Anda di halaman 1dari 13

Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor

Publik

(BASIC COST MANAGEMENT CONCEPTS)


I. Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and cost behavior,
II. Cost concepts for product and service costing

By : Randi Eka Putra (P2600214004)


Magister Keuangan Daerah

I. Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and cost behavior

Cost Drivers merupakan faktor yang memicu atau memberi dampak pada
perubahan tingkat biaya total.
Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan cost leadership, manajemen
terhadap cost driver kunci merupakan hal yang paling penting. Contohnya untuk
dapat mendapat cost low leadership dalam perusahaan elektronik harus
memperhatikan benar – benar faktor desain dan pemanufakturan/ produksi yang
menyebabkan biaya dalam produk. Peningkatan desain dibuat jika diperlukan dan
pabrik dirancang dan diotomatiskan untuk mencapai tingkat efisiensi tertinggi dari
pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan peralatan.
Untuk perusahaan yang bukan merupakan cost leader, manajemen
terhadap cost driver mungkin bukan merupakan hal yang terlalu penting, tetapi
langsung pada kesuksesan perusahaan. Contoh cost driver yang penting bagi
perusahaan pengecer adalah kerugian dan kegagalan yang dialami para
pedagang.

Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects

Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu. Kadang-
kadang biaya dikumpulkan ke kelompok tertentu, yang disebut cost pool.
Pengelompokan bisa berdasarkan jenis biaya (contoh : biaya tenaga langsung
dalam satu ‘pool’, dan bahan dalam ‘pool’ lainnya), bisa juga berdasarkan sumber
(seperti : departemen 1, departemen 2, dst), atau berdasarkan
pertanggungjawaban (contoh : manajer 1, manajer 2, dan selanjutnya).
Cost objects atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi
dimana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Produk dan jasa
pada umumnya merupakan objek biaya (cost objects), sementara departemen

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 1


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

produksi bisa diperlakukan sebagai  ‘cost pool’ atau ‘cost objects’ tergantung pada
fokus utama manajemen pada biaya untuk produk atau departemen produksi.
Konsep ‘cost objects’ tidak hanya meliputi produk, jasa dan departemen, tetapi
juga kelompok produk, jasa, departemen, pelanggan, supplier, provider jasa
telepon dan banyak lagi yang lain. Setiap hal dimana biaya dapat ditelusuri dan
yang merupakan peran kunci dalam strategi manajemen dapat dipertimbangkan
sebagai ‘cost objects’.

Cost Assignment and Cost Allocation: Direct and Indirect Costs


(Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya : Biaya Langsung dan Tak Langsung)

Cost Assignment (Pembebanan Biaya) merupakan proses pembebanan


biaya ke dalam ‘cost pool’ atau ke ‘cost objects’. Biaya langsung dapat ditelusuri
secara langsung ke ‘cost pool’ atau ‘cost objects’ secara mudah dan dapat
dihubungkan dengan secara ekonomi. Contohnya, biaya bahan yang dibutuhkan
untuk produk tertentu merupakan biaya langsung karena biaya tersebuat dapat
ditelusuri secara langsung ke produk.
Sebaliknya dalam biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah,
sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost pool’ atau
‘cost object’. Yaitu biaya langsung bisa disebabkan oleh dua atau lebih ‘cost pool’
atau objek yang tidak dapat dengan mudah dan secara ekonomi ditelusuri secara
langsung. Biaya pengawasan terhadap karyawan bagian produksi dan
penanganan bahan merupakan contoh yang bagus dari biaya yang pada
umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk individual, dan oleh karena itu
merupakan biaya tak langsung untuk produk.
Jika biaya tak langsung tidak dapat ditelusuri ke ‘cost pool’ atau ‘cost
object’, maka pembebanan biaya tak langsung dilakukan dengan menggunakan
‘cost driver’. Akibatnya, biaya dibebankan ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’ yang
menyebabkan biaya dengan cara yang representatif dan wajar.
Pembebanan biaya tak langsung ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’ disebut
dengan alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya
secara langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’. ‘Cost
driver’ digunakan untuk mengalokasikan biaya yang sering disebut dengan dasar
alokasi.

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 2


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Hubungan antara Cost, cost pool, cost object, dan cost driver dalam
industri manufaktur diilustrasikan sebagai berikut :

Resource costs Cost pools Cost objects

Electric motor
Assembly Dishwaser
Materials handling

Supervision
Packing
Packing material

Final inspection

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan perbedaan antara biaya


langsung dan tidak langsung dan perbedaan tipe untuk masing-masing ”cost
driver” pada industri manufaktur :

The Flow of Cost Assignment

Resource Cost Cost Driver Cost Pool Cost Driver Cost Object
Direct Costs
Electric motor Direct trace Assembly Direct trace Dishwasher and
department washing
machine
Packing material Direct trace Packing Direct trace Dishwasher and
department washing
machine
Final inspection Direct trace Dishwasher and
washing
machine
Indirect Costs
Supervision Allocation base : Assembly and Allocation base : Dishwasher and
Number of packing Direct labor washing
employees in departments hours for each machine
the department product
Materials Allocation base : Assembly and Allocation base : Dishwasher and
handling Weight of packing Number of parts washing
materials departments in the product machine

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 3


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Direct and Indirect Materials Costs (Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tidak
Langsung)

Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk atau objek biaya
lainnya (dikurangi potongan pembelian, tetapi sudah memasukkan ongkos angkut
dan beban-beban yang berkaitan) dan biasanya ditambah sejumlah tertentu yang
‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat
produksi.
Di pihak lain, biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan
yang bukan merupakan produk akhir disebut biaya bahan tak langsung.
Contohnya supplies yang digunakan oleh tenaga kerja, seperti pembersih,
peralatan-peralatan kecil dan bahan yang dibutuhkan oleh mesin, misalnya
minyak pelumas.

Direct and Indirect Labor Costs (Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak
Langsung)

Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan


untuk membuat produk atau untuk menyediakan jasa ditambah dengan porsi
tertentu untuk waktu yang tidak produktif yang normal dan tidak dapat dihindarkan
seperti waktu istirahat dan waktu untuk pribadi. Jenis tenaga langsung non
produktif yaitu berhentinya mesin (downtime), pelatihan (training), dan waktu set-
up (set-up-time).
Biaya tenaga tak langsung memberikan peran untuk mendukung proses
pemanufakturan. Contohnya biaya untuk supervisi, pengendalian kualitas,
inspeksi, pembelian dan penerimaan bahan, tenaga kebersihan, waktu istirahat,
pelatihan.
Konsep contoh biaya tak langsung di atas juga diterapkan pada
perusahaan jasa. Contohnya, sebuah restoran, biaya langsungnya berupa biaya
untuk makanan dan biaya penyiapan makanan, biaya tak langsung berupa biaya
penanganan bahan dan biaya penyimpanan bahan.

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 4


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Biaya Tak Langsung Lainnya

Biaya tak langsung lainnya ini meliputi biaya fasilitas, peralatan yang
digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatan-
peralatan pendukung lainnya.
Semua biaya tak langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja
tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya digabungkan dalam satu ‘cost pool’
yang disebut overhead.
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung dikelompokkan sebagai
biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya overhead sebagai biaya konversi.

Cost Driver dan Perilaku Biaya

Cost driver menyediakan dua peran penting bagi akuntan manajemen: (1)
memungkinkan pembebanan biaya kepada cost object, dan (2) menjelaskan
perilaku biaya (cost behavior): bagaimana biaya total berubah sebagai perubahan
cost driver.

Ada empat jenis ‘cost driver’ untuk menggambarkan bagaimana biaya


berubah yaitu :

 Dasar aktivitas (activity based)


Dasar aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan dihubungkan
dengan aktivitas pemanufakturan yang ada, seperti set-up mesin, inspeksi produk,
penanganan bahan atau pengepakan.

 Dasar volume (volume based)


Dasar volume dikembangkan pada level agregat, seperti level output (jumlah unit
yang diproduksi).

 Cost driver yang bersifat struktural


Melibatkan keputusan-keputusan stratejik dan operasional yang mempengaruhi
hubungan antara ‘cost driver’ dan biaya total.

 Cost driver yang bersifat eksekusional


Sama dengan cost driver yang bersifat struktural.

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 5


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Activity Based Cost Driver

Activity based cost driver diidentifikasi dengan menggunakan cara analisis


aktivitas, deskripsi yang rinci dari aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi
perusahaan. Deskripsi tersebut meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan
produk atau penyediaan jasa. Dan untuk setiap aktivitas, cost
driver dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana biaya berubah jika terjadi
perubahan dalam aktivitas.
Analisis aktivitas membantu perusahaan mengembangkan biaya-biaya
yang lebih akurat untuk produknya, meningkatkan pengendalian manajemen dan
pengendalian operasional perusahaan, jika kinerja pada level yang rinci dapat
dimonitor dan dievaluasi.

Volume Based Cost Driver


Banyak jenis biaya yang terjadi berdasarkan volume, seperti biaya bahan
langsung dan biaya tenaga langsung. Pada nilai cost driver yang rendah, biaya
meningkat pada tingkat kenaikan yang semakin menurun karena terkait dengan
faktor-faktor seperti lebih efisiennya penggunaan sumber daya atau produktivitas
yang semakin tinggi melalui proses pembelajaran. Pada level cost driver yang
lebih tinggi, biaya mulai meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin tinggi
jika ada ketidakefisienan yang disebabkan perusahaan beroperasi pada tingkat
yang dengan batasan kapasitas yang dimiliki.
Fixed and Variable Costs (Biaya Tetap dan Biaya Variabel)
Biaya variabel adalah perubahan biaya total dihubungkan dengan setiap
perubahan dalam kuantitas cost driver. Sebaliknya biaya tetap merupakan bagian
dari biaya total yang tidak berubah dengan adanya perubahan dalam
kuantitas cost driver, dalam kisaran yang relevan (relevant range). Biaya tetap
total biaya variabel per unit tetapi konstan dalam ‘relevant range’.
Biaya Tetap Bertahan (Step Fixed Cost)
Biaya dikatakan tetap bertahan jika biaya tersebut berubah sehubungan
dengan adanya perubahan dalam cost driver, tetapi dalam tahapan-tahapan
tertentu. Biaya tetap bertahan mempunyai karakteristik terjadi dalam tugas-tugas

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 6


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

yang bersifat klerikal, seperti proses pemenuhan pesanan dan pemrosesan


terhadap adanya klaim tertentu.
Biaya per Unit dan Biaya Marginal
Biaya per unit (biaya rata-rata) merupakan biaya pemanufakturan total
bahan, tenaga langsung, dan overhead dibagi dengan jumlah output. Ini
merupakan konsep yang berguna dalam penentuan harga dan dalam evaluasi
profitabilitas produk, tetapi informasi tentang biaya per unit juga dapat
mengarahkan pada interpretasi yang keliru.
Istilah biaya marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan
yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya
kenaikkan satu unit produk. Dengan asumsi biaya linear dalam ‘relevant range’
konsep biaya marginal sama dengan konsep biaya variabel per unit.

Cost Driver Struktural dan Eksekusional

Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk pengambilan


keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik
karena cost driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan
yang berpengaruh dalam jangka panjang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Skala
Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih
rendah karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar.
2. Pengalaman
Semakin banyak pengalaman maka semakin rendah biaya yang dikeluarkan
untuk pengembangan pemanufakturan dan biaya distribusi.
3. Teknologi
Teknologi yang baru dapat menekan biaya pemrosesan.
4. Kompleksitas
Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan
dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu
pengembangan produk dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya
pelayanan.

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 7


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Cost driver eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi


kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek,
melakukan pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi :
1. Keterlibatan semua tenaga kerja
2. Desain proses produksi
3. Hubungan dengan pemasok/supplier

II. Cost Concepts For Product And Service Costing

Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa


Sistem akuntansi biaya sangat berbeda di antara perusahaan manufaktur
dan perusahaan dagang. Perusahaan dagang yang meliputi pengecer, yaitu
perusahaan yang menjual produk akhir langsung kepada konsumen, dan
pedagang besar yang mendistribusikan produk ke pengecer. Perusahaan jasa
seringkali tidak mempunyai atau hanya mempunyai sedikit persediaan, sehingga
sistem penentuan harga produknya relatif sederhana.

Biaya Produk dan Biaya Periode


Biaya produk untuk perusahaan manufaktur terdiri dari biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan produk sampai produk siap dijual :
1. Bahan langsung, yaitu bahan yang digunakan dalam pengolahan produk
yang dapat menjadi bagian fisik dari produk akhir.
2. Tenaga kerja langsung, yaitu tenaga yang digunakan dalam pengolahan
produk.
3. Overhead pabrik, yaitu biaya tak langsung untuk bahan, tenaga kerja, dan
fasilitas yang digunakan untuk mendukung proses pengolahan.

Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk


ditambah dengan biaya transportasi yang dibayar oleh pengecer atau pedagang
besar untuk membawa produk ke lokasi dimana produk tersebut akan dijual atau
ddidistribusikan.

Semua pengeluaran lain untuk mengelola perusahaan dan menjual produk


yang dikeluarkan pada saat biaya itu terjadi, dan untuk alasan itulah biaya-biaya
tersebut disebut biaya periode. Biaya periode terutama terdiri dari biaya penjualan

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 8


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

dan biaya administrasi dan umum yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan
dan tidak terlibat langsung dalam pengolahan produk. Dalam perusahaan
manufaktur atau perusahaan dagang, biaya periode kadang-kadang memasukkan
juga dengan pengeluaran-pengeluaran untuk operasional. Dalam perusahaan
jasa, semua biaya ini seringkali disebut biaya operasional.

Penentuan Harga Pokok dalam Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang


dan Perusahaan Jasa

Di dalam perusahaan manufaktur ada aliran biaya dari elemen biaya awal
ke rekening barang dalam proses sampai persediaan produk selesai dan harga
pokok penjualan. Langkah pertama adalah membeli bahan untuk digunakan
dalam proses pengolahan. Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya
(bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead) ke rekening barang dalam
proses. Langkah ketiga, biaya produksi yang telah diakumulasikan ke dalam
rekening ‘barang dalam proses’ ditransfer ke produk selesai, dan dari sana
diteruskan ke harga pokok penjualan ketika produk sudah terjual.
Dalam perusahaan dagang, prosesnya lebih sederhana. Pedagang
membeli dan memasukkan ke dalam rekening ‘persediaan’. Ketika produk terjual,
maka biaya tersebut ditransfer ke dalam rekening ‘harga pokok penjualan’.
Dalam perusahaan jasa tidak ada persediaan produk selesai, atau bila ada
jumlahnya sangat sedikit, dan tidak ada persediaan barang untuk dijual kembali,
sehingga biasanya bahan yang dibutuhkan untuk menyediakan jasa hanya sedikit.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga jenis rekening persediaan : (1)
Persediaan bahan baku, (2) Persediaan barang dalam proses, dan (3) Persediaan
produk selesai.

KONSEP BIAYA UNTUK PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen,
akuntan manajemen menyediakan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat
pada biaya yang masuk akal.

Biaya Relevan

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 9


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Konsep biaya relevan muncul dalam situasi dimana pengambil keputusan


harus memilih dari dua atau lebih pilihan. Untuk menentukan pilihan mana yang
terbaik, pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai manfaat
tertinggi. Jadi pengambil keputusan akan membutuhkan informasi pada biaya
yang relevan. Biaya relevan mempunyai dua sifat : (1) Berbeda untuk setiap
pilihan keputusan, dan (2) Akan terjadi pada saat yang akan datang.

Biaya Diferensial
Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda untuk setiap pilihan
keputusan dan oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan
keputusan, jika biaya tersebut belum terjadi. Beberapa biaya diferensial
merupakan biaya tetap dan beberapa lagi merupakan biaya variabel. Biaya
variabel dalam konteks keputusan tertentu bisa merupakan biaya diferensial atau
bukan merupakan biaya diferensial. Contohnya jika biaya variabel yang berupa
biaya listrik per unit untuk produk yang dihasilkan oleh mesin baru tidak berbeda
dengan biaya listrik per unit untuk produk yang dihasilkan oleh mesin lama, maka
biaya variabel ini bukan merupakan biaya diferensial dan tidak relevan dalam
pengambilan keputusan mengganti mesin lama dengan mesin baru.
Dalam menggunakan biaya diferensial, akuntan manajemen mendasarkan
pada aliran kas (cash flow) atau biaya berdasarkan laba bersih akuntansi. Dalam
beberapa kasus, pengambil keputusan mungkin tertarik terutama pada dampak
keputusan terhadap aliran kas (contohnya, untuk tujuan manajemen kas atau
untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan cash flow).
Dalam kasus yang lain, fokus prinsip ada pada laba bersih akuntansi.
Biaya diferensial dipengaruhi oleh periode waktu yang digunakan dalam analisis.
Untuk periode yang lebih lama, lebih banyak biaya yang akan merupakan biaya
diferensial. Sebaliknya, untuk periode yang sangat pendek, porsi biaya diferensial
akan lebih sedikit.

