1. Jenis-jenis Departemen
Secara langsung, departemen produksi bertanggung jawab pada pembuatan produk
atau jasa yang dijual kepada pelanggan. Contoh Departemen Produksi adalah audit, pajak,
dan jasa konsultasi manajemen. Departemen produksi adalah departemen yang secara
langsung mengerjakan produk yang diproduksi.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut ini yang menunjukan sebuah
perusahaan pembuat furnitur dan sebuah bank dapat dibagi menjadi Departemen Produksi
dan Pendukung :
~1~
kain penggosok Perlengkapan pembersih
Oli mesin dan minyak pelumas
General factory :
Penyusutan bangunan
Keamanan dan utilitas
Jika dalam Departemen Produksi hanya terdapat satu produk, semua biaya jasa yang
dialokasikan ke departemen tersebut adalah milik produk tersebut. Ingatlah bahwa tarif
overhead yamg ditentukan terlebih dahulu dihitung dengan menjumlahkan estimasi total
overhead suatu departemen dan membaginya dengan estimasi dasar pengalokasian yang
sesuai.
~2~
3. Jenis-jenis Dasar Alokasi
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung. Oleh karena itu, biaya
Departemen Pendukung ditimbulkan oleh aktivitas Departemen Produksi. Faktor penyebab
adalah variabel atau aktivitas dalam Departemen Produksi yang menyebabkan munculnya
biaya jasa pendukung. Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang
lebih akurat. Selain itu, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol
konsumsi jasa pendukung secara lebih baik.
Akuntansi : Penggajian :
Jumlah transaksi Jumlah karyawan
Kafetaria : Personalia :
Jumlah karyawan Jumlah karyawan
Pemrosesan data : Jumlah pemecatan atau
Jumlah baris yang dimasukkan pemberhentian
Jumkah jam pelayanan Jumlah tenaga kerja langsung
Permesinan : Listrik :
Jumlah pesanan perubahan Jam penggunaan listrik
Jumlah jam Jam mesin
Pemeliharaan : Pembelian :
Jam mesin Jumlah pesanan
Jam pemeliharaan Biaya pesanan
Penyimpanan bahan baku : Pengiriman :
Jumlah perpindahan bahan baku Jumlah pesanan
Berat bahan baku yang
dipindahkan
Jumlah bagian yang berbeda
4. Tujuan Alokasi
Beberapa tujuan-tujuan utama yang telah diidentifikasikan oleh IMA antara lain :
~3~
d. Menilai persediaan
e. Memotivasi para manajer.
Alokasi dapat digunakab untuk memotivasi para manajer. Jika biaya Departemen
Pendukung tidak dialokasikan ke Departemen Produksi, para manajer dapat memperlakukan
suatu jasa seakan-akan jasa tersebut gratis. Pada kenyataannya, biaya marginal sebuah jasa
tentu lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manajer
Departemen Produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu
organisasivdaoat memastikan para manajer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat
marginal suatu jasa sama dengan biaya marginalnya.
Beberapa perusahaan lebih suka mengembangkan tarif pembebanan tungggal. Hamilton dan
Barry, kantor akuntan publik di skenario pembuka. Perusahaan mengembangkan Departemen internal
untuk melayani tiga Departemen produki(AUDIT,PAJAK dan MAS). Biaya departemen fotocopi
meliputi biaya tetap sebesar $26.190 dan biaya variabel sebesar $0,023 per halaman yang dikopi.
Berikut perkiraan penggunaan (dalam jumlah halaman) oleh ketiga departemen produksi tersebut.
~4~
Total 270.000
Jika tarif pembebanan tunggal digunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan dikombinasikan dengan
perkiraan biaya variabel sebesar $6.210 (270.000×$0,023). Biaya total dibagi dengan perkiraan
270.000 halaman yang akan difotokopi untuk mendapatkan tarif sebesar $0,12 per halaman.
Anggaplah penggunaan aktual Departemen Audit 92.000 halaman, Departemen pajak 65.000
halaman, dan MASA 115.000 halaman. Total beban departemen fotokopi akan menjadi seperti ini.
Perhatikanlah bahwa penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan
biaya tersebut merupakan biaya variabel.dalam departemen produksi, fotokopi benar-benar
merupakan biaya variael. Apakah departemen fotokopi memerlukan $32.649 untuk menfotokopi
272.000 halaman?tidak,departemen hanya memerlukan $32.446 [$26.190+(272.000×$0.023)].jumlah
tambahan yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap yang seakan-akan
menjadi biaya variabel.
1. Tarif pertama adalah tarif variabel dan tinta untuk kertas. Tarif ini dapat dihitung dengan
mudah,yaitu sebesar $0,023 per halaman.faktor penyebabnya adalah halaman yang
difotokopi.
