Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJERIAL

ACTIVITY-BASED COSTING AND MANAGEMENT

Dosen Pengampu:

Dr. Ec. Sri Hastuti, M.Si

Disusun oleh:

Sonya Nadia Putri

22013010121

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


1. BATASAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA BERBASIS FUNGSIONAL
Tarif pada seluruh pabrik dan departemen berdasarkan jam kerja langsung, jam mesin, dan yang lainnya.
Langkah-langkah berbasis volume ini telah digunakan selama beberapa dekade untuk menetapkan biaya
overhead untuk produk. Dengan cara yang sama, tingkat pabrik dan departemen dapat menghasilkan
biaya rata-rata yang sangat mengecilkan atau melebih-lebihkan biaya produk individual. Distorsi biaya
produk dapat merusak, terutama bagi perusahaan-perusahaan tersebut yang lingkungan bisnisnya
ditandai oleh hal-hal berikut:
a. tekanan persaingan yang intens atau meningkat (seringkali di tingkat dunia)
b. margin keuntungan kecil
c. perbaikan terus-menerus
d. Manajemen Kualitas Total
e. kepuasan pelanggan total
f. Teknologi canggih

Biaya Overhead Terkait Nonunit

Penggunaan tarif seluruh pabrik atau tarif departemen mengasumsikan bahwa konsumsi produk Sumber
daya overhead terkait secara ketat dengan unit yang diproduksi. Semua biaya lainnya (yaitu, yang bukan
tingkat unit) dianggap tetap dengan sistem biaya berbasis volume.

Keragaman Produk

Keragaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang
berbeda secara sistematis. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk perbedaan dalam:

a. Ukuran produk
b. Kompleksitas produk
c. Waktu Pengaturan
d. Ukuran batch

Terlepas dari sifat keragaman produk, biaya produk akan terdistorsi setiap kali jumlah overhead berbasis
unit yang dikonsumsi produk tidak bervariasi secara langsung proporsi dengan jumlah yang dikonsumsi
overhead berbasis nonunit. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan
sebagai konsumsi rasio dan dihitung sebagai:
Perbandingan Biaya Produk Berbasis Fungsional dan Aktivitas Tarif

2. PENETAPAN BIAYA PRODUK BERBASIS AKTIVITAS

Biaya overhead berbasis fungsional melibatkan dua tahap utama:

a. Biaya overhead ditetapkan ke unit organisasi (pabrik atau departemen).


b. Biaya overhead kemudian ditetapkan ke objek biaya.

Informasi aktivitas adalah item informasi keuangan dan nonkeuangan yang menjelaskan

kegiatan individu. Informasi yang terkait dengan tujuan penetapan biaya meliputi:

a. Jenis sumber daya yang dikonsumsi


b. Jumlah (persentase) waktu yang dihabiskan untuk suatu kegiatan oleh pekerja
c. Objek biaya yang mengkonsumsi output aktivitas (alasan untuk melakukan aktivitas)
d. Mengukur output aktivitas (Activity Driver)
e. Nama aktivitas

3. ACTIVITY BASED CUSTOMER COSTING AND SUPLLIER COSTING


a. Activity-Based Customer Costing
Untuk mengetahui berapa biaya untuk melayani pelanggan yang berbeda dapat menjadi
informasi penting untuk tujuan berikut:
 Mengatur harga
 Menentukan bauran pelanggan
 Meningkatkan profitabilitas
b. Customer Costing Vs Product Costing
Menetapkan biaya layanan pelanggan ke pelanggan dilakukan dengan cara yang sama seperti
biaya produksi ditetapkan untuk produk. Aktivitas berbasis pelanggan seperti entri pesanan,
pengambilan pesanan, pengiriman, melakukan panggilan penjualan, dan mengevaluasi
Kredit klien diidentifikasi dan tercantum dalam kamus aktivitas. Biaya sumber daya yang
dikonsumsi ditugaskan untuk kegiatan, dan biaya kegiatan ditugaskan untuk pelanggan individu
menggunakan activity drivers.
c. Activity-Based Supllier Costing
Menetapkan biaya kegiatan terkait pemasok kepada pemasok mengikuti
pola yang sama dengan produk ABC dan penetapan biaya pelanggan. Biaya sumber daya yang
dikonsumsi ditugaskan untuk kegiatan ini, dan kemudian penggerak aktivitas
menetapkan biaya aktivitas yang dihasilkan untuk masing-masing pemasok. Biaya ini kemudian
ditambahkan ke biaya pembelian langsung.

4. PROCESS-VALUE ANALYSIS
Analisis nilai proses sangat penting untuk manajemen berbasis aktivitas. Analisis nilai proses berfokus
pada pengurangan biaya alih-alih penetapan biaya dan menekankan maksimalisasi kinerja di seluruh
sistem. Analisis nilai proses berkaitan dengan:
 Analisis pengemudi
 Analisis aktivitas
 pengukuran kinerja

Kegiatan Nilai Tambah- Kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tetap dalam bisnis disebut kegiatan
bernilai tambah. Beberapa kegiatan—kegiatan yang diperlukan—diperlukan untuk dipatuhi sesuai
ketentuan hukum. Kegiatan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelaporan Efek dan Exchange
Commission (SEC) dan persyaratan pengajuan Internal Revenue Service (IRS).

Aktivitas Non-nilai Tambah- Semua kegiatan selain yang benar-benar penting untuk tetap dalam
bisnis, dan karena itu dianggap tidak perlu, disebut sebagai nonvalue-added activity. Aktivitas non-nilai
tambah dapat diidentifikasi oleh kegagalannya untuk memenuhi salah satu dari tiga kondisi penentu
sebelumnya untuk menambahkan nilai. Biaya non-value added adalah biaya yang disebabkan oleh
aktivitas nonvalue added atau kinerja kegiatan nilai tambah yang tidak efisien.

Penilaian kinerja kegiatan dapat diukur melalui efisiensi-berfokus pada aktivitas input dan output,
kualitas-berofkus pada aktivitas yang benar-benar dilakukan pertama kali, dan waktu- untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan adalh benar-benar penting. Waktu ada dua yaitu cycle time and velocity.

Cycle time adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit output dari waktu bahan
baku diterima (titik awal siklus) sampai barang dikirim ke persediaan barang jadi.

Velocity adalah jumlah unit output yang dapat diproduksi dalam periode waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai