Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
BIAYA STRATEJIK

KONSEP DASAR MANAJEMEN


BIAYA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Ekonomi & Bisnis Akuntasi W321700010 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA

Abstract Kompetensi
Sesi 3 ini akan membahas Cost Mahasiswa diharapkan mampu
Driver,Cost pool,dan Cost object menjelaskan konsep dasar biaya
MODUL 3
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu :

1. Memahami peran strategis dari konsep dasar manajemen biaya.


2. Menjelaskan konsep penggerak biaya (cost driver) pada tingkat aktivitas, volume,
struktur, dan pelaksanaan.
3. Menjelaskan konsep biaya yang digunakan pada sistem penghitungan biaya produk
dan jasa.
4. Menunjukkan bagaimana arus biaya pada setiap akun.
5. Menyiapkan laporan keuangan untuk perusahaan dagang dan manufaktur.

Materi Pembahasan:

1. Cost driver
2. Cost pool
3. Cost object
4. Konsep-konsep biaya

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Dasar Biaya menjelaskan konsep biaya yang berhubungan dengan setiap
fungsi manajemen, yakni: manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan keputusan,
penentuan harga pokok produk dan jasa untuk pembuatan laporan keuangan, dan
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional.

KONSEP ‘COST DRIVER’ UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK

Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah
mengidentifikasikan ‘Cost Driver’ kunci dalam perusahaan atau organisasi. ‘Cost Driver’
merupakan faktor yang memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total.

Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects

Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu.


Cost Pool merupakan pengumpulan biaya kedalam kelompok tertentu.
Cost Objects adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana biaya dibebankan utnuk
beberapa tujuan manajemen.

Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung

Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ‘cost pool’ atau dari
‘cost pool’ ke ‘cost objects’.
Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke ‘cost pool’ atau dari ‘cost pool’ ke ‘cost
objects’ secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi.
Biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara
ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost pool’ atau ‘cost objects’.
Alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara langsung tidak
mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’.
Dasar alokasi, menggunakan ‘cost driver’ untuk mengalokasikan biaya.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hubungan antara Biaya, Cost Pool, Cost Object, dan Cost Driver dalam
pemanufakturan

Cost Driver (dan Pembebanan Biaya)

Biaya Cost Pool Objek Biaya

Motor Listrik
Perakitan
Penanganan Bahan
Mesin

Supervisi Pencuci Piring

Pengepakan Bahan
Pengepakan
Mesin Cuci
Inspeksi Akhir

Contoh Biaya, ‘Cost Pool’, ‘Cost Objects’ dan ‘Cost Driver’ dalam Industri
Pemanufakturan.

Cost Cost Driver Cost Pool Cost Driver Cost Objects

Biaya Langsung

Motor elektrik Penelusuran Departemen Penelusuran Mesin Pencuci


mesin langsung Perakitan langsung Piring dan cuci

Pengepakan Penelusuran Departemen Penelusuran Mesin Pencuci


mesin bahan langsung Pengepakan langsung Piring dan cuci

Inspeksi akhir Penelusuran Tidak dapat Tidak dapat Mesin Pencuci


mesin langsung diterapkan diterapkan Piring dan cuci

Biaya Tak Langsung

Supervisi Dasar Alokasi: Departemen Dasar Alokasi: Mesin Pencuci


Perakitan dan Piring dan
Jumlah Pengepakan Jam kerja mesin cuci
karyawan dalam langsung untuk
departemen setiap produk

Penanganan Dasar Alokasi: Departemen Dasar Alokasi: Mesin Pencuci


bahan Perakitan dan Piring dan
Jumlah suku Pengepakan Jumlah suku mesin cuci
cadang dalam cadang dalam
produk produk

Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak Langsung

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk dan ditambah sejumlah tertentu
yang ‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi.
Biaya bahan tak langsung merupakan biaya bahan yang digunakan dalam proses
pemanufakturan yang bukan merupakan produk akhir.

Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak Langsung

Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat
produk atatu untuk menyediakan jasa.
Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi,
pembelian dan penerimaan serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya.
Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas, peralatan yang digunakan dalam
memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung lainnya,
seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan bahan.

Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak
langsung, dan biaya tak langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu ‘cost
pool’ yang disebut overhead. Dalam perusahaan manufaktur disebut Overhead pabrik.

Biaya utama (prime cost) terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung.

Biaya konversi merupakan penggabungan biaya tenaga langsung dan biaya overhead
pabrik menjadi satu rekening.

Jenis-jenis ‘Cost Driver’

Ada empat jenis ‘cost driver’ yaitu, dasar aktivitas (activity-based), dasar volume (volume-
based), cost driver yang bersifat struktural dan eksekusional.

Activity-Based Cost Driver

Cost driver berdasarkan aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan
dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada (atau aktivitas dalam penyediaan
jasa), seperti set-up mesin, inspeksi produk, penanganan bahan atau pengepakan. Berikut
peraga activity driver dan cost driver di Rumah Sakit.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Volume-Based Cost Driver

Cost driver berdasarkan volume dikembangkan pada level agregat, seperti level output-
jumlah unit produk yang diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan
dalam proses pemanufakturan. Berikut peraga Biaya Total dan Pengaruh Keterbatasan
Kapasitas.

Batas Batas
Terendah Tertinggi
Biaya Total, Dipengaruhi oleh Kapasitas Kapasitas
Batas Kapasitas Tertinggi

Biaya
Total

Biaya Total, Dipengaruhi oleh


Batas Kapasitas Terendah
Unit Cost Driver (volume input)

Kisar relevan (relevan range) dimana hubungan antara biaya dengan cost driver pada
kisar cost driver mendekati linear. Berikut peraga perkiraan perilaku biaya total.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kisar Relevan

Biaya
Total

3.500 3.600
Unit Cost Driver (volume input)

Peraga berikutnya menunjukkan perkiraan linear dari total biaya sesungguhnya-dalam


‘relevant range’.

Kisar Relevan

Biaya Perilaku biaya linear


Total

3.500 3.600
Unit Cost Driver (volume input)

Biaya variabel adalah perubahan biaya total dihubungkan dengan setiap perubahan dalam
kuantitas cost driver.

Biaya tetap merupakan bagian dari biaya total yang tidak terpengaruh (tidak berubah)
dengan adanya perubahan dalam kuantitas cost driver, dalam kisar yang relevan (relevant
range).

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biaya Biaya Total
Total

$6.600 Biaya Variabel Total


3.000
Biaya Tetap

3.500 3.600
Unit Cost Driver (volume input)

Istilah biaya campuran digunakan untuk menunjukkan biaya total jika biaya total terdiri dari
komponen biaya tetap maupun biaya variabel, seperti diilustrasikan di atas.

Biaya Tetap Bertahap (Step-Fixed Cost)

Biaya dikatakan tetap bertahap (step-fixed) jika biaya tersebut berubah sehubungan
dengan adanya perubahan dalam cost driver, tetapi dalam tahapan-tahapan tertentu. Biaya
tetap bertahap mempunyai karakteristik terjadi dalam tugas-tugas yang bersifat klerikal,
seperti proses pemenuhan pesanan dan pemrosesan terhadap adanya klaim tertentu.

Penentuan akuntan manajemen terhadap apakah suatu biaya seharusnya


diperlakukan sebagai biaya variabel, biaya tetap, atau biaya tetap bertahap didasarkan pada
pertimbangan terhadap bagaimana pilihan tersebut akan mempengaruhi penggunaan
informasi.

Biaya per Unit dan Biaya Marginal

Biaya per unit (biaya rata-rata) merupakan biaya pemanufakturan total bahan,
tenaga langsung dan overhead dibagi dengan jumlah output. Ini merupakan konsep yang
berguna dalam penentuan harga dan dalam evaluasi profitabilitas produk, tetapi informasi
tentang biaya per unit juga dapat mengarahkan pada interpretasi yang keliru. Untuk dapat
mempunyai interpretasi yang tepat tentang biaya per unit, kita harus membedakan antara
biaya variabel per unit yang tidak berubah dengan adanya perubahan output, dengan
biaya tetap per unit yang berubah dengan adanya perubahan output.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biaya marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan yang terjadi
sebagai akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya kenaikan satu unit
produk. Dengan asumsi biaya linear dalam relevant range, konsep biaya marginal sama
dengan konsep biaya variabel per unit.

Cost Driver Struktural dan Eksekusional

Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk membantu pengambilan


keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik karena cost
driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam
jangka panjang. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara lain:

1. Skala
Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih rendah
karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti
Walmart.

2. Pengalaman
Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin rendah biaya yang dikeluarkan
untuk pengembangan pemanufakturan dan biaya distribusi. Contonya, perusahaan
Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode pemanufakturan yang
dimiliki untuk produk baru dengan tujuan untuk mengurangi waktu dan biaya yang
dibutuhkan tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru.