2. Tarif kedua adalah tarif untuk biaya tetap sewa peralatan dan upah.biaya ini dibebankan pada
Departemen produksi berdasarkan rencana penggunaan tertinggi Departemen produksi.
~5~
Halaman penggunaan total biaya dialokasiakan ke
Anggaplah penggunaan aktual Departemen Audit 92.000 halaman,Pajak 65.000 halaman, dan MAS
115.000 halaman. Total beban Departemen fotokopi akan menjadi seperti berikut ini.
Dalam kasus ini Departemen pajak menyerap proporsi biaya yang lebih besar karena
penggunaan tertingginya adalah dasar untuk ukuran Departemen fotokopi.jumlah yang dibebankan
sebesar $32.446 sangat dekat dengan biaya aktual dalam menjalankan Departemen fotokopi.
Terdapat dua alasan dalam pengalokasian biaya Departemen pendukung. Alasan pertama
adalah menghitung biaya produk yang diproduksi. Dalam kasus ini biaya Departemen pendukung
yang dianggarkan dialokasikan ke Departemen produksi sebagai langkah awal dalam pembentukan
tarif overhead. Tarif overhead dihitung pada awal periode ketika biaya aktual belum diketahui
.jadi,biaya yang dianggarkan harus digunakan.penggunaan kedua biaya Deoartemen yang
dialokasikan adalah untuk evaluasi kinerja.biaya Departemen pendukung yang dianggarkan juga
dialokasikan ke Departemen produksi.kemampuan untuk mengendalikan biaya adalah faktor penting
dalam evaluasi kinerja. Kemampuan ini biasanya diukur dengan membandingkan biaya aktual dengan
biaya yang dianggarkan.jika biaya aktual melebihi biaya yang dianggarkan,departemen tersebut
mungkin beroperasi secara tidak efisien dengan perbedaan antar kedua biaya tersebut sebagai ukuran
ketidakefisienan. Jika biaya aktual lebih kecil dari biaya yang dianggarkan ,unit tersebut mungkin
dioperasikan secara efisien.
Kembali pada contoh fotokopi. Biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah $26.190 dan
biaya variabel per halaman yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga Departemen produksi: Audit,
Pajak, dan MAS memperkirakan penggunaan sebanyak 94.500 halaman, 67.500 halaman, dan
108.000 halaman.berdasarkan data yang dialokasikan ke setiap departemen pada awal tahun dengan
menggunakan tarif pembebanan tunggal.
~6~
Tampilan 7-4 penggunaan data yang dianggarkan untuk perhitungan biaya produk.
Selama tahun berjalan, setiap departemen produksi juga akan bertanggung jawab pada beban
aktual yang terjadi yang didasarkan pada jumlah aktual halaman yang dikopi. Aktual yang
diasumsikan sebelumnya, alokasi kedua sekarang dilakukan untuk mengukur kinerja aktual tiap
departemen dibandingkan dengan anggarannya. Biaya aktual pemfotokopian yang dialokasikan ketiap
departemen untuk tujuan evaluasi kinerja.
~7~
Mengabaikan interaksi-interaksi ini dan mengalokasikan biaya jasa secara langsung
ke Dapartemen Produksi akan menghasilkan pembebanan biaya yang tidak adil dan tidak
akurat. Sebagai contoh, meskipun merupakan Dapartemen Pendukung, Dapartemen Sumber
Tenaga mungkin menggunakan 30% jasa Dapartemen Pemeliharaan. Biaya Pemeliharaan
yang disebabkan oleh Dapartemen Sumber Tenaga adalah milik Dapartemen Sumber Tenaga.
Dengan tidak membebankan biaya-biaya ini pada Dapartemen Sumber Tenaga, biaya
Dapartemen Sumber Tenaga akan lebih rendah dari yang sebenarnya. Akibatnya, beberapa
biaya yang disebabkan oleh lstrik ‘’Tersembunyi’ dalam Dapartemen Pemeliharaan karena
biaya pemeliharaan akan menjadi lebih rendah jika tidak ada Dapartemn Sumber Tenaga.
Akibatnya, Dapartemen Produksi yang merupakan pengguna banyak listrik dan pengguna
rata-rata atau dibawah rata-rata jasa pemeliharaan dengan bawah metode langsung akan
menerima alokasi biaya yang terlalu rendah.
Tampiln 7-6 menggambarkan tidak ada timbal balik alokasi biaya Dapartemen Pendukung
dengan menggunakan metode langsung. Pada tampilan 7-6, kita melihat bahwa biaya
Dapartemen Pendukung hanya di alokaskan ke Dapartemen Produksi dengan menggunakan
metode langsung . tidak ada biaya dari satu Dapartemen Pendukung yang dialokasikan ke
Dapartemen Pendukung lainnya, jadi tidak ada interaksi antar-Dapartemen Pendukung yang
diakui
Untuk mengilustrasikan metode langsung, lihatlah data pada tampilan 7-7 yang
menunjukkan aktivitas yang dianggarkan dan biaya yang dianggarkan dari dua Dapartemen
Pendukung dan dua Dapartemen Produksi. Anggaplah faktor penyebab biaya listrik adalah
jam pengguna listrik dan faktor penyebab biaya pemeliharaan adalah jam pemeliharaan.
