Membuat Summary (Ringkasan) perkuliahan sebanyak 2 lembar untuk setiap sesi pertemuan dan
dikumpulkan melalui laman Portal Akademik dan Google Classroom (GC).
Pembebanan biaya-biaya overhead pabrik kepada produk dapat dilakukan dengan lebih wajar
dan akurat dan pengawasan atas biaya overhead pabrik itu dapat dilakukan dengan cermat. Di dalam
biaya overhead, ada terkandung biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dan biaya variabel tersebut
tidak dapat kita hubungkan secara langsung terhadap produk yang dihasilkan.
Biaya overhead pabrik yang dicatat dalam persediaan barang dalam proses adalah berdasarkan
pembebanan, bukan berdasarkan pemakaian, seperti pemakaian bahan baku langsung dan pemakaian
tenaga kerja langsung. Dalam hal pembebanan biaya overhead pabrik, perusahaan biasanya melakukan
estimasi jumlah biaya overhead pabrik yang akan dipakai selama proses produksi. Estimasi itu
berdasarkan tarif ditentukan dimuka.
Pembebanan biaya overhead pabrik akan mengakibatkan harga pokok produksi per unit akan
berubah-ubah setiap periode. Perubahan itu diakibatkan dari:
Pembebanan biaya overhead pabrik dilakukan berdasarkan penggerak biaya (cost driver), yaitu aktivitas
volume atau berdasarkan aktivitas non volume. Yang termasuk aktivitas volume adalah jam mesin,
jumlah biaya bahan bakur, unit produksi, jumlah pemakaian biaya tenaga kerja langsung, dan jam
tenaga kerja langsung.
B. Kapasitas
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan tarif ditentukan dimuka. Tarif yang
dipergunakan harus ditentukan secara tepat agar pembebanan biaya overhead pabrik juga tepat.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan taksiran atau anggaran biaya overhead
pabrik pada kapasitas tertentu dibagi dengan estimasi volume aktivitas pada kapasitas tersebut.
Kapasitas yang dipilih tergantung pada apakah dipandang sebagai kepentingan jangka pendek atau
jangka panjang.
Di dalam suatu perusahaan, objek biaya merupakan departemen. Terdapat dua jenis
departemen, yaitu departemen produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi adalah
departemen yang secara langsung akan bertanggungjawab terhadap pembuatan sebuah produk.
Departemen pendukung adalah departemen yang menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan
oleh departemen produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan suatu produk.
Contohnya adalah departemen pemeliharaan, departemen personalia, departemen penyimpanan, dan
lain-lain. Ketika departemen produksi dan departemen pendukung telah diidentifikasi, biaya overhead
yang muncul di setiap departemen dapat ditentukan.
Metode alokasi biaya dari departemen dan aktivitas ke produk dikenal sebagai alokasi biaya, cost
assignment, distribusi biaya ataupun pembagian biaya.
Biaya yang terjadi di departemen pendukung akan dialokasikan ke departemen produksi yang
menikmati jasa yang diberikan oleh departemen pendukung. Dasar mengalokasikan departemen
pendukung ke departemen produksi dapat berupa jumlah pemakaian jasa, luas lantai dan lain-lain.
Dasar alokasi yang dipilih haruslah menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara jumlah jasa yang
diberikan dengan jumlah biaya yang timbul.
Biaya yang terjadi di departemen pendukung merupakan biaya tidak langsung bagi departemen
produksi. Biaya tersebut harus dialokasikan ke departemen produksi.
a. Metode Langsung.
b. Metode Bertahap Tanpa Timbal Balik.
c. Metode Bertahap Dengan Timbal Balik (Metode Aljabar).
E. Metode Langsung
Metode langsung merupakan metode sederhana. Semua biaya yang terjadi di departemen
pendukung secara langsung dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini mengabaikan pemakaian
jasa oleh departemen pendukung lainnya. Meskipun terjadi suatu departemen pendukung menikmati
jasa departemen pendukung lainnya, namun terhadap departemen tersebut tidak dibebani biaya
pemakaian jasa.
F. Metode Bertahap Tanpa Timbal Balik
Metode ini mengalokasikan biaya dari departemen pendukung secara bertahap. Metode ini telah
memperhitungkan adanya pemakaian jasa dari departemen pendukung lainnya. Oleh karena itu,
departemen pendukung yang menikmati jasa dari departemen pendukung yang lain haruslah dibebani
biaya. Biaya yang terjadi dalam suatu departemen pendukung akan dialokasikan kepada semua
departemen yang menikmati jasa departemen tersebut. Departemen pendukung yang telah
mengalokasikan semua biaya tidak akan mendapatkan alokasi biaya dari departemen pendukung yang
lain. Umumnya urutan alokasi dilakukan terlebih dahulu dari departemen pendukung yang jumlah
biayanya paling besar dibandingkan dengan departemen pendukung lainnya.
Dasar alokasi biaya departemen pendukung yang satu ke departemen pendukung yang lain
terlebih dahulu dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika. Dengan metode aljabar, jumlah biaya
departemen pendukung setelah mendapat alokasi dari departemen pendukung lain dapat ditentukan
dengan menyelesaikan persamaan matematika tersebut. Kemudian jumlah biaya tersebut akan
dialokasikan ke departemen produksi secara langsung.
(Sumber: Buku Akuntansi Biay, Penulis : Mangasa Sinurat, Audrey M. Siahaan, Ardin Doloksaribu,
Halomoan Sihombing)