3. Teknologi
Teknologi baru dapat menurunkan biaya-biaya pemanufakturan dan pendistribusian
produk atau jasa. Contohnya, perusahaan manufaktur seperti Procter & Gamble
menggunakan teknologi komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada
pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan tersebut dapat memasok
produk yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat.

4. Kompleksitas
Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan dan proses
produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan
dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini
sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi biaya secara lebih
baik dan lebih akurat sehingga dapat menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.

Analisis stratejik menggunakan cost driver struktural membantu perusahaan untuk


meningkatkan posisi kompetitif. Analisis ini meliputi analisis value chain dan activity-

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
based management. Analisis value chain dapat membantu perusahaan menilai
konsekuensi jangka panjang dari komitmen terhadap cost driver struktural untuk saat ini
maupun yang direncanakan.

Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan


perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek dan melakukan
pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi:

a. Keterlibatan semua tenaga kerja.


b. Desain proses produksi.
c. Hubungan dengan pemasok/supplier.
Manajer pabrik melakukan studi tentang cost driver eksekusional untuk mendapatkan
cara menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan sebagai bagian dari pengendalian
operasional.

KONSEP BIAYA UNTUK PENENTUAN BIAYA DAN JASA

Informasi yang akurat tentang biaya produk dan jasa merupakan hal yang penting
dalam setiap tahap dalam fungsi manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional, dan pembuatan
laporan keuangan.

Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa

Biaya Produk Dan Biaya Periode

Perbedaan Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa

Biaya Terdiri dari biaya yang Meliputi biaya pembelian Merupakan biaya untuk
Produk diperlukan untuk produk ditambah dengan jasa/layanan yang diberikan
menyelesaikan produk biaya transportasi yang kepada pelanggan
sampai produk siap dibayar oleh pengecer
dijual: atau pedagang besar
untuk membawa produk
1. Bahan Langsung,
ke lokasi dimana produk
2. Tenaga kerja
tersebut akan dijual atau
langsung,
didistribusikan
3. Overhead pabrik,

Biaya Digolongkan sebagai Digolongkan sebagai Dinamakan sebagai Biaya


periode Biaya Periode, Biaya Periode, Operasional, diperlakukan
diperlakukan sebagai diperlakukan sebagai sebagai expenses.
expenses. expenses.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Biaya penjualan, biaya Termasuk di dalamnya
administrasi dan umum, pengeluaran-
biaya advertensi, biaya pengeluaran untuk
pemrosesan data, gaji operasional atau
eksekutif dan staf. pengeluaran untuk
penjualan dan
administrasi

Penentuan Harga Pokok dalam Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang dan


Perusahaan Jasa

Perusahaan Manufaktur

Langkah pertama dari proses pemanufakturan /


pengolahan adalah membeli bahan untuk
digunakan dalam proses pengolahan.

Langkah kedua menambahkan tiga elemen


biaya, yaitu :penggunaan bahan, tenaga kerja
langsung dan overhead ke rekening barang
dalam proses.

Dalam langkah ketiga, dengan diselesaikannya


proses produksi, biaya produksi yang telah
diakumulasikan dalam rekening 'barang dalam
proses' ditransfer ke produk selesai, dan dari
sana diteruskan ke harga pokok penjualan
ketika produk sudah terjual.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan Dagang

Pedagang membeli dan dimasukkan dalam rekening


Pembelian Bahan
persediaan. Ketika produk terjual, maka biaya
tersebut ditransfer dalam rekening harga pokok

Persediaan dibeli dalam perusahaan dagang,


sementara dalam perusahaan manufaktur
Persediaan Produk persediaan dibuat dengan menggunakan bahan,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
penjualan.
Harga Pokok Penjualan

Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa tidak


mempunyai persediaan atau
hanya mempunyai persediaan
yang sedikit saja. Dalam
perusahaan jasa tidak ada
persediaan produk selesai, atau
bila ada jumlahnya sangat sedikit
dan tidak ada persediaan barang
untuk dijual kembali, sehingga
biasanya bahan yang dibutuhkan
untuk menyediakan jasa hanya
sedikit.