Faktor-faktor penyebab ini digunakan sebagai dasar untuk alokasi. Dalam metode langsung,
hanya jam penggunaan listrik dan jam pemeliharaan di Dapartemen Produksi yang digunakan
untuk menghitung rasio alokasi. Rasio alokasi metode langsung dan alokasi biaya
Dapartemen pendukung berdasarkan data yang diberikan pada tampilan 7-7 ditunjukkan pada
tampilan 7-8 (untuk menyederhanakan ilustrasi, tidak dibedakan antara biaya tetap dan biaya
variabel).
~8~
Dapartemen Pendukung Dapartemen Produksi
*Pada Dapartemen Produksi, biaya langsung hanya merujuk pada biaya overhead yang
dapat ditelusuri secara langsung ke dapartemen tersebut.
Pengasahan Perakitan
~9~
Langkah 2: Alokasikan Biaya Dapartemen Pendukung dengan Menggunakan Rasio Alokasi
~ 10 ~
Dalam metode berurutan, setelah biaya departemen pendukung dialokasikan, biaya ini tidaka
akan pernah lagi menerima alokasi berikutnya dari departemen pendukung lain. Selain itu,
biaya yang di alokasikan dari departemen pendukung adalah biaya langsung ditambah biaya
yang diterimanya dari alokasi departemen pendukung lainnya. Biaya langsung departemen
adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan.
~ 11 ~
Alokasi yang diperoleh dengan metode berurutan ditunjukan pada tampilan 7-10
(4.500+4.500)
4.500 - -
(4.500+4.500) 0.50
a
Alokasi biaya listrik berdasarkan rasio alokasi dari langkah 1: 0,20 x $250.000; 0,60 x $250.000; 0,20
x $250.000
b
Alokasi biaya pemeliharaan berdasarkan rasio alokasi dari langkah 1 : 0,50 x $210.000; 0.50 x
$210.000;0,20 x $210.000
~ 12 ~
Metode berurutan lebih akurat daaripada metode langsung karena mengakui beberapa
interaksi antar departemen pendukung. Akan tetapi, metode ini tidak mengakui semua
interaksi, tidak ada biaya pemeliharaan yang dibebankan pada departemen sumber tenaga
meskipun departemen tersebut menggunakan 10 persen output departemen pemeliharaan.
Metode timbal balik memperbaiki kelemahan ini .
Rasio Alokasi:
*pada departeman produksi, biaya langsung didefenisikan sebagai biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri ke
departemen selanjutnya.
~ 13 ~
Rasio alokasi yang dibutuhkan untuk persamaan simultan diinterpretasikan sebagai berikut:
Komponen – komponen biaya langsung untuk tiap persamaan diambil dari tampilan 7-11,
begitu juga dengan rasio alokasinya.
Persamaan biaya departemen sumber tenaga (persamaan 7.1) dan persamaan biaya
departemen pemeliharaan (persamaan 7.2) dapat diselesaikan secara simultan untuk
menghasilkan biaya total tiap departemen pendukung.
M = $160.000 + 0,2 ($250.000 + 0,1M)
M = $160.000 × $50.000 + 0,02M
0,98 M = $210.000
M =$214.286
Substitusi nilai ini untuk M dalam persamaan 7.1 menghasilkan biaya total departemen
sumber tenaga
P = $250.000 + 0,1 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Setelah persamaan diselesaikan, biaya total untuk tiap departemen pendukung diketahui.
Biaya total ini berbeda dari metode langsung atau berurutan, dan mencerminkan semua
interaksi antara dua depertemen pendukung.
~ 15 ~
biaya yang dialokasikan ke departemen mereka, tetapi mereka tidak yakin betul bagaimana
hal tersebut dilakukan. Setelah berbulan bulan rapat dengan para manajer lini, pengontrol
tersebut me nyerah dan kembali pada metode berurutan yang telah dipahami semua orang.
Faktor lain dalam mengalokasikan biaya departemen pendukung adalah perubahan teknologi
yang cepat. Saat ini banyak perusahaan menyadari alokasi biaya departemen pendukung
berguna bagi mereka. Akan tetapi, perpindahan menuju perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas dan manukfaktur just – in – time dalam meniadakan kebutuhan atas alokasi biaya
departemen pendukung secara virtual. Dalam pabrik yang menerapkan JIT dengan sel – sel
manufaktur, banyak pelayanan ( misalnya, pemeliharaan, penanganan bahan baku, dan
penyetelan ) dikerjakan oleh para pekrja sel. ( ingat kembali bahwa sel manufaktur adalah “
pabik di dalam pabrik “ yang ditujukan untuk produksi satu produk dari awal hingga akhir ).
