengendalikan tingkat kemiskinan di
negaranya.

4. Distribusi yang kurang merata.

Secara makro, kemiskinan itu karena adanya ketidak samaan pola


kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,
penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan
kualitasnya rendah.
5. Laju pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun


menurut hasil sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat
indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan.
Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban
ketergantungan.

DAMPAK ATAU AKIBAT DARI KEMISKINAN

1. Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung


pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih
masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari
pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit
untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan
kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan dan tak dapat
memenuhi kebutuhan penting lainnya.
2. Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan
mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan
cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar
guna memenuhi kebutuhan.
3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan
dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat
miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus
sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi
penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau
cita cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskina yang dalam
karena hilang kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya
kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Kesehatan sulit untuk didapatkan. Karena kurangnya pemenuhan gizi
sehari hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga
kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau
rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini
menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
5. Buruknya generasi penerus adalah dampak yang sangat berbahaya
akibat kemiskinan. Jika anak anak puitus sekolah dan bekerja karena
terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak anak itu sendiri seperti
gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka.
Contohnya adalah anak anak jalanan yang tak mempunyai tempat
tinggal, tidur di jalanan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan
dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus
merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak anak
seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapatkan
pendidikan, mendapatkan nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat
menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan
berdampak pada generasi penerusnya.

CARA MENGATASI KEMISKINAN


1. Peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesaan.
Pembangunan jalan di area pedesaan adalah cara yang efektif dalam
mengurangi kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia
relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi, setengah dari jalan kabvupaten
berada dalam kondisi yang buruk. Walaupun berbagai masalah diatas
terlihat rumit dalam pelaksanannya, solusinya dapat terlihat dengan
jelas :
1. Menjalankan program skala besar untuk membangun jalan pedesaan
dan ditingkat kabupaten.
2. Membiayai program di atas melalui dana alokasi khusus (DAK).
3. Menjalankan program pekerjaan umum yang bersifat padat karya.
4. Menjalankan strategi pembangunan fasilitas listrik pada desa desa
yang belum menikmati tenaga listrik

2. Perbaikan tingkat kesehatan melalui fasilitas sanitasi yang lebih baik.

Untuk mengatasi hal tersebut ada dua hal yang dapat dilakukan:
(1) Pada sisi permintaan. Pemerintahan dapat menjalankan kampanya
publik secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dalam
penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik. Biaya yang diperlukan
untuk kampanye tersebut tidaklah terlalu tinggi, sementara
menjanjikan hasil yang cukup baik.
(2) Pada sisi penawaran. Tentu saja penyediaan sanitasi harus
diperbaiki. Aspek terpenting adalah membiayai investasi dibidang
sanitasi yang akan terus meningkat. Hal yang dapat dilakukan adalah
mengadakan kesepakatan nasional untuk mebahas masalah
pembiayaan fasilitas sanitasi dan mendorong pemerintahan lokal
untuk membangun fasilitas sanitasi pada tingkat daerah dan kota.
3. Penghampusan larangan impor beras. Larangan impor beras yang
diterapkan bukanlah merupakan kebijakan yang tepat dalam membantu
petani. Tetapi kebijakan yang merugikan orang miskin. Studi yang baru
saja dilakukan menunjukan bahwa lebih dari 1,5 juta orang masuk dalam
kategori miskin akibat dari kebijakan tersebut. Beberapa langkah
langkah ini patut mendapat perhatian seperti penghampusan larangan
impor beras, pengganti larangan impor dengan bea masuk yang lebih
rendah dan memperbolehkan siapapun untuk melakukan impor.
4. Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha lokal.
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di
daerah pedsaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian.
Oleh karena itu pemerintah dapat berusaha menurunkan beban yang
ditanggung oleh penduduk miskin dengan cara:
(1) Menggantikan sistem pajak daerahj yang berlaku dengan
mengeluarkan daftar sumber penghasilan yang dapat dipungut oleh
pemerintah daerah
(2) Menggantikan pungutan pajak dan retribusi daerah yang tidak
diperlukan, dengan mengharuskan pemerintah daerah untuk
mengadakan pengkajian dampak suatu peraturan sebelum
mengeluarkan pungutan baru
(3) Menciptakan dan memperbaiki sistem pelayanan satu atap dan
meningkatkan kemampuan serta pemberian insentif pada berbagai
elemen pemerintahan daerah
(4) Membentuk sebuah komisi dalam mengawasi pungutan pungutan
liar dan pembayaran yang dilindungi
5. Pemberian hak penggunaan tanah bagi penduduk miskin.
(1) Mempercepat program setifikasi tanah secara dramatis agar
setidaknya mencapai tingkatan yang sama dengan rata rata negara
asia timur lainnya.
(2) Mengkaji ulang dan memperbaiki undang undang pertahanan,
kehuatan dan juga pertanian.
(3) Mengkaji kemungkinan redistiribusi tanah milik perusahaan negara
yang tidak digunakan pada masayarakat miskin yang tidak memiliki
tanah.
(4) Mengakomodasi kepemilikan komunal atas tanah sebagai salah satu
bentuk kepemilikan. Prinsip yang terpenting adalah kepastian dalam
penggunaan tanah, bukan hanya pada kepemilikan secara pribadi.
(5) Mendukung adanya penyelesaian masalah pertahan secara
kekeluargaan, disamping membentuk peradilan khusus mengani
masalah pertanahan.
(6) Mempersiapkan peraturan yang menjamin kepastian hukum bagi
masyarakat miskin yang tinggal di area perhutanan.

Anda mungkin juga menyukai