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga jenis rekening persediaan,yaitu:

1. persediaan bahan, bahan yang disimpan untuk digunakan dalam proses pengolahan;
2. persediaan produk/barang dalam proses, yang nilainya meliputi semua biaya yang
dikeluarkan dalam proses pengolahan produk yang sudah dimulai, tetapi belum selesai
pada saat tanggal laporan keuangan; dan

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


12 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. persediaan produk selesai merupakan harga pokok produk yang siap untuk dijual.
Masing-masing rekening ini mempunyai saldo awal dan saldo akhir.

Hubungan antara setiap rekening persediaan disajikan dalam formula sebagai berikut :

Persediaan Awal + Biaya yang Ditambahkan = Biaya yang Ditransfer Keluar +


Persediaan Akhir

Contoh :

a. Perusahaan Manufaktur

Dalam sebuah perusahaan manufaktur diketahui :

- Persediaan awal = $10


- Produk dalam proses = $10
- Produk selesai (awal periode) = $20
- Pembelian Bahan = $70
- bahan yang digunakan $75
- biaya tenaga langsung = $80
- biaya overhead = $100
- produk yang selesai (selama periode) = $215
- harga pokok penjualan = $210
- persediaan akhir bahan = $5
- produk dalam proses = $50
- produk selesai = $25

Laporan Laba Rugi atas perusahaan tersebut disajikan sebagai berikut :

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


13 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MANUFACTURING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5

Biaya Produksi Periode Berjalan


Bahan yang Digunakan
Persediaan Awal $ 10
Ditambah: Pembelian 70
Dikurangi: Persediaan Akhir (5)
Bahan yang Digunakan $ 75
Tenaga Kerja Langsung 80
Biaya Overhead Pabrik 100
Total Biaya Produksi $ 255
Produksi dalam Proses
Ditambah: Produk dalam Proses Awal 10
Dikurangi Proses dalam Produk Akhir (50)
Harga Pokok Produksi $ 215

MANUFACTURING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5

Penjualan $ 300
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan
Persediaan Produk selesai Awal $ 20
Ditambah Harga Pokok Produksi 215
Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir (25) $ 210
Laba Kotor $ 90
Biaya administrasi Umum 30
Laba Bersih $ 60

b. Perusahaan Dagang

Untuk perusahaan dagang, terjadi pembelian barang dagangan sebesar $250 dan
penjualan sebesar $230 dan persediaan barang dagang meningkat dari $40 menjadi $60.
Peraga 3-12a menunjukkan bagaimana hubungan akuntansi pada akhirnya disajikan dalam
laporan laba rugi untuk dua jenis perusahaan tersebut. Perhatikan bahwa perusahaan
manufaktur membutuhkan dua bagian perhitungan untuk menentukan harga pokok
penjualan-Bagian pertama menggabungkan aliran yang mempengaruhi rekening produk
dalam proses untuk menentukan besarnya harga pokok produk yang diproduksi/harga
pokok produksi (cost of goods manufactured), harga pokok produk yang sudah selesai
dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode berjalan. Bagian kedua
menggabungkan aliran untuk rekening-rekening produk selesai untuk menentukan besarnya
harga pokok penjualan.Peraga 3-12b menunjukkan laporan laba rugi untuk perusahaan jasa

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan penjualan sebesar $300, biaya bahan sebesar $60, biaya tenaga langsung sebesar
$40 dan biaya operasional lainnya sebesar $100, untuk menghasilkan laba operasi sebesar
$100.

MANUFACTURING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5

Tidak Perlu ada Laporan Harga Pokok Produksi

Penjualan 300
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan
Persediaan Produk selesai Awal $ 40
Ditambah Harga Pokok Produksi 250
Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir 60 230
Laba Kotor 70
Biaya administrasi Umum 40
Laba Bersih 30

Peraga 3-12b: Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Jasa

MANUFACTURING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5

Pendapatan 300
Biaya Operasional
Bahan $ 60
Biaya Kerja Langsung 40
Biaya Operasi Lainnya 100 200
Laba Operasi $ 100

KONSEP BIAYA UNTUK PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen, akuntan


manajemen harus menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu dan akurat.
Ketepatan waktu, akurasi dan biaya tidak penting jika informasi tersebut tidak relevan.

Biaya Relevan

Konsep biaya relevan muncul dalam situasi dimana pengambil keputusan harus
memilih diantara dua atau lebih pilihan. Untuk menentukan pilihan mana yang terbaik,

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


15 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai nilai manfaat yang paling
tinggi, biasanya diukur dengan dollar. Biaya relevan mempunyai dua sifat:

a. berbeda untuk setiap pilihan keputusan


b. akan terjadi pada masa yang akan datang
Dua kualitas dari informasi biaya yang relevan tersebut menjadi dasar yang berguna
dalam memperkenalkan tiga konsep tambahan, yaitu biaya diferensial, biaya kesempatan
(opportunity cost), dan sunk cost.

Biaya Diferensial

Biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan
oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan, jika biaya
tersebut merupakan biaya yang belum terjadi. Biaya diferensial akan muncul sebagai biaya
langsung dalam pemilihan alternatif (biaya membeli mesin baru mempunyai pengaruh
langsung terhadap penggunaan mesin lama) atau sebagai biaya tak langsung jika
dihubungkan dengan pemilihan pemilihan alternatif (mengganti mesin menciptakan
perbedaan dalam biaya tertentu, seperti pemeliharaan atau tenaga listrik).

Dalam menggunakan biaya diferensial akuntan manajemen harus mengukur biaya


berdasarkan aliran kas (cash flow) atau berdasarkan laba bersih akuntansi. dalam beberapa
kasus, para pengambil keputusan mungkin akan tertarik pada dampak keputusan terhadap
cash flow; contohnya untuk tujuan manajemen kas, atau untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan aliran kas masuk. Dalam kasus yang lain, fokus prinsip
ada pada laba bersih akuntansi dimana terdapat beberapa pendapatan dan biaya yang tidak
berupa kas (misalnya depresiasi).

Biaya diferensial dipengaruhi oleh periode waktu yang digunakan dalam analisis.
Untuk periode yang lebih lama akan lebih banyak biaya yang merupakan biaya diferensial
dan sebaliknya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Contohnya perusahaan manufaktur
yang melakukan penyewaan gedung untuk 48 bulan yang akan datang, setelah sewa
diperbarui dengan dasar dari bulan ke bulan. untuk 48 bulan selanjutnya, biaya tersebut
bukan merupakan biaya diferensial; meskipun demikian, setelah waktu sewa berakhir biaya
sewa tersebut menjadi biaya diferensial karena dapat dihentikan pada tiap akhir bulan
apabila kontrak sewa berakhir.

Opportunity Cost

Opportunity cost merupakan manfaat yang hilang karena satu alternatif/pilihan yang
dipilih mendapat manfaat dari pilhan atau alternatif lainnya. Konsep ini digunakan untuk

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


16 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengukur dampak ekonomi yang potensial dari berbagai alternatif pengambilan keputusan,
dimana pengukuran dilakukan dengan berdasarkan faktor-faktor yang tidak mudah
dikuantifikasikan.

Contoh : jika seseorang memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dengan


pendapatan $20,000 per tahun, dan kembali ke sekolah untuk memperoleh gelar tertentu,
maka opportunity costnya adalah $ 20,000 per tahun. dalam hal ini yang ingin dicapai
adalah ada kemungkinan kembali ke sekolah untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi
diharapkan akan mendatangkan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan, dan jumlah
pada saat diambilnya keputusan tidak mudah dikuantifikasikan.

Sunk Cost

Sunk cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada waktu yang
lalu dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan, dikarenakan para pengambil
keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap biaya-biaya tersebut, dan biaya-biaya
tersebut tidak akan mempengaruhi kebijaka cash flow di masa yang akan datang.
Contohnya jika perusahaan membeli mesin baru tanpa garansi dan jika mesin tersebut akan
rusak di kemudian hari harga beli menjadi tidak relevan untuk membeli atau mengganti
mesin tersebut. Hanya cash flow yang akan terjadi di masa depan yang relevan untuk
pengambilan keputusan, dam harga beli untuk membeli mesin tidak akan mempengaruhi
cash flow di masa yang akan datang.

Past Cost Future Cost

Sunk Cost Relevant Cost

Differential Cost

Opportunity Cost

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


17 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Atribut-Atribut Dalam Informasi Biaya Untuk Akurasi Pengambilan Keputusan

Akurasi

Alat utama untuk meyakinkan akurasi data untuk pengambilan keputusan adalah
dengan merancang dan memonitor sistem pengendalian akuntansi internal yang efektif.
Sistem pengendalian akuntansi internal merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur
yang membatasi dan mengarahkan aktivitas pemrosesan data keuangan, dengan tujuan
untuk mencegah atau mendeteksi adanya kesalahan dan kecurangan. Auditor eksternal
akan memberikan evaluasi secara periodik terhadap lingkungan pengendalian dan
rekomendasi untuk memperbaiki efektivitas, sementara auditor internal mempunyai peran
untuk melakukan pengawasan secara terus menerus.