Alokasi tidak diperlukan.
Biaya langsung $ 100. 000 $ 60. 000 $ 100. 000 $ 60. 000 $ 100.000 $ 60. 000
Dialokasikan
dari departemen
178. 500 62. 500 150. 000 50. 000 162. 857 54. 281
sumber tenaga
Dialokasikan
dari depaertemen
pemeliharaan
80. 000 80.000 105. 000 105. 000 96. 429 96. 429
Total Biaya
~ 16 ~
C. TARIF OVERHEAD DEPARTEMEN DAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUK
Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tarif
overhead dapat dihitung untuk tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan
biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan menambahkan biaya departemen
pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri
ke departemen produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran aktivitas,
seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin.
Sebagai contoh, dari gambar 7 – 10, biaya total overhead untuk departemen
pengasahan setelah alokasi biaya pendukung adalah $ 355. 000. Asumsikan bahwa jam mesin
adalah dasar untuk pembebanan biaya overhead pada produk yang melewati departemen
pengasahan dan tingkat aktivitas normal adalah 71.000 jam mesin. Tarif overhead untuk
departemen pengasahan dihitung sebagai berikut.
Tarif overhead = $ 355. 000 / 71. 000 jam mesin = $ 5 per jam mesin
Dengan cara yang sama, asumsikanlah departemen perakitan menggunakan jam tenaga kerja
langsung untuk membebankan overhead nya. Dengan tingkat aktivitas normal sebesar 107.
500 jam tenaga kerja langsung, tarif overhead untuk departemen perakitan adalah sebagai
berikut.
Traif overhead = $ 215. 000 / 107. 500 jam tenaga kerja langsung = $ 2 per jam tenaga kerja
langsung.
Dengan menggunakan tarif tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan. Sebagai
contoh, anggaplah suatu produk membutuhkan dua jam mesin pengasahan dan satu jam
perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya overhead yang dibebankan pada satu unit
produk ini menjadi $ 12 [( 2 * $ 5 ) + ( 1 * $ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan
baku senilai $15 dan tenaga kerja sebesar $ 6 ( ditotal dari pengasahan dan perakitan ), maka
biaya total per unit adalah $ 33 ( $12 + $15 + $ 6 ).
Jika ditanya, seberapa akuratkah biaya $ 33 ini. Apakah ini benar benar biaya untuk
memproduksi produk yang ditanya ? Karena bahan baku dan tenaga kerja secara langsung
dapat ditelusuri ke produk, sebagian besar akurasi biaya produk bergantung pada akurasi
pembebanan biaya overhead.Sebaliknya, akurasi pembebanan biaya overhead bergantung
pada tingkat korelasi antara faktor yang digunakan untuk mengalokasikan biaya jasa ke
departenmen dan faktor yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead departemen
ke produk. Sebagai contoh, jika biaya listrik berkorelasi tinggi dengan jam penggunaan listrik
dan jam mesin berkorelasi tinggi dengan konsumsi produk atas biaya overhead departemen
pengasahan, maka kita cukup yakin bahwa tarif overhead sebesar $ 5 membebankan biaya
~ 17 ~
pada produk individual secara akurat. Akan tetapi, jika alokasi biaya jasa ke departemen
pengasahan atau penggunaan jam mesin salah atau keduanya salah maka biaya produk akan
terdistorsi. Alasan yang sama dapat diberlakukan pada departemen perakitan. Untuk
memastikan keakuratan biaya produk, perhatian yang besar harus diberikan dalam
pengidentifikasian dan penggunaan faktor faktor penyebab pada kedua tahap pembebanan
overhead.
~ 18 ~
tentukan proporsi dari total unit unutk setiap kelas, kemudian bebankan proporsi
biaya patungan pada setiap kelas.
Metode unit fisik menggangap setiap unit bahan baku pada produksi akhir
memiliki biaya yang sama untuk diproduksi. Hal ini paling tepat jika elemen yang
dominan bisa ditelusuri hingga ke produk.
~ 19 ~
*jumlah totalnya bukan $186.000 karena pembulatan.
$10.000 $5.750
Proses produksi patungan menghasilkan output yang terdiri atas dua atau
lebih produk yang diproduksi secara simultan. Produk patungan atau utama
memiliki nilai penjualan yang relative signifikan. Produk sampingan (by product)
~ 20 ~
memiliki nilai penjualan yang relative kurang signifikan. Produk sampingan
umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk
sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau
diperlakukan sebagai kredit untuk Barang dalam Proses dari produk utama.
~ 21 ~