Opportunity Cost
Oppprtunity cost merupakan manfaat yang hilang karena satu alternatif
pilihan yang dipilih mendapat manfaat dari pilihan/alternatif lainnya.
Konsep opportunity cost yang digunakan untuk mengukur dampak ekonomi yang

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 10


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

potensial dari berbagai alternatif pengambilan keputusan ; pengukuran dilakukan


dengan berdasarkan faktor-faktor yang mungkin tidak dikuantifikasikan.

Sunk Cost
Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada
waktu yang lalu, dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan karena
pengambil keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap biaya-biaya
tersebut, dan biaya-biaya tidak akan mempengaruhi kebijakan cash flow di masa
yang akan datang. Hal lain yang penting untuk dipertimbangkan ketika sunk
costdiperhitungkan dalam situasi pengambilan keputusan. Pada umumnya
pengambil keputusan melihat secara tidak tepat untuk memasukkan sunk
cost sebagai biaya yang relevan dalam analisis.

Atribut-atribut dalam Informasi Biaya untuk Akurasi Pengambilan Keputusan


Akurasi
Pengambil keputusan yang berpengalaman tidak akan menggunakan
informasi akuntansi tanpa memberikan pertimbangan terhadap potensi
ketidakakuratan data yang tidak akurat dapat menyesatkan, dapat menyebabkan
kekeliruan yang mendatangkan biaya tinggi. Alat utama untuk meyakinkan akurasi
data untuk pengambilan keputusan adalah dengan merancang dan memonitor
sistem pengendalian akuntansi internal yang efektif.
Akurasi data akuntansi dan rancangan sistem pengendalian akuntansi
internal menjadi tanggung jawab controller, yang dibantu oleh auditor internal dan
eksternal. Auditor eksternal akan memberikan evaluasi secara periodik terhadap
lingkungan pengendalian dan rekomendasi untuk memperbaiki efektivitas,
sementara auditor internal mempunyai peran untuk melakukan pengawasan
secara terus-menerus.

Ketepatan Waktu (Timeliness)


Informasi manajemen biaya harus disediakan bagi pengambil keputusan
dalam waktu yang tepat, untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.
Biaya keterlambatan akan menjadi signifikan dalam banyak keputusan, seperti

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 11


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

memenuhi pesanan yang tergesa-gesa yang mungkin saja bisa hilang karena
informasi yang diperlukan tidak diberikan secara tepat waktu.

Informasi Biaya dan Nilai Informasi Biaya


Berpikir tentang informasi manajemen biaya yang mengandung informasi
tentang biaya tertentu dan nilai informasi tersebut menekankan bahwa akuntan
manajemen merupakan spesialisasi informasi, sama seperti profesi keuangan
lainnya, seperti konsultan pajak, perencana keuangan, dan konsultan keuangan.
Akuntan manajemen memberikan jasa informasi tentang biaya persiapan
dan value untuk para pemakai.

KONSEP BIAYA UNTUK PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN


PENGENDALIAN OPERASIONAL

Kemampuan untuk Melakukan Pengendalian


Biaya dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan
dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi
jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek. Ada dua
pandangan tentang pentingnya kemampuan pengendalian dalam konteks
motivasi manajer dan karyawan. Pertama pandangan yang mengatakan bahwa
manajer atau karyawan seharusnya bertanggungjawab hanya pada biaya yang
dapat dikendalikan oleh manajemen. Pandangan kedua adalah tidak wajar dan
membuat manajer tidak termotivasi.

Dampak Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan Keputusan


Preferensi risiko manajer merupakan hal yang penting dalam pengendalian
manajemen dan pengendalian operasional karena dapat menimbulkan dampak
yang tidak diharapkan terhadap perilaku manajer. Preferensi risiko
menggambarkan cara setiap orang memandang suatu pilihan keputusan dengan
cara berbeda-beda, karena menitikberatkan pada hasil tertentu secara berbeda
dengan hasil/keluaran lainnya. Risiko berkaitan dengan hasil tak tentu yang
mungkin tidak diharapkan oleh pengambil keputusan. Lebih lanjut lagi, preferensi
risiko dapat menganggu pengambilan keputusan yang tepat.

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 12


Ringkasan Bahan Bacaan (RBB) : Akuntansi Manajemen dan Pengendalian Sektor
Publik

Randi Eka Putra (P2600214004) Page 13

Anda mungkin juga menyukai