Ketepatan Waktu (Timeliness)

Informasi manajemen biaya harus disediakan bagi pengambil keputusan dalam


waktu yang tepat, untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif. Biaya
keterlambatan akan menjadi signifikan dalam banyak keputusan, seperti memenuhi pesanan
yang tergesa-gesa yang mungkin saja bisa hilang karena informasi yang diperlukan tidak
diberikan secara tepat waktu. Demikian pula biaya identifikasi kualitas sedini mungkin dalam
proses pemanufakturan mungkin jauh lebih rendah daripada biaya bahan dan tenaga
langsung yang dikeluarkan secara sia-sia sampai kualitas yang rendah terdeteksi pada
proses akhir.

Informasi Biaya dan Nilai Informasi Biaya

Akuntan manajemen memberikan jasa informasi tentang biaya persiapan dan 'value'
untuk para pemakai. Biaya persiapan untuk informasi manajemen biaya seharusnya
dikendalikan, yang dianggap sebagai jasa lainnya dalam perusahaan. Biaya persiapan ini
sepertinya dipengaruhi oleh tingkat akurasi yang diharapkan, ketepatan waktu dan tingkat
agregasi; dimana semakin tinggi akurasi, ketepatan waktu dan rinci, biaya persiapannya
akan lebih besar.

KONSEP BIAYA UNTUK PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN


OPERASIONAL

Peran penting untuk informasi manajemen biaya adalah menjadi dasar untuk
pengendalian. memotivasi, dan memberi penghargaan kepada upaya dan efektivitas para
manajer dan karyawan.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


18 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kemampuan Untuk Melakukan Pengendalian

Biaya dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam
suatu periodik tertentu yang biasanya jangka pendek. Contoh, Biaya sewa dan asuransi
untuk fasilitas pabrik biasanya tidak dapat dikendalikan oleh supervisor toko dan manajer
divisi. Sebaliknya para karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya
tenaga kerja yang digunakan dalam lingkungan kerjanya.

Ada dua pandangan tentang pentingnya kemampuan pengendalian dalam konteks


motivasi manajer dan karyawan. Pertama pandangan yang mengatakan bahwa manajer
atau karyawan seharusnya bertanggung jawab hanya pada biaya yang dapat dikendalikan
oleh manajemen. Pandangan ini konsisten dengan argumentasi bahwa untuk meminta
manajer bertanggung jawab terhadap perubahan biaya yang berada di luar tanggung
jawabnya adalah tidak wajar dan membuat manajer tidak termotivasi. Pandangan kedua
adalah bahwa banyak "biaya yang tidak terkendali" seperti biaya administrasi pada level
perusahaan, pada kenyataannya dapat dikendalikan oleh semua manajer; jadi untuk
memasukkan biaya ini pada laporan biaya memberi pesan yang jelas bahwa perusahaan
mendapatkan manfaat jika manajer mengelola biaya ini secara tepat.

Dampak Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan Keputusan

Preferensi risiko menggambarkan cara setiap orang memandang suatu pilihan


keputusan dengan cara yang berbeda-beda, karena menitikberatkan pada hasil tertentu
secara berbeda dengan hasil/keluaran lainnya. Risiko berkaitan dengan hasil/keluaran tak
tentu yang mungkin tidak diharapkan (atau diharapkan) oleh pengambil keputusan.

Preferensi risiko dapat mengganggu pengambilan keputusan yang tepat. Contohnya,


manajer yang menghindari risiko mungkin tidak memilih tindakan-tindakan yang mempunyai
risiko yang dapat dilakukan oleh manajemen puncak (contohnya, memasang mesin baru
yang mahal yang mungkin akan dapat mengurangi biaya operasional) karena adanya
konsekuensi bagi manajer untuk mendapatkan output/hasil yang tidak menguntungkan.
Untuk motivasi dan pengambilan keputusan yang tepat, sistem pengendalian manajemen
dan operasional harus dirancang untuk menurunkan dampak negatif dari adanya preferensi
risiko.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


19 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Blocher, Stout, & Cokins, 2013. Cost Management. Prentice Hall.
2. Hansen Mowen . 2012. Cost Management. Mc Grow Hill.
3. Morse Davis. 1998. Cost Management Accounting : Strategic Approach. Mc. Grow
Hill

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


